Anda di halaman 1dari 12

SISTEM KARDIOVASKULER KASUS ANGINA PECTORIS

Daffa Shofwan Habibi (C2214201116)


Dea Sopia Nurafwin (C2214201143)
Firda Azzahra (C2214201124)
Hikmal Ardiansyah (C2214201093)
Muhammad Agis Maulana (C2214201123)
Rahmayanti N.H (C2214201060)
Silmi Nur Awali (C2214201129)
Trianzani Chantika H (C2214202094)
A. Pengertian Angina merupakan jenis nyeri dada yang diakibatkan oleh
berkurangnya aliran darah ke jantung. Kurangnya aliran darah berarti
otot jantung tidak mendapatkan cukup oksigen.

B. EtiologiEtiologi utama dari angina pektoris adalah


ketidakseimbangan suplai dan kebutuhan oksigen di kardiomiosit.
Plak aterosklerotik yang ruptur ataupun erosi dapat menyebabkan
terjadi oklusi arteri koroner, sehingga terjadi penurunan suplai
oksigen dan darah ke arteri koroner.

C. KlasifikasiAngina pektoris atau disebut juga Angin Duduk adalah


penyakit jantung iskemia didefinisikan sebagai berkurangnya pasokan
oksigen dan menurunnya aliran darah ke dalam miokardium. Angina
pektoris dibagi menjadi 3 jenis yaitu Angina klasik (stabil), angina
printzmeta, dan Angina tidak stabil.

20XX 2
1. Stable angina pektorisAngina ini disebut juga angina klasik, dilatasi terjadi karena penyempitan arteri
koroner yang tidak dapat meningkatkan alirannya sewaktu kebutuhan oksigen meningkat. Secara klasik
berkaitan dengan latihan dan aktivitas atau mengalami stress psikis / emosi tinggi yang meningkatkan
kebutuhan oksigen, nyeri akan segera hilang dengan istirahat atau penghentian aktivitas (Kasron, 2016
2. Unstable angina pektorisAngina ini sering dijumpai pada individu dengan perburukan penyakit arteri
koroner. Angina ini biasanya menyertai peningkatan beba1n kerja jantung (Kasron, 2016).)
3. Varian angina pektorisMerupakan akibat dari kejang pada arteri koroner dan terjadi karena spasme arteri
koronaria berhubungan dengan resiko tinggi terjadinya infrak. Nyeri yang timbul ketika penderita sedang
istirahat. Kadang-kadang disertai disritmia dan kondisi abnormal. (Ruhyanudin, 2007)

20XX SAMPLE FOOTER TEXT 3


D. Pencegahan Primer, Sekunder,dan Tersier Angina Pectoris

1. Pencegahan Primer mengacu pada langkah-langkah yang diambil


oleh seseorang untuk mencegah timbulnya penyakit. Hal ini dicapai
dengan menjaga pilihan gaya hidup sehat seperti pola makan dan
olahraga
2. Pencegahan sekunder berfokus pada pengurangan dampak
penyakit dengan diagnosis dini sebelum terjadi kerusakan kritis dan
permanen. Hal ini membantu menghindari situasi yang mengancam
jiwa dan gangguan jangka panjang akibat suatu penyakit..
3. Pencegahan tersier digunakan ketika efek jangka panjang terjadi,
dengan membantu pasien mengatasi rasa sakit, meningkatkan
harapan hidup, dan meningkatkan kualitas hidup.

20XX SAMPLE FOOTER TEXT 4


E.PengkajianKeperawata
1.Riwayat keperawatan
Seorang perawat biasanya akan berusaha memperoleh informasi:
1. Nama, usia, tinggi, berat badan
2. Masalah atau komplain utama pasien dan riwayatnya
3. Riwayat Kesehatan pada masa lalu (seperti penyakit berat,
operasi/pembedahan, atau penyakit yang tengah diderita seperti
diabetes)
4. Kelainan pada organ
5. Riwayat keluarga
6. Riwayat penyakit pada masa kanak-kanak
7. Status sosial, pekerjaan, penggunaan obat, tembakau, alokohol
8. Penggunaan obat rutin
9. Alergi
10. Kehidupan seks
2. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik atau pemeriksaan klinis adalah sebuah proses
dari seorang ahli medis memeriksa tubuh pasien untuk menemukan
tanda klinis penyakit. Hasil pemeriksaan akan dicatat dalam rekam
medis. Pemeriksaan fisik dan rekam medis akan membantu dalam
penegakan diagnosis dan perencanaan perawatan pasien.

20XX SAMPLE FOOTER TEXT 5


F. Masalah Keperawatan

Intervensi Rasional
Identifikasi skala nyeri, respon nyeri non Nyeri dan penurunan curah jantung dapat
verbal, factor yang dapat memperberat merangsang sistem saraf simpatis untuk
nyeri mengeluarkan sejumlah besar epinefrin
mengeluarkan trombosan A2 nyeri tidak
bisa ditahan menyebabkan respon fase gatal
menurunkan tekanan darah dan frekuensi
jantung

kaji respon klien terhadap aktifitas menyebutkan parameter membantu dalam


prhatikan frekuensi nadi >20x /mnt di mengkaji respon fisiologi terhadap stres
atas frekuensi istirahat peningkatan td aktivitas dan bila ada merupakan indikator
yg nyata selama atau aktivitas dyspnea dari kelebihan kerja yang berkaitan dengan
atau nyeri dada keletihan dan tingkat aktivitas
kelemahan yang berlebihan

20XX
Asuhan keperawatan
G. Pengkajian
1. Data diriNama : Tn.A
Usia : 58 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
2. Keluhan utama
Pasien datang ke IGD dengan keluhan nyeri dada sebelah kiri
P :Nyeri bertambah saat beraktivitas
Q :leher dan rahang nyeri seperti ditusuk-tusuk
R :nyeri dada menjalar ke lengan kiri
S :skala nyeri 7 (dengan intensitas nyeri 0-10)
T :-+1 jam
3. Pemeriksaan fisik
Tanda-tanda vital: TD :160/100
mmHG
Nadi :102 x/mnt
RR :18x mnt
Suhu :35,8 c
Rumusan Masalah/Analisa Data

DATA ETIOLOGI MASALAH KEPERAWATAN

DS : Penyumbatan Nyeri
 Pasien mengeluh nyeri pembuluh darah
dada sebelah kiri
menjalar ke lengan kiri,
leher dan rahang.

DO :

 Skala nyeri 7 dari (0-10)


 Nyeri berlangsung
selama -+1 jam
 Ekpresi wajah tampak
meringis

DS : Ketidakseimbangan Intoleransi aktivitas


 Pasien mengatakan nyeri suplai oksigen
bertambah saat miokard dengan
beraktifitsas kebutuhan
 Td 160/100 mmHg,
 frekwensi nadi 102 x/
menit
 frekwensi napas 18 x/

20XX SAMPLE FOOTER TEXT 8


I. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri berhubungan dengan penyumbatan pembuluh
darah
2. Intoleransi aktivitas b/d ketidakseimbangan suplai
oksigen miokard dengan kebutuhan
Evaluasi keperawatan

DIAGNOSA KEPERAWATAN EVALUASI


Nyeri akut b/d penyumbatan S : klien mengatakan nyeri hilang dan
pembuluh darah episode angina menurun
O :skala nyeri berkurang dan pasien
tidak tampak meringis
A :masalah keperawatan teratasi
P :intervensi dipertahankan
Intoleransi aktivitas b/d S :Klien mengalami peningkatan dalam
ketidakseimbangan suplai melakukan aktivitas
oksigen miokard dengan O : frekuensi nadi 80x/mnt
kebutuhan A :masalah teratasi
P : intervensi dipertahankan

20XX SAMPLE FOOTER TEXT 10


Kesimpulan Angina pectoris adalah suatu syndrom kronis
dimana klien mendapat serangan sakit dada di daerah
sternum( subternal) atau dada sebelah kiri yang khas, yaitu
seperti ditekan, atau terasa berat di dada yang seringkali
menjalar ke lengan kiri, kadang kadang dapat menjalar ke
punggung, rahang, leher, atau ke lengan kanan.

20XX SAMPLE FOOTER TEXT 11


Sekian presentasi dari
kami,jika ada pertanyaan
silahkan di tanyakan,karena
lebih baik di ungkapkan dari
pada di pendam.

12

Anda mungkin juga menyukai