Seorang laki laki berusia 50 tahun, datang ke kinik dengan keluhan nyeri pada dadaseperti
tertimpa benda berat, nyeri menjalar sampai ke punggung dan lengan kiri. Nyeri bertambah
dengan banyak bergerak dan sedikit berkurang dengan Istirahat. Skala nyeri pasien 7, pasien
mengatakan memiliki riwayat kolestorol tinggi pernah sampai 300 mg/dl, pasien pun menderita
Hipertensi dan masih suka merokok walaupun tidak sampai satu bungkus sehari kadang kadang
menghabiskan 6 batang rokok atau kurang setiap harinya. Pada pengkajian Riwayat keluarga
bapak nya juga meninggal karena penyakit jantung. TD 150/90 mmhg. Nadi 90 x/mnt. Suhu :
36.5 C. RR 20x/mnt. Menurut keterangan dokter kemungkinan pasien menderita Miocard Infark
dan harus dilakukan berbagai pemeriksaan penunjang untuk memastikannya.
Pertanyaan
1. Mengapa pada kasus diatas dengan riwayat kolesterol tinggi dan hipertensi dapat
menyebabkan Miocard Infark?
Jawab : Kolesterol tinggi bisa menyebabkan akumulasi kolesterol berbahaya dan endapan
lain di dinding arteri . Penumpukan tersebut (plak) dapat menghambat aliran darah
melalui arteri dan menyebabkan komplikasi, seperti sakit dada, serangan jantung,
dan stroke.
Jika plak robek atau pecah, gumpalan darah terbentuk di area pecahnya plak. Kondisi ini
menghalangi aliran darah atau menyumbat arteri di hilir. Jika aliran darah ke bagian
jantung terhenti, maka seseorang bisa mengalami serangan jantung
sedangkan untuk hipertensi sendiri yaitu mengakibatkan Tingginya tekanan darah yang
membuat jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh.
sehingga lama kelamaan bisa mengakibatkan Serangan jantung.
2. Salah satu jenis pemeriksaan penunjang yang harus dilakukan yaitu EKG, apa tujuan
pemeriksaan EKG?
jawab : Tujuan pemeriksaan EKG adalah untuk mengetahui dan merekan aktivitas
kelistrikan pada organ jantung
6. Masalah Keperawatan yang muncul pada kasus diatas ( Mengacu pada SDKI), Standart
luaran ( SLKI) dan Intervensi utama dan pendukung sesuai dengan masalah yang muncul
( SIKI)
Jawab :
Analisa data
N Waktu Data Etiologic Problem
o
1 19/11/20 DS : Penurunan curah jantung Penurunan
- Pasien mengeluh nyeri pada ↑ curah jantung
dada seperti tertimpa benda Nyeri dada yang menjalar
berat, nyeri menjalar sampai sampai punggung dan
ke punggung dan lengan lengan
kiri. Nyeri saat beraktivitas
- Nyeri bertambah dengan
banyak bergerak dan sedikit
berkurang dengan Istirahat
- pasien mengatakan memiliki
riwayat kolestorol tinggi
pernah sampai 300 mg/dl
- pasien pun menderita
Hipertensi dan masih suka
merokok walaupun tidak
sampai satu bungkus sehari
kadang kadang
menghabiskan 6 batang
rokok atau kurang setiap
harinya.
DO :
- Skala nyeri 7
- TD : 150/90 mmhg
- Nadi : 90 x/mnt
- Suhu : 36,5O C
- RR : 20x/mnt
DO :
- Skala nyeri 7
Diagnosa Keperawatan
Intervensi
1) Dx : Penurunan curah jantung (D.0008)
Intervensi utama : Perawatan jantung (I.02075) : Mengidentifikasi, merawat dan membatasi komplikasi
akibat ketidak seimbangan antara suplai dan konsumsi oksigen miokard
Intervensi pendukung : Manajement alat pacu jantung sementara (I.02033) : Mengidentifikasi dan
mengelola pompa jantung melalui pemasangan dan penggunaan alat pacu jantung sementara
Intervensi Utama : Manajement Nyeri (I.08238) : Mengidentifikasi dan mengelola pengalaman sensorik /
emosinal yang berkaitan dengan kerusakan jaringan atau fungsional dengan onset mendadak / lambat
dan berintensitas ringan hingga berat dan konstan.
Intervensi Pendukung : Pemantauan nyeri (I.08242) : Mengumpulkan dan menganalisis data nyeri
Luaran
1) Dx : Penurunan curah jantung (D.0008)
Luaran Utama : Curah Jantung (L.02008) : Keadekuatan jantung memompa darah untuk
memenuhi kenutuhan metabolism tubuh
Luaran Pendukung : Perfusi Miokard (L. 02011) : Keadekuatan aliran darah arteri koronaria untuk
mempertahankan fungsi jantung
Luaran Pendukung : Kontrol Nyeri (L.08063) : Tindakan untuk meredakan pengalaman sensorik /
emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan
Kasus WSD
Seorang laki – laki usia 40 tahun, dirawat diruang penyakit dalam sebuah RS dengan Dx medis
Efusi pleura. Masuk ke Rs dengan keluhan sesak nafas, batuk dan nyeri dada. Keluhan utama
yang dirasakan pasien saat ini adalah sesak nafas, hasil pengkajian didapatkan data adanya
penggunaan otot bantu pernafasan, pernafasan pasien tampak cepat. kesadaran
composmentis,pasien tampak lemah, TD 100/70 mmHg, N 95 x/menit, RR 28 x/menit, S
36,5 C. Pasien tampak terpasang WSD disebelah kiri. Terapi yang didapatkan pasien yaitu
oksigen nasal kanul 3 liter/menit, diet Tinggi kalori Tinggi Protein (TKTP), paracetamol 650
mg/6jam, N-asetilsistein 200 mg/8jam, curcuma 1 tab/8jam, NaCl 0,9% 20 tpm.
Pertanyaan :
1. Masalah Keperawatan yang muncul pada kasus diatas ( Mengacu pada SDKI), Standart
luaran ( SLKI) dan Intervensi utama dan pendukung sesuai dengan masalah yang muncul
( SIKI).
Jawab :
Analisa Data
Diagnosa keperawatan :
Pola Nafas Tidak Efektif (D.0005) b.d sesak nafas yang ditandai dengan adanya penggunaan
otot bantu nafas dan pola nafas abnormal
Intervensi
Intervensi Utama : Manajement jalan nafas (I.01011) : Mengidentifikasi dan mengelola
kepatenan jalan nafas
Intervensi pendukung : Perawatan selang dada (I.14568) : Mengidentifikasi dan mengelola
pasien yang terpasang selang dada
Luaran
Luaran Utama : Pola Nafas (L.01004) : Inspirasi dan / ekspirasi yang memberikan ventilasi
adekuat
Luaran Pendukung :Tingkat nyeri (L. 08066) : Pengalaman sensorik atau emosional yang
berkaitan dengan kerusakan jaringan actual / fungsional dengan onset mendadak / lambat
dan berintensitas ringan hingga berat dan constant
3. Hal hal apa saja yang perlu di observasi pada saat perawatan WSD ?
Jawab : Observasi adanya distres pernafasan
Tanda dan gejala peningkatan distres pernafasan dan/ atau nyeri dada, penurunan bunyi
nafas di paru yang terkena dan paru yang tidak terkena, sianosis yang jelas, gerakan dada
yang tidak simetris, emfisema subkutan di sekeliling tempat insersi selang atau leher,
hipotensi, takikardia, dan/ atau pergeseran mediastinal adalah hal yang kritis dan
mengindikasikan perubahan berat pada status klien, seperti kehilangan darah yang
berlebihan atau 'tension pneumothoraks'. Beritahukan dokter segera
4. Apa Rasonal dari tindakan perawat melatih dan menganjurkan pasien untuk secara rutin
melakukan latihan gerak 2-3x sehari pada persendian bahu daerah pemasangan WSD?
Jawab : Latihan ROM pada sendi bahu perlu dilakukan sebagai upaya pencegahan terhadap
kontraktur akibat rasa takut bergerak atau nyeri saat pergerakan sendi bahu