Disusun Oleh :
SEPTINA MEGARIA
NIM. 02202204158
2. Etiologi
Menurut budiman dan Sutedjo (2010), ada beberapa faktor yang
menyebabkan terjainya hemoroid, yaitu:
1. Kebiasaan mengejan terlalu kuat
Mengejan terlalu kuat menyebabkan tekanan yang kuad pada plakus
hemoroid. Tekanan yang kuad pada saat mengejan juga dapat menyebabkan
trauma berlebih pada pleksus hemoroidalis, sehingga dapat memicu terjadinya
hemoroid. Kebiasaan mengejan bias terjadi pada orang yang tidak ingin BAB
tetapi dipaksa untuk tetap BAB.
2. Diare Kronik
Seorang yang lama menderita diare akan menyebabkan iritasi yang terus
menerus pada pleksus hemoroidalis, sehingga dapat memicu terjadinya
hemoroid. Diare kronik bias terjadi pada siapa saja terutama orang-orang
yang memiliki kebiasaan makan-makanan yang pedas dan pecandu alcohol
karena alcohol bersifat iritatif, sehingga mempermudah seseorang terkena
hemoroid.
3. Hubungan seks di luar kebiasaan
Pada hubungan seks secara anal (melalui anus) akan terjadi trauma
berlebihan atau robekan pada pleksus hemoroidalis sehingga dapat
menyebabkan terjadinya hemoroid.
4. Kostipasi
Fases yang keras menyebabkan tubuh memerlukan tenaga lebih untuk
mengejan dan mengeluarkan fases saat difekasi. Fases yang keras juga
menyebabkan tekanan dinding kanalis ani atau rektum saat peristaltik usus
terjadi tekanan pada dinding kanalis ani dan rectum menyebabkan tekanan
juga pada pleksus hemooidalis, sehingga vena-vena pada pleksus
hemoroidalis iut tertekan dan dapat menyebabkan terjadinya hemoroid.
Kosntipasi bias terjadi pada siapa saja terutama lansia.
5. Duduk terlalu lama
Duduk terlalu lama menyebabkan tekanan pada pleksus hemoroidalis dan
penuruan venous return di daerah perianatal atau yang bias disebut efek
tourniquet menyebabkan kongesti atau pelebaran vena didaerah perianal
sehingga dapat menyebabkan terjadinya hemoroid.
5. Perdarahan / prolaps
4. Penatalaksanaan Medis
Menurut Huda dan Kusuma (2015)
1. Penatalaksanaa konservatif
a. Koreksi konstipasi jika ada, meningkatkan konsumsi serat, laksatif, dan
menghindari obat-obatan yang dapat menyebabkan konstipasi seperti kodein
b. Perubahan gaya hidup lainya seperti meningkatkan konsumsi cairan,
menghindari konstipasi dan mengurangi mengejan saat buang air besar.
c. Kombinasi antara anastesi local, kortikosteroid, dan antiseptic dapat
mengurangi gejala gatal-gatal dan rasa tak nyaman pada hemoroid. Penggunaan
steroid yang berlama-lama harus dihindari untuk mengurangi efek samping.
Selain itu suplemen flavonoid dapat membantu mengurangi tonus vena,
mengurangi hiperpermaeabilitas serta efek antiflamasi meskipun belum
diketahui bagaimana mekanisnya.
2. Pembedahan
Apabila hemoroid internal derajat 1 yang tidak membaik dengan penatalaksanaan
konservatif maka dapat dilakukan Tindakan pembedahan. HIST (Hemorrhoid Institue of
South Texas) menetapkan indikasi tatalaksana pembedahan hemoroid antara lain:
a. Hemoroid interna derajat 1 berulang
b. Hemoroid derajat III dan IV dengan gejala
c. Mukosa rectum menonjol keluar anus
d. Hemoroid derajat I dan II dengan penyakit penyerta seperti fisura
e. Kegagalan penatalaksanaan konservatif
f. Permintaan pasien.
Pembedahan yang sering dilakukan yaitu:
a. Skleroterapi
b. Rubber band ligation
c. Infrared thermocoagulation
d. Bipolar diathermy
e. Laser haemorrhoidectomy
f. Doppler ultrasound guided haemorrhoid artery ligation
g. Cryotherapy
h. Stappled hemoroirhoidopexy
B. PertimbanganAnestesi
4. Definisi Anestesi
Tindakan Anestesi adalah suatu tindakan Medis, yang dikerjakan
secara sengaja pada pasien sehat ataupun disertai penyakit lain dengan
derajat ringan sampai berat bahkan mendekati kematian. Tindakan ini
harus sudah memperoleh persetujuan dari dokter Anestesi yang akan
melakukan tindakan tersebut dengan mempertimbangkan kondisi pasien,
Sakit kepala.
Reaksi alergi.
Nyeri punggung.
Perdarahan.
Kejang.
Sulit buang air kecil.
Penurunan tekanan darah.
Infeksi tulang belakang.
Ansietas
Resiko Sesak
Nafas
D. Tinjauan Teori Askan Pembedahan Khusus
4. Pengkajian
a. Data Subjektif
Data subjektif adalah data yang didapatkan dari klien sebagai suatu
pendapat terhadap situasi dan kejadian. Informasi tersebut tidak dapat ditentukan
perawat tetapi melalui interaksi atau komunikasi terhadap pasien.
b. Data Objektif
Data objektif adalah data yang dapat diobservasi dan diukur oleh perawat,
dapat diperoleh menggunakan panca indera (lihat, dengar, cium, raba) selama
pemeriksaan fisik. Misalnya frekuensi nadi, pernafasan, tekanan darah, edema,
berat badan, tingkat kesadaran
5. Evaluasi
Evaluasi merupakan langkah terakhir dari proses keperawatan untuk
mengetahui sejauh mana tujuan dari rencana keperawatan tercapai. Evaluasi ini
dilakukan dengan cara membandingkan hasil akhir yang teramati dengan tujuan
dan kriteria hasil yang dibuat dalam rencana keperawatan (Ernawati, 2019).
Carpenito, Lynda Juall. (2012). Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 13. Dinata,
Disusun Oleh :
SEPTINA MEGARIA
NIM. 02202204158
b. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan Utama
a. Saat Masuk Rumah Sakit
Pasien mengatakan nyeri pada bagian anus
b. Saat Pengkajian
Pasien mengatakan cemas karena akan dilakukan tindakan anestesi dan
pembedahan.
5)Riwayat Kesehatan
- Sebelumnya pernah masuk Rumah Sakit?
ya/tidak Jika ya, menderita penyakit apa?
- Riwayat operasi sebelumnya :- tahun:- jenis: -
Komplikasi:-
- Riwayat anestesi sebelumnya :- tahun:- jenis : -
Komplikasi:-
- Apakah pasien pernah mendapatkan transfusi darah?
ya/tidak jika ya, jumlah : , Reaksi alergi: ya/tidak
- Apakah pasien pernah didiagnosis penyakit menular?
ya/tidak Jika ya, sebutkan……
- Khusus pasien perempuan :
Jumlah kehamilan:
pertama
jumlah anak : 0
mensturasi terakhir : 23 Januari 2023
menyususi : ya/tidak
6)Riwayat pengobatan/konsumsi obat:
a) Obat yang pernah dikonsumsi: Parasetamol 500mg
b) Obat yang sedang dikonsumsi: Tidak ada
7)Riwayat Alergi : ya/tidak, jika ya, sebutkan :
8)Kebiasaan :
a) Merokok : ya/tidak , jika ya,jumlah :
b) Alkohol : ya/tidak , jika ya,jumlah :
c) Kopi/teh/soda : ya/tidak , jika ya,jumlah :
2)Air / Minum
Sebelum Sakit
- Frekuensi :5-6 gelas/hari
- Jenis :air putih
- Cara : diminum menggunakan gelas
- Minum Terakhir : sebelum operasi
- Keluhan :-
- Lainnya :-
Saat Ini
- Frekuensi :3-4 gelas/hari
- Jenis : air putih
- Cara : diminum menggunakan gelas
- Minum Terakhir : jam 11.00
- Keluhan :-
- Lainnya :-
3) Nutrisi/ makanan
Sebelum Sakit
- Frekuensi : ± 2-3 x sehari
- Jenis : Nasi
- Porsi : 1 porsi
- Diet khusus :-
- Makananyangdisukai : semua suka
- Napsu makan : Normal
- Puasaterakhir : 11.00 WIB
- Keluhan :-
- Lainnya :
- Frekuensi : ± 2-3 x sehari
- Jenis : Nasi
- Porsi : 1 porsi
- Dietkhusus :-
- Napsu makan : Normal
- Puasaterakhir : 11.00 WIB, 13 Februari 2023
- Keluhan :-
- Lainnya :-
4)Eliminasi
a) BAB
Sebelum sakit
- Frekuensi : 1-2x sehari
- Konsistensi : padat
- Warna : kuning kecoklatan
- Bau : khas
- Cara (spontan/dg alat) : spontan
- Keluhan :-
- Lainnya :-
Saat ini
- Frekuensi :1-2x sehari
- Konsistensi : padat
- Warna : kuning kecoklatan
- Bau : khas
- Cara (spontan/dg alat) : spontan
- Keluhan :-
b) BAK
Sebelum sakit
- Frekuensi : 4-10 kali sehari
- Konsistensi : cair
- Warna : kuning
- Bau : khas
- Cara (spontan/dg alat) : dengan mengenden
- Keluhan : pasien mengeluh buang air kecil
- Lainnya :-
Saat ini
- Frekuensi : 4-10 kali sehari
- Konsistensi : cair
- Warna : kuning
- Bau : khas
- Cara (spontan/dg alat) :dc
- Keluhan : pasien mengeluh buang air kecil
- Lainnya :-
6)Interaksi Sosial
- Hubungan dengan lingkungan masyarakat, keluarga, kelompok, teman.
Baik
7)Pemeliharaan Kesehatan
- Rasa Aman : Merasa aman Ketika dirumah Bersama keluarga
- Rasa Nyaman : Merasa aman Ketika dirumah Bersama keluarga
- Pemanfaatan pelayanan kesehatan : pasien memanfaatkan fasilitas kesehatan
untuk kesembuhan
b. Pemeriksaan 6 B
1) B1 (BREATH
- Wajah:
□ Normal □ Dagu Kecil □ Edema
□ Gigi palsu□ Gigi goyang □ Gigi maju
□ Kumis/ jenggot □ mikrognathia □ Hilangnya gigi
- Kemampuan membuka mulut < 3 cm □Ya □Tidak
- Jarak Thyro - Mental < 6 cm □Ya □Tidak
- Cuping hidung □Ya □Tidak
- Mallampati Skor : □ I □ II □ III □ IV
- Tonsil : □ T0 □ T1 □ T2 □ T3 □ T4
- Kelenjar tiroid : ukuran – intensitas -
- Obstruksi Jalan Napas -
□ Tidak ditemukan □ Tumor
□ Gigi maju □ Stridor
- Bentuk Leher : □Simetris □ Asimetris
Mobilitas Leher :
Leher pendek : □Ya □Tidak
Dapatkah pasien menggerakkan rahang ke depan?
□ Ya □ Tidak
Dapatkah pasien melakukan ekstensi leher dan kepala?
□ Ya □ Tidak
Apakah pasien menggunakan collar?
□ Ya □ Tidak
- Thorax:
Bentuk thorax : Pulmonal
Pola napas : Normal
Retraksi otot bantu napas : Normal
Perkusi paru : □ sonor □ hipersonor □ dullness
Suara napas : □ ronchi □ wheezing □ vesikuler □ bronchial □
bronkovesikular
2) B2 ( BOOD )
- Konjungtiva : □ anemis □ tidak
- Vena jugularis : pembesaran □ ya □
tidak
- BJ I : □ tunggal □ ganda □ regular □ irreguler
- BJ II : □ tunggal □ ganda □ regular □ irregular
- Bunyi jantung tambahan: BJ III □ murmur
3) B3 ( BRAIN )
- Kesadaran : □ kompomentis □ apatis □ delirium □ somnolen □ sopor
□ koma
- GCS : Verbal : 5 Motorik: 6 Mata : 4
- Reflek fisiologis
a. Reflek bisep ( + )
b. Reflek trisep ( + )
c. Reflek brachiradialis ( + )
d. Reflek patella ( + )
e. Reflek achiles ( + )
- Reflek Pathologis
Bila dijumpai adanya kelumpuhan ekstremitas pada kasus-kasus tertentu.
a. Reflek babinski ( + )
b. Reflek chaddok ( + )
c. Reflek schaeffer ( + )
d. Reflek oppenheim ( + )
e. Reflek gordon ( + )
4) B4 ( BOWEL )
- Frekuensi peristaltic usus : 10 x/menit
- Titk Mc. Burney : □ nyeri tekan □ nyeri lepas
- Borborygmi : □Ya □Tidak □ nyeri menjalar
- Pembesaran hepar : □Ya □Tidak
- Distensi : □Ya □Tidak
- Asites : □ shiffing dullness □ undulasi
5) B4 ( BLADER)
- Buang air kecil : □Spontan □Tidak
- Terpasang kateter : □Ya □Tidak
- Gagal ginjal : □Ya □Tidak
- Infeksi saluran kemih : □Ya □Tidak
- Produksi urine :60-100cc
- Retensi urine : □Ya □Tidak
6) B6 ( BONE )
a) Pemeriksaan Tulang Belakang :
- Kelainan tulang belakang: Kyposis (+), Scoliosis (+), Lordosis (+), Perlukaan (+),
infeksi (+), mobilitas (leluasa/terbatas), Fibrosis (+), HNP (+)
b) Pemeriksaan Ekstremitas
- Ekstremitas Atas
Inspeksi
Otot antar sisi kanan dan kiri (simetris / asimetris), deformitas (+ / -)
Fraktur (-), lokasi fraktur – jenis fraktur - kebersihan luka -
terpasang gips (-), Traksi ( - ), atropi otot ( -)
IV line: terpasang di tangan kiri, ukuran abocatch 20, tetesan:10 tpm
Palpasi
Perfusi:normal
CRT
Edema : ( -)
Lakukan uji kekuatan otat : ( 4 )
Lainnya:………………
- Ekstremitas Bawah :
Inspeksi
Otot antar sisi kanan dan kiri (simetris / asimetris), deformitas (+ / -)
Fraktur (-), lokasi fraktur jenis fraktur kebersihan luka…,
terpasang gips (-),
Traksi ( - ), atropi otot ( -)
IV line: terpasang di - ukuran abocatch - tetesan:-
ROM: ………………..
Lainnya:………………
Palpasi
Perfusi:normal
CRT:……
Edema : (- )
Kekuatan otot : ( 4)
Lainnya:………………
- Edema :
b. Pemeriksaan Radiologi :
Hasil Pemeriksaan radiologi : Semua normal hanya saja pasien kekurangan cairan,
ureum dan creatinin tinggi
c. Lain-lain
Hasil pemeriksaan
6. Pertimbangan Anestesi
a. Faktor penyulit:
Terdapat ureum dan creatinine yang tinggi, sehingga harus berhati-hati dalam
memilih obat untuk analgetik
b. Jenis Anestesi : Regional Anestesi
Indikasi : tindakan anestesi yang dilakukan dengan cara meyuntikan obat anestetik
lokal pada lokasi serat saraf yang menginervasi regio tertntu, yang menyebabkan
hambatan konduksi implus aferen yang bersifat semtara.
c. Teknik Anestesi : Spinal Anestesi Eracs
Indikasi : blok reginal yang dilakukan dengan cara menyuntikan obat anesteti lokal
kedalam ruang subaranid melaui tindakan punksi lumbal.
7) Analisa Data
No Symptom Etiologi Problem
I. PRE ANESTESI
S : 36,2 C
c. Perdarahan: 300 ml
d. Lama Operasi: 45
menit
II. PASCA ANESTESI
Do : Pasien terlihat
belum dapat
menggerakkan
ekstremitas bagian
bawah
TD : 115/70 mmHg
N : 84
SpO2 : 99%
RR : 20x/menit
II. Problem ( Masalah )
a. PRE ANESTESI
1. Prioritas tinggi ( mengancam nyawa )
2. Prioritas sedang ( mengancam status kesehatan )
3. Prioritas rendah ( situasi yang tidak berhubungan langsung prognosis dari
suatu penyakit yang secara spesifik )
Alasan prioritas:…………………………………………………………………………...
b. INTRA ANESTESI
1. Prioritas tinggi ( mengancam nyawa )
2. Prioritas sedang ( mengancam status kesehatan )
3. Prioritas rendah ( situasi yang tidak berhubungan langsung prognosis dari suatu
penyakit yang secara spesifik )
Alasan prioritas:…………………………………………………………………………...
c. PASCA ANESTESI
1. Prioritas tinggi ( mengancam nyawa )
2. Prioritas sedang ( mengancam status kesehatan )
3. Prioritas rendah ( situasi yang tidak berhubungan langsung prognosis dari suatu
penyakit yang secara spesifik )
Alasan prioritas:…………………………………………………………………………...
III.Rencana Intervensi, Implementasi dan Evaluasi
1) Pra Anestesi
Nama : Ny.Y No. CM : 00282***
Umur : 35 tahun Dx : Hemoroid Grade IV
Jenis kelamin : Perempuan Ruang : Alfath
No Problem(Masalah) Rencana Intervensi Implementasi Evaluasi Nama &
Tujuan Intervensi Paraf
Ansietas b.d Setelah dilakukan• Jelaskan jenis prosedur • Menjelaskan S : Pasien
Adanya prosedur tindakan
kepenataan selama pembedahan jenis prosedur mengatakan
pembedahan
10 menit • Berikan dorongan kepada pembedahan cemas berkurang
diharapkan
kecemasan pasien pasien untuk mengungkapk an • Memberikan O : Pasien
dapat berkurang,
dan pasien tampak perasaan dorongan kepada tampak tenang
tenang • Damping pasien untuk pasien untuk TD : 130/80
mengurangi rasa cemas mengungkapka n mmHg
• Ajarkan teknik relaksasi perasaan
N : 105 x / menit
• Kolaborasi untuk pemberian obat • Mendampingi
RR : 22 x/
penenang
pasien untuk
menit
mengurangi rasa
S : 36,2 C
cemas
• Mengajarkan A : Masalah
teknik relaksasi teratasi
• mengkolaboras P : Pertahankan
ikan untuk intervensi
pemberian
midazolam
ASSESMEN PRA INDUKSI/ RE- ASSESMEN
Tanggal :
Kesadaran : composmentis Pemasangan IV line : □ 1 buah □ 2 buah □ ……….
Tekanan darah: 120/75 mmHg, Nadi : 87x/mnt. Kesiapan mesin anestesi : □ Siap/baik □ ………
RR : 20x/mnt Suhu : 36,20C Kesiapan Sumber gas medik : □ Siap/baik □ ………
Saturasi O2 : 99% Kesiapan volatile agent : □ Siap/baik □ ………
Gambaran EKG : Normal Kesiapan obat anestesi parenteral : □ Siap/baik □ ………
Kesiapan obat emergensi : □ Siap/baik □ ………
Penyakit yang diderita : □Tidak ada □ Ada, sebutkan : Ureum dan kreatinin tinggi
Penggunaan obat sebelumnya: □ Tidak ada □ Ada, sebutkan…………
Gigi palsu : □ Tidak ada □ Ada , permanen □ Ada,sudah dilepas
Alergi : □ Tidak ada □ Ada, sebutkan…………
Kontak lensa : □ Tidak ada □ Ada , sudah dilepas.
Asesoris : □ Tidak ada □ Ada, sebutkan…………
CATATAN LAINNYA:
2) Intra Anestesi
Nama : Ny.Y No. CM : 00282***
Umur : 35 tahun Dx : Hemoroid Grade IV
Jenis kelamin : Perempuan Ruang : Kencana
S S S
Frekuensi
Frekuensi
Tekanan
SKALA C STEWARD C C
darah
napas
ALDRETTE
nadi
A
- TD : 129/97mmHg
(Assestment/Analisa)
- N : 86 x/menit
- SPO2 99 %
- RR : 20 x/menit
R Monitor TTV
(Recommendation) Kolaborasi Medis