Anda di halaman 1dari 25

Pengertian


 Penyakit Buerger atau Tromboangitis Obliterans
(TAO) adalah penyakit oklusi kronis pembuluh
darah arteri dan vena yang berukuran kecil dan
sedang. Terutama mengenai pembuluh darah perifer
ekstremitas inferior dan superior.
ETIOLOGI

 Penyebabnya tidak jelas, tetapi biasanya tidak ada
faktor familial serta tidak ada hubungannya dengan
penyakit Diabetes Mellitus. Penderita penyakit ini
umumnya perokok berat yang kebanyakan mulai
merokok pada usia muda, kadang pada usia sekolah
 Tromboangitis Obliterans dapat memiliki sebuah
predisposisi genetik tanpa penyebab mutasi gen
secara langsung.
PATOFISIOLOGI

 Pada penyakit buerger, leukosit polimoffonuklear
menginfiltrasi dinding pembuluh arteri dan vena
yang berukuran kecil dan sedang. Dalam lumen
pembuluh darah tersebut terbentuk trombus yang
akhirnya akan menimbulkan penyumbatan dan
penutupan pada bagian pembuluh darah ini
sehingga aliran darah ke kaki dan tungkai menurun.
Penurunan aliran darah ini dapat menimbulkan
ulkus dan pada akhirnya menimbulkan gangren.
Manifestasi klinis


 Gambaran klinis Tromboangitis Obliterans terutama
disebabkan oleh iskemia. Gejala yang paling sering
dan utama adalah nyeri yang bermacam-macam
tingkatnya.
 Manifestasi terdini mungkin klaudikasi (nyeri pada
saat berjalan) lengkung kaki yang patognomonik
untuk penyakit Buerger.
 Tanda dan gejala lain dari penyakit ini meliputi rasa
gatal dan bebal pada tungkai dan penomena
Raynaud.
Pemeriksaan Diagnostik

 Ultrasonografi Doppler menunjukkan penurunan
sirkulasi di pembuluh perifer.

 Pletismografi menunjukka lokasi lesi dan


menyingkirkan aterosklerosis.

 Biopsi pembuluh yang diserang bisa memastikan


diagnosis.
KOMPLIKASI
1. Gangren 
Gangren adalah kematian bagian jaringan tubuh.
Gangren biasanya disebabkan oleh suplai darah tidak
adekuat, tetapi kadang kala disebabkan oleh cedera
langsung (gangren traumatik) atau infeksi (gas gangren)
2. Ulkus
Ulkus adalah luka terbuka pada permukaan kulit atau
selaput lendir dan Ulkus adalah ke-matian jaringan
yang luas dan disertai invasif kuman saprofit.
3. Kemerahan
4. Sianosis
Syndrome buerger



KONSEP ASUHAN
KEPERAWATAN
Pengkajian
1. Aktifitas / Istirahat 
a. Gejala
Tindakan yang mengeluarkan duduk/ berdiri lama.
Imobilisasi lama (contoh trauma ortopedik, tirah
baring/ perawatan di rumah sakit lama, komplikasi
kehamilan) : paralisis/ kondisi kecacatan berlanjut.
Nyeri karena aktivitas/ berdiri lama. Lemah/
kelemahan pada kaki yang sakit.
b. Tanda
Kelemahan umum atau ekstrimitas
2. Sirkulasi

a. Gejala 
Riwayat trombosis vena sebelumnya ada varises.
Adanya faktor pencetus lain contoh hipertensi (karena
kehamilan) diabetes melitus, IM/ penyakit katup
jantung, cedera serebrovas kuler trombotik.
b. Tanda
Takikardi. Penurunan nadi perifer pada ekstermitas yang
sakit (TVD) varises dan pengerasan, gelembung/ ikatan
vena (trombus) warna kulit/ suhu ekstremitas yang sakit
(betis/paha) : pucat, dingin, edema (TVD) : merah muda
kemerahan, hangat sepanjang vena (superfisial). Tanda
hormon positif (bila tak ada tidak berarti TVD)
3. Makanan / Cairan
a. Tanda
Turgor kulit buruk, membran mukosa kering (dehidrasi

pencetus untuk hiperkoagulasi). Kegemukan (pencetus
untuk statis dan tahanan vena pelvis). Edema pada kaki
yang sakit (tergantung pada lokasi trombus)

4. Nyeri / Keamanan
- Nyeri
a. Gejala
Berdenyut, nyeri tekanan, makin nyeri bila berdiri/
bergerak (ekstremitas yang sakit).
b. Tanda
Melindungi ekstremitas yang sakit
- Keamanan
a. Gejala

Riwayat cedera langsung/ tak langsung pada
ekstrimitas/ vena (contoh trauma mayor/ fraktur,
bedah ortopedik/ pelvis, kelainan dengan tekanan
kepala bayi lama pada vena pelvik, terapi itravena).
Adanya keganasan (khususnya pankreas, paru, sistem
GI).
b. Tanda
Demam dan menggigil
DIAGNOSA
KEPERAWATAN

 Nyeri berhubungan dengan vasopasme/ gangguan
perfusi jaringan, iskemik/ kerusakan jaringan
 Kurang pengetahuan berhubungan dengan tidak
mengenal sumber informasi, salah persepsi/ salah
mengerti
 Ansietas berhubungan dengan prosedur tindakan
yang akan dilakukan
INTERVENSI

Diagnosa I : Nyeri berhubungan dengan gangguan perfusi
jaringan, iskemik / kerusakan jaringan.
NOC : Pain level
NIC : 1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, dan
faktor presipitasi
2. Observasi reaksi non verbal dari ketidaknyamanan
3. Berikan analgetikuntuk mengurangi nyeri
Intervensi :
1. Catat karakteristik nyeri dan parestesia, periksa

tanda-tanda vital pasien
Rasional : Mengetahui tingkatan nyeri.
2. Bantu pasien mengidentifikasikan faktor pencetus atau
situasi contoh merokok, terpajan pada dingin dan
penanganannya
Rasional : Agar pasien memahami tentang faktor yang
mempengaruhi nyeri tersebut.
3. Dorong penggunaan teknik menajemen strees, aktivitas
hiburan
Rasional : Digunakan untuk mengalihkan perhatian
klien.
4. Rendam area yang sakit pada air hangat.
Rasional : Air hangat akan membuat pembuluh darah
melebar dan itu akan melancarkan aliran darah.


5. Berikan ruangan hangat, bebas aliran udara, contoh:
ventilasi, pendingin ruangan, pertahankan pintu
tertutup sesuai indikasi
Rasional : Menghindarkan infeksi dan menjaga udara
tetap panas.

6. Kolaborasi: berikan obat sesuai indikasi, siapkan


intervensi bedah bila diperlukan
Rasional : Pemberian obat untuk mengurangi rasa nyeri
pada pasien.
Diagnosa II : Kurang pengetahuan berhubungan dengan tidak
mengenal sumber informasi, salah persepsi/ salah mengerti.

NOC 
: Knowledge: Disease process

NIC : 1. Berikan penilaian tentang tingkat pengetahuan


pasien tentang proses penyakit yang spesifik.

2. Jelaskan mekanisme terjadinya penyakit dan bagaimana hal ini


berhubungan dengan anatomi dan fisiologi, dengan cara yang
tepat

3. Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada penyakit,


dengan cara yang tepat
Intervensi :
1. Berikan informasi pada pasien tentang penyakitnya


Rasional : Meningkatkan pengetahuan pasien tentang
penyakitnya.
2. Dorong menghindari pemajanan pada dingin
Rasional : Suhu panas membuat pembuluh darah
mempertahankan keadaan dilatasi
3. Pertahankan lingkungan pada suhu tubuh normal,
hilangkan aliran dingin
Rasional : Suhu yang dingin membuat kontriksi pada
pembuluh darah dan akan memperberat penyumbatan
aliran darah.
4. Tekankan pentingnya menghentikan rokok, berikan
informasi pada klinik lokal / kelompok pendukung
Rasional : Agar pasien mengerti dan memahami bahwa

rokok merupakan faktor utama terjadinya trombongitis.

5. Bantu pasien untuk membuat metode menghindari atau


mengubah stress,diskusikan teknik relaksasi.
Rasional : Teknik diktrasi dan relaksasi membuta pasien
lebih tenang menyikapi keadaannya.

6. Tekankan pentingnya melihat tiap hari dan melakukan


perawatan kulit yang benar.
Rasional : Menghindari terjadinya cidera atau luka pada
kulit.
Diagnosa III : Ansietas berhubungan
dengan prosedur tindakan yang akan dilakukan

NOC : Penurunan kecemasan
NIC :1. Gunakan pendekatan yang
menenangkan
2. Nyatakan dengan jelas harapan terhadap
pasein
3. Jelaskan semua prosedur dan apa yang akan
dirasakan selama prosedur
Intervensi :
1. Jelaskan prosedur dan pentingnya tindakan yang
akan dilakukan 
Rasional : Meningkatkan pengetahuan pasien
dan agar pasien memahami tentang tindakan
yang akan dilakukan.
2. Observasi tanda-tanda vital
Rasional : Mengetahui keadaan umum klien.
3. Dampingi pasien selama prosedur tindakan
dilakukan.
Rasional : Meningkatkan keamanan dan
mengurangi rasa takut pasien.
4. Yakinkan pasien bahwa tindakan yang akan

dilakukan adalah tindakan yang terbaik.
Rasional : Mengurangi tingkat ansietas pada klien.
5. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat
penenang.
Rasional : Untuk memberikan ketenangan dan
mengurangi tingkat kecemasannya.

Terimakasih 

Anda mungkin juga menyukai