20XX 2
1. Stable angina pektorisAngina ini disebut juga angina klasik, dilatasi terjadi karena penyempitan arteri
koroner yang tidak dapat meningkatkan alirannya sewaktu kebutuhan oksigen meningkat. Secara klasik
berkaitan dengan latihan dan aktivitas atau mengalami stress psikis / emosi tinggi yang meningkatkan
kebutuhan oksigen, nyeri akan segera hilang dengan istirahat atau penghentian aktivitas (Kasron, 2016
2. Unstable angina pektorisAngina ini sering dijumpai pada individu dengan perburukan penyakit arteri
koroner. Angina ini biasanya menyertai peningkatan beba1n kerja jantung (Kasron, 2016).)
3. Varian angina pektorisMerupakan akibat dari kejang pada arteri koroner dan terjadi karena spasme arteri
koronaria berhubungan dengan resiko tinggi terjadinya infrak. Nyeri yang timbul ketika penderita sedang
istirahat. Kadang-kadang disertai disritmia dan kondisi abnormal. (Ruhyanudin, 2007)
Intervensi Rasional
Identifikasi skala nyeri, respon nyeri non Nyeri dan penurunan curah jantung dapat
verbal, factor yang dapat memperberat merangsang sistem saraf simpatis untuk
nyeri mengeluarkan sejumlah besar epinefrin
mengeluarkan trombosan A2 nyeri tidak
bisa ditahan menyebabkan respon fase gatal
menurunkan tekanan darah dan frekuensi
jantung
20XX
Asuhan keperawatan
G. Pengkajian
1. Data diriNama : Tn.A
Usia : 58 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
2. Keluhan utama
Pasien datang ke IGD dengan keluhan nyeri dada sebelah kiri
P :Nyeri bertambah saat beraktivitas
Q :leher dan rahang nyeri seperti ditusuk-tusuk
R :nyeri dada menjalar ke lengan kiri
S :skala nyeri 7 (dengan intensitas nyeri 0-10)
T :-+1 jam
3. Pemeriksaan fisik
Tanda-tanda vital: TD :160/100
mmHG
Nadi :102 x/mnt
RR :18x mnt
Suhu :35,8 c
Rumusan Masalah/Analisa Data
DS : Penyumbatan Nyeri
Pasien mengeluh nyeri pembuluh darah
dada sebelah kiri
menjalar ke lengan kiri,
leher dan rahang.
DO :
12