TAMPONADE JANTUNG
DISUSUN OLEH :
2017610052
B. ETIOLOGI
Etiologi dari tamponade jantung bermacam- macam bisa disebabkan karena
neoplasma, perikarditis, uremia dan perdarahan ke dalam ruang pericardial akibat
trauma, operasi atau infeksi (Masjoer, Dkk. 2001). Penyebab tersering adalah
neoplasma, idiopatik dan uremia. Perdarahan intaperikardium juga dapat terjadi
akibat katerisasi jantung intervensi koroner, pamasangan pacu jantung, tuberculosis,
dan penggunaan antikoagulan (Panggabean, 2006).
D. PATOFISIOLOGI
Tamponade jantung terjadi bila jumlah efusi picardium menyebabkan
hambatan serius aliran darah kejantung ( gangguan diastolic
ventrikel ).penyebab tersering adalah neoplasma,dan uremi.Neoplasma
menyebabkan terjadinya pertumbuhan sel secara abnormal pada otot jantung.
Sehingga terjadi hiperplasia sel yang tidak terkontrol,yang menyebabkan
pembentukan massa( tumor ). Hal ini yang dapat mengakibatkan ruang pada
kantong jantung ( pericardium ) terdesak sehingga terjadi pergesekan antara
kantong jantung ( periKardium ) dengan lapisan paling luar jantung
( epikardium .peregesekan ini dapat menyebabkan terjadinya peradangan pada
pericarditis sehingga terjadi penumpukan cairan pada pericardium yang dapat
menyebabkan tamponade jantung. Uremia juga dapat menyebabkan
tamponade jantung.Dimana orang yang mengalami Uremia, di dalam
darahnya terdapat toksik metabolik yang dapat menyebabkan inflamasi
( dalam hal ini inflamasi terjadi pada pericardium ).
Selain itu tamonade jantung juga dapat disebabkan akibat trauma
tumpul/tembus. Jika trauma ini mengenai ruang jantung perikardium akan
mengakibatkan perdarahan sehingga darah banyak terkumpul diruang
perikardium. Hal ini menyebakan jantung terdesak oleh akumulasi cairan
tersebut.
PATWAY
E. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Dokter akan mendiagonis tamponade jantung dengan mengawali suatu
wawancara medis lengkap.pada wawancara medis ini,pengidap pada
umumnya akan mengeluhkan kesulitan bernapas,nyeri dada, dan jantung
berdebar debar. Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik
lengkap.Pada pemeriksaan fisik,jika pengidap mengalami tamponade
jantung,tekanan darah akan menurun drastic,napas cepat,detak jantung lebih
dari 100suara jantung tidak terdengar ,pembuluh darah dileher menonjol, dan
denyut nadi teraba lemah.
Selanjutnya,dokter akan meminta untuk melakukan beberapa pemeriksaan
penunjang untuk mendukung disgnosis, seperti :
Elektokardiagram (EKG) untuk menilai irama da kerja jantung
Echocardiogram (USG jantung) untuk menilai fungsi jantung dalam
memompa darah
CT scan atau MRI dada dapat melihat kelainan disekitar
jantung,seperti aneurisma atau tumor
Angiografi koroner untuk menilai kondisi pembuluh darah koroner
jantung
F. PENATALAKSANAAN MEDIS
Takikardia, peningkatan volume intravascular,peningkatan tekanan
vena jugularis,pulsus paradoksus >100mmHg, dan bunyi dan bunyi jantung
yang melemah (redup),gelisa,pucat,keringat dingin,berupa takipnea,tanda
kusmaul (peningkatan vena saat inspirasi ketika bernapas spontan),beck’s
triad, di stensi vena jugularis dan elevasi tekanan vena dan penurunan tikat
kesadaran.
G. ASUHAN KEPERAWATAN
1. Diagnose keperawatan
a. Pola napas tidak efektif b.d hiperventilasi ditandai dengan takipnea
b. Penurunan curah jantung b.d perubahan sekuncup jantung ditandai dengan
distensi vena jugularis,perubahan EKG,TD menurun,kulit dingin,pucat, jari
tangan dan kaki sianosis
c. Perfusi jaringan (cerebral,perifer,cardiopulmonal,renal,gastrointestinal)tidak
efektif, b.d suplai 02 menurun ditandai dengan nadi lemah,TTV
abnormal,penurunan kesadaran, dan kulit pucat.
2. Intervensi keperawatan
a. Pola nafas tidak efektif b.d hiperventilasi ditandai dengan takipnea,tanda
kusmaul
Tujuan : setelah diberikan asuhan keperawatan selama 1x 15 menit
diharapkan pola nafas efektif dengan kriteria hasil :
Takipnea tidak ada
TTV dalam rentang batas normal ( RR : 16-20 x/mnt)
Intervensi :
Intervesi :
Intervensi :
1. Awasi tanda tanda vital secara intensif, perubahan tanda tanda vital
seperti takikardia akibat dari kompensasi jantung untuk memenuhi suplai
02.
2. Pantau adanya ketidakadkuatan perfusi (kulit : dingindan pucat,sianosis)
menunjukkan adanya ketidakadekuatan perfusi jaringan
3. Pantau GCS penurunan perfusi terutama diotak dapat mengakibatkan
penurunan tingkat kesadaran
4. Anjurkan untuk bed rest/istirahat total menurunkan kebutuhan oksigenri
berhubungan dengan trauma kepala.
Tujuan : anak akan merasa nyaman yang ditandai dengan anak tidak
mengeluh nyeri,dan tanda tanda vitall dalam batas normal.
DAFTAR PUSTAKA