keganasan yang berasal dari paru sendiri (primer). Dalam praktik klinik yang dimaksud dengan
kanker paru primer adalah tumor ganas yang berasal dari epitel bronkus (bronchogenic
carcinoma). Kanker ini merupakan salah satu penyumbang mortalitas terbesar diantara jenis kanker yang
lain pada pria maupun wanita di dunia. Kebanyakan kanker paru didiagnosis pada stadium lanjut dan
memiliki prognosis yang buruk. [
Kanker sekunder dapat muncul pada organ yang sebelumnya sudah terkena kanker ataupun
organ lainnya karena adanya penyebaran sel kanker. Hal tersebut dapat terjadi dalam waktu
yang lama atau dalam hitungan tahunan bahkan bulanan setelah penderita kanker dinyatakan
sembuh. Munculnya kanker sekunder dapat dikarenakan beberapa jenis kanker yang memiliki
risiko untuk memunculkan kanker sekunder yang lebih tinggi. Meski demikian, ada
peluang terjadinya kanker sekunder terlepas dari apapun jenis kanker primer yang pernah
dialami seseorang.
Kanker paru primer terbagi menjadi dua jenis, yaitu kanker paru bukan sel kecil dan kanker paru
sel kecil. Kanker paru bukan sel kecil terdiri dari adenokarsinoma, karsinoma sel skuamosa dan
karsinoma sel besar. Masing-masing dari kanker ini memiliki patofisiologi yang berbeda. [1-3]
Modalitas tata laksana kanker paru yaitu pembedahan, kemoterapi, radioterapi dan terapi target. Saat ini
pilihan terapi untuk kanker paru bersifat lebih spesifik sesuai dengan stadium, pemeriksaan histopatologi
dan imunohistokimia
3. Glomerulonefritis
Glomerulonefritis adalah peradangan pada glomerulus atau pembuluh darah kecil yang
menyaring darah. Karena glomerulus mengalami peradangan, renal tidak dapat menyaring
darah dengan normal dan Anda dapat mengalami gagal ginjal.
Mirip dengan penyakit ginjal lainnya, gejala glomerulonefritis dapat berupa kencing berdarah,
tekanan darah tinggi, jarang buang air kecil, nyeri perut, kencing berbusa, dan pembengkakan
di wajah, tangan, kaki, dan perut karena penumpukan cairan dalam tubuh.
Banyak orang mengatakan bahwa menjadi perokok pasif jauh lebih berbahaya
daripada menjadi perokok aktif. Benarkah demikian? Ketika dihembuskan oleh
perokok, asap rokok tidak hilang begitu saja. Asap rokok dapat bertahan di udara
sekitar dua hingga tiga jam.
Asap rokok akan tetap ada meski tidak terdeteksi oleh indra penciuman maupun
penglihatan Anda, sehingga dapat dikatakan walupun tidak secara langsung menghirup
asap rokoknya namun jika di sekitar lingkungan masih dapat mencium dan merasakan
adanya aroma bekas rokok, hal ini tetap bisa disebut sebagai perokok pasif.
Dr Deffy dari Meetdoctor pun meyakinkan bahwa perokok pasif belum tentu lebih
berbahaya daripada perokok aktif. Hal inikarena asap yang keluar dari rokok langsung,
lebih berbahaya daripada asap yang telah dihisap melalui filter.
"Asap yang telah melalui filter telah disaring, dan partikel karbon tersaring dalam filter.
Ketika asap sudah dihisap, karbon akan mengendap di dalam paru-paru."
"Terdapat pendapat yang mengatakan bahwa perokok pasif lebih terkena efek lebih
berbahaya dibandingkan dengan perokok aktif. Pendapat ini kurang tepat," tambahnya
lagi.
Perokok aktif menghisap asap dari rokok langsung, dan juga melalui filter. Sedangkan
perokok pasif menghisap asap dari rokok dan juga asap yang telah keluar dari paru-
paru perokok.
Karena hidung perokok aktif lebih dekat dengan asap yang keluar dari rokok langsung,
maka perokok aktif akan menghisap asap langsung dari rokoknya lebih banyak
daripada perokok pasif. Namun meski begitu, bukan berarti perokok pasif harus
mengabaikan bahaya dari asap rokok.
"Senantiasa menghirup asap rokok secara pasif dapat meningkatkan risiko seseorang
untuk terserang kanker paru-paru sebanyak 25 persen."
Asap rokok yang dihirup berdampak buruk pada dinding pembuluh darah dan membuat
darah menjadi lebih gampang untuk menggumpal.
Merokok secara pasif juga dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah. Semua
ini membuat perokok pasif lebih berisiko terkena stroke dan serangan jantung.
Pada ibu hamil, lanjut Deffy, maka akan meningkatkan risiko keguguran, bayi lahir
dengan berat badan yang rendah. Sedangkan pada anak-anak akan menimbulkan
asma, pneumonia ataupun infeksi saluran pernapasan, kematian mendadak pada anak,
meningitis, dan sebagainya. (ms)
Home
Artikel
16 Agustus 2018
SCLC terjadi sekitar 20% dari seluruh kasus kanker paru-paru. SCLC merupakan jenis kanker
paru-paru yang paling agresif dan berkembang cepat. SCLC berhubungan erat dengan kebiasaan
merokok, dengan hanya 1% dari seluruh kasus terjadi pada penderita yang bukan perokok. SCLC
cepat menyebar ke beberapa area dalam tubuh dan paling sering ditemukan
setelah kanker menyebar luas.
NSCLC merupakan jenis kanker paru-paru yang paling umum terjadi, yaitu terhitung sekitar
80% dari seluruh kasus kanker paru-paru. NSCLC memiliki 3 jenis utama yang diberi nama
berdasarkan jenis sel yang ditemukan dalam tumor.
Adenocarcinomas
Merupakan jenis NSCLC yang paling umum terjadi, sekitar 30 – 40 % dari seluruh kasus NSCLC.
Jenis ini terutama terjadi pada wanita dan mereka yang tidak merokok. Sebagian besar kasus
adenocarcinomas tumbuh di daerah tepi atau bagian luar paru-paru. Jenis ini memiliki
kecenderungan untuk menyebar ke limfe (kelenjar getah bening) dan daerah yang jauh dari
paru-paru. Bronchioloalveolar carcinoma merupakan sub jenis dari adenocarcinoma yang sering
terjadi pada beberapa tempat dalam paru-paru dan menyebar ke dinding alveolus (gelembung
tipis yang merupakan bagian akhir dari saluran pernfasan dan merupakan tempat terjadinya
pertukaran udara). Pada thorax X-ray (foto roentgen dada) gambarannya terlihat seperti
pneumonia (peradangan pada paru-paru, dimana alveolus yang berfungsi menyerap oksigen
terisi dengan cairan).
Jenis ini awalnya lebih umum terjadi dibandingkan dengan adenocarcinomas, saat ini terhitung
sekitar 30% dari seluruh kasus NSCLC. Squamous cell carcinomas dikenal juga dengan nama
epidermoid carcinomas. Squamous cell carcinomas paling sering tumbuh di daerah pusat paru-
paru, yaitu bronkus (percabangan terbesar dari trakea (batang tenggorok) yang menuju ke paru-
paru), paling sering menyebar ke seluruh bagian paru-paru, berkembang cukup besar dan
membentuk lubang.
Terkadang disebut juga undifferentiated carcinomas, merupakan jenis NSCLC yang paling jarang
terjadi, terhitung 10%-15% dari seluruh kasus kanker paru-paru. Jenis ini memiliki
kecenderungan yang tinggi untuk menyebar ke limfe (kelenjar getah bening) dan daerah yang
jauh dari paru-paru.
Pada jenis ini tampak campuran dari beberapa jenis NSCLC yang berbeda.
Beberapa jenis kanker lainnya dapat tumbuh dalam paru-paru. Jenis ini lebih jarang terjadi
dibandingkan dengan SCLC dan NSCLC, dengan total keseluruhan hanya 5 – 10 % dari seluruh
kasus kanker paru-paru.
Bronchial carcinoids
Tumor ini umumnya berukuran kecil (3 – 4 cm) ketika didiagnosis dan paling sering terjadi di
bawah usia 40 tahun, dan tidak berhubungan dengan kebiasaan merokok. Carcinoid dapat
bermetastasis dan sebagian kecil dari tumor ini mengeluarkan substansi yang menyerupai
hormon. Carcinoid umumnya berkembang dan menyebar lebih lambat dibandingkan dengan
bronchogenic cancers (SCLC dan NSCLC). Sebagian diantaranya dideteksi dini sehingga cukup
memungkinkan untuk dibuang dengan cara operasi.
Kanker pada jaringan ikat paru-paru, seperti otot polos atau pembuluh darah, serta sel-sel yang
terlibat dalam respon imun tubuh.
Seperti yang pernah didiskusikan dalam topik-topik sebelumnya, penyebaran kanker yang
berasal dari bagian tubuh lainnya sering ditemukan pada paru-paru. Tumor ini dapat menyebar
ke paru-paru melalui aliran darah, kelenjar limfe, atau secara langsung dari organ terdekat.
Tumor ini biasanya multipel, tersebar di seluruh bagian paru-paru, dan lebih terkonsentrasi di
bagian luar daripada di pusat paru-paru.
Limited Stage (LS), kanker terbatas pada daerah asalnya dalam paru-paru dan menyebar ke
limfe (kelenjar getah bening)
Extensive Stage (ES), kanker telah menyebar ke bagian tubuh yang jauh dari paru-paru