Anda di halaman 1dari 11

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.

K DENGAN DIAGNOSA MEDIS


PENYAKIT JANTUNG KORONER DI RSPAL DR. RAMELAN
SURABAYA.

TINJAUAN KASUS
Tn. K, 56 tahun datang IGD RSPAL dr. Ramelan Surabaya pada tangga 09
April 2010 pukul 14.00 WIB dengan keluhan nyeri dada terasa terhimpit disertai
sesak nafas sejak tadi pagi. (P= jantung koroner, Q= terasa terhimpit, R= dada, S=
5 (1-10), T= terus menerus). Hasil pemeriksaan tanda tanda vital yaitu: TD=
180/100mmHg, N= 90x/menit, RR=25x/menit, SpO2=96%. Tn K mengatakan
ketika ia sedang bekerja membersihkan gudang, tiba-tiba dadanya terasa berat
diikuti keringat dingin dan muntah-muntah. Pasien mengatakan mempunyai
riwayat hipertensi dan kolestrol tinggi sejak 3 tahun yang lalu. Dari riwayat
keluarga diketahui satu tahun yang lalu ibu Tn. K meninggal karena PJK.
Pemeriksaan EKG tampak ST elevasi. Hasil pemeriksaan laboratorium kimia
klinik dan Troponin T, dengan hasil Troponin T tinggi yaitu 0,51ng/mg.
ASUHAN KEPERAWATAN DI INSTALASI GAWAT DARURAT
A. Data pasien
1. Nama pasien : Tn. K
2. Jenis kelamin : laki-laki
3. Umur : 56 tahun
4. Tanggal pengkajian : 09 April 2020
5. No. rekam medik : XXXXX
6. Nama perawat : Kurrotul Aini
B. Primary survey
1. Waktu kedatangan (pukul) : 09-04-2020 pukul 14.00 WIB.
2. Transportasi : mobil pribadi
3. Kondisi datang : pasien sadar dan tampak lemah
C. Tindakan Pre Hospital
Pasien langsung ke IGD dari rumah, sehingga tidak ada tindakan sebelumnya.
D. Tindakan Intra Hospital
1. Triage
a. Kesadaran : Allert
b. Katagori triage : P2 (kuning)
c. Klasifikasi kasus medik : emergency non trauma
2. Keluhan utama (AMPLE)
a. Tanda dan gejala : pasien tampak memegangi dada dan menyeringai
kesakitan
b. Onset/awal kejadian : sejak pagi hari saat bekerja membersihkan
gudang
c. Lokasi : dada sebelah kiri
d. Durasi : 7 jam sejak timbulnya nyeri
e. Karakteristik : seperti terhimpit
f. Faktor yang meringankan : istirahat
g. Faktor pencetus : aktivitas yang berat
h. Riwayat penyakit dahulu : pasien memiliki riwayat penyakit
hipertensi dan kolestrol tinggi sejak 3 tahun yang lalu
i. Riwayat alergi : tidak ada
j. Riwayat penyakit keluarga : satu tahun yang lalu ibu Tn. K meninggal
karena PJK
k. TTV
TD : 180/100 mmHg
N : 90x/menit
RR : 25x/menit
SpO2 : 96 % dengan oksigen 8 lpm
l. Pengkajian nyeri (pqrst)
P= jantung coroner
Q= terasa terhimpit
R= dada kiri
S= 5 (1-10)
T= terus menerus
Airway Jalan nafas paten tidak ada sumbatan
Breathing Look: pergerakan dada simetris, pasien sesak nafas
Listen: terdengar suara nafas vesikuler, tidak ada suara
nafas tambahan
Feel: terasa hembusan nafas
SpO2: 96x/menit dengan oksigen masker 8lpm
Circulatio Irama jantung irregular
n Akral hangat, kering, dingin
Membrane mukosa normal
Tidak ada edema
Tidak ada perdarahan
Produksi urin: belum ada output urin sejak pagi
Capillary Refill Time: <2detik
Disability GCS: E4V5M6, pupil bulat isokor 3mm
Tidak ada fraktur
Tidak ada paralisis
Exposure Tidak ada jejas

E. Secondary Survey
Diagram Tubuh : PEMERIKSAAN HEAD TO TOE
Kepala leher, Thoraks, Abdomen,
Genitourinaria, Muskuloskeletal

Kepala: Tidak ada lesi atau luka


Leher: Tidak ada pembesaran vena
jugularis
Abdomen: Suopel,
Genitourinaria: belum BAK
Pemeriksaan Nervus 1-12 tidak terkaji.

F. Pemeriksaan Diagnostik
Pasien dilakukan pemeriksaan darah lengkap, kimia klinik, profil lemak, gula
darah acak, EKG dan foto thorax
Hasil:
1. Hematologi
HCT 39,2% 37-54
HGB 13,2 g/dL 13,2-17,3
MCH 31,4 pg 27-34
PCT 0,117% 0,108-0,282
PDW 16,9 15-17
PLT 183 103/uL 150-450
RBC 4,19 106/uL 3,5-5,5
WBC 6,1 103/uL 4,0-10,0
2. GDA Stik 121 mg/dl
3. EKG : tampak ST elevasi
4. Foto thorax : tidak ada kardiomiopati
5. Profil lemak : kolesterol total 300 mg/dl (<200mg/dl)

6. Kimia klinik
BUN 17,2 mg/dL 10-24
Chlorida 98,7 mmol/L 95,0-105,0
Kalium 3,63 mmol/L 3,00-5,00
Kreatinine 1,1 mg/dL 0,6-1,5
Natrium 137,8 mmol/L 135,0-147,0

G. Pemberian terapi medis


Obat yang Dosis (dalam mg) rute Indikasi
diberikan
NaCl 0,9% 500 ml /7 jam (21 IV Sebagai pengganti cairan
tpm) tubuh
Nicardipine 0,5 mcg IV pump Menurunkan tekanan darah
tinggi
Antrain 1 gr IV Meredakan nyeri
Fentanyl 50 mcg IV Meredakan rasa sakit yang
hebat
Tindak Lanjut : pasien MRS di ruang ICCU
Jam keluar IGD : 15.15 WIB
Diagnosa utama : Penyakit Jantung Koroner (PJK)
ANALISA DATA
Data / faktor resiko Etiologi Masalah
DS: pasien mengatakan Agen pencedera Nyeri akut
nyeri pada seperti fisiologis (iskemia otot D.0077
terhimpit jantung) Hal. 172
P= jantung coroner (SDKI, 2017)
Q= terasa terhimpit
R= dada kiri
S= 5 (1-10)
T= terus menerus
DO:
1. Pasien tampak
meringis kesakitas
2. Pasien tampak
gelisah
3. Pasien tampak
memegangi dada
sebelah kiri
4. TTV:
TD: 180/100mmHg
N : 90x/menit
RR: 25x/menit
DS: pasien mengatakan Perubahan irama jantung Penurunan curah jantung
mudah lelah saat D.0008
beraktivitas Hal. 34
DO: (SDKI, 2017)
1. Gambaran EKG
menunjukkan ST
elevasi
2. TTV:
TD: 180/100mmHg
N : 90x/menit
RR: 25x/menit
3. Irama jantung
irreguler
4. CRT <2detik
5. Akral HKM
6. Tidak ada edema
DS: pasien mengeluh Hambatan upaya nafas Pola nafas tidak efektif
nyeri dada disertai sesak D.0005
nafas Hal. 26
DO: (SDKI, 2017)
1. Pola nafas takipnea
(RR: 25x/menit)
2. Ekspirasi dan
inspirasi tidak
maksimal
3. SpO2: 96% oksigen
masker 8lpm
Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut b/d agen pencedera fisiologis (iskemia)
2. Penurunan curah jantung b/d perubahan irama jantung
3. Pola nafas tidak efektif b/d hambatan upaya bernafas
Intervensi Keperawatan (SIKI DPP PPNI, 2017)
1. Nyeri akut b/d agen pencedera fisiologis (iskemia)
Tujuan: setelah diberikan asuhan keperawatan 1x24 jam diharapkan nyeri
berkurang dengan kriteria hasil (SLKI DPP PPNI, 2017):
- Keluhan nyeri menurun
- Meringis menurun
- Gelisah menurun
Intervensi:
1) Kaji tingkat nyeri pasien secara komprehensif (PQRST)
(R: membantu menentukan intervensi selanjutnya)
2) Monitor tanda-tanda vital
(R: peningkatan hasil pemeriksaan tanda-tanda vital merupakan pertanda
adanya respon tubuh terhadap nyeri)
3) Ajarkan pada pasien menggunakan teknik distraksi atau relaksasi tarik
nafas dalam.
(R: menmbantu mengalihkan perhatian pasien dari nyeri)
4) Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian analgesik, jika perlu
(R: bekerja pada reseptor nyeri di hipotalamus sehingga dapat
menghilangkan nyeri)
2. Penurunan curah jantung b/d perubahan irama jantung
Tujuan: setelah diberikan asuhan keperawatan 1x24 jam diharapkan curah
jantung dapat stabil dengan kriteria hasil:
- Kekuatan nadi perifer meningkat
- Bradikardi atau takikardi menurun
- Tekanan darah membaik
Intervensi:
1) Identifikkasi tanda atau gejala penurunan curah jantung
(R: meliputi dyspnea, kelelahan, edema, ortopnea, atau peningkatan CVP)
2) Monitor tekanan darah dan saturasi oksigen
(R: untuk mengetahui kerja jantung dan suplai oksigen ke tubuh)
3) Monitor EKG 12 sadapan
(R: untuk mengetahui adanya kelainan irama jantung)
4) Posisikan pasien semifowler atau fowler dengan kaki kebawah atau posisi
nyaman
(R: membantu memperlancar sirkulasi ke perifer)
5) Berikan diet jantung
(R: untuk membatasi asupan kafain, natruim, dan menghindari
peningkatan kolestrol)
6) Anjurkan beraktivitas fisik sesuai toleransi
(R: pasien dengan PJK dianjurkan tidak beraktivitas secara berlebihan
untuk meringankan kerja jantung)
7) Kolaborasi pemberian antiaritmia, jika perlu
(R: untuk memaksimalkan intervensi)
3. Pola nafas tidak efektif b/d hambatan upaya bernafas
Tujuan: setelah diberikan asuhan keperawatan 1x24 jam diharapkan nafas
adekuat dengan kriteria hasil:
- Dyspnea menurun
- Frekuensi napas membaik
- Kedalaman napas membaik
Intervensi:
1) Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman, dan usaha napas)
(R: untuk mengetahui kepatenan jalan napas)
2) Posisikan semifowler atau fowler
(R: membantu mengurangi dyspnea)
3) Anjurkan asupan cairan 2000ml/hari, jika tidak ada kontraindikasi
(R: meningkatkan intake pasien secara adekuat)
4) Kolaborasi pemberian terapi oksigen, jika perlu
(R: untuk memaksimalkan intervensi)
Implementasi Keperawatan
Dx Keperawatan Waktu Implementasi Evaluasi
1, 2, 3 14.10 1. Menerima pasien ke P2 Dx ke-1
1,2,3 14.10 2. Memonitor tanda-tanda vital S: pasien mengatakan nyeri sudah berkurang
TD : 180/100 mmHg P= jantung coroner
N : 90x/menit Q= terasa terhimpit
RR : 25x/menit R= dada kiri
3 14.13 3. Memasang oksigen masker 8lpm dan S= 5 (1-10)
mengobservasi SpO2 T= terus menerus
SpO2 : 96% O:
1 14.15 4. Mengkaji nyeri pasien 1. Meringis menurun
(P= jantung coroner, Q= terasa 2. Gelisah menurun
terhimpit, R= dada kiriS= 5 (1-10), 3. Sikap protektif pasien berkurang
T= terus menerus) 4. TTV:
2, 3 14.20 5. Mengidentifikasi tanda gejala TD: 140/90mmHg
penurunan curah jantung N : 88x/menit
(adanya dyspnea) RR: 22x/menit
2 14.30 6. Melakukan pemeriksaan EKG, A: Masalah teratasi sebagian
konsulkan ke dokter P: Intervensi dilanjutkan
Terdapat ST elevasi Dx ke-2
2, 3 14.30 7. Memposisikan pasien semi fowler S: pasien mudah lelah saat beraktivitas
1, 2, 3 14.35 8. Memasang infus Ns O:
500 ml /7 jam (21 tpm) 1. Gambaran EKG menunjukkan ST elevasi
2, 3 14.40 9. Mengambil darah untuk pemeriksaan 2. TTV:
laboratorium TD: 180/100mmHg
1, 2, 3 14. 45 10. Memberikan obat injeksi N : 88x/menit
Antrain 1gr (IV) RR: 22x/menit
Fentanyl 50mcg (IV) 3. Irama jantung irreguler
2 14. 50 11. Memasang nicardipine pump 0,5 mcg 4. CRT <2detik
jalan 7,5 ml/jam 5. Akral HKM
15.00 12. Memindahkan pasien ke ruang ICCU 6. Tidak ada edema
A: masalah belum teratasi
P: intervensi dilanjutkan

Dx ke-3
S: pasien mengatan sesak nafas berkurang
O:
1. RR: 22x/menit
2. Ekspirasi dan inspirasi maksimal
3. SpO2: 98% oksigen masker 6lpm
A: masalah teratasi sebagian
P: intervensi dilanjutkan

Anda mungkin juga menyukai