Anda di halaman 1dari 9

BAB I

KONSEP DASAR PENYAKIT

A. Pengertian
Perikarditis Kronis adalah suatu peradangan perikardium yang menyebabkan
penimbunanan cairan atau penebalan dan biasanya terjadi secara bertahap serta berlangsung
lama. Pada Perikarditis Efusif Kronis, secara perlahan cairan terkumpul di dalam perikardium.
Biasanya penyebabnya tidak diketahui, tetapi mungkin disebabkan oleh kanker, tuberkolosis atau
penurunan fungsi tiroid. Jika memungkinkan, penyebabnya diobati, jika fungsi jantung normal,
dilakukan pendekatan dengan cara menunggu dan melihat perkembangannya.
Perikarditis konstriktif kronis adalah penyakit yang jarang terjadi jika jaringan fibrosa
terbentuk disekitar jantung. Jaringan fibrosa cenderung untuk menetap selama bertahun-tahun,
menekan jantung dan membuat jantung menjadi kecil. Penekanan jantung akan menyebabkan
meningkatnya tekanan didalam vena yang mengangkut darah kejantung karena mengisi jantung
diperlukan tekanan yang lbih tinggi. Cairan akan mengalir balik dan kemudian meresap dan
terkumpl dibawah kulit, didalam perut dan kadang-kadang dirongga sekitar paru-paru.
Pericarditis adalah proses peradangan yang mencakup lapisan parietal dan viseral dari
pericardium dan lapisan terluar dari myocardium. Pericarditis terjadi sebagai proses isolasi atau
komplikasi dari penyakit sistemik. Pericarditis dikatakan akut atau kronik ditentukan dari
serangannya frekuensinya, terjadinya dan gejala-gejalanya. Pericarditis acut dapat terjadi dalam
2 minggu dan hal tersebut bisa mengganggu sampai 6 minggu, disertai dengan effusion atau
tamponade, Pericarditis kronis diikuti oleh pericarditis akut dan gejalanya selambat-lambatnya 6
bulan.

B. Etiologi
 Bakteri, jamur, atau virus.
 Radiasi dada dosis besar
 Hipersensitifitas atau penyakit autoimmun,SLE, dan reumatoid arthritis.
 Faktor idiopatik (paling umum ditemukan)
 Neoplasma
 Injuri post cardiac, s/ MI, trauma, ataupembedahan
 Uremia

C. Anatomi dan fisiologi

Jantung adalah organ berupa otot, berbentuk kerucut, berongga dan dengan basisnya di atas
dan puncaknya di bawah. Apeks nya (puncak) miring ke sebelah kiri. Jantung berada di dalam
thorak, antara kedua paru-paru dan dibelakang sternum, dan lebih menghadap ke kiri daripada ke
kanan. Ukuran jantung kira-kira sebesar kepalan tangan. Jantung dewasa beratnya antara 220-
260 gram. Jantung terbagi oleh sebuah septum atau sekat menjadi dua belah, yaitu kiri dan
kanan.
Jantung merupakan suatu organ otot berongga yang terletak di pusat dada. Bagian kanan dan
kiri jantung masing masing memiliki ruang sebelah atas (atrium) yang mengumpulkan darah dan
ruang sebelah bawah (ventrikel) yang mengeluarkan darah. Agar darah hanya mengalir dalam
satu arah, maka ventrikel memiliki satu katup pada jalan masuk dan satu katup pada jalan keluar.
Fungsi utama jantung adalah menyediakan oksigen ke seluruh tubuh dan membersihkan
tubuh dari hasil metabolism (karbondioksida). Jantung melaksanakan fungsi tersebut dengan
mengumpulkan darah yang kekurangan oksigen dari seluruh tubuh dan memompanya ke dalam
paru- paru, dimana darah akan mengambil oksigen dan membuang karbondioksida. Jantung
kemudian mengumpulkan darah yang kaya oksigen dari paru-paru dan memompanya ke jaringan
di seluruh tubuh.

D. Patofisiologi
Karena dekatnya proximal perikardium dengan beberapa struktur seperti pleura, paru-
paru, sternum, diafragma dan miokardium, perikarditis mungkin diakibatkan oleh inflamasi atau
proses peradangan / infeksi. Penyebab yang lain yaitu idiophatic, virus dan dapat didiagnosa
dengan baik. Adanya agent menyebabkan inflamasi pericardial dan kerjanya meluas sampai
terjadi iritasi. Kondisi dibawah normal bila naiknya volume ciaran di atas 50 ml dalam kantong
perikardial. Ketika terjadi injury, exudat fibulu, sel darah putih dan endothelial sel dilepaskan
untuk menutupi lapisan parietal dan viseral perikardial. Gesekan antara lapisan perikardial
menyebabkan iritasi dan inflamasi sekeliling pleura dan jaringan. Exudat fibrin mungkin
lokasinya hanya pada satu tempat di jantung atau mengisi ke seluruh tempat. Perikarditis akut
dapat menjadi kering atau obstruksi vena-vena jantung dan drainage limpha, menyebabkan
rembesan fibrin exudat dan serous cairan di kantong perikardial yang mana dapat menyebabkan
terjadinya efusi purulent.
E. Gejala
Kelelahan, Kelemahan
Takikardia, Disritmia
Dispneu dengan aktifitas
Nyeri pada dada anterior diperberat oleh inspirasi, batuk, gerakan menelan, berbaring.
Demam karena infeksi virus, bakteri, jamur.
Gejala-gejala yang dapat menjadi petunjuk penting bahwa seseorang menderita perikarditis
kronis adalah tekanan darah tinggi, penyakit arteri koroner atau penyakit katub jantung.
F. Pemeriksaan Diagnostik
EKG; dapat menunjukkan iskemia, hipertropi, blok konduksi, disritmia.
Ekokardiogram; dapat menunjukkan efusi pericardial, hipertropi jantung, disfungsui katup,
dilatasi ruang.
Enzim Jantung; CPK mungkin tingggi, tetapi isoenzim MB tak ada.
Angiografi; dapat menunjukan stenosis katup dan regurgutasi dan/atau penurunan gerak dinding.
Sinar X dada; dapat menunjukkan pembesaran jantung, infiltrasi pulmonal.
JDL; dapat menunjukkan proses infeksi akut/kronis.
Kultur darak; dilakukan untuk mengisolasi bakteri, virus, dan jamur penyebab.
LED; umumnya meningkat.
Perikardiosentesis; cairan pericardial dapat diperiksa intik etiologi infeksi, seperti bakteri
tuberculosa, infeksi virus atau jamur, SLE, penyakir rheumatoid, keganasan.

G. Pengobatana/Penatalaksanaan
Tirah baring, disertai elevasi bagian kepala tempat tidur untuk perbaiki pernapasan.
Terapi oksigen.
Pembedahan dengan melakukan perikardiosintesis atau drainase untuk mengatasi tamponade.
Drainase cairan pericardium atau pengangkatan pericardium.
Pemberian antibiotik selama empat sampai enam minggu bila terjadi pada perikarditis purulen.
Pemberian kortikosteroid pada pasien dengan gagal jantung atau post perikardioektomi
syndrome.
Diuretik (obat yang membuang kelebihan cairan) bisa memperbaiki gejala, tetapi
penyembuhan hanya mungkin terjadi jika dilakukan pembedahan untuk mengangkat
perikardium. Pembedahan memiliki resiko kematian sebesar 5-15 %, karena itu pembedahan
hanya dilakukan jika penyakit ini telah sangat menganggu aktvitas penderita sehari-hari.
BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian
a) Aktivitas/istirahat
Gejala : kelelahan, kelemahan.
Tanda : takikardia, penurunan tekanan darah, dispnea dengan aktivitas.
b) Sirkulasi
Gejala : riwayat demam reumatik, penyakit jantung congenital, infark myokard, bedah
jantung.
Tanda : takikardia, disritmia, friction rub pericardia, murmur aortic, irama gallop (S3/S4).
Hemoragi splinter, lesi jeneway.
c) Eliminasi
Gejala : riwayat penyakit ginjal/gagal ginjal, penurunan frekuensi jumlah urine.
Tanda : urine pekat gelap.
d) Nyeri/ketidaknyamanan
Gejala : nyeri pada dada anterior, diperberat oleh inspirasi, batuk, gerakan menelan,
berbaring. Hilang dengan duduk, bersandar kedepan.
Tanda : perilaku distraksi ; gelisah.
e) Pernapasan
Gejala : napas pendek.
Tanda : dispnea, batuk ispirasi mengi, takipnea, krekel, ronki, pernapasan dangkal.
f) Keamanan
Gejala : riwayat infeksi virus, bakteri, jamur. Penurunan sistem imun ; program terapi
imunosupresi.Tanda : demam

B. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri berhubungan dengan inflamasi pericardium.
2. Cardiac output menurun berhubungan dengan Penebalan jaringan pericardial dan akumulasi
cairan dalam pericardium.
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan penurunan curah jantung.

C. Rencana Keperawatan
1. Nyeri berhubungan dengan inflamasi pericardium.
Intervensi Rasional
Selidiki keluhan nyeri dada, perhatikan Nyeri pericarditis secara khas terletak
awitan dan faktor pemberat atau sublateral dan dapat menyebar ke leher
pernurun. Perhatikan petunjuk nonverbal dan punggung. Pada nyeri ini menjadi
dari ketidaknyamanan; berbaring dengan memburuk pada pada inspirasi dalam,
diam/gelisah, tegangan otot, menangis. gerakan atau berbaring, dan hilang
Berikan lingkungan yang tenang dan dengan duduk tegak/membungkuk.
tindakan kenyamanan; perubahan posisi, Tindakan ini dapat menurunkan
dukungan emosional. ketidaknyamanan fisik dan emosional
Berikan aktivitas hiburan yang tepat. pasien.

Mengarahkan kembali perrhatian,


memberikan distraksi dalam tingkat
aktivitas individu.

Berikan obat-obatan sesuai indikasi; Dapat menghilangkan nyeri, menurunkan


respon inflamasi.

Agen nonsteroid : indometasin (indocin);


ASA (aspirin) Untuk menurunkan demam dan
Antiripetik : ASA/asetaminofen Meningkatkan kenyamanan.
(Tylenol)
Berikan oksigen suplemen sesuai indikasi. Memaksimalkan ketersediaan oksigen
untuk ambilan untuk menurunkan beban
kerja jantung dan
menurunkan ketidaknyamanan berkenaan
dengan iskemik.

2. Cardiac output menurun berhubungan dengan Penebalan jaringan pericardial dan


akumulasi cairan dalam pericardium.

Intervensi Rasional
Pantau frekuensi irama jantung. Takikardia dan disritmia dapat erjadi saat
jantung berupaya untuk meningkatkan
curahnya berespon pada demam,
hipoksia, dan asisdosis karena iskemik.

Auskultasi bunyi jantung. Memberikan deteksi dini terjadinya


komplikasi.
Dorong tirah baring dalam posisi semi- Menurunkan beban kerja jantung,
fowler. memaksimalkan curah jantung.
Selidiki nadi cepat, hipotensi, Menifestasi klinik dari tamponade jantung
penyempitan tekanan nadi, perubahan yang dapat terjadi pada pericarditis bila
tonus jantung, penurunan tingkat akumulasi cairan dalam kantung
kesadaran. pericardia membatasi pengisian dan curah
jantung.
Berikan obat-obatan sesuai indikasi Diberikan untuk mengatasi pathogen yang
digitalis, diuretic. teridentifikasi, yang mencegah
Antibiotic/antimicrobial intravena. keterlibatan/kerusakan jantung lebih
lanjut.
Bantu dalan perikardiosintetis darurat. Prosedur dapat dilakukan ditempat tidur
untuk menurunkan tekanan cairan
disekitar jantung, yang dapat dengan
Siapkan pembedahan untuk pasien, bila cepat memperbaiki curah jantung.
diindikasikan. Perikardektomi munghkin diperlukan
karena akumulasi cairan pericardial
berulang atau jaringan parut dan kontriksi
fungsi jantung.

3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan penurunan curah jantung.


Intervensi Rasional
Kaji TTV 1Sebagai acuan untuk tindakan lebih
lanjut.
Kaji respon pasien terhadap aktivitas. Penurunan pengisian dan curah jantung
Perhatikan adanya dan perubahan dalam dapat menyebabkan pengumpulan cairan
keluhan kelemahan, keletihan, dan dalam kantung pericardial.
dispnea berkenaan dengan aktivitas.
Pertahankan tirah baring selama periode Meningkatkan resolusi inflamasi selama
demam dan sesuai indikasi. fase akut dari perikarditis. Demam
meningkatkan kebutuhan dan konsumsi
oksigen, karena meningkatnya beban
kerja jantung dan menurunkan toleransi
aktivitas.
Bantu pasien dalam program latihan Saat inflamasi/kondisi dasar teratasi,
progresif bertahap sesegera mungkin pasien mungkin mampu melakukan
untuk turun dari tempat tidur, mencatat aktivitas yang diinginkan, kecuali adanya
respon tanda vital dan toleransi pasien komplikasi.
pada peningkatan aktivitas.

Berikan oksigen suplemen. Peningkatan ketersediaan oksigen untuk


ambilan myokard untuk mengimbangi
peningkatan konsumsi oksigen yang
terjadi dengan aktivitas.

D. EVALUASI
a) Nyeri hilang atau terkontrol.
b) Mencapai tingkat aktivitas yang memuaskan untuk memenuhi kebutuhan perawatan mandiri.
c) Infeksi teratasi/terkontrol ; tak ada demam.
d) Stabilitas hemodinamik dipertahankan ; bebas gejala gagal jantung.
e) Perubahan gaya hidup dilakukan untuk mencegah kekambuhan.
DAFTAR PUSTAKA
Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman Untuk Perancanaan Dan Pendokumentasian Perawatan
Pasien. Marilynn E. Doenges, Mary Frances Moorhouse, Alice C. Geissler ; Alih Bahasa, I Made
Kariasa, Ni Made Sumarwati ; Editor Edisi Bahasa Indonesia, Monica Ester, Yasmin Asih. – Ed.
3. –Jakarta : EGC, 1999.
http://artikelkedokteran.net/news/epidemiologi+askep+pericarditis.html
http://artikelkedokteran.net/news/askep+infeksi+pada+jantung+pericarditis.html
http://fajarini.files.wordpress.com/2010/10/300pxdiagram_of_the_human_heart_cropped_svg.png

Anda mungkin juga menyukai