Anda di halaman 1dari 10

Namun,kemudian bising jantung yang khas untuk stenosis katup,regurgitasi,atau keduanya dapat terdengar pada auskultasi dan pada

beberapa klien,bahkan dapat terdeteksi adanya thrill pada saat palpasi.miokardium biasanya dapat mengkompensasi defek katup tersebut dengan baik sampai beberapa waktu tertentu. Selama miokardium masih bias mengompensasi,klien masih dalam keadaan sehat tanpa gejala dan keluhan.

Pengkajian Keluhan utama Pada fase awal,keluhan utama biasanya sesak napas dan nyeri tenggorokan.sesuai progresivitas penyakit endokarditis yang mengganggu katup jantung,keluhan sesak napas dan kelemahan menjadi alas an klien untuk meminta pertolongan kesehatan.

Riwayat penyakit saat ini Pengkajian riwayat kesehatan saat ini meliputi : Apakah terdapat penurunan respons imunologis terhadap infeksi seperti pada klien dengan HIV/AIDS Apakah klien mengalami perubahan metabolisme akibat penuaan Apakah klien pernah mendapat prosedur diagnostik invasive secara intravena Apakah klien mendapat pengobatan yang bersifat immunosupresif Apakah klien pernah mendapat pengobatan antibiotic jangka panjang

Riwayat penyakit dahulu Pengkajian riwayat penyakit dahulu yang mendukung di lakukan dengan mengkaji apakah sebelumnya klien pernah menderita infeksi tenggorokan atau infeksi sinus akut. Riwayat minum obat,dan tanyakan reaksi alergi apa yang timbul,perlu di cermati,sering kali klien mengacaukan suatu alergi dengan efek samping obat.

Riwayat keluarga Perawat menanyakan mengenai penyakit yang pernah di alami oleh keluarga,serta bila daa anggota keluarga yang meninggal,maka penyebab kematian juga di tanyakan.

Pemeriksaan fisik B1 (breathing) Apabila gangguan sudah mengenai katup jantung biasanya klien terlihat sesak,frekuensi napas melebihi normal.sesak napas ini terjadi akibat pengeluaran tenaga yang berlebihan dan di sebabkan oleh kenaikan tekanan akhir diastolic dari ventrikel kiri yang meningkatkan tekanan vena pulmonalis.hal ini terjadi karena terdapat kegagalan peningkatan curah darah ventrikel kiri pada waktu melakukan kegiatan fisik. Dispnea kardiak bila sudah parah dapat timbul pada saat istirahat. Klien biasanya mengalami batuk. B2 (Blood) Inspeksi Inspeksi di lakukan terhadap adanya parut. Keluhan lokasi nyeri biasanya berada di daerah substernal atau nyeri di atas pericardium. Penyebaran dapat meluas di dada dank lien sering mengalami ketidakmampuan menggerakkan bahu dan tangan. Palpasi Denyut nadi perifer melemah,panas tinggi (38,9-40 C), disertai menggigil. Perkusi Batas jantung terjadi pergeseran untuk kasus lanjut pembesaran jantung. Auskultasi Tekanan darah biasanya menurun akibat penurunan volume sekuncup. Gejala sistemis yang terjadi akan sesuai dengan virulensi organism yang menyerang. Bila di temukan murmur pada seseorang yang menderita infeksi sistemis,maka harus di curigai adanya infeksi endokarditis. Perkembangan murmur yang progresif sesuai perkembangan waktu dapat terjadi dan menunjukkan adanya kerusakan katup akibat vegetasi atau perforasi katup atau chordate tendinae. Pembesaran jantung atau adanya bukti (tanda dan gejala) gagal jantung kongestif juga bias terjadi. B3 (Brain) Kesadaran biasanya composmentis (CM),sakit tenggorokan,kemerahan pada tenggorokan di sertai eksudat (awitannya mendadak) dan nyeri sendi dan punggung. Sinusitis akut dan otitis media akut (mungkin karena streptokokus) dapat pula terjadi. Manifestasi system saraf pusat mencakup sakit kepala,iskemia serebral transien atau sementara,dan stroke,yang mungkin di akibatkan oleh emboli pada arteri serebral.

B4 (Bladder) Pengukuran volume output urine berhubungan dengan intake cairan. Perawat perlu memonitor adanya oliguria pada klien dengan infark miokardium akut (IMA) karena merupakan tanda awal syok kardiogenik. B5 (Bowel) Klien biasanya mengeluh mual dan muntah,tidak nafsu makan,berat badan turun. Pembesaran dan nyeri tekan kelenjar limfe dan nyeri abdomen (lebih sering pada anak) B6 (Bone) Meliputi pengkajian terhadap aktivitas dengan gejala kelemahan,kelelahan,tidak dapat tidur,pola hidup menetap,dan jadwal olahraga tidak teratur. Tanda yang dapat di kenali adalah takikardia dan dispnea pada saat istirahat/aktivitas.higiene kesulitan melakukan tugas perwatan diri. Diagnosis keperawatan 1. Aktual/resiko nyeri yang berhubungan dengan penurunan suplai darah ke area miokardium akibat sekunder dari penurunan perfusi. 2. Aktual/risiko tinggi tidak efektif perfusi jaringan perifer yang berhubungan dengan tromboemboli atau kerusakan sekunder katup-katup pada endokarditis. 3. Aktual/risiko tinggi intoleransi aktivitas yang berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai oksigen miokardium dengan kebutuhan. 4. Cemas yang berhubungan dengan rasa takut akan kematian,penurunan status kesehatan,situasi kritis,ancaman atau perubahan kesehatan. 5. Koping individu tidak efektif yang berhubungan dengan prognosis penyakit,gambaran diri yang salah,perubahan peran. 6. Kurangnya pengetahuan (mengenai kondisi dan tindakan) yang berhubungan dengan kurangnya informasi tentang proses penyakit,cara pencegahan terjadinya komplikasi. Intervensi keperawatan Tujuan intervensi adalah membantu klien dalam mengatasi masalah kebutuhan dasarnya,meningkatkan kesehatan klien secara optimal dan mengurangi dampak kekambuhan dari endokarditis rematik sehingga komplikasi yang paling parah darin kerusakan katup dapat di kurangi. Intervensi keperawatan pada fase akut di lakukan perawat meliputi :

Diagnosa keperawatan Actual/ risiko nyeri yang berhubungan dengan suplai darah ke area miokardium akibat sekunder dari penurunan perfusi

Tujuan

Kriteria hasil

Intervensi 1. Catat karekteristik nyeri, lokasi, intensitas ,lamanya dan penyebabnya

Rasional Variasi penampilan dan perilaku klien karena nyeri terjadi sebagai temuan pengkajian

Secara subyektif klien Dalam mengatakanpenurunan waktu nyeri dada. 3x24 jam Secara obyektif terdapat didapatkan tanda vital penurunan dalam batas normal, respon wajah rileks, tidak nyeri terjadi penurunan dada. perifer.

Lakukan menejemen nyeri keperawatan : 2. Istirahat klien.

3. Manajemen lingkungan : lingkungan tenang dan dibatasi pengunjung.

4. Ajarkan teknik relaksasi napas dalam

Istirahat akan menurunkan kebutuhan oksigen jaringan perifer sehingga akan menurunkan kebutuhan miokardium dan akan meningkatkan supalai darah dan oksigen ke jaringan nyeri Meningkatkan suplai oksigen sehingga akan menurunkan nyeri akibat sekunder diri iskemia jaringan otak Distraksi dapat menurunkan stimulus internal dengan

5. Ajarkan teknik distraksi pada saat nyeri

6. Lakukan manajemen sentuhan 7. Kolaborasi pemberian terapi farmakologi anti nyeri.

mekanisme peningkatan endorfin dan enkefalin yang dapat memblok reseptor nyeri untuk tidak dikirimkan ke korteks serebri sehingga menurunkan persepsi nyeri. Manajemen sentuhan pada saat nyeri berupa sentuhan dukungan psikologis dapat membantu menurunkan nyeri. Masase ringan dapat meningkatkan aliran darah serta menurunkan sensasi nyeri Obat obat anti nyeri. akan memblok korteks serebri

Dignosa keperawatan Aktual/risiko tinggi tidak efektif perfusi jaringan perifer yang berhubungan dengan tromboemboll atau kerusakan sekunder katup katup pada endokardidis

Tujuan Dalam waktu 3x24 jam tidak terjadi gangguan perfusi perifer

Kriteria hasil Perfusi jaringan yang adekuat dapat dipertahankan sesuai dengan kebiasaan individu seperti kebiasaan makan, tanda vital yang pasti, kehangatan, tekanan nadi perifer, keimbangan intake dan output

Intervensi Mandiri Evaluasi status mental. Catat adanya hemiparalis afasia, muntah, peningkatan darah

Rasional Indikasi adanya emboli sistemis otak

Kaji nyeri dada, dispepsia yang tiba-tiba ditandai dengan takipnea, nyeri pleuritis, sianosis

Emboli arterial pada jantung atau organ penting lain dapat terjadi akibat penyakit jantung atau distritmia kronis. Observasi edema pada Inaktivitas / ekskremitas. Catat tirah baring kecenderungan / lokasi yang lama nyeri, tanda tanda dapat homan positif menimbulkan kongesti vena, dan trombosis vena Observasi adanya Indikasi adanya hematuria yang ditandai emboli ginjal dengan nyeri pinggang dan oligoria Catat keluhan nyeri Indikasi emboli perut kiri atas menjalar kandung ke bahu, kelemahan empedu lokal,

abdominalngididas. Tingkatkan/pertahankan Untuk tirah baring sesuai membantu dengan anjuran mencegah penyebaran atau perpindahan emboli pada klien dengan endorkardidis Kolaborasi : Meningkatkan Gunakan stocking sirkulasi perifer antiemboli sesuai dan arus balik indikasi. vena dan mengurangi risiko trombus pada vena superfisial/vena yang daam. Berikan antikoagulan Heparin dapat seperti heparin, digunakan warfarin (caumadin) secara profilaksis pada klien dengan tirah baring yang lama.coumadin adalah pengobatan jangka panjang yang digunakan untuk setelah penggantian katup atau pada emboli perifer.

Diagnosa keperawatan Kurangnya pengetahuan yang berhubungan

Tujuan Terpenuhinya pengetahuan klien tentang kondisi

Kritea hasil Mengungkapkan pengertian tentang proses infeksi ,tindakan

Intervensi Mandiri: Jelaskan efek emosi pada jantung secara individual. Berikan

Rasional

Unutk bertanggung jawab kepada kesehatannya,klien

dengan penykit. kurangnya informasi tentang proses penyakit cara pencegahan terjadinya komplikasi

yang dibutuhkan dengan komplikasi lainnya

penjelasan mengenai gejala-gejala komplikasi dan tandatanda yang harus segera dilaporkan pada petugas kesehatan seperti demam,peningkatan nyeri dada yang luar biasa,bertambahnya keterbatasan beraktivitas. Beritahukan klien terdekat mengenai dosis ,aturan dan efek pengobatan,diet yang dianjurkan,pembatasan aktivitas yang dapat dilakukan Jelaskan tentang pentingnya pengobatan antibiotic/antimikroba

membutuhkan pengertian tentang penyebab khusus,tindakan dan efek jangka panjang yang mungkin terjadi pada kondisi inflamasi,baik tanda dan gejala atau komplikasinya.

Mengenal perubahan gaya hidup / tingkah laku untuk mencegah terjadi komplikasi.

Diskusikan mengenai profilaksis penggunaan antibiotic.

Informasi dibutuhkan untuk meningkatkan kemampuan perawatan diri,untuk menambah kejelasan efektivitas pengobatan dan mencegah komplikasi. Pemberian antibiotic/antimikroba yang lama baik selama dirumah sakit maupun dirumah dibutuhkan untuk mendapatkan hasil kultur darah yang negative sebagai indikasi sembuhnya/hilangnya infeksi Klien dengan riwayat demam rematik merupakan risiko tinggi dan membutuhkan profilaksis antibiotic jangka panjang. Klien dengan masalah katup tanpa riwayat demam rematik membutuhkan antibiotic jangka

pendek sebagai proteksi terhadap tindakan tindakan yang menyebabkan transitnya bakteri seperti pada gigi, tonsiloktomi, pembedahan atau biopsi pada mukosa saluran pernapasan, bronskopi, insisi atau drainase infeksi jaringan dan tindakan urologi atau gastrointestinal dan kelahiran. Identifikasi tindakan Bakteri umumnya tindakan untuk didapatkan di dalam mencegah endokarditis mulut. Pada gusi : seperti perawatan gigi dapat masuk aliran yang baik. darah sistemik. Cegah klien agar tidak Perkembangan infeksi terkontaminasi infeksi khususnya infeksi khususnya infeksi stepkokus dan saluran pernapasan. pnemokokus atau influenza meningkatkan kemungkinan risiko gangguan jantung. Tetapkan metode yang Penggunaan alat tepat untuk KB ( pada keluarga berencana klien wanita) (IUD ) dapat menjadikan mata rantai risiko proses infeksi pelvis. Hindari penggunaan Mengurangi risiko obat suntik per langsung terjadinya / intravena sendiri masuknya pathogen melalui sirkulasi sistemis Meningkatkan cara Meningkatkan sistem hidup sehat seperti imun dan pertahanan intake makanan yang tubuh dari infeksi baik, keseimbangan

antara aktivitas dan istirahat, pantau status kesehatan dan adanya infeksi Patuhi imunisasi Mengurangi risiko seperti vaksin influenza terjadinya infeksi yang sesuai indikasi dapat menyebabkan infeksi jantung Identifikasi sumber Keterbatasan aktivitas sumber pendukung dapat mengganggu yang yang kemampuan klien memungkinkan untuk mematuhi mempertahankan kebutuhan sehari kebutuhan perawatan hari di rumah Identifikasikan factor Klien dapat dimotivasi predisposisi dimana dengan adanya klien dapat mengontrol masalah jantung penggunaan obat untuk berusaha obatan intravena berhenti ( endokarditis) dan cara menggunakan obat pencegahan masalah obat terlarang atau perilaku yang merugikan Asuhan keperawatan klien dengan perikarditis Perikarditis adalah peradangan perikardium perietal,perikardium viseral,atau keduanya. Perikarditis di bagi atas perikarditis akut,perikarditis subakut,dan perikarditis kronis. Perikarditis subakut dan perikarditis kronis mempunyai etiologi,manifestasi klinis,pendekatan diagnostik,dan penatalaksanaan yang sama. Klasifikasi perikarditis baik secara klinis maupun etilogis sangat berguna karena kelainan ini merupakan penyebab proses sakit paling umum yang mengenai perikardium. Perikarditis merupakan proses inflamasi pada perikardium,kantong membran yang membungkus jantung. Bisa merupakan penyakit primer atau dapat terjadi sesuai perjalanan berbagai penyakit medikal bedah.

Anda mungkin juga menyukai