Oleh :
AGMA PERMANA ( 1712B0002)
ULFA LUTFIANA (1712B0059)
DYAH PUSFITA SARI (1712B0016)
SITI SOLEHA ( 1712B0051)
NADZARIO XIMENES V (1712B0043)
REYNELDA MELVRY D ( 1712B0046)
SISKA FATIMA FALLO (1712B0050)
SONIA DE JESUS TANI (1712B0053)
LAPORAN PENDAHULUAN
A. Definisi
Venous ulcer biasa juga disebut ischemic ulcer merupakan luka pada kaki
yang disebabkan oleh tidak adekuatnya perfusi pada kaki. Hal ini disebabkan
oleh sumbatan partial atau total venous yang menyuplai darah ke extrimitas
merupakan luka yang terjadi karena gangguan fungsi katup vena, biasanya terjadi
di kaki.
B. Etiologi
Penyebab dari ulserasi di tungkai ini tidak diketahui pasti, tetapi diduga
darah putih dan merah keluar dari perivaskular dan mengakibatkan kerusakan
3. Dasar luka terdiri dari jaringan granulasi, bayangan kekuningan atau material
banyak,dan dermatitis.
5. Varises vena
6. Edema
terjadi distensi pada kapiler karena stasis vena.Hal ini menyebabkan pemecahan
proteolitik dan radikal bebas dibebaskan keluar melalui dinding pembuluh darah
ulkus.
E. Penatalaksanaan
1. Pembersihan luka
Pembersihan luka dapat dilakukan dengan cara yang sederhana yakni irigasi
2. Pemakaian dressing
Pemakaian dressing dapat diterima pada ulkus vena dan dapat mencegah
merusak dasar luka.Pada kasus ulkus yang memiliki eksudat lebih sesuai bila
memakai dressing yang bersifat absorpsi. Pada luka yang terinfeksi apabila
Terapi kompresi merupakan terapi konservatif pada ulkus vena yang tidak
rekurensi sebesar 56% terjadi pada ulkus vena yang diterapi dengan kompresi
saja yang menurun hingga 31% bila diterapidengan kompresi dan bedah.
BAB II
A. Pengkajian
Menurut Doenges (2000), data pengkajian pada pasien dengan ulkus vena
meliputi :
1. Aktivitas / istirahat
2. Sirkulasi
3. Eliminasi
4. Makanan / cairan
5. Neurosensori
6. Nyeri / kenyamanan
7. Pernafasan
B. Diagnosa Keperawatan
ekstrimitas.
C. Intervensi Keperawatan
Kriteria hasil :
Rencana tindakan :
Tinggikan kaki sedikit lebih rendah dari jantung ( posisi elevasi pada
waktu istirahat ), hindari penyilangkan kaki, hindari balutan ketat, hindari
Kriteria hasil :
Rencana tindakan :
b. Rawat luka dengan baik dan benar : Membersihkan luka secara abseptik
Kriteria hasil :
d. Tidak ada keringat dingin, tanda vital dalam batas normal.(S : 36 – 37,5
Rencana tindakan :
Kriteria Hasil :
berdiri, berjalan ).
kemampuan.
Rencana tindakan :
sesui kemampuan.