Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Indonesia merupakan Negara yang berpenduduk keempat terbesar di dunia,
dengan adanya pertumbuhan penduduk yang cepat dan tidak seimbang dengan pertumbuhan
ekonomi, maka akan membawa dampak dan beban yang berat bagi penduduk misalnya
pangan pendidikan dan pelayanan kesehatan. Dengan adanya dampak tersebut apabila laju
pertumbuhan ekonomi belum mampu mengimbangi pertumbuhan penduduk maka semakin
besar derajad kemiskinan, indonesia ingin merubah kemiskinan menjadi kesejahteraan
dengan cara melaksanakan program keluarga berencana yang berorientasi kepada keluarga
kecil bahagia dan sejahtera.
Kontrasepsi merupakan upaya pencegahan kehamilan untuk sementara ataupun
menetap, yang dipakai dengan menggunakan alat, obat maupun operasi (Arif mansjoer,
2007: 350).

2 . Tujuan

1. Tujuan Umum
Dengan adanya Askeb ini diharapkan mahasiswa dapat lebih mengerti dan
memahami tentang pelaksanaan Askeb kontrasepsi kondom.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan pengkajian data subyektif dan obyektif pada ibu yang
menggunkan kontrasepsi kondom
b. Mampu mengidentifikasi masalah atau diagnosa kebidanan pada ibu yang
menggunkan kontrasepsi kondom
c. Mampu mengantisipasi masalah potensial / diagnosa lainnya pada ibu yang
menggunkan kontrasepsi kondom
d. Mampu melakukan identrfikasi kebutuhan segera pada ibu yang menggunkan
kontrasepsi kondom
e. Mampu mengembangkan rencana asuhan secara menyeluruh pada ibu yang
menggunkan kontrasepsi kondom

1
f. Mampu melaksanakan rencana secara menyeluruh pada ibu yang menggunkan
kontrasepsi kondom

3. Metode penulisan

a. Rencana Penulisan
Metode yang dipakai dalam menyusun laporan ini adalah metode deskriptif
berupa studi kasus yaitu membandingkan teori dan kasus nyata di lapangan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

1. DEFINISI

Kondom merupakan selubung/ sarung karet yang dapat terbuat dari berbagai bahan

diantaranya lateks (karet), plastik (vinil), atau bahan alami (produksi hewani) yang dipasang

pada penis saat hubungan seksual. Kondom terbuat dari karet sintetis yang tipis, berbentuk

silinder, dengan muaranya berpinggir tebal, yang bila digulung berbentuk rata atau

mempunyai bentuk seperti puting susu. Berbagai bahan telah ditambahkan pada kondom baik

untuk meningkatkan efektivitasnya (misalnya penambahan spermicidal) maupun sebagai

aksesoris aktivitasseksual (Saifuddin, 2003).

Kondom dalam berbagai jenis bentuk telah digunakan sejak beberapa abad yang lalu.

Kondom berfungsi sebagai barrier yang membungkus penis untuk melindungi dari penyakit

yang telah digunakan sejak 1350 sebelum masehi dan digunakan untuk mencegah kehamilan

sekitar abad ke-16 (Lubis, 2008).

1. KLASIFIKASI

Klasifikasi kondom berdasarkan jenis kelaminnya terbagi menjadi 2 bagian, yaitu

kondom pria dan kondom wanita (USU, 2009).

1. Kondom Pria

Kondom pria merupakan selubung/sarung karet tipis yang dipasang pada penis

sebagai tempat penampungan air mani yang dikeluarkan pria pada saat senggama

sehingga tidak tercurah pada vagina. Bentuknya ada dua macam, yaitu polos dan

berputing. Bentuk berputing ada kelebihannya yaitu untuk menampung sperma

setelah ejakulasi. Cara kerja kondom yaitu mencegah pertemuan ovum dan

3
sperma atau mencegah spermatozoa mencapai saluran genital wanita (USU,

2009).

Jenis/tipe kondom pria adalah :

a. Kondom lateks

Sebagian besar kondom terbuat dari karet lateks halus dan berbentuk

silinder bulat, umumnya memiliki panjang 15-20 cm, tebal 0,03-0,08 mm,

garis tengah sekitar 3,0-3,5 cm, dengan satu ujung buntu yang polos atau

berpentil dan dipangkal yang terbuka bertepi bulat. Namun untuk sekarang

telah tersedia dalam ukuran yang lebih besar atau lebih kecil dari standar.

b. Kondom berpelumas

Sebagai usaha untuk meningkatkan akseptabilitas, telah diperkenalkan

variasi kondom yang berpelumas, mengandung spermatiside, berwarna,

memiliki rasa, dan beraroma.

c. Kondom anti alergi

Kondom anti alergi terbuat dari karet lateks dengan rendah residu dan

tidak dipralubrikasi.

c. Kondom yang lebih tebal dan melebihi standar, dipasarkan terutama untuk

hubungan intim per-anus pada pria homoseks untuk memberikan

perlindungan tambahan terhadap penularan HIV/AIDS (USU, 2009).

4
2. Kondom untuk wanita adalah suatu sarung polyurethane dengan panjang 15

cm dan garis tengah 7 cm yang ujungnya terbuka melekat ke suatu cincin

polyurethane lentur. Cincin polyurethane ini berfungsi sebagai alat untuk

memasang dan melekatkan kondom di vagina. Kondom wanita mengandung

pelumas berbahan dasar silikon dan tidak memerlukan pelumas spermisida serta

hanya sekali pakai. Efektivitas dari penggunaan kondom ini menunjukkan sama

dengan efektivitas dari penggunaan diafragma (USU, 2009).

Bahan polyurethane kurang menyebabkan reaksi alergi dibandingkan kondom

lateks. Bahan tersebut juga kuat dan jarang robek (40% lebih kuat dari kondom

lateks) tetapi tipis sehingga sensasi yang ditimbulkan tetap dapat dipertahankan.

Kondom wanita ini dapat mencegah kehamilan dan penularan penyakit seksual

termasuk HIV apabila digunakan dengan benar (Lubis, 2008).

5
3. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN KONDOM

a. Selubung karet yang dipasang dipenis saat hubungan seksual.

b.Cara kerja: menghalangi bertemunya sperma dan sel telur dengan cara mengemas sperma

diujung selubung karet sehingga sperma tidak tercurah ke dalam saluran reproduksi

perempuan.

c. Keuntungan: tidak mengganggu produksi ASI, tidak mengganggu kesehatan, memberi

dorongan kepada suami ikut ber-KB, dapat mencegah penularan IMS

d. Kerugian: efektivitas tidak terlalu tinggi, angka kegagalan 2-12 kehamilan per 100

perempuan per tahun, cara penggunaan sangat mempengaruhi keberhasilan kontrasepsi,

mengganggu hubungan seksual, pada beberapa klien mengalami kesulitan

mempertahankan ereksi, pembuangan kondom bekas menimbulkan limbah

e. Cara penggunaan: gunakan setiap akan melakukan hubungan seksual, jangan

menggunakan gigi dan benda tajam lain jika membuka kemasan, pasang kondom saat

penis sedanng ereksi, gunakan kondom hanya untuk 1x pakai, pegang bagian pangkal

kondom saat mencabut penis agar kondom tidak terlepas, jangan gunakan kondom apabila

kemasannya robek (Saifuddin,2003:MK-16).

f. Macam-Macam Jenis Alat Kontrasepsi Terpopuler Saat Ini

1. Pil KB

Alat kontrasepsi wanita yang pertama adalah pil KB yang tentu saja sudah sangat
populer di kalangan wanita. Manfaat pil KB adalah membuat menstruasi menjadi
sangat teratur, mengurangi rasa sakit dan kram saat menstruasi. Tentu saja saat
anda tidak menggunakan atau menghentikan pemakaian Pil KB ini, kesuburan
anda akan kembali pulih.

6
Pada pil KB ada yang di dalamnya terdapat kandungan hormon progesteron dan
ada juga yang di kombinasikan antara estrogen dengan progesteron. Alat
kontrasepsi untuk wanita ini harus di minum secara rutin agar tidak mengalami
kemungkinan hamil, jika tidak secara teratur maka akan membuat kemungkinan
kehamilan akan tetap terjadi.

2. Suntik KB

Alat kontrasepsi untuk wanita yang berikutnya adalah Suntik KB yang tentu saja
akan di lakukan oleh para wanita yang mengikuti program KB setiap 3 bulan. Hal
ini di lakukan untuk mencegah ovulasi atau pelepasan sel telur. Akan tetapi
dengan anda melakukan Suntik KB secara sering akan menyebabkan kehamilan
akan terhambat tanpa melakukan hal yang lainnya.

Kelebihan dari alat kontrasepsi wanita yang satu ini adalah Suntik KB ini
merupakan salah satu alat kontrasepsi yang sangat murah dan banyak di gunakan
oleh masyarakat Indonesia. Akan tetapi menurut penelitian yang ada, sebuah uji
coba di lakukan pada hewan dan mempunyai hasil bahwa Suntik KB bisa
meningkatkan resiko kanker.

3. IUD/Spiral

Ada lagi alat kontrasepsi untuk wanita yang saat ini sedang menjadi tren atau
sangat populer yakni IUD/Spiral. IUD merupakan singkatan dari Intra Uterine
Device yang juga biasa di sebut dengan spiral, hal ini di karenakan bentuk dari
alat kontrasepsi IUD/Spiral ini yang spiral. Cara pemakaian dari IUD/Spiral ini
adalah dengan memasukkan alat kontrasepsi wanita tersebut ke dalam rahim.

7
Salah satu alat kotrasepsi yang banyak di pakai karena kenyamanannya, akan
tetapi untuk pemasangan alat kontrasepsi wanita ini harus dengan bantuan dokter
dengan alat tertentu. Jadi IUD/Spiral ini akan mencegah sperma bersarang dan
bersatu dengan sel telur di dalam rahim. Untuk ketahanannya yakni selama 2
sampai dengan 5 tahun yang tentu saja bisa di buka kembali jika anda ingin hamil.

4. Kondom

Jenis alat kontrasepsi untuk pria yang ini memang salah satu alat kontrasepsi yang

sudah sangat melegenda di Indonesia. Alat kontrasepsi pria yakni Kondom ini bisa

mencegah kehamilan dengan cara menutui bagian alat kelamin pria agar sperma

yang keluar tidak bersatu dengan sel telur yang ada di dalam rahim wanita. Bentuk

dari kondom ini yakni karet lateks yang sangat tipis dan terkadang terdapat bintik-

bintik yang tentu saja akan memberi sebuah kesenangan.

Dengan alat kontrasepsi pria yang satu ini tentu saja kehamilan akan terhindarkan

dengan cara yang sangat sederhana. Bahkan penyakit menular saat berhubungan

seperti AIDS dan HIV akan terhindar dengan alat kontrasepsi pria Kondom ini.

Kondom memang mempunyai manfaat yang sangat baik dan merupakan salah

satu jenis alat kontrasepsi terpopuler di Indonesia.

8
5. Norplant Atau Susuk

Jenis alat kontrasepsi yang berikutnya adalah Norplant yang bisa juga di sebut

sebagai implant. Jenis alat kontrasepsi macam seperti ini memang sebuah alat

kontrasepsi yang di gunakan untuk jangka panjang yakni sekitar 5 tahunan.

Macam alat kontrasepsi yang satu ini biasanya memang di pasang di bawah kulit

persis dan juga banyak orang yang menggunakan Norplant atau susuk ini sebagai

alat kontrasepsinya.

Biasanya didalam Norplant ini terdapat kapsul yang lentur dan kapsul tersebut

seukuran korek api dan mempunyai bahan karet silastik. Dan ada juga kandungan

progestin levonogestrel dalam Norplant ini yang memang biasanya kandungan

tersebut bisa di temukan pada jenis alat kontrasepsi pil KB. Memang jika tidak

terbiasa dengan Norplant ini akan sangat terasa dan akan tampak seperti ada

benjolan dalam tubuh si pemakai.

6. Vagina Diafragma

9
Macam dan jenis alat kontrasepsi yang berikutnya adalah sebuah alat yang

bernama Vagina Diafragma yang merupakan sebuah jenis alat kontrasepsi yang

belum cukup populer di Indonesia. Sebenarnya alat kontrasepsi yang seperti apa

sih Vagina Diafragma ini? Pengertian Vagina Diafragma adalah sebuah lingkaran

cincin yang juga di lapisi karet yang fleksibel di gunakan untuk menutup rahim

dan alat ini bisa di pasang pada liang vagina sebelum melakukannya.

7. Spermatisida

Macam dan jenis alat kontrasepsi yang berikutnya adalah sebuah alat dengan

nama Spermatisida yang ternyata merupakan sebuah senyawa kimia yang bisa

membuat lumpuh dan membunuh sperma. Beberapa bentuk dari jenis alat

kontrasepsi Spermatisida ini misalkan saja seperti krim, tablet, aerosol, jeli dan

juga busa. Bagaimanakah cara dan langkah pemakaian dari jenis alat kontrasepsi

Spermatisida ini?

Cara menggunakan Spermatisida ini adalah dengan memasukkan alat

Spermatisida ini ke dalam vagina 5-10 menit seusai berhubungan. Dan fakta yang

10
lainnya, jangan gunakan jenis alat kontrasepsi Spermatisida ini dengan

menggunakan tangan. Gunakan jenis alat kontrasepsi Spermatisida ini sesuai

dengan aturan yang ada dalam kemasan agar mendapatkan hasil yang lebih

maksimal.

Tentu saja hal ini merupakan sebuah atau sesuatu yang sangat baru bagi orang

Indonesia, karena pada dasarnya banyak orang indonesia yang masih

menggunakan kondom sebagai alat kontrasepsinya. Dan faktanya adalah Vagina

Diafragma ini merupakan alat kontrasepsi dengan bahan yang lebih tebal jika di

bandingkan dengan bahan yang di pakai pada kondom.

8. Cervical Cap

Macam dan jenis alat kontrasepsi yang berikutnya akan kita bahas adalah sebuah

alat yang biasa di kenal dengan Cervical Cap dan juga mempunyai nama lain yang

lebih keren yakni TheFemCap. Jenis alat kontrasepsi untuk yang satu ini

mempunyai bentuk yang kecil dan lebih mirip dengan alat kontrasepsi diafragma.

Bagaimana metode dalam memakai alat kontrasepsi yang satu ini? Yakni dengan

cara meletakkan Cervical Cap pada mulut rahim, dengan begitu akan menutup

11
jalan sesuatu yang masuk dalam lubang rahim. Perlu di ketahui untuk memakai

jenis alat kontrasepsi yang satu ini hanya di gunakan pada saat berhubungan saja.

KASUS

Pada tanggal 23-05-2016 Ny.N datang ke Bidan terdekat TD : 120/80 S: 37 N: 85


RR: 20 x menit . Klien mengatakan setelah kelahiran anak yang pertama memakai KB pil
selama 5 bulan, lalu berhenti karena bosan. Klien ganti menggunakan KB suntik 3 bulanan
selama 4 tahun, lalu berhenti karena mengeluh mens tidak teratur. Klien ganti menggunakan
KB suntik 1 bulanan sampai sekarang selama 1 tahun. Dan klien ingin mengganti alat
kontrasepsi tapi klien masih ragu dengan alat kontrasepsi yang akan digunakan. Lalu klien
memutuskan untuk menggunakan alat kontrasepsi kondom untuk sementara waktu.

12
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN

I. PENGKAJIAN
Tanggal : 23– 05 – 2016Pukul : 08.30 WIB
Oleh : Tn S Diagnosa : akseptor baru kontrasepsi kondom
1. Biodata
Nama klien : Ny ”N” Nama Suami :Tn”S”
Umur : 30 thn Umur : 32 thn
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : S1 Pendidikan : S1
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Pekerjaan : swasta Pekerjaan : swasta
Alamat : Tunggul Paciran Lamongan

2. Status Pernikahan
Pernikahan ke :1
Lama nikah : 7 tahun
Umur nikah istri : 23 tahun
Umur nikah suami : 25 tahun

3. Keluhan Utama
klien mengatakan datang untuk ganti metode kontrasepsi. Klien menginginkan kontrasepsi
Kondom.

4. Riwayat Menstruasi Istri


 Haid
Menarche :  13Tahun
Siklus sebelum KB : teratur 28 hari
Siklus selama KB : Tidak teratur
Lamanya : 4-6 hari

13
Banyaknya : 3 kotex/hari
Dismenorea : Tidak pernah
Flour Albus : Tidak pernah

5. Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas, dan anak yang lalu


Hamil Persalinan Anak Nifas
Ke Uk Pnylt Tmpt Jns Pnlg Pnylt H/M L/P BB PB Usia ASI Pnylt
1 9 - BPS Spt Bdn - H L 3300 50 5 thn (-) -
bln
lbh

6. Riwayat Kontrasepsi
Klien mengatakan setelah kelahiran anak yang pertama istri memakai KB pil selama
5 bulan, lalu berhenti karena bosan. istri ganti menggunakan KB suntik 3 bulanan selama 4
tahun lalu berhenti karena mengeluh mens tidak teratur. istri ganti menggunakan KB suntik 1
bulanan sampai sekarang selama 1 tahun.

7. Riwayat Kesehatan Sekarang


Klien mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular, menahun, menurun
seperti jantung, asma, DM, hipertensi, hepatitis, TBC.

8. Riwayat Kesehatan Lalu


Klien mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular, menahun, menurun
seperti jantung, asma, DM, hipertensi, hepatitis, TBC.

9. Riwayat Penyakit Keluarga


klien mengatakan dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit menular, menahun,
menurun seperti jantung, asma, TBC, hepatitis, hipertensi, DM.

10. Riwayat Sosial Budaya


klien mengatakan berasal dari suku Jawa, tidak ada adat yang melarang untuk ikut KB.

14
11. Pola Kebiasaan Sehari-hari
o Nutrisi
Makan 2-3x/hari, nasi, lauk, sayur, buah. Minum air putih 7-8x/hari
o Eliminasi
BAB  1-2x/hari, tanpa keluhan.
BAK  4-5x/hari, tanpa keluhan.
o Aktifitas
klien seorang pegawai swasta yang bekerja di kantor. Berangkat jam 07.00 wib dan pulang
jam 14.00 wib. Di rumah membantu istri mengasuh anak.
o Istirahat
Malam  7- 8 jam (22.00-05.00)
o Hygiene
Mandi 2x/hari, gosok gigi 3x sehari, keramas 3x seminggu, ganti pakaian dalam dan luar 2x
sehari.
o Seksual
klien mengatakan hubungan seksual tidak teratur kadang 3x/ minggu sesuai kehendak suami.

B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum baik Kesadaran kompos mentis
BB : 73 kg TB : 165 cm
Tensi : 110/72 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Suhu : 36,5o C
RR : 20 x/menit
2. Pemeriksaan Fisik
Kepala:Simetris, tidak ada benjolan, tidak odem, penyebaran rambut merata, rambut tidak
rontok.
Muka:Tidak odem, tidak pucat, sedikit jerawat di pipi.
Mata:Simetris, konjungtiva merah muda, sklera putih terdapat gambaran tipis pembuluh
darah, tidak odem, tidak ikterus, fungsi penglihatan normal.
Telinga:Simetris, bersih, serumen tidak ada.
Hidung:Simetris, sekret dan polip tidak ada, tidak ada pernapasan cuping hidung.

15
Mulut:Simetris, karies/ plak tidak ada, stomatitis tidak ada.
Leher:Tidak ada pembesaran kelenjar limphe, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada
bendungan vena jugularis.
Ketiak:Tidak ada pembesaran kelenjar limfe.
Dada:Simetris, tidak ada penarikan otot intercoste yang berlebihan. Tidak ada wheezing dan
ronkhi.
Perut:Tidak ada luka bekas operasi, tidak teraba massa mencurigakan.
Ektremitas
Atas:Simetris, tidak ada varises, tidak odem, pergerakan sendi bebas.
Bawah:Simetris, tidak ada varises, tidak odem, pergerakan sendi bebas.

II. ANALISA DATA


Ds: -klien dan istri mengatakan datang untuk ganti metode kontrasepsi. Dan menginginkan
kontrasepsi kondom
-klien mengatakan anaknya satu berumur 5 tahun.
Do: - Keadaan umum baik BB: 73 kg TB : 165 cm
-Kesadaran: kompos mentis
-TTV:
TD : 110/72 mmHg
N : 80 x/mnt
S : 36,5C
RR : 20 x/mnt

III. INTERVENSI

Tanggal : 23-05-2016 Jam : 08.35 WIB


Dx:akseptor baru kontrasepsi kondom
Tujuan:Setelah dilakukan asuhan kebidanan 30 menit ibu mengerti penjelasan yang diberikan
Bidan.
Kriteria hasil: -Klien paham dan mau melaksanakan anjuran Bidan.
-Klien mampu mengungkapkan kembali penjelasan yang diberikan

16
Intervensi
1. Gali pengetahuan klien tentang KB kondon
R/ Mengetahui pengetahuan klien tentang KB
2. Beri klien KIE mengenai kontrasepsi kondom.
R/ Pengetahuan yang adekuat klien lebih kooperatif.
3. Beri KIE mengenai efek samping, keuntungan, dan kerugian KB kondm
R/Pengetahuan yang adekuat klien lebih kooperatif.
4. Bantu klien mengambil keputusan.
R/ Memantapkan pilihan klien
5. Jelaskan pada klien cara penggunaan KB kondom
R/ Penggunaan yang benar meningkatkan efektifitas KB

IV. IMPLEMENTASI
Tanggal: 23-05-2016 Jam : 08.40 WIB
Dx : akseptor baru kontrasepsi kondom
1. Menggali pengetahuan klien mengenai KB kondom dengan menanyakan sejauh mana ibu
tahu tentang KB kondom.
2. Memberikan KIE pada klien mengenai alat kontrasepsi kondom adalah alat Selubung
karet yang dipasang dipenis saat hubungan seksual.
3. Memberi KIE mengenai kekurangan, efek samping.
o Keuntunngan: tidak mengganggu produksi ASI, tidak mengganggu kesehatan,

memberi dorongan kepada suami ikut ber-KB, dapat mencegah

penularan IMS

o Keterbatasan: efektivitas tidak terlalu tinggi, angka kegagalan 2-12 kehamilan per 100

perempuan per tahun, cara penggunaan sangat mempengaruhi

keberhasilan kontrasepsi, mengganggu hubungan seksual, pada

bebeapa klien mengalami kesulitan mempertahankan ereksi,

pembuangan kondom bekas menimbulkan limbah

4. Membantu klien mengambil keputusan yang tepat sesuai dengan kebutuhan klien.

17
5. Menjelaskan pada klien cara penggunaannya yaitu Cara penggunaan: gunakan setiap
akan melakukan hubungan seksual, jangan menggunakan gigi dan benda tajam lain jika
membuka kemasan, pasang kondom saat penis sedanng ereksi, gunakan kondom hanya
untuk 1x pakai, pegang bagian pangkal kondom saat mencabut penis agar kondom tidak
terlepas, jangan gunakan kondom apabila kemasannya robek

V. EVALUASI
Tanggal : 23-05-2016 Pukul : 08.45 wib
Dx : akseptor baru kontrasepsi kondom
S : - klien mengatakan mengerti penjelasan Bidan.
- klien mengatakan akan melaksanakan anjuran Bidan
O : klien mampu mengungkapkan kembali penjelasan yang telah diberikan
A : Akseptor baru KB kondom dengan tujuan tercapai.
P :- Anjurkan klien untuk memakai kondom setiap akan melakukan hubngan
seksuak
- Anjurkan klien untuk memeriksa kondom setiap akan dipakai
-Dan jika kondom habis dapat dibeli ditoko – toko tidak perlu harus kepetugas
kesehatan
- Anjurkan klien kontrol jika sewaktu- waktu ada keluhan

18
BAB IV
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN
Menggali pengetahuan klien mengenai KB kondom dengan menanyakan sejauh mana
kondom tahu tentang KB kondom. klien menjawab KB kondom adalah selubung karet
yang dipasang pada penis setiap akan melkukan hubungan seksual untuk mencegah
kehamilan
Memberikan KIE pada lkien mengenai alat kontrasepsi kondom adalah selubung karet
yang dipasang pada penis setiap akan melakukan hubungan seksual
 Memberi KIE mengenai kekurangan, efek samping.
Membantu klien mengambil keputusan yang tepat sesuai dengan kebutuhan klien

4.2 SARAN
Kepada mahasiswa agar lebih aktif dalam menerapkan asuhan kebidanan sesuai
dengan konsep teori dan lebih memperhatikan kondisi pasien sehingga pelaksanaan praktek
asuhan kebidanan dapat berjalan sesuai dengan target yang ingin dicapai.

19
DAFTAR PUSTAKA
Hartanto, Hanafi.(2003).Keluarga Berencana dan Kontrasepsi.Jakarta : Pustaka
SinarHarapan

Manuaba, Ida Bagus Gde.(1998).Ilmu Kebidanan,Penyakit Kandungan dan Keluarga


Berencana untuk Pendidikan.Jakarta : EGC

Mansjoer, Arif.(2007).Kapita Selekta Kedokteran.Jakarta : Media Aesculapius

Saifuddin, AB.(2003).Buku Pedoman Praktis Pelayanan Kontrasepsi.Jakarta : Yayasan bina


Pustaka Sarwono Prawiroharjo.

Winkjosastro, Hanifa.(2006).Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwo


Prawiroharjo.

20

Anda mungkin juga menyukai