Anda di halaman 1dari 4

HEMOROID

Pengertian
Hemoroid merupakan pelebaran dan inflamasi pembuluh darah vena didaerah anus yang berasal dari plexus
hemoroidalis. Hemoroid eksterna adalah pelebaran vena yang berada di bawah kulit (subkutan) di bawah
atau luar lines dentate. Hemoroid interna adalah pelebaran vena yang berada di bawah mukosa
(submokosa) diatas atau di bawah linea dentate (Jitowiyono, Kristiyanasari, 2012). Hemoroid suatu
pelebaran dari vena di dalam pleksus hemoroidalis. Walaupun kondisi ini merupakan suatu kondisi
fisiologis (Muttaqin, 2011). Wasir atau ambeien (hemoroid) dapat terjadi akibat tingginya tekanan di
pembuluh darah rektum dan anus. Kondisi ini sering disebabkan oleh kebiasaan mengejan terlalu kuat saat
buang air besar, yang umumnya karena sembelit.

Manifestasi klinis/TSG
Menurut (Jitowijoyono & Kristiyanasari, 2012) tanda dan gejala pada hemoroid yaitu:

1. Rasa gatal dan nyeri, bersifat nyeri akut. Nyeri akut adalah nyeri yang terjadi setelah cedera
akut, penyakit, atau intervensi bedah dan memiliki proses yang cepat dengan intensitas yang
bervariasi (ringan sampai berat) dan yang berlangsung sangat singkat. (Andarmoyo, 2013).
2. Pendarahan berwarna merah terang pada saat BAB.
3. Pada hemoroid eksternal, sering timbul nyeri hebat akibat inflamasi dan edema yang
disebabkan oleh (pembekuan darah dalam hemoroid) sehingga dapat menimbulkan iskemia
dan nekrosis pada area tersebut.
4. Buang air besar yang menyakitkan.
5. Adanya darah pada jaringan setelah buang air besar.
Etiologi
Etiologi pasti hemoroid belum jelas. Hingga saat ini diduga diakibatkan akibat pergeseran bantalan
anal kanal

Faktor risiko hemoroid meliputi :

● Konstipasi kronik dan mengejan


● Kebiasaan buang air yang kurang baik
● Kehamilan atau lesi desak ruang pada pelvis (peningkatan tekanan intra abdomen)
● Usia 45-65 tahun

● Diet rendah sera

Klasifikasi
Hemoroid diklasifikasi berdasarkan asalnya, dimana dentte line menjadi batas hisologis.
Klasifikasi hemoroid yaitu:

1. Hemoroid eksterna, berasal dari bagian distal dentate line dan di lapisi oleh epitel
skuamos yang telah memodifikasi serta banyak persyarafan serabut saraf nyeri
somatic.
2. Hemoroid internal, berasal dari bagian proksimal dentate line dan dilapisi mukosa.
3. Hemoroid internal-eksternal dilapisi oleh mukosa dibagian superior dan kulit pada
bagian inferior serta memiliki serabut saraf nyeri.
Macam - macam
Hemoroid dibagi 2 macam yaitu:

● Hemoroid eksterna adalah pelebaran vena yang berada di bawah kulit (subkutan)
dibawah atau luar lines dentat.
● Hemoroid interna adalah pelebaran vena yang berada dibawah mukosa (submokosa)
diatas atau dibawah line dentate.

Pemeriksaan penunjang
Diagnosis banding untuk hemoroid yaitu karsinoma kolorektum, penyakit divertikel, polip dan kolitis
ulserosa. Untuk menegakkan diagnosis dapat dilakukan pemeriksaan penunjang seperti colok dubur,
fleksibel sigmoidoskopi, kolonoskopi, anoskopi, proktosigmoidoskopi dan endosonografi anorektal

1. Pemeriksaan colok dubur: Diperlukan untuk menyingkirkan kemungkinan karsinoma


rektum, pada hemoroid interna tidak dapat diraba sebab tekanan vena didalamnya
tidak cukup tinggi dan biasanya tidak nyeri.
2. Anoskop: Diperlukan untuk melihat hemoroid interna yang tidak menonjol keluar.
3. Proktokoresigmoidoskopi: Untuk memastikan bahwa keluhan bukan di sebabkan oleh
proses radang atau proses keganasan di tingkat yang lebih tinggi.
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan Konservatif.

1. Koreksi konstipasi jika ada, meningkatkan konsumsi sera, laksatif, dan menghindari
obat-obatan yang dapat menyebabkan konstipasi seperti kodein. (Daniel, W.J).
2. Perubahan gaya hidup lainnya seperti meningkatkan konsumsi cairan, menghindari
konstipasi dan mengurangi mengejan saat buang air besar.
3. Kombinasi antara anestesi lokal, kortikosteroid, dan antiseptik dapat.
mengurangi gejala gatal-gatal dan rasa tak nyaman pada hemoroid.

Pembedahan

HIST (hemoroid institute of south texas) menetapkan indikasi tatalaksanaan pembedahan


hemoroid antara lain:

1. Hemoroid internal derajat II berulang.


2. Hemoroid derajat III dan IV dengan gejala.
3. Mukosa rectum menonjol keluar anus.
4. Hemoroid derajat I dan II dengan penyakit penyerta seperti fissure.
5. Kegagalan Penatalaksanaan Konservatif.
6. Permintaan pasien.

Anda mungkin juga menyukai