Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENDAHULUAN

TAMPONADE JANTUNG

DISUSUN OLEH :

KRISOSTOMUS OSA BULU

2017610052

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS TRIBWUANA TUNGGADEWI MALANG
2021
A. DEFENISI
Tempenode jantung adalah :kompresi jantung disebabkan oleh darah atau
cairan yang terakumulasi diruang antara miokardium ( otot jantung) dan
picardium (lapisan luar jantung).ini merupakan keadaan darurat medis,dengan
menimgkatkan produksi cairan sehingga akan menekan jantung lebih kuat dan
proses pengisian tidak normal. Jika tidak diobati,ventrikel akan
tergangganggu,mengakibatkan shock dan kematian.

B. ETIOLOGI
Etiologi dari tamponade jantung bermacam- macam bisa disebabkan karena
neoplasma, perikarditis, uremia dan perdarahan ke dalam ruang pericardial akibat
trauma, operasi atau infeksi (Masjoer, Dkk. 2001). Penyebab tersering adalah
neoplasma, idiopatik dan uremia. Perdarahan intaperikardium juga dapat terjadi
akibat katerisasi jantung intervensi koroner, pamasangan pacu jantung, tuberculosis,
dan penggunaan antikoagulan (Panggabean, 2006).

C. TANDA DAN GEJALA


Beberapa tanda dan gejala tamponade jantung,antara lain :
 Hipotensi atau tekanan darah rendah
 Nyeri dada yang menyebar hingga leher,bahu,punggung,atau perut
 Sesak napas
 Cemas dan gelisah
 Jantung berdebar debar
 Lemas dan pucat
 Rasa tidak nyaman yang timbul saat duduk atau condong kedepan
 Pusing,pingsan,atau kehilangan kesadaran
 Pembengkakan pada tungkai atau perut

D. PATOFISIOLOGI
Tamponade jantung terjadi bila jumlah efusi picardium menyebabkan
hambatan serius aliran darah kejantung ( gangguan diastolic
ventrikel ).penyebab tersering adalah neoplasma,dan uremi.Neoplasma
menyebabkan terjadinya pertumbuhan sel secara abnormal pada otot jantung.
Sehingga terjadi hiperplasia sel yang tidak terkontrol,yang menyebabkan
pembentukan massa( tumor ). Hal ini yang dapat mengakibatkan ruang pada
kantong jantung ( pericardium ) terdesak sehingga terjadi pergesekan antara
kantong jantung ( periKardium ) dengan lapisan paling luar jantung
( epikardium .peregesekan ini dapat menyebabkan terjadinya peradangan pada
pericarditis sehingga terjadi penumpukan cairan pada pericardium yang dapat
menyebabkan tamponade jantung. Uremia juga dapat menyebabkan
tamponade jantung.Dimana orang yang mengalami Uremia, di dalam
darahnya terdapat toksik metabolik yang dapat menyebabkan inflamasi
( dalam hal ini inflamasi terjadi pada pericardium ).
Selain itu tamonade jantung juga dapat disebabkan akibat trauma
tumpul/tembus. Jika trauma ini mengenai ruang jantung perikardium akan
mengakibatkan perdarahan sehingga darah banyak terkumpul diruang
perikardium. Hal ini menyebakan jantung terdesak oleh akumulasi cairan
tersebut.

PATWAY
E. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Dokter akan mendiagonis tamponade jantung dengan mengawali suatu
wawancara medis lengkap.pada wawancara medis ini,pengidap pada
umumnya akan mengeluhkan kesulitan bernapas,nyeri dada, dan jantung
berdebar debar. Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik
lengkap.Pada pemeriksaan fisik,jika pengidap mengalami tamponade
jantung,tekanan darah akan menurun drastic,napas cepat,detak jantung lebih
dari 100suara jantung tidak terdengar ,pembuluh darah dileher menonjol, dan
denyut nadi teraba lemah.
Selanjutnya,dokter akan meminta untuk melakukan beberapa pemeriksaan
penunjang untuk mendukung disgnosis, seperti :
 Elektokardiagram (EKG) untuk menilai irama da kerja jantung
 Echocardiogram (USG jantung) untuk menilai fungsi jantung dalam
memompa darah
 CT scan atau MRI dada dapat melihat kelainan disekitar
jantung,seperti aneurisma atau tumor
 Angiografi koroner untuk menilai kondisi pembuluh darah koroner
jantung

F. PENATALAKSANAAN MEDIS
Takikardia, peningkatan volume intravascular,peningkatan tekanan
vena jugularis,pulsus paradoksus >100mmHg, dan bunyi dan bunyi jantung
yang melemah (redup),gelisa,pucat,keringat dingin,berupa takipnea,tanda
kusmaul (peningkatan vena saat inspirasi ketika bernapas spontan),beck’s
triad, di stensi vena jugularis dan elevasi tekanan vena dan penurunan tikat
kesadaran.

G. ASUHAN KEPERAWATAN
1. Diagnose keperawatan
a. Pola napas tidak efektif b.d hiperventilasi ditandai dengan takipnea
b. Penurunan curah jantung b.d perubahan sekuncup jantung ditandai dengan
distensi vena jugularis,perubahan EKG,TD menurun,kulit dingin,pucat, jari
tangan dan kaki sianosis
c. Perfusi jaringan (cerebral,perifer,cardiopulmonal,renal,gastrointestinal)tidak
efektif, b.d suplai 02 menurun ditandai dengan nadi lemah,TTV
abnormal,penurunan kesadaran, dan kulit pucat.
2. Intervensi keperawatan
a. Pola nafas tidak efektif b.d hiperventilasi ditandai dengan takipnea,tanda
kusmaul
Tujuan : setelah diberikan asuhan keperawatan selama 1x 15 menit
diharapkan pola nafas efektif dengan kriteria hasil :
 Takipnea tidak ada
 TTV dalam rentang batas normal ( RR : 16-20 x/mnt)

Intervensi :

1. Pantau ketat tanda tanda vital terutama frekuesi pernafasan perubahan


pola nafas dapat mempengaruhi tanda tanda vital
2. Monitor isi pernafasan,pengembangan dada,keteraturan pernafasan,nafas
bibir dan penggunaan otot bantu pernafasan pengembangan dada dan
penggunaan otot bantu penafasan mengindikasikan gangguan pola nafas
3. Berikan posisi semifowler jika tidak kontraindikasi mempermudah
ekspansi paru
4. Ajarkan klien dengan napas dalam dengan latian nafas dalam dapat
meningkatkan pemasukan oksigen kolaborasi
5. Berikan oksigen sesuai dengan oksigen yang adekuat dapat menghindari
resiko kerusakan jaringan
6. Berikan obat sesuai indikasi medikasi yang tepat dapat mempengaruhi
ventilasi pernapasan.
b. Penurunan curah jantung b.d perubahan sekuncup jantung ditandai dengan
distensi vena jugularis,perubahan EKG,TD menurun,kulit dingin,pucat, jari
tangan dan kaki sianosis
Tujuan : setelah diberikan asuhan keperawtan selama 3 x 10 menit diharpkan
curha jantung keseluruh tubuh adekuat dengan kriteria hasil :
 TTV dalam batas normal (Nadi 60-100x/menit,TD:110-140 mmHg).
 Nadi perifer teraba kuat
 Suara jantung normal
 Sianosis dan pucat tidak ada
 Kulit teraba hangat
 EKG normal
 Distensi vena jugularis tidak ada

Intervesi :

1. Monitor ttv berkelanjutan ttv merupakan indicator keadaan umum tubuh


(jantung).
2. Auskultasi suara jantung.kaji frekuensi dan irama jantung.perubahan
suara,frekuensi dan irama jantung dapat mengindikasikan adanya
penurunan curah jantung.
3. Palpasi nadi perifer dan periksa pengisian perifer.curah jantung yang
kurang mempengaruhi kuat dan lemahnya nadi perifer.
4. Kaji akral dan adanya sianosis atu pucat.penurunan curah jantung
menyebabkan aliran ke perifer menurun.
5. Kaji adanya distensi jugularis tamponade jantung menghambat aliran
baik vena sehingga terjadi distensi pada vena jugularis
Kolaborasi :
6. Berikan oksigen sesuai indikasi oksigen yang adekuat mencegah
hipoksia
7. Berikan cairan intravena sesuai dengan indikasi atau untuk akses
mergency. Mencegah terjadinya kekurangan cairan.
8. Periksa EKG,foto thorax,echocardiaografi dan dopler sesuai
indikasi.pada tamponade jantung,terjadi abnormalitas irama jantung dan
terdapat siluet pembesaran jantung.
c. Perfusi jaringan (cerebrsl,perifer,cardiopulmonal,renal,gastrointestinal) tidak
efektif b.d suplai 02 menurun ditandai dengan nadi lemah,TTV
abnormal,penurunan kesadaran,kulit pucat,sianosis,akral dingin.
Tujuan : setelah diberikan asuhan keperawatan selama 3x 15 menit
diharapkan perfusi jaringan adekuat dengan kriteria hasil :
 Nadi teraba kuat
 Sianosis atau pucat tidak ada
 Nadi teraba lemah,terdapat sianosis
 Akral teraba hangat

Intervensi :

1. Awasi tanda tanda vital secara intensif, perubahan tanda tanda vital
seperti takikardia akibat dari kompensasi jantung untuk memenuhi suplai
02.
2. Pantau adanya ketidakadkuatan perfusi (kulit : dingindan pucat,sianosis)
menunjukkan adanya ketidakadekuatan perfusi jaringan
3. Pantau GCS penurunan perfusi terutama diotak dapat mengakibatkan
penurunan tingkat kesadaran
4. Anjurkan untuk bed rest/istirahat total menurunkan kebutuhan oksigenri
berhubungan dengan trauma kepala.
Tujuan : anak akan merasa nyaman yang ditandai dengan anak tidak
mengeluh nyeri,dan tanda tanda vitall dalam batas normal.

DAFTAR PUSTAKA

Guyton,Arthur C. 2007.Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Edisi 11.Jakarta :EGC

Yarlagadda Chakri. 2010. Cardiac Tamponade. Diakses Tanggal 31 oktober


2010,dari: http://emedicine.medscape.com/article/1522083-overvew

Smeltzer,C.S.2001.Buku Ajar Keperwatan Medikal Bedah Brunner dan Suddarth.


Edisi 8.jakarta :EGC

Anda mungkin juga menyukai