Anda di halaman 1dari 10

Kanker paru merupakan segala bentuk keganasan yang terdapat pada paru, mencakup

keganasan yang berasal dari paru sendiri (primer). Dalam praktik klinik yang dimaksud dengan
kanker paru primer adalah tumor ganas yang berasal dari epitel bronkus (bronchogenic
carcinoma). Kanker ini merupakan salah satu penyumbang mortalitas terbesar diantara jenis kanker yang
lain pada pria maupun wanita di dunia. Kebanyakan kanker paru didiagnosis pada stadium lanjut dan
memiliki prognosis yang buruk. [

Apa itu kanker sekunder?


Kanker primer adalah tempat kanker dimulai. Terkadang sel kanker bisa lepas dari kanker
primer dan menetap dan tumbuh di bagian tubuh yang lain. Pertumbuhan kanker baru ini
disebut kanker sekunder. Kanker baru ini bukanlah metastasis, tapi lebih mengacu pada kanker
“kedua” yang tidak terkait dengan yang pertama.

Kanker sekunder dapat muncul pada organ yang sebelumnya sudah terkena kanker ataupun
organ lainnya karena adanya penyebaran sel kanker. Hal tersebut dapat terjadi dalam waktu
yang lama atau dalam hitungan tahunan bahkan bulanan setelah penderita kanker dinyatakan
sembuh. Munculnya kanker sekunder dapat dikarenakan beberapa jenis kanker yang memiliki
risiko untuk memunculkan kanker sekunder yang lebih tinggi. Meski demikian, ada
peluang terjadinya kanker sekunder terlepas dari apapun jenis kanker primer yang pernah
dialami seseorang.

PATOFISIOLOGI KANKER PARU


dr. Ricky Dosan
Share To Social Media:

Kanker paru primer terbagi menjadi dua jenis, yaitu kanker paru bukan sel kecil dan kanker paru
sel kecil. Kanker paru bukan sel kecil terdiri dari adenokarsinoma, karsinoma sel skuamosa dan
karsinoma sel besar. Masing-masing dari kanker ini memiliki patofisiologi yang berbeda. [1-3]

Modalitas tata laksana kanker paru yaitu pembedahan, kemoterapi, radioterapi dan terapi target. Saat ini
pilihan terapi untuk kanker paru bersifat lebih spesifik sesuai dengan stadium, pemeriksaan histopatologi
dan imunohistokimia

Kanker Paru Bukan Sel Kecil


Paparan agen yang berasal dari pekerjaan maupun lingkungan merupakan salah satu faktor risiko
terjadinya kanker paru. Di Amerika, perokok aktif berkaitan dengan 90% kasus kanker paru.
Paparan agen yang berasal dari lingkungan maupun pekerjaan berkaitan dengan 9-15% kasus
kanker paru. [1,3,4]
Asap rokok mengandung lebih dari 300 jenis zat yang berbahaya dan 40 diantaranya merupakan
karsinogen poten. Hidrokarbon poliaromatik dan nitrosamine ketone yang berasal dari nikotin
diketahui dapat menyebabkan kerusakan DNA dan membentuk DNA adducts pada hewan coba.
Benzo-A-pyrine juga menginduksi pensinyalan molekular seperti Akt dan mutasi dari p53
dan tumor suppressor gene lainnya. [1,3]
Faktor risiko lingkungan yang paling sering menyebabkan kanker paru adalah asbestos.
Berdasarkan studi, paparan radon berkaitan dengan 10% kanker paru dan polusi udara luar
berkaitan dengan 1-2% kasus. Penyakit paru seperti penyakit paru obstruktif kronik (PPOK),
fibrosis paru dan tuberkulosis berkaitan dengan peningkatan angka kejadian kanker paru. [1,3]
Abnormalitas genetik yang paling banyak berkaitan dengan kanker paru bukan sel kecil adalah
keluarga onkogen ras (rat sarcoma). Onkogen ras terdiri dari H-ras, K-ras dan N-ras. Gen-gen
ini mengkode protein dari permukaan dalam membran sel melalui aktivitas guanosin trifosfat
(GTP) yang berkaitan dengan transduksi sinyal. Studi pada manusia menemukan bahwa aktivasi
ras berkontribusi pada progresi tumor pada penderita kanker paru. Mutasi gen ras terjadi
terutama pada adenokarsinoma dan ditemukan pada 30% kasus. Mutasi ini tidak ditemukan pada
adenokarsinoma pasien yang tidak merokok. Mutasi k-ras merupakan faktor prognostik yang
bersifat independen. Penelitian saat ini difokuskan pada pemberian terapi berdasarkan ada
tidaknya mutasi gen ras. [3]
Adenokarsinoma
Adenokarsinoma berasal dari kelenjar mukosa bronkus dan merupakan kanker paru bukan sel
kecil yang paling sering ditemukan di Amerika (35-40% dari keseluruhan kanker paru). Subtipe
ini ditemukan paling banyak pada penderita yang tidak merokok. Kanker ini biasanya muncul
dari perifer paru,tetapi dapat pula muncul pada lokasi jaringan parut, luka dan inflamasi. [1,3]
Karsinoma bronkoalveolar merupakan subtipe yang berbeda dari adenokarsinoma dengan
manifestasi klasik sebagai penyakit paru interstisial pada foto polos dada. Subtipe ini dapat
muncul sebagai nodul paru soliter, multifokal atau bentuk pneumonik dengan progresifitas
tinggi. Temuan karakteristik pada penderita stadium terminal yaitu sputum encer dalam jumlah
besar. [1,3]
Karsinoma Sel Skuamosa
Karsinoma sel skuamosa mencakup pada 25-30% dari keseluruhan kasus kanker paru. Kanker ini
biasanya berawal dari bagian sentral paru. Manifestasi klasik dari kanker ini adalah lesi kavitasi
pada bronkus proksimal. Kanker ini juga sering berkaitan dengan hiperkalsemia. [1,3]
Karsinoma Sel Besar
Karsinoma sel besar berkaitan dengan 10-15%dari keseluruhan kasus kanker paru.Kanker ini
umumnya muncul sebagai massa besar di perifer paru pada foto polos dada. [1,3]
Kanker Paru Sel Kecil
Kanker paru sel kecil merupakan karsinoma neuroendokrin yang bersifat agresif, tumbuh cepat,
sangat sensitif pada kemoterapi dan radiasi, sering bermetastasis pada fase dini dan sering
menyebabkan gejala paraneoplastik. [1.2,5]
Kanker paru sel kecil berasal dari peribronkial dan menginfiltrasi submukosa bronkus.
Metastasis luas dapat terjadi pada onset awal dari penyakit ini, dengan penyebaran tersering pada
limfonodi mediastinum, hati, tulang, kelenjar adrenal dan otak.
Berbagai hormon peptida diproduksi oleh sel kanker dan menyebabkan sindrom paraneoplastik,
yang paling sering adalah syndrome of inappropriate secretion of antidiuretic hormone (SIADH)
dan syndrome of ectopic adrenocorticotropic hormone production. Fenomena autoimun juga
dapat menyebabkan gangguan neurologik seperti lambert eaton syndrome. [1,2,5]

 Penatalaksanaan Manajemen terapi untuk kanker paru dibagi dua, untuk


kanker paru jenis karsinoma bukan sel kecil (KPKBSK = non small cell
carcinoma) dan kanker paru jenis karsinoma sel kecil (KPKSK = small cell
carcinoma). 3.5.1 Kanker Paru jenis Karsinoma Bukan Sel Kecil (KPKBSK)
Kanker paru jenis karsinoma bukan sel kecil terdiri dari beberapa jenis,
yaitu karsinoma sel skuamosa (KSS), adenokarsinoma, karsinoma sel besar
(KSB), dan jenis lain yang jarang ditemukan. 3.5.1.1 Kebijakan umum
pengobatan KPKBSK Pilihan pengobatan sangat tergantung pada stadium
penyakit, tampilan umum penderita, komorbiditas, tujuan pengobatan dan
cost-effectiveness. Modalitas penanganan yang tersedia adalah bedah,
radiasi, kemoterapi, dan terapi target. Pendekatan penanganan dilakukan
secara integrasi -20- multidisiplin

 3. Glomerulonefritis

Glomerulonefritis adalah peradangan pada glomerulus atau pembuluh darah kecil yang
menyaring darah. Karena glomerulus mengalami peradangan, renal tidak dapat menyaring
darah dengan normal dan Anda dapat mengalami gagal ginjal.
Mirip dengan penyakit ginjal lainnya, gejala glomerulonefritis dapat berupa kencing berdarah,
tekanan darah tinggi, jarang buang air kecil, nyeri perut, kencing berbusa, dan pembengkakan
di wajah, tangan, kaki, dan perut karena penumpukan cairan dalam tubuh.

 Banyak orang mengatakan bahwa menjadi perokok pasif jauh lebih berbahaya
daripada menjadi perokok aktif. Benarkah demikian? Ketika dihembuskan oleh
perokok, asap rokok tidak hilang begitu saja. Asap rokok dapat bertahan di udara
sekitar dua hingga tiga jam.

Asap rokok akan tetap ada meski tidak terdeteksi oleh indra penciuman maupun
penglihatan Anda, sehingga dapat dikatakan walupun tidak secara langsung menghirup
asap rokoknya namun jika di sekitar lingkungan masih dapat mencium dan merasakan
adanya aroma bekas rokok, hal ini tetap bisa disebut sebagai perokok pasif.

Dr Deffy dari Meetdoctor pun meyakinkan bahwa perokok pasif belum tentu lebih
berbahaya daripada perokok aktif. Hal inikarena asap yang keluar dari rokok langsung,
lebih berbahaya daripada asap yang telah dihisap melalui filter.

"Asap yang telah melalui filter telah disaring, dan partikel karbon tersaring dalam filter.
Ketika asap sudah dihisap, karbon akan mengendap di dalam paru-paru."

"Terdapat pendapat yang mengatakan bahwa perokok pasif lebih terkena efek lebih
berbahaya dibandingkan dengan perokok aktif. Pendapat ini kurang tepat," tambahnya
lagi.

Perokok aktif menghisap asap dari rokok langsung, dan juga melalui filter. Sedangkan
perokok pasif menghisap asap dari rokok dan juga asap yang telah keluar dari paru-
paru perokok.

Karena hidung perokok aktif lebih dekat dengan asap yang keluar dari rokok langsung,
maka perokok aktif akan menghisap asap langsung dari rokoknya lebih banyak
daripada perokok pasif. Namun meski begitu, bukan berarti perokok pasif harus
mengabaikan bahaya dari asap rokok.

"Senantiasa menghirup asap rokok secara pasif dapat meningkatkan risiko seseorang
untuk terserang kanker paru-paru sebanyak 25 persen."
Asap rokok yang dihirup berdampak buruk pada dinding pembuluh darah dan membuat
darah menjadi lebih gampang untuk menggumpal.

Merokok secara pasif juga dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah. Semua
ini membuat perokok pasif lebih berisiko terkena stroke dan serangan jantung.

"Dengan terganggunya pembuluh yang mengalirkan darah ke jantung, kinerja jantung


pun berisiko terganggu dan bahkan berujung pada gagal jantung."

Pada ibu hamil, lanjut Deffy, maka akan meningkatkan risiko keguguran, bayi lahir
dengan berat badan yang rendah. Sedangkan pada anak-anak akan menimbulkan
asma, pneumonia ataupun infeksi saluran pernapasan, kematian mendadak pada anak,
meningitis, dan sebagainya. (ms)

Terapi Hormon untuk Pengobatan Kanker Payudara


Salah satu pengobatan kanker payudara yaitu terapi hormon. Terapi yang
memengaruhi kinerja sistem endokrin ini, digunakan terutama untuk
menghambat pertumbuhan sel kanker dipengaruhi kadar hormon.
Selain radioterapi dan kemoterapi, pengobatan kanker payudara juga dapat dilakukan
melalui terapi hormon. Pengobatan ini dilakukan dengan mengatur produksi hormon
estrogen dan progesteron, sehingga risiko kanker payudara dapat dikendalikan.

Manfaat Terapi Hormon untuk Kanker Payudara


Secara umum, manfaat terapi hormon untuk kanker payudara adalah:

 Menghambat pertumbuhan sel kanker.


 Mengurangi risiko penyebaran sel kanker ke jaringan lain.
 Mengurangi ukuran tumor di payudara sebelum operasi.


Home


 Artikel

 Jenis kanker paru-paru & stadium

Jenis kanker paru-paru & stadium


 Rumah Sakit Umum Daerah

 16 Agustus 2018

 Dibaca: 3935 Pengunjung


Kanker paru-paru secara luas diklasifikasikan menjadi 2 jenis yaitu : small cell lung cancer
(SCLC) dan non-small cell lung cancer (NSCLC). Klasifikasi ini didasarkan pada gambaran sel-
sel tumor di bawah mikroskop. 2 jenis kanker paru-paru ini berkembang, menyebar, dan
ditangani dengan cara yang berbeda. Oleh karena itu penting untuk membedakan kedua jenis ini.
Jenis Kanker Paru-Paru
Small Cell lung Cancer (SCLC)

SCLC terjadi sekitar 20% dari seluruh kasus kanker paru-paru. SCLC merupakan jenis kanker
paru-paru yang paling agresif dan berkembang cepat. SCLC berhubungan erat dengan kebiasaan
merokok, dengan hanya 1% dari seluruh kasus terjadi pada penderita yang bukan perokok. SCLC
cepat menyebar ke beberapa area dalam tubuh dan paling sering ditemukan
setelah kanker menyebar luas.

Non-Small Cell Lung Cancer (NSCLC)

NSCLC merupakan jenis kanker paru-paru yang paling umum terjadi, yaitu terhitung sekitar
80% dari seluruh kasus kanker paru-paru. NSCLC memiliki 3 jenis utama yang diberi nama
berdasarkan jenis sel yang ditemukan dalam tumor.

 Adenocarcinomas

Merupakan jenis NSCLC yang paling umum terjadi, sekitar 30 – 40 % dari seluruh kasus NSCLC.
Jenis ini terutama terjadi pada wanita dan mereka yang tidak merokok. Sebagian besar kasus
adenocarcinomas tumbuh di daerah tepi atau bagian luar paru-paru. Jenis ini memiliki
kecenderungan untuk menyebar ke limfe (kelenjar getah bening) dan daerah yang jauh dari
paru-paru. Bronchioloalveolar carcinoma merupakan sub jenis dari adenocarcinoma yang sering
terjadi pada beberapa tempat dalam paru-paru dan menyebar ke dinding alveolus (gelembung
tipis yang merupakan bagian akhir dari saluran pernfasan dan merupakan tempat terjadinya
pertukaran udara). Pada thorax X-ray (foto roentgen dada) gambarannya terlihat seperti
pneumonia (peradangan pada paru-paru, dimana alveolus yang berfungsi menyerap oksigen
terisi dengan cairan).

 Squamous cell carcinomas

Jenis ini awalnya lebih umum terjadi dibandingkan dengan adenocarcinomas, saat ini terhitung
sekitar 30% dari seluruh kasus NSCLC. Squamous cell carcinomas dikenal juga dengan nama
epidermoid carcinomas. Squamous cell carcinomas paling sering tumbuh di daerah pusat paru-
paru, yaitu bronkus (percabangan terbesar dari trakea (batang tenggorok) yang menuju ke paru-
paru), paling sering menyebar ke seluruh bagian paru-paru, berkembang cukup besar dan
membentuk lubang.

 Large cell carcinomas

Terkadang disebut juga undifferentiated carcinomas, merupakan jenis NSCLC yang paling jarang
terjadi, terhitung 10%-15% dari seluruh kasus kanker paru-paru. Jenis ini memiliki
kecenderungan yang tinggi untuk menyebar ke limfe (kelenjar getah bening) dan daerah yang
jauh dari paru-paru.

 Mixed tumor (tumor campur)

Pada jenis ini tampak campuran dari beberapa jenis NSCLC yang berbeda.

Beberapa jenis kanker lainnya dapat tumbuh dalam paru-paru. Jenis ini lebih jarang terjadi
dibandingkan dengan SCLC dan NSCLC, dengan total keseluruhan hanya 5 – 10 % dari seluruh
kasus kanker paru-paru.

 Bronchial carcinoids

Tumor ini umumnya berukuran kecil (3 – 4 cm) ketika didiagnosis dan paling sering terjadi di
bawah usia 40 tahun, dan tidak berhubungan dengan kebiasaan merokok. Carcinoid dapat
bermetastasis dan sebagian kecil dari tumor ini mengeluarkan substansi yang menyerupai
hormon. Carcinoid umumnya berkembang dan menyebar lebih lambat dibandingkan dengan
bronchogenic cancers (SCLC dan NSCLC). Sebagian diantaranya dideteksi dini sehingga cukup
memungkinkan untuk dibuang dengan cara operasi.

 Kanker pada jaringan ikat paru-paru, seperti otot polos atau pembuluh darah, serta sel-sel yang
terlibat dalam respon imun tubuh.

Seperti yang pernah didiskusikan dalam topik-topik sebelumnya, penyebaran kanker yang
berasal dari bagian tubuh lainnya sering ditemukan pada paru-paru. Tumor ini dapat menyebar
ke paru-paru melalui aliran darah, kelenjar limfe, atau secara langsung dari organ terdekat.
Tumor ini biasanya multipel, tersebar di seluruh bagian paru-paru, dan lebih terkonsentrasi di
bagian luar daripada di pusat paru-paru.

Stadium Kanker Paru-Paru


Stadium kanker paru-paru mengacu pada tingkatan seberapa jauh tumor menyebar dalam tubuh.
Penentuan stadium kanker paru-paru melibatkan evaluasi ukuran tumor serta ada tidaknya
metastasis pada limfe (kelenjar getah bening) atau organ lain. Penentuan stadium sangat penting
untuk menentukan bagaimana tumor tertentu harus ditangani. Penentuan stadium juga sangat
penting untuk memperkirakan prognosis, dimana stadium yang lebih tinggi memiliki prognosis
yang lebih buruk dibandingkan dengan stadium yang lebih rendah.
Dokter melakukan beberapa pemeriksaan untuk dapat menentukan stadium kanker paru-
paru secara akurat, meliputi pemeriksaan darah, X-ray, PET scan, CT scan, dan bone scan. Hasil
pemeriksaan kimia darah yang abnormal mungkin menunjukkan adanya metastasis pada tulang
atau hati. Prosedur radiologi mendokumentasikan ukuran tumor serta penyebarannya pada organ
lain.

Non-Small Cell Lung Cancer (NSCLC), stadium ditentukan berdasarkan keparahannya :

 Stadium I, kanker terbatas pada paru-paru


 Stadium II dan III, kanker mungkin telah menyebar ke limfe (kelenjar getah bening)
 Stadium IV, kanker telah menyebar keluar dari paru-paru ke bagian tubuh lainnya.

Small Cell Lung Cancer (SCLC), stadium menggunakan sistem berjenjang :

 Limited Stage (LS), kanker terbatas pada daerah asalnya dalam paru-paru dan menyebar ke
limfe (kelenjar getah bening)
 Extensive Stage (ES), kanker telah menyebar ke bagian tubuh yang jauh dari paru-paru

Anda mungkin juga menyukai