Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN HEMOROID

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 5
WANDA SYAFIRA SANDAGANG (PO7214422006)
SUSTRI MAYANG (PO7214422011)
RITO ELPRISKY L (PO7214422021)
WINDA MAGFIRA (PO7214422025)
FATMAWATI SALSABILAH(PO7214422030)
SAFIRA DJIBRAN(PO7214422036)
TRIYANA(PO7214422045)
SALSABILA SOFWAH(PO7214422048)

POLTEKKES KEMENKES PALU


PRODI D III KEPERAWATAN LUWUK
T.A 2023/2024
1. Definisi Hemoroid

Hemoroid atau lebih dikenal dengan nama wasir atau ambeien adalah
keluarnya daging dari anus (dubur) karena buang air besar yang keras dan
berulang-ulang dan sering kali disertai darah karena terluka. Hemoroid merupakan
suatu penyakit yang berbahaya dan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari
sehingga mengakibatkan penurunan kualitas hidup seseorang (Safyudin &
Damayanti, 2017).
Hemoroid merupakan pelebaran dan inflamasi pembuluh darah vena di anus
dari pleksus hemoroidalis. Hemoroid dibedakan menjadi dua bagian yaitu
hemoroid eksterna dan hemoroid interna berdasarkan letaknya dari garis
mukokutan (garis dentata). Hemoroid eksterna timbul dari pelebaran dan
inflamasi vena subkutan (di bawah kulit) dibawah atau diluar garis dentate dan
hemoroid interna timbul dari dilatasi vena submukosa (di bawah mukosa) di atas
garis dentata. Hemoroid berhubungan dengan konstipasi kronis disertai penarikan
feses (Pradiantini & Dinata, 2021)

2. Etiologi

Hemoroid timbul karena dilatasi, pembengkakan atau inflamasi vena


hemorrhoidalis yang disebabkan oleh factor - faktor resiko/pencetus, seperti :

a. Mengedan pada buang air besar (BAB) yang sulit.

b. Pola buang air besar yang salah (lebih banyak menggunakan jamban
duduk,

terlalu lama duduk di jamban sambil membaca, merokok).

c. Peningkatan tekanan intra abdomen karena tumor (tumor udud, tumor

abdomen).
d. Kehamilan (disebabkan tekanan jenis pada abdomen dan perubahan
hormonal).

e. Usia tua.

f. Konstipasi kronik.

g. Diare akut yang berlebihan dan diare kronik.

h. Hubungan seks peranal.

i. Kurang minum air dan kurang makan-makanan berserat (sayur dan


buah).
j. Kurang olahraga/imobilisasi.

3. KLASIFIKASI

Hemoroid diklasifikasikan berdasarkan asalnya, dimana dentte line menjadi


batas hisologis. Klasifikasi hemoroid yaitu:

a. Hemoroid eksterna, berasal dari bagian distal dentate line dan dilapisi
oleh epitel skuamos yang telah termodifikasi serta banyak persyarafan
serabut saraf nyeri somatic.

b. Hemoroid internal, berasal dari bagian proksimal dentate line dan


dilapisi mukosa.

c. Hemoroid internal-eksternal dilapisi oleh mukosa dibagian superior dan


kulit pada bagian inferior serta memiliki serabut saraf nyeri.

Menurut derajat hemoroid sebagai berikut :

a. Derajat I : Hemoroid (+), prolaps (keluar dari dubur) (-).

b. Derajat II : Prolaps waktu mengejan, yang masuk lagi secara spontan.


c. Derajat III : Prolaps yang perlu dimasukkan secara manual

d. Derajat IV : Prolaps yang tidak dapat dimasukkan kembali,


(Merdikoputro,

2006).

4. PATOFISIOLOGI

Hemoroid dapat terjadi pada individu yang sehat. Hemoroid


umumnyamenyebabkan gejala ketika mengalami pembesaran, peradangan atau
prolapsesebagaian besar penulis setuju bahwa diet rendah serat menyebabkan
bentuk fases menjadi kecil, yang bias menyebabkan kondisi mengejan selama
BAB peningkatan tekanan ini menyebabkan pembengkakan dari hemoroid,
kemungkinan gangguan venous return. Hemoroid eksterna diklasifikasi sebagai
akut dan kronis.

Bentuk akut berupa pembekakan bulat kebiruan pada pinggir anus dan
sebenarnya merupakan suatu hematoma. Trombosis akut biasa berkaitan dengan
peristiwa tertentu seperti tenaga fisik, berusaha dengan mengejan, diare atau
perubahan dalam diet. Kondisi hemoroid eksternal memberikan menifestasi
kurang higenis akibat kelembaban dan rangsangan akumulasi mukus. Keluarnya
mukus dan terdapat feses pada pakaian dalam merupakan ciri hemoroid yang
mengalami prolapse menetap (Brunner & Suddarth, 2013).

Menurut (Nugroho, 2011) Hemoroid dapat di sebabkan oleh tekanan


abdominalyang mampu menekan vena hemoroidalis sehingga menyebabkan
dilatasi padavena, dapat di bagi menjadi 2, yaitu Interna dan Eksterna. Yang
pertama Interna (dilatasi sebelum spinter) yang di tandai dengan bila membesar
baru nyeri, bila vena pecah BAB berdarah sehingga dapat menyebabkan anemia.
Eksterna (dilatasi sesudah spinter) di tandai dengan nyeri dan bila vena pecah
BAB berdarahtrombosit-inflamasi.
PATHWEY

5. MANIFESTASI KLINIS

Menurut (Jitowiyono & Kristiyanasari, 2012) tanda dan gejala pada hemoroid
yaitu:

a. Rasa gatal dan nyeri, bersifat nyeri akut.


Nyeri akut adalah nyeri yang terjadi setelah cedera akut, penyakit, atau
intervensi bedah dan memiliki proses yang cepat dengan intensitas yang
bervariasi (ringan sampai berat) dan yang berlangsung sangat singkat.
(Andarmoyo, 2013).

b. Pendarahan berwarna merah terang pada saat pada saat BAB


c. Pada hemoroid eksternal,

sering timbul nyeri hebat akibat inflamasi dan edema yang disebabkan oleh
thrombosis (pembekuan darah dalam hemoroid) sehingga dapat menimbulkan
iskemia dan nekrosis pada area tersebut.

6. KOMPLIKASI

Komplikasi Rektum akan relaksasi dan harsat untuk defekasi hilang apabila
defekasi tidak sempurna. Air tetap terus di absorsi dari masa feses yang
menyebabkan feses menjadi keras, sehingga defekasi selanjutnya lebih sukar.
Tekanan fases berlebihan menyebabkn kongesti vena hemoroidalis interna dan
eksterna, dan merupakan salah satu penyebab hemoroid (vena varikosa rektum).
Daerah anorektal sering merupakan tempat abses dan fistula, kanker kolon dan
rektum merupakan kanker saluran cerna yang paling sering terjadi pada penderita
konstipasi. Komplikasi lain yang dapatterjadi adalah: hipertensi arterial, impaksi
fekal, fisura, serta mengakolon (Smeltzer & Bare, 2010) Komplikasi hemoroid
antara lain :

a. Luka dengan tanda rasa sakit yang hebat sehingga pasien takut mengejan dan

takut berak. Karena itu, tinja makin keras dan semakin memperberat luka di

anus.

b. Infeksi pada daerah luka sampai terjadi nanah dan fistula (saluran tak normal)

dari selaput lendir usus/anus.

c. Perdarahan akibat luka, bahkan sampai terjadi anemia.

d. Jepitan, benjolan keluar dari anus dan terjepit oleh otot lingkar dubur sehingga

tidak bisa masuk lagi. Sehingga, tonjolan menjadi merah, makin sakit, dan

besar. Dan jika tidak cepat-cepat ditangani dapat busuk. (Dermawan, 2010)

7. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Pemeriksaan Colok Dubur

Diperlukan untuk menyingkirkan kemugkinan karsinoma rektum. Pada

hemoroid interna tidak dapat diraba sebab tekanan vena di dalamnya tidak

cukup tinggi dan biasanya tidak nyeri.

b. Anoskop

Diperlukan untuk melihat hemoroid interna yang tidak menonjol keluar.

c. Proktosigmoidoskopi

Untuk memastikan bahwa keluhan bukan disebabkan oleh proses radang


atau

proses keganasan di tingkat yang lebih tinggi.

8. PENATLAKSANAAN

a. Penatalaksanaan Konservatif

Koreksi konstipasi jika ada, meningkatkan konsumsi serat, laksatif,


danmenghindari obat-obatan yang dapat menyebabkan kostipasi seperti
kodein. (Daniel, W.J) Perubahan gaya hidup lainya seperti meningkatkan
konsumsi cairan, menghindari konstipasi dan mengurangi mengejan saat
buang air besar.

b. Kombinasi antara anestesi lokal, kortikosteroid, dan antiseptic dapat


mengurangi gejala gatal-gatal dan rasa tak nyaman pada hemoroid.
Penggunaan steroid yang berlama-lama harus dihindari untuk mengurangi
efek samping. Selain itu suplemen flavonoid dapat membantu mengurangi
tonus vena, mengurangi hiperpermeabilitas serta efek anti inflamasi
meskipun belum diketahui bagaimana mekanismenya. (Acheson,A.G).

c. Pembedahan
Apabila hemoroid internal derajat 1 yang tidak membaik dengan

penatalaksanaan konservatif maka dapat dilakukan tindakan pembedahan.


HIST

(hemorrhoid institute of south texas) menetapkan indikasi tatalaksana

pembedahan hemoroid antara lain:

1) Hemoroid internal derajat II berulang.

2) Hemoroid derajat III dan IV dengan gejala.

3) Mukosa rectum menonjol keluar anus.

4) Hemoroid derajat I dan II dengan penyakit penyerta seperti fissure.

5) Kegagalan penatalaksanaan konservatif.

6) Permintaan pasien.

Penatalaksanaan luka post operasi hemoroidektomi merupakan tindakan


untuk merawat luka dan melakukan pembalutan dengan tujuan mencegah
infeksi silang (masuk melalui luka) dan mempercepat penyembuhan luka.,
Selain itu, perawatan hemoroidektomi juga dapat dilakukan dengan cara
keluhan dikurangi rendam duduk menggunakan larutan hangat untuk
mengurangi nyeri atau gesekan pada waktu berjalan dan sedasi (Brunner &
Suddarth, 2013).
ASUHAN KEPERAWATAN PADA HEMOROID

Tanggal MRS : 31 oktober 2023 Jam Masuk : 08:00

Tanggal Pengkajian : 31 oktober 2023 No. RM : 124xx

Jam Pengkajian :08:15 Diagnosa Masuk : HEMOROID

IDENTITAS

1. Nama Pasien : Nn.W


2. Umur : 21 TAHUN
3. Suku/ Bangsa : BUGIS
4. Agama : ISLAM
5. Pendidikan : SMK
6. Pekerjaan : MAHASISWA
7. Alamat : LUWUK
8. Sumber Biaya : BPJS

KELUHAN UTAMA

Keluhan utama: Pasien mengeluh nyeri dibagian anus, disebabkan karena


adanya benjolan masa dianus. Nyeri datang saat BAB dan juga mendadak, skala
nyeri 6 (sedang), nyeri seperti tertusuk-tusuk, lama nyeri 5-10 menit.

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Riwayat Penyakit Sekarang: Pasien mengatakan nyeri pada anus penyebabnya


karena adanya benjolan pada anus, nyeri yang dirasakan seperti diiris-iris, pasien
mengatakan nyeri pada anusnya dan abdomen, pasien mengatakan skala nyeri
yang dirasakan pada anus sampai 6, pasien mengatakan nyeri yang dirasakan di
abdomen sampai 4, namun kesadaran pasien tetap composmentis yaitu GCS 15,
dan pasien mengatakan cemas.

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

1. Pernah dirawat : ya tidak kapan : -


Diagnosa :….......
2. Riwayat penyakit kronik dan menular : ya  tidak
jenis : -
Riwayat kontrol : -

Riwayat penggunaan obat : -

3. Riwayat alergi : Pasien tidak memiliki alergi obat ataupun makanan

Obat ya tidak jenis: -


Makanan ya tidak jenis: -
Lain-lain ya tidak jenis: -
4.Riwayat operasi : ya tidak
- Kapan :-
- Jenis operasi :-
5. Lain-lain: -

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

ya  tidak

- Jenis : -

- Genogram

-
PERILAKU YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN

Perilaku sebelum sakit yang mempengaruhi kesehatan:

Alkohol ya tidak
Masalah Keperawatan: -
Keterangan: -

Merokok ya tidak

Keterangan: -

Obat ya tidak

Keterangan: -

Olahraga ya tidak

Keterangan: -

Pola Aktivitas sehari-hari

No Aktivitas Sebelum sakit Setelah sakit


1 Nutrisi Klien mengatakan Klien makan 3 kali
a. Makan makan 3 kali sehari sehari dengan porsi
dengan 1 porsi makan tampak
habis dihabiskan
b. Minum Klien mengatakan Klien mengatakan
minum air putih minum air putih
dengan 6 gelas dengan 6 gelas
sehari (1500cc/hari) sehari (1500cc/hari)

2 Eliminasi 2-3x/ hari dengan Klien mengatakan


a. BAK konsistensi padat tidak bisa BAB sejak
dan berwarna sakit
kecoklatan,

b. BAB 5-6 x/hari ( kurang 5-6 x/hari ( kurang


lebih 1200-1500 lebih 1200-1500 cc)
cc) dan berwarna dan berwarna kuning
kuning jernih, jernih, konsistensi
konsistensi encer, encer, bau pesing.
bau pesing.
3 Istirahat Tidur Klien mengatakan Klien mengatakan
tidur siang selama 2 tidur siang selama 2
jam 13.00 s/d jam jam 13.00 s/d jam
14.00, dan tidur 14.00 , dan tidur
malam kurang malam kurang lebih
lebih 8 jam jam 7 jam jam 23.00 s/d
22.00 s/d jam 06.00 jam 06.00

4 Personal Hygiene Klien mandi 2 kali Klien mandi 2 kali


a. Mandi sehari sehari
klien gosok gigi 2 klien gosok gigi 2
b. Gosok gigi
kali sehari kali sehari
c. Keramas klien 2 kali klien 2 kali keramas
keramas dalam dalam seminggu
seminggu
d. Gunting kuku Klien mengunting
Klien mengunting kuku 1 kali dalam
kuku 1 kali dalam seminggu
seminggu
5 Aktivitas Klien mengatakan Klien mengatakan
sangat aktif dalam sangat aktif dalam
melakukan aktivitas melakukan aktivitas
sehari- sehari sehari- sehari

OBSERVASI DAN PEMERIKSAAN FISIK

1. Tanda-tanda vital
S: 37 0 C N:102x/mnt TD: 140 /90mmHg RR: 20x/mnt
Kesadaran: Compos Mentis Apatis Samnolen Sopor Koma

2. Sistem pernafasan
a. RR:20 x/menit
b. Keluhan: sesak nyeri waktu nafas orthopnea
Batuk: produktif tidak produktif

Sekret :- Konsistensi - Masalah Keperawatan :

Warna: - Bau :-

Sekret : Tidak ada Konsistensi : Tidak ada

Warna: Tidak ada Bau : Tidak ada

b. Penggunaan otot bantu napas : -


c. PCH : ya  tidak
d.Irama nafas :  teratur tidak teratur
e. Pola nafas: Dispnoe Kusmaul Cheyne Stokes
f.Suara nafas:  Vesikuler Bronko vesikuler
Tracheal Bronkial
Ronki Wheezing
Crackles

h. Alat bantu nafas: ya  tidak


Jenis : - .Flow : - lpm

i. Penggunaan WSD:
- Jenis : Tidak ada
- Jumlah cairan : Tidak ada
- Undulasi : Tidak ada
- Tekanan : Tidak ada

j.Tracheostomy : ya  tidak
k.Lain-lain : -
3. Sistem kardiovaskuler Masalah Keperawatan:
a. TD: 140/90mmHg
b. N : 102x/mnt
c. HR : 98 x/mnt
d. Keluhan nyeri dada: ya tidak
P : Tidak ada
Q: Tidak ada
R: Tidak ada
S: Tidak ada
T: Tidak ada
e.Irama jantung:  rofes ireguler
f.Suara jantung: normal  (S1/S2 tunggal) murmur
gallop lain-lain:
g.Ictus cordis : tampak
h.CRT : 2 detik
i.Konjungtiva  ananemis anemis
j.Akral:  hangat kering merah pucat
Panas dingin
k.Sirkulasi perifer :  normal menurun
l. JVP : Tidak ditemukan pembesaran JVP
m.CVP: -
n.CRT : -
o.ECG &Interprestasinya: -
p.Lain-lain: -

4. Sistem persyarafan
a.S :37 oC
b.GCS: 456 Masalah keperawatan:
c.Refleks fisiologis patella triceps biceps
d.Refleks patologis babinsky brudzinsky kernig
e.Keluhan pusing ya tidak
P : Tidak ada
Q: Tidak ada
R: Tidak ada
S: Tidak ada
T: Tidak ada
Pemeriksaan saraf kranial:
N1 : normal tidak Ket: Ps. Bisa membedakan bau
N2 : normal tidak Ket: Ps. dpt melihat & membaca
N3 : normal tidak Ket: Ps. dpt mengerakkan bola mata
N4 : normal tidak Ket: pupil Ps. dpt memgecil saat dirangsang
N5 : normal tidak Ket: Klien mampu mengunyah dengan baik,
kondisi rahang baik
N6 : normal tidak Ket : : pasien mampu menggerakan mata
kearah lateral
N7 : normal tidak Ket: pergerakan dahi simetris
N8 : normal tidak Ket: pendengaran pasien baik
N9 : normal tidak Ket: Klien tidak mengalami kesulitan menelan
N10 : normal tidak Ket: Klien mampu menelan dengan baik dan
dapat menelan dengan baik
N11 : normal tidak Ket: Klien mampu menolehkan leher tanpa
menggerakkan bahu
N12 : normal tidak Ket: posisi lidah klien simetris

f.Pupil anisokor  isokor Diameter : 3/3 mm


h.Istirahat/ tidur : 8 jam/hari
i.Lain-lain -

5. Sistem perkemihan
Masalah Keperawatan:
a.Kebersihan genetalia:  Bersih Kotor
b.Sekret: Ada  Tidak
c. Ulkus: Ada  Tidak
d.Kebersihan meatus uretra: Bersih Kotor
e.Keluhan kencing: Ada  Tidak
Bila ada, jelaskan: -
f.Kemampuan berkemih:
 Spontan Alat bantu, sebutkan : Tidak ada.
Jenis :-
Ukuran :-
Hari ke :-
g.Produksi urine: 20.ml/jam
Warna : kuning tua
Bau : tajam
h.Kandung kemih Membesar ya  tidak
i.Nyeri tekan ya  tidak
j.Intake cairan oral : 1500 cc/hari parenteral : 1500 cc/hari
k.Balance cairan : -
l.Lain-lain
6. Sistem pencernaan
Masalah keperawatan:
a.TB : 155 cm BB :50 kg
b.IMT : 21 Interpretasi :-
c.LILA : 23 cm
d.Sclera : anikterus 4rofess
e.Mulut :  bersih kotor berbau
f.Membran mukosa:  lembab kering stomatitis
g.Tenggorokan:
Sakit menelan kesulitan menelan
pembesaran tonsil nyeri tekan
h.Abdomen: tegang kembung ascites
i.Nyeri tekan: ya tidak
j.Luka operasi: ya  tidak
Tanggal operasi : -
Jenis operasi :-
Lokasi :-
Keadaan :-
Drain : ada tidak
- Jumlah :-
- Warna : -
- Kondisi area sekitar insersi : -
k.Peristaltik : 4x/menit
i.BAB : Sebelum sakit 2 x/hari Terakhir tanggal : 24/10/2023
m.Konsistensi : keras  lunak cair rofes/ darah
n.Diet : padat lunak cair
o.Diet khusus : -
p.Nafsu makan: baik menurun Frekuensi : 3x/hari
q.Porsi makan: habis tidak
Keterangan : porsi makan tampak dihabiskan
r.Lain-lain:
7. Sistem penglihatan
a. Pengkajian segmen anterior dan posterior :

OD OS
Masalah keperawatan:
Visus
6/6 6/6

Edema(-) Edema(-)
Palpebra
sparme (-) sparme (-)
hematom (-) hematom (-)
Conjungtiva
Sclureb Sclureb

Kornea
Jernih Jernih

Reguler ,0.2 Reguler ,0.2


Pupil
mm,reflex mm,reflex
cahaya cahaya
Iris
Warna coklat Warna coklat

Lensa
Tidak keruh Tidak keruh

14.5 mmHg TIO 14.5

b.Keluhan nyeri : ya tidak


P: tidak ada

Q: tidak ada

R: tidak ada

S: tidak ada

T: tidak ada

c.Luka operasi : ya tidak


Tanggal operasi :-
Jenis operasi :-
Lokasi :-
Keadaan :-
d.Pemeriksaan penunjang lain : -
e.Lain-lain
8. Sistem pendengaran
a. Pengkajian segmen anterior dan posterior
OD OS
Masalah keperawatan:
( bentuk normal ) Aurcicul ( bentuk normal )
(diameter0,5 a (diameter0,5
cm,panjang 2,5 ) cm,panjang 2,5 )

Membra
n
( reflex cahaya ( reflex cahaya
Tympan
positif) positif)
i

( bunyi ( bunyi
garputalaterdengar Rinne garputalaterdenga
seimbang dikedua r seimbang
telinga) dikedua telinga)
(pemeriksa dan (pemeriksa dan
penderita sama – penderita sama –
Weber
sama tidak sama tidak
mendengar mendengar
dengungan) dengungan
b.Tes Audiometri: -
c.Keluha nnyeri: ya  tidak
P: tidak ada

Q: tidak ada

R: tidak ada

S: tidak ada

T: tidak ada

d.Luka operasi: ada  tidak


Tanggal operasi :-

Jenis operasi :-

Lokasi :-

Keadaan :-

e.Alat bantu dengar :-


f.Lain-lain : -

9. Sistem rofessionalal
Masalah keperawatan:
a.Pergerakan sendi : ya terbatas
b.Kekuatan otot :
5 5
5 5
5 5

5 5
5 5
5 5
c.Kelainan ekstremitas : ya tidak
d.Kelainan tulang belakang : ya tidak
Ket : -
e.Fraktur: ya tidak
Jenis : -
f.Traksi: ya tidak
- Jenis :-
- Beban :-
- Lama pemasangan : -
g.Penggunaan spalk/ gips : ya tidak
h.Keluhan nyeri : ya tidak
P: tidak ada

Q: tidak ada

R: tidak ada

S: tidak ada

T: tidak ada

i.Sirkulasi perifer : -
j.Kompartemen syndrome: ya tidak
k.Kulit : ikterik sianosis kemerahan hiperpigmentasi
l.Turgor : baik kurang jelek
m.Luka operasi : ada tidak
Tanggal operasi :-
Jenis operasi :-
Lokasi :-
Keadaan :-
Drain : ada tidak
-Jumlah :-
-Warna :-
-Kondisi area sekitar insersi: -
n.ROM : Aktif
o.Lain-lain : -

10. Sistem Integumen


a. Penilaian risiko decubitus:
ASPEK KRITERIA PENILAIAN
YANG NILAI
DINILAI 1 2 3 4

TERBATA 4
PERSEPSI S SANGAT KETERBATAS TIDAK ADA
SENSORI SEPENUH TERBATAS AN RINGAN GANGGUAN
NYA

TERUS 4
KELEMB SANGAT KADANG2 JARANG
MENERUS
ABAN LEMBAB BASAH BASAH
BASAH

LEBIH 1
AKTIVIT KADANG2
BEDFAST CHAIRFAST SERING
AS JALAN
JALAN

IMMOBIL 2
TIDAK ADA
MOBILIS E SANGAT KETERBATAS
KETERBATA
ASI SEPENUH TERBATAS AN RINGAN
SAN
NYA

KEMUNGKI 3
SANGAT SANGAT
NUTRISI NAN TIDAK ADEKUAT
BURUK BAIK
ADEKUAT

GESEKA 3
N& POTENSIAL TIDAK
BERMASA
BERMASAL MENIMBULK
PERGES LAH
AH AN MASALAH
ERAN

NOTE: Pasien dengan nilai total < 16 maka dapat dikatakan TOTAL 17
bahwa pasien berisiko mengalami rofessio (pressure NILAI
ulcers)

(15 or 16 = low risk, 13 or 14 = moderate risk, 12 or less =


high risk)

b.Warna : -
c.Pitting edema : +/- Masalah keperawatan:
d.Ekskoriasis : ya tidak
e.Psoriasis : ya tidak
f.Pruritus : ya tidak
g.Urtikaria : ya tidak
h.Lain-lain : -

11.Sistem endokrin
a.Pembesaran tyroid : ya tidak Masalah keperawatan:
b.Pembesaran kelenjar getah bening : ya tidak
c.Hipoglikemia : ya tidak
d.Hiperglikemia : ya tidak
e.Kondisi kaki DM :
- Luka : ya tidak
- Lama luka :-
- Warna :-
- Luas luka :-
- Kedalaman :-
- Kulit kaki :-
- Kuku kaki :-
- Telapak kaki :-
- Jari kaki :-
- Infeksi : ya  tidak
- Riwayat luka sebelumnya : ya  tidak
Jika ya :

-Tahun :-

- Jenis luka :-
- Lokasi :-
- Riwayat amputasi sebelumnya : ya tidak
Jika ya :

-Tahun :-
- Lokasi :- Masalah keperawatan:
f.Lain-lain
PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL Ansietas

a.Persepsi klien terhadap penyakitnya : pasien mengatakan cemas akan


penyakitnya
b.Ekspresi klien terhadap penyakitnya murung/ diam  gelisah tegang
marah/ menangis
c.Reaksi saat interaksi  kooperatif tidak kooperatif curiga
d.Gangguan konsep diri : -
e.Lain-lain: -

PERSONAL HYGIENE & KEBIASAAN


Masalah keperawatan:
a.Kebersihan diri : pasien dalam keadaan bersih
b.Kemampuan klien dalam pemenuhan kebutuhan
-Mandi : dibantu seluruhnya dibantu sebagian mandiri
- Ganti pakaian : Dibantu seluruhnya dibantu sebagian mandiri
- Keramas : dibantu seluruhnya dibantu sebagian mandiri
- Sikat gigi : dibantu seluruhnya dibantu sebagian mandiri
- Memotong kuku : Dibantu seluruhnya dibantusebagian mandiri
- Berhias : dibantu seluruhnya dibantu sebagian mandiri
- Makan : dibantu seluruhnya dibantu sebagian mandiri

PENGKAJIAN SPRITUAL
Masalah keperawatan:
a.Kebiasaan beribadah
- Sebelum sakit sering kadang-kadang tidakpernah
- Selama sakit sering kadang-kadang tidak pernah
b.Bantuan yang diperlukan klien untuk memenuhi kebutuhan beribadah : Tidak
ada

PEMERIKSAAN PENUNJANG (Laboratorium, Radiologi, EKG, USG, dll)

Tanggal : 31 Oktober 2023

Jam : 13.00

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai rujukan Kesimpulan

Hemoglobin 8,7 g/dl M: 14-18 F: 12-16 Tidak normal

Leukosit: 5,84 4,5-11 Normal

Eritrosit 4,7 7 M: 4,6-6,0 F: 4,6-6,0 Normal

Hematokrit 40,7 % M: 35-54 F: 36- 54 Normal

MCH 31,4 pd 27,0-31,0 Tidak normal


Foto Rontgen :-

EKG : Normal

Pemeriksaan lain – lain : Tidak ada

TERAPI

Omeprazole 1 x 40mg

Asam folat 1 x 1 tab

Vitamin K 1 x 1 ampul

Asam Tranexamat 3 x 500mg

Dulcolac Subs 1x1

PENGUMPULAN DATA

DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF

- Pasien mengatakan sudah 1 TTV


minggu SMRS belum BAB
karena adanya nyeri pada anus. - TD : 140/90 mmHg

- Pasien mengeluh nyeri dibagian - RR : 20×/menit


anus disebabkan karena adanya - N : 102×/menit
benjolan masa di anus.
- S : 37°C
- Pasien mengatakan cemas.
- pasien tampak gelisah
- Pasien mengatakan nyeri seperti
tertusuk-tusuk. - skala nyeri 6 (sedang)

- - pasien tampak meringis

- bising usus 4×/menit

- tampak adanya benjolan pada


anus

ANALISA DATA

NO DATA ETIOLOGI MASALAH


1 DS : Diskotinuitas Nyeri akut

- Pasien mengeluh nyeri jaringan


dibagian anus disebabkan
karena adanya penonjolan masa
di anus

- Pasien mengatakan nyeri pelepasan mediator


seperti tertusuk-tusuk
kimia (bradikardin,

histamineskretasnin,
DO :
praglandi
- TD : 140/90 mmHg

- N : 102×/menit Merangsang ujung

- skala nyeri 6 (sedang) saraf nosiseptor

- pasien tampak meringis


Cortex cerebri(nyeri
- pasien tampak gelisah
dipersepsikan)

Nyeri akut

2 DS : Diskotinuitas Konstipasi
- pasien mengatakan sudah 1 jaringan
minggu SMRS belum BAB

DO : Takut BAB
- bising usus 4×/menit
- tampak adanya benjolan pada
anus Feses mengeras
Konstipasi

3. DS : Psikologis Ansietas

- Pasien mengatakan cemas


akan penyakitnya
ketakutan
DO :

- Pasien tampak gelisah


Ansietas
- - TD : 140/90 mmHg

- N : 102×/menit

DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN

1. Nyeri akut

2. Konstipasi

3. Ansietas

DIAGNOSA KEPERAWATANBERDASARKAN PRIORITAS

Masalah ditemukan Masalah


No DiagnosaKeperawatan dipecahkan

Tgl Paraf Tgl Paraf

1. Nyeri akut 31/10/23 02/10/23

2. Konstipasi 31/10/23 02/10/23

3. Ansietas 31/10/23 02/10/23

PERENCANAAN KEPERAWATAN

DIAGNOSA PERENCANAAN
KEPERAWAT TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
AN

Nyeri Setelah Manajemen nyeri Observasi


berhubungan dilakukan
dengan agen tindakan Observasi -Untuk
pencedera fisik keperawatan mengetahui
- Identifikasi lokasi, lokasi,
ditandai selama 3×24 karakteristik, durasi,
dengan jam karakteristik,
frekuensi, kualitas, durasi, frekuensi,
diharapkan intensitas nyeri.
DS : tingkat nyeri kualitas, dan
menurun - Identifikasi skala nyeri. intensitas nyeri.
- Pasien
mengeluh nyeri dengan - Untuk
Terapeutik
dibagian anus kriteria hasil mengetahui skala
disebabkan : - Berikan teknik non nyeri
karena adanya farmakologis untuk
1. Keluhan Terapeutik
penonjolan mengurangi rasa nyeri .
nyeri
masa di anus menurun 5. -Teknik non
r
- Pasien farmakologi dapat
2. Meringis Edukasi mengurangi rasa
mengatakan menurun 5.
nyeri seperti nyeri yang
- Jelaskan penyebab,
tertusuk-tusuk 3. Gelisah dirasakan oleh
periode, dan pemicu
menurun 5. pasien.
nyeri.
DO :
- Untuk pasien
Kolaborasi
- TD : 140/90 mengetahui
mmHg - Kolaborasi pemberian penyebab dan
analgetik, jika perlu. pemicu dari nyeri
- N : yang di alami.
102×/menit
Kolaborasi
- skala nyeri 6
(sedang) - Pemberian
analgetik agar
- pasien mengurangi dan
tampak menghilangkan
meringis rasa nyeri.
- pasien
tampak gelisah
Konstipasi Setelah Manajemen konstipasi Observasi
berhubungan dilakukan
dengan tindakan Observasi - Untuk
mengabaikan keperawatan mengetahui tanda
- Periksa tanda dan dan gejala dari
dorongan selama 3×24 gejala konstipasi.
untuk defekasi jam konstipasi
ditandai diharapkan Terapeutik Terapeutik
dengan eliminasi
- Anjurkan diet tinggi - Makanan tinggi
fekal
serat serat dapat
membaik
DS : dengan - Lakukan masase meredakan
kriteria hasil abdomen, jika perlu. masalah
- pasien : pencernaan
mengatakan Edukasi pasien.
sudah 1 1. Kontrol
pengeluaran - Jelaskan etiologi - Pijatan abdomen
minggu SMRS
feses masalah dan alasan membantu
belum BAB
meningkat 5 tindakan mecegah serta
menurunkan
2. Keluhan - Ajarkan cara mengatasi
konstipasi tanpa
DO : defekasi konstipasi / impaksi
efek samping
lama dan
- bising usus Kolaborasi
sulit Edukasi
4×/menit
menurun 5.. - Kolaborasi
- Mengetahui
- tampak penggunaan obat
4. Terasa penyebab dan
adanya pencahar, jika perlu.
massa pada alasan tindakan
benjolan pada dalam mengatasi
rektal
anus konstipasi
menurun 5.
5 Peristaltik
- Agar pasien
usus
mampu mengatasi
membaik 5.
konstipasi/impaks
i tersebut.

Kolaborasi

- Dulcolax sangat
berpengaruh
dalam mengatasi
konstipasi

Ansietas Setelah Reduksi ansietas Observasi


berhubungan dilakukan
dengan kurang tindakan Observasi - Untuk dapat
terpapar keperawatan memperhatikan
- Monitor tanda-tanda kondisi pasien.
informasi selama 3×24 ansietas
tentang jam Terapeutik
hemoroid diharapkan Terapeutik
ditandai tingkat - Untuk
- Temani pasien untuk mengalami rasa
dengan ansietas
mengurangi kecemasan, cemas pada
menurun
jika memungkinkan pasien
dengan
DS : kriteria hasil Edukasi Edukasi
:
- Pasien - Anjurkan keluarga - Agar pasien
mengataka 1. untuk tetap bersama tidak merasa
n cemas Verbalisasi pasien, jika perlu kesepian dan
akan khawatir
Kolaborasi selalu
penyakitny akibat
mendapatkan
a. kondisi yang
- Kolaborasi pemberian support
dihadapi
obat antiansietas, jika
DO : menurun 5. Kolaborasi
perlu
-Pasien tampak 2. Frekuensi - Untuk
gelisah nadi mengurang rasa
membaiki cemas, dan sulit
- TD : 140/90
( 5) tidur pasien.
mmHg
3. tekanan
-N: 102×/menit
darah
membaik( 5
)

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

No. Hari/Tanggal Jam Tindakan Keperawatan Paraf


Dx
Mahasiswa

1. 31/10/23 08.00 1.
Mengidentifikasi lokasi,
karakteristik, durasi,
WITA frekuensi, kualitas, intenitas
nyeri.
Hasil : Lokasi nyeri
dibagian anus, durasi nyeri
5-10 menit dengan skala 6
(sedang).
2. Mengidentifikasi skala
nyeri.
08.11
Hasil : Skala nyeri 6
wita
(sedang)
3. Memberikan teknik non
farmakologis untuk
08.14 mengurangi rasa nyeri .
wita 4. Hasil : pasien diberikan
teknik relaksasi napas
dalam.
Pasien mengatakan nyeri
yang dirasakan berkurang
setelah melakukan teknik
relaksasi napas dalam.
08.20 5. Menjelaskan penyebab,
wita periode, dan pemicu nyeri.

Hasil : Memberitahu kepada


pasien penyebab dan pemicu
nyeri karena adanya
benjolan pada anus sehingga
mengalami nyeri.
08.40 - Pasien mengatakan sudah
paham tentang penyakitnya.
wita 6. Berkolaborasi pemberian
analgetik.
Hasil : Pasien diberikan obat
analgetik (parasetamol, 2
kali sehari 500-1000 mg).
2 31/10/23 09.00 1. Memeriksa tanda dan gejala
wita konstipasi.
Hasil : Tanda konstipasi 1
minggu SMRS belum BAB,
gejala adanya benjolan pada
anus
09.20
2. Menganjurkan diet tinggi
wita
serat.
Hasil : Mengonsumsi sayur
dan buah yang tinggi serat
sebanyak 25gram perhari.
3. Melakukan masase
09.35 abdomen.
wita Hasil : Memijat abdomen
pasien agar mengurangi
konstipasi.

4. Menjelaskan etiologi
masalah dan alasan
tindakan.
09.50 Hasil : Penyebab konstipasi
wita terjadi karena adanya
benjolan pada anus sehingga
mengabaikan dorongan
untuk defekasi serta
kurangnya konsumsi serat
dan cairan dan alasan
dilakukannya tindakan ini
untuk mengurangi
konstipasi.
5. Mengajarkan cara mengatasi
konstipasi / impaksi.
Hasil : mengajarkan cara
10.00 mengtasi konstipasi dengan
wita Mengonsumsi lebih banyak
cairan dan makanan berserat
-Pasien mengatakan sudah
paham tentang penyakitnya.
6. Berkolaborasi penggunaan
obat pencahar.
Hasil : Memberikan obat
dulcolax 1-2 tablet sehari.

10.20
wita
3 31/10/23 11.00 1. Memonitor tanda-tanda
wita ansietas.
Hasil : Tampak gelisah, N :
70 x/ mnt, TD : 120/80
mmhg.
2. Menemani pasien untuk
11.05 mengurangi kecemasan.
wita Hasil : Temani dan ajak
pasien bercerita agar tidak
terlalu cemas terhadap
penyakitnya.
11.25 3. Menganjurkan keluarga
wita untuk tetap bersama pasien.
Hasil : Keluarga tetap
bersama pasien agar pasien
tidak merasa sendiri untuk
mengatasi penyakitnya.
11.30 4. Berkolaborasi pemberian
wita obat antiansietas.
Hasil : Memberikan obat
antivan 1-4 mg perhari.

CATATAN PERKEMBANGAN/EVALUASI

Hari/Tanggal Jam Diagnosa Evaluasi Paraf


Keperawatan
Mahasiswa

Selasa 13.00 Nyeri Akut S : -Pasien


31/10/2023 mengatakan masih
merasakan nyeri
dibagian anus

O:

TD : 120/80
mmHg

N : 70×/menit

- Pasien tampak
rileks

- Skala nyeri 5
(sedang)

A : Nyeri Akut

P: Intervensi
dilanjutkan

1.Mengidentifikasi
skala nyeri.

2.Berkolaborasi
pemberian
analgetik

Selasa 13.10 Konstipasi S : Pasien


31/10/2023 mengatakan masih
tidak bisa BAB
O:
-bising usus
4×/menit,
-masih terdapat
benjolan pada
anus.

A : konstipasi
P : Intervensi
dilanjutkan
1. Menganjurkan
diet tinggi
serat
2. Melakukan
masase
abdomen
3. Mengajarkan
cara mengatasi
konstipasi
4. Berkolaborasi
penggunaan
obat pencahar
Selasa 13.20 Ansietas S : Pasien
31/10/2023 mengatakan
masih cemas
O : Tampak
gelisah, N : 70 x/
mnt, TD : 120/80
mmhg.

A : ansietas
P : Intervensi
dilanjutkan

1,. Monitor tanda-


tanda ansietas

2. Temani pasien
untuk mengurangi
kecemasan, jika
memungkinkan

3. Anjurkan
keluarga untuk
tetap bersama
pasien, jika perlu

4.Kolaborasi
pemberian obat
antiansietas, jika
perlu

Luwuk, 31/08/2023

Anda mungkin juga menyukai