Anda di halaman 1dari 88

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN

PADA KLIEN Tn. Y dengan HEMOROID


Di RUANG ADENIUM
RSUD PESANGGRAHAN
JAKARTA SELATAN

OLEH :
AHMAD SUDIKA
NIM: 211030230293

PEMBIMBING :
Ns. Tita Hardianti, M.Kep

PROGRAM PROFESI NERS


STIKES WIDYA DHARMA HUSADA TANGERANG
TAHUN 2021
BAB I

TINJAUAN PUSTAKA

1.1 Konsep Dasar Penyakit

1.1.1 Definisi

Hemoroid adalah penebalan bantalan jaringan submukosa(anal


cushion) yang terdiri dari venula, arteriol, dan jaringan otot polos yang
terletak di kanalis anal. Hemoroid atau di kenal pula dengan sebutan
ambeien adalah suatu pelebaran pembuluh darah balik (vena) pada anus /
dubur, teraba seperti bola atau benjolan kecil yang dapat menimbulkan
rasa nyeri, gatal, dan ketidak nyamanan. Hemororoid adalah pelebaran
vena di dalam pleksus hemoroidialis yang tidak merupakan keadaan
patologik (Dermawan & Rihayuningsih, 2010).
Hemoroid merupakan pelebaran dan inflamasi pembuluh darah
vena di daerah anus yang berasal dari plexus hemorrhoidalis. Hemoroid
eksterna adalah pelebaran vena yang berada dibawah kulit (subkutan) di
bawah atau luar linea dentate. Hemoroid interna adalah pelebaran vena
yang berada dibawah mukosa (submukosa) diatas atau didalam linea
dentate (Sudoyo Aru,dkk 2009).
Hemoroid adalah suatu pelebaran vena dari vena vena di dalam
pleksus hemoroidalis,hemeoroid ini dibedakan menjadi 2 yaitu internal
dan eksternal. Hemoroid interna adalah pelebaran vena pada pleksus
hemeoroid pleksus di atas garis mukokutan dan tutupi oleh mukosa.
Hemeoroid eksterna yang merupakan pelebaran dan penonjolan pleksus
hemoroid inferior terdapat di sebelah distal garis mukokutan di dalam
jaringan di bawah epitel anus (Muttaqin & Sari, 2013).
Hemoroiddektomi Umumnya pada hemoroid grade III dan IV
penatalaksaan dilakukan dengan terapi bedah yaitu hemoroidektomi,
karena biasanya memberikan hasil yang baik. Prinsip eksisi dilakukan
sehemat mungkin, pada jaringan yang berlebihan saja, dan tidak
mengganggu sfingter ani. (Sjamsuhidajat, 2010). Saat ini hemoroidektomi
masih dianggap sebagai gold strandard untuk penyembuhan hemoroid,
karena berkinerja baik. Namun akibat dari prosedur bedah
hemoroidektomi tersebut, eksisi setelah operasi akan menimbulkan rasa
nyeri yang hebat (Shenoy & Anitha, 2014). Seperti dalam jurnal yang
menjelaskan bahwa nyeri klien post hemoroidektomi menjadi masalah
besar, dan perlu mendapat pengelolaan yang lebih baik (Medina-Gallardo
et al., 2017). Maka penatalaksanaan nyeri menjadi prioritas setelah operasi
hemoroidektomi dilakukan.
Hemoroidektomi jika nyerinya tidak segera ditangani maka dapat
berpengaruh pada fisiologis, psikologis dan peilaku dari seseorang
tersebut(Zakiyah, 2015). Bahkan klien pasca operasi hemoroidektomi bisa
saja sampai pingsan karena nyeri (Black & Jane, 2014). Pentingnya upaya
penurunan nyeri dilakukan karena setelah pembedahan rektal akan
menimbulkan nyeri pada sfingter dan perianal akibat terjadinya spasme.
Sehingga nyeri menjadi pertimbangan utama (Smeltzer & Bare,2013).
Teknik relaksasi nafas dalam dan teknik distraksi merupakan
teknik nonfarmakologi untuk menurunkan nyeri (Wahyudi & Abdul,
2016). Sesuai dengan penelitian yang menunjukkan bahwa teknik relaksasi
nafas dalam dan teknik distraksi yang dapat menurunkan intensitas nyeri
pada klien post operasi (Rampengan, Rondonuwu, & Onibala, 2014)
1.1.2 Anatomi Fisiologi Sistem Pencernaan

Anus adalah lubang paling bawah tubuh manusia yang merupakan


muara akhir dari saluran pencernaan. Dinding anus terdiri dari dua lapis
otot yang konsentrasinya diatur sesuai kehendak manusia. Gerakan
peristaltik dikendalikan oleh otot polos (otot tak sadar). Akan tetapi pada
saat buang air besar otot spingter di anus dipengaruhi oleh otot lurik (otot
sadar). Jadi, proses defekasi (buang air besar) dilakukan dengan sadar,
yaitu dengan adanya kontraksi di dinding otot perut yang diikuti dengan
mengendurnya otot spingter anus dan kontraksi kolon serta rektum.
Akibatnya feses dapat terdorong ke luar anus.

Gambar 2.1
Berdasarkan yang memperlihatkan hemoroid internal dan eksternal

(Sumber: Sudoyo Aru,dkk 2009)

Hemoroid dibedakan antara yang interna dan eksterna. Hemoroid


interna adalah pleksus vena hemoroidalis superior di atas linea
dentate/garis mukokutan dan ditutupi oleh mukosa. Hemoroid interna ini
merupakan bantalan vaskuler di dalam jaringan submukosa pada rectum
sebelah bawah. Seringhemoroid terdapat pada tiga posisi primer, yaitu
kanan depan, kanan belakang,dan kiri lateral. Hemoroid yang lebih kecil
terdapat di antara ketiga letak primer tersebut. Hemoroid eksterna yang
merupakan pelebaran dan penonjolan pleksus hemoroid inferior terdapat di
sebelah distal linea dentate/garis mukokutan di dalam jaringan di bawah
epitel anus (Wibisono & Saditya jeo 2014)
1.1.3 Patofisiologi

(Sumber: Wibisono & Saditya jeo 2014)


1.1.4 Manifestasi Klini

Hemoroid menyebabkan tanda dan gejala:

a. Perdarahan - biasanya defekasi,warna merah segar, menetes,


tidak bercampur feses, jumlah bervariasi.
b. Prolaps bila hemoroid bertambah besar, pada mulanya
hemoroid dapat tereduksi spontan, tetapi lama kelamaan tidak
bisa dimasukkan.
c. Rasa tidak nyaman hingga nyeri – bila terenggang, terdapat
thrombosis luas dengan edema, atau peradangan.
d. Feses yang di pakaian dalam – karena hemoroid mencegah
penutupan anus dengan sempurna.
e. Gatal – apabila proses pembersihan kulit perinal menjadi
sulit atau apabila ada cairan keluar.
f. Bengkak – henya pada hemoroid internal dan eksternal

g. Nekrosis pada hemoroid interna yang prolaps dan tidak


dapat di reduksi kembali (Wibisono & Saditya jeo 2014)

1.1.5 Etiologi

Penyebab timbulnya Hemoroid dapat dipicu oleh pekerjaan,


mengendan berlebihan, dan kebiasaan buang air besar yang sulit. (
Wibisono & Saditya jeo 2014)
Hemoroid timbul karna dilatasi, pembengkakan atau inflasi vena
hemoroidalis yang disebabkan oleh factor- factor resiko / pencetus, seperti:
a. Mengendan pada buang air besar yang sulit
b. Pola buang air yang salah (lebih banyak menggunakan jamban duduk,
terlalu lama duduk di jamban sambil membaca/ Merokok)
c. Peningkatan tekana intra abdomen karena tumor.

d. Kehamilan (disebabkan tekanan jenis pada abdomen dan perubahan


hormonal)
e. Usia tua

f. Konstipasi kronik

g. Diare akut yang berlebihan dan diare kronik

h. Hubungan seks peranal

i. Kurang minum air dan kurang makan makan berserat (sayur dan
buah)

j. Kurang olahraga / imobilisasi (Sudoyo Aru,dkk 2009).

1.1.6 Klasifikasi

Berdasarkan letaknya, hemoroid dapat dibagi 2 menjadi


Eksterna,dan Interna atau gabungan dari keduanya.
a. Hemoroid Eksterna
Hemoroid Eksterna diselubungkan oleh anoderm dan terletak di
sebelah distal linea dentat. Hemoroid eksterna dapat membengkak dan
menimbulkan rasa tidak nyaman bahkan nyeri apabila terjadi
thrombosis.

b. Hemoroid interna
Hemoroid interna terletak di sebelah proksimal linea denata dan
diselubingi mukosa anorektal, biasanya tidak nyeri dan timbul
perdarahan merah terang atau prolap saat defekasi. Rasa nyeri biasanya
berkaitan dengan fisura, abses atau trombosit hemoroid eksterna.
Hemoroid interna diklafikasikan sebagai berikut:
Derajat 1: gejala perdarahan merah segar pada saat defekasi tanpa
adanya prolas;
Derajat 2: prolaps anal cushion keluar dari dubur saat defekasi tetapi
masih bisa masuk kembali secara spontan ;
Derajat 3: seperti derajat 2 namun tidak dapat masuk spontan, harus di
dorong kembali;
Derajat 4: telah terjadi prolpas yang tidak bisa masuk kembali
(Wibisono & Saditya jeo 2014).

1.1.7 Penatalaksanaan

Penatalaksanaan medis hemoroid terditri dari penatalaksanaan non


farmakologis, farmakologis dan tindakan minimal invasif.Penatalaksanaan
medis hemoroid ditunjukan untuk hemoroid interna I s/d III atau semua
derajat hemoroid yang ada kontraindikasinya operasi atau pasien menolak
operasi.Sedangkan penatalaksanaan bedah ditunjukan utuk hemoroid
interna derajat IV dan eksterna.Atau semua derajat hemoroid yang tidak
merespon terhadap pengobatan medis (Simadibrata, 2014)

1) Farmakologis
a. Untuk melunakkan feces/psilium yang dapat mengurangi sembelit
diberikan obat golongan laksansia.
b. Untuk mengurangi/menghilangkan rasa sakit pada daerah anus
digunakan analgetik atau golongan suposituria untuk hemoroid
interna.
c. Untuk mengurangi/menghilangkan rasa sakit pada daerah anus
digunakan analgetik atau golongan suposituria untuk hemoroid
interna.

d. Untuk menghentikan perdarahan diberikan anti koagulan.

2) Non Farmakologis
a. Perbaikan pola hidup dengan menyarankan perbanyak konsumsi
makanan yang mengandung serat yang dapat melunakkan feces.
b. Mengurangi makanan yang terlalu pedas atau asam dan
beralkohol.
c. Perbaiki pola buang air besar mengganti closet jongkok menjadi
duduk
d. Menjaga kebersihan lokal daerah anal misalnya dengan
merendam anus disarankan untuk tidak terlalu banyak duduk/tidur
lelah banyak berjalan.

3) Tindakan minimal invasif.


Jika pengobatan farmakologi dan non farmokologi tidak berhasil,
dilakukan tindakan :
a. Skleroskopi hemoroid dengan menyuntikkan obat langsung pada
benjolan/prolaps hemoroidnya.
b. Ligasi hemoroid.
c. Penyinaran sinar laser
d. Disinari sinar infra merah
1.1.8 Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan pada pasien
hemoroid adalah :
a. Pemeriksaan fisik yaitu inspeksi dan rektaltouche (colok dubur).
Pada pemeriksaan colok dubur, hemoroid interna stadium awal tidak
dapat diraba sebab tekanan vena di dalamnya tidak terlalu tinggi dan
biasanya tidak nyeri. Hemoroid dapat diraba apabila sangat besar.
Apabila hemoroid sering prolaps, selaput lendir akan menebal.
Trombosis dan fibrosis pada perabaan terasa padat dengan dasar
yang lebar. Pemeriksaan colok dubur ini untuk menyingkirkan
kemungkinan karsinoma rektum.
b. Anoskopy, Dengan cara ini dapat dilihat hemoroid internus yang
tidak menonjol keluar. Hemoroid interna terlihat sebagai struktur
vaskuler yang menonjol ke dalam lumen. Apabila penderita diminta
mengejan sedikit maka ukuran hemoroid akan membesar dan
penonjolan atau prolaps akan lebih nyata. Banyaknya benjolan,
derajatnya, letak, besarnya dan keadaan lain dalam anus seperti
polip, fissura ani dan tumor ganas harus diperhatikan.
c. Pemeriksaan Proktosigmoidoskopi
Proktosigmoidoskopi perlu dikerjakan untuk memastikan keluhan
bukan disebabkan oleh proses radang atau proses keganasan di
tingkat tinggi, karena hemoroid merupakan keadaan fisiologik saja
atau tanda yang menyertai.Feses harus diperiksa terhadap adanya
darah samar.
d. Sklerotrapi adalah penyntikan larutan kimia yang meransang,
misalnya 5% fenol dalam minyak nabati.Penyuntikan diberikan ke
submukosa didalam jaringan areolar yang longgar dibawah
hemoroid internal dengan tujuan menimbulkan peradangan steril
yang kemudian menjadi fibrotic dan meninggalkan jaringan parut.
e. Ligasi
Pada hemoroid besar dan mengalami prolaps dapat di
tangani dengan ligasi gelang karet.Dengan bantuan
anuskop, mukosa diatas hemoroid yang menonjol dijepit
dan ditarik atau dihisap kedalam tabung ligator
khusus.Gelang karet didorong dari ligator dan
ditempatkan secara tepat di sekeliling mukosa pleksus
hemoroidalis tersebut.
f. Hemoroidektomi
Intervensi ini dilakukan pada pasien dengan keluhan
kronis dan dengan stadium III dan stadium IV.
g. Rontgen (colon inloop) atau kolonoskopy
h. Laboratorium: Eritrosit, leukosit, Hb.
BAB II
Konsep Dasar Asuhan Keperawatan pada Pasien Hemoroid

2.1 Pengkajian

Pengkajian adalah tahap awal dan dasar dalam proses keperawatan.

Pengkajian merupakan tahap yang paling menentukan bagi tahap

berikutnya. Oleh karena itu, pengkajian harus dilakukan dengan teliti dan

cermat, sehingga seluruh kebutuhan perawatan pada klien dapat

diidentifikasi (Rohmah & Walid,2011). Langkah-langkah dalam

pengkajian meliputi:

a. Pengumpulan Data

1) Identitas
Identitas klien mencakup : nama, umur, jenis kelamin,

pendidikan, agama, pekerjaan, suku bangsa, status, alamat, tanggal

masuk RS, tanggal pengkajian, nomor rekam medik, diagnosa

medis. Selain identitas pasien juga mencakup identitas penanggung

jawab dalam hal ini : nama, usia, jenis kelamin, pendidikan,

agama, pekerjaan serta hubungan dengan pasien seperti : suami,

orang tua atau hubungan keluarga lainnya.

2) Riwayat Kesehatan

a) Keluhan Utama

Merupakan keluhan pada saat dikaji dan bersifat subjektif.

Pada pasien post operasi hemoroidektomi akan mengeluh nyeri

pada anus terutama saat defekasi.


b) Riwayat Kesehatan Sekarang

Pengkajian riwayat kesehatan sekarang yang mendukung

keluhan utama dengan mengajukan serangkaian pertanyaan secara

PQRST, yaitu:

P = Paliatif/propokatif

Pada pasien post operasi hemoroidektomiakan mengeluh

nyeri apabila banyak bergerak dan berkurang apabila

istirahat/berbaring.

Q = Quality/quantity

Pada pasien post operasi hemoroidektomi akan mengeluh

nyeri bagian anus yang sangat perih seperti diiris pisau.

R = Region/radiasi

Pada pasien post operasi hemoroidektomi akan mengeluh

nyeri pada bagian anus dan tidak menyebar.

S =Severity/scale

Pada pasien post operasi hemoroidektomi skala nyeri


yang dirasakan 1-10 (0-10).
Table 2.1
Skala Penilaian Nyeri

No Skala
Kriteria
1 0
Tidak nyeri
2 1-3
Nyeri tanpa gangguan istirahat
3 4-6
Nyeri dengan tidak nyaman
4 7-9
Nyeri dirasakan saat perubahan posisi
5 10
Nyeri tidak tertahankan

(Sumber:https//www.google.com/amp/s/doktersehat.com/skalanyeri/amp/)
T = Timing

Pada pasien post operasi hemoroidektomi klien akan

mengeluh nyeri setiap kali bergerak.

c) Riwayat Kesehatan Lalu

Pada tahap ini dikaji riwayat kesehatan masa lalu

klien. Apakah klien pernah mengalami faktor yang

berhubungan dengan hemoroid, seperti adanya hemoroid

sebelumnya.Riwayat peradangan pada usus, dan riwayat

diet rendah serat. Klien juga ditanyakan apakah pernah

menggunakan obat terutama untuk pengobatan hemoroid

sebelumnya.

d) Riwayat Kesehatan Keluarga

Pada tahap ini dikaji tentang riwayat penyakit

keturunan seperti Hipertensi dan DiabetesMelitus,ataupun

penyakit Hemoroid.

3) Data Biologis

a) Pola Nutrisi

Pada pasien post operasi hemoroidektomi tidak akanditemukan

adanya gangguan pola nutrisi.

b) Pola Eliminasi

Pada pasien post operasi hemoroidektomiakan terdapat

keenggaanan untuk BAB sehingga terjadi konstipasi.


c) Pola Istirahat / Tidur

Pada pasien post operasi hemoroidektomipola istirahat

tidurnya akan terganggu hal ini berkaitan dengan rasa nyeri

pada daerah anus.

d) Pola Personal Hygiene

Kaji kebiasaan mandi, gosok gigi, mencuci rambut dan

memotong kuku, dan dikaji apakah memerlukan bantuan orang

lain atau dapat secara mandiri.

e) Pola Aktivitas

Kaji kebiasaan aktivitas yang dilakukan selama di rumah sakit

: mandiri / tergantung.

4) Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik dipergunakan untuk memperoleh data

objektif dari riwayat perawatan klien. Adapun tujuan dari

pemeriksaan fisik dalam keperawatan adalah untuk menentukan

status kesehatan klien, mengidentifikasi kesehatan dan mengambil

data dasar untuk menentukan rencana perawatan.

a) Sistem Respirasi

Dikaji dengan cara inspeksi,palpasi, auskultasi, perkusi.

Dalam sistem ini perlu dikaji mengenai bentuk hidung, bentuk


dada, pergerakan dada apakah simetris atau tidak, frekuensi dan

irama nafas.

b) Sistem Cardiovaskuler

Dikaji mulai dari warna konjungtiva, warna bibir, tidak ada

pengingkatan JVP, peningkatan frekuensi dan irama denyut

nadi, bunyi jantung tidak disertai suara tambahan, penurunan

atau peninggkatan tekanan darah.

c) Sistem pencernaan

Sistem pencernaan dikaji dari mulut sampai anus, dalam

sistem ini perlu dikaji adanya stomatitis, caries bau mulut,

mukosa mulut, ada tidaknya pembesaran tonsil, bentuk abdomen

datar, tugor kulit kembali lagi. Adakah lesi pada daerah

abdomen, Pada auskultasi bising usus pada akan menurun lebih

dari 6-7 kali/menit, pada perkusi abdomen akan terdengar bunyi

dullnes.

d) Sistem Perkemihan

Dikaji ada tidaknya nyeri tekan dan benjolan serta

pengeluaran urine apakah ada nyeri pada waktu miksi atau tidak.

e) Sistem Neurologis

Secara umum pada kasus hemoroid tidak mengalami

gangguan, namun gangguan terjadi karna adanya nyeri sehingga

perlu dikaji tinggkat skala (0-10) serta perlu dikaji tinggkat GCS
dan pemeriksaan fungsi syraf cranial untuk mengindentifikasi

kelainan atau komplikasi.

f) Sistem integumen

Pada klien post hemoroidektomi akan ditemukan kelainan

integument karna adanya luka insisi pada daerah anus, sehingga

perlu dikaji ada atau tidaknya tanda radang di daerah terkena

adalah ada atau tidaknya lesi dan kemerah-merahan, pengukuran

suhu untuk mengetahui adanya infeksi.

g) Sistem endokrin

Dalam sistem ini perlu dikaji adanya pembesaran kelenjar

tiroid dan kelenjar getah bening.

h) Sistem Musculoskeletal

Perlu dikaji kekuatan otot ekstremitas atas dan bawah,

diperiksa juga adanya kekuatan pergerakan, atau keterbatasan

gerak, reflek pada ekstremitas atas dan bawah.

i) Sistem Penglihatan

Untuk mengetahui keadaan kesehatan mata harus diperikasa

tentang fungsi penglihatan, kesimetrisan mata kiri dan kanan,

odema atau tidak.


5) Data Psikologis

Data yang perlu dikaji adalah :

a) Body Image

Sikap ini mencakup persepsi dan perasaan tentang ukuran

dan bentuk serta penampilan.

b) Ideal Diri

Persepsi individu tentang bagaimana dia harus berprilaku

berdasarkan standar, tujuan , keinginan, atau nilai pribadi.

c) Identitas Diri

Kesadaran akan diri sendiri yang bersumber dari observasi

dan penilaian diri sendiri.

d) Peran Diri

Seperangkat perilaku yang diharapkan secara sosial yang

berhubungan dengan fungsi individu pada berbagai kelompok.

6) Data Sosial dan Budaya

Pengkajian ini menyangkut pada pola komunikasi, hubungan

sosial, gaya hidup, faktor sosiokultural.

7) Data Spiritual

Menyangkut agama serta aktifitas spiritual, dan juga

menyangkut keyakinan, penolakan, atau penerimaan terhadap

tindakan medis. Misalnya Agama dan kepercayaan tertentu yang


melarang dengan keras penganutnya untuk melakukan tindakan

operasi.

8) Pemeriksaan Penunjang

a) Darah rutin meliputi Hemoglobin, Hematokrit, Leukosit dan

Trombosit.

b) Pemeriksaan urine meliputi ureum, kreatinin untuk

mengetahui fungsi ginjal.

9) Analisa Data

Analisa data adalah pengelompokan data-data klien atau

keadaan tertentu dimana klien mengalami permasalahan kesehatan

atau keperawatan berdasarkan kriteria

permasalahannya(Rohmah&Walid, 2009).

2.2 Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan merupakan pernyataan yang

menggambarkan responsdari individu atau kelompok ketika perawat

secara legal mengidentifikasi dan dapat memberikan intervensi secara

pasti untuk menjaga status kesehatan atau untuk mengurangi,

menyingkirkan, atau pencegah perubahan (Rohmah& Walid, 2009).

Berikut ini adalah beberapa diagnosa keperawatan hemoroid menurut

(Sudoyo Aru, dkk 2009) yaitu :


1) Intoleransi aktifitas berhubungan dengan anemia.

2) Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan terputusnya

kontinuitas jaringan.

3) Resiko syok hipovolemik berhubungan dengan adanya pendarahan pada

aktif pada rectal/anus

4) Resiko infeksi berhubungan adanyaport de entr’ee luka pascaoperatif.

5) Konstipasi berhubungan dengan mengabaikan dorongan untuk defekasi

akibat nyeri selama eliminasi

6) Ansietas berhubungan dengan rencana pembedahan dan rasa malu.

2.3 Perencanaan

Perencanaan adalah pengembangan strategi desain untuk

mencegah, mengurangi, mengatasi masalah-masalah yang telah di

identifikasi dalam diagnosa keperawatan. Desain perencanaan

menggambarkan sejauh mana perawat mampu menetapkan cara

menyelesaikan masalah dengan efektif dan efesien (Rohmah&Walid,

2009).

Berikut ini adalah beberapa diagnosa keperawatan hemoroid

menurut (Sudoyo, dkk 2009) yaitu :

1) Intoleransi aktifitas berhubungan dengan anemia.

a) Tujuan : klien mampu melakukan aktifitas sehari secara mandiri

b) Kriteria Hasil :
(1)Mampu berpindah : dengan atau tanpa bantuan

(2) Status respirasi : pertukaran gas dan ventilasi adekuat

Table 2.2
Intervensi dan Rasional
Intervensi Rasional

1. Evaluasi respon klien terhadap 1. Menetapkan kemampuan/kebutuhan


aktifitas klien dan memudahkan pilihan
intervensi
2. Berikan lingkungan tenang dan
2. Menurunkan stress dan ransangan yang
batasi pengunjung
berlebih, meningkatkan istirahat
3. Jelaskan pentingnya istirahat dalam
3. Tirah baring diperlukan untuk
rencana pengobatan dan perlunya
menghemat energi untuk penyembuhan
keseimbangan aktivitas dan
istirahat.
4. Posisi fowler akan membuat klien
4. Bantu klien memilih posisi nyaman
merasa nyaman
untuk istirahat/tidur
5. Meminimalkan pengeluaran energi
5. Bantu aktifitas perawatan diri yang
selama penyembuhan.
di perlukan

2) Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan terputusnya kontinuitas

jaringan.

a) Tujuan : Nyeri berkurang/hilang

b) Kriteria Hasil

(1) Secara subjektif melaporkan nyeri berkurang

(2) Skala nyeri 0 (0-10)

(3) Dapat mengidentifikasi aktifitas yang meningkatkan dan menurunkan

nyeri

(4) Klien tidak gelisah atau tampak tenang


Table 2.3
Intervensi dan Rasional

Intervensi Rasional

1. Kaji respon nyeri dengan pendekatan 1. Pendekatan komprehensif untuk


PQRST menentukan secara intervensi
2. Istirahatkan klien pada saat nyeri muncul 2. Istirahat secara fisiologis akan menurunkan
kebutuhan O2 yang diperlukan untuk
memenuhi kebutuhan metabolism
3. Atur posisi semifowler 3. Posisi ini mengurangi tegangan pada insisi,
yang membantu mengurangi nyeri
4. Beri oksigen nasal
4. Pada fase nyeri hebat skala nyeri 3 (0-10)
pemberian O2 nasal 3/menit dapat

5. Ajarkan teknik distraksi pada saat nyeri meningkatkat intike O2 sehingga akan
menurunkan nyeri sekunder
6. Menejemen lingkungan tenang batasi 5. Distraksi (pengalihan perhatian) dapat
pengunjung dan istirahatkan klien menurunkan stimulasi internal
6. Lingkungan tenang akan menurunkan
stimulus nyeri eksternal dan batasan
7. Kolaborasi dengan tim medis untuk
pengunjung akan membantu meningkatkan
pemberian analgetik
kondisi O2 diruangan
7. Analgetik membelok lintasan nyeri
sehingga nyeri akan berkurang

3) Resiko syok hipovolemik berhubungan dengan adanya pendarahan pada

aktif pada rectal/anus

a) Tujuan : Mempertahankan/menunjukan perubahan keseimbanagan

cairan,dibuktikan oleh pengeluaran urine adekuat.

b) Kriteria Hasil :

(1) Tanda-tanda vital tetap stabil

(2) Turgor kulit baik


Table 2.4
Intervensi dan Rasional
Intervensi Rasional

1. Awasi tanda vital, pengisian kapiler, 1. Indikator keadekuatan volume sirkulasi.


ststus memberan mukosa, turgor kulit Hipotensi ortostatik dapat terjadi
dengan resiko jatuh/cedera segera
setelah perubahan posisi
2. Awasi jumlah dan tipe masukan cairan,
2. Klien tidak mengkonsumsi cairan sama
ukur pengeluaran urine dengan akurat
sekali mengakibatkan dehidrasi atau
mengganti cairan untuk masukan kalori
yang berdampak pada keseimbangan
3. Identifikasi rencana untuk elektrolit
meningkatkan/mempertahankan
3. Melibatkan klien dalam rencana untuk
keseimbangan cairan optimal mis.,
memperbaiki ketidak seimbangan
jadwal masukan cairan
memperbaiki kesempatan untuk berhasil
4. Kaji hasil tes fungsi elektrolit/ginjal

4. Perpindahan cairan/elektrolit,
penurunan fungsi ginjal dapat meluas
mempengaruhi penyembuhan
5. Tambahan kalium, oral atau IV sesuai
klien/prognosis dan memerlukan
indikasi
intervensi tambahan
5. Dapat diperlukan untuk mencegah
disritmia jantung

4)Resiko infeksi berhubungan adanyaport de entr’ee luka pascaoperatif

a) Tujuan : Tidak terjadi infeksi, terjadi perbaikan pada

integritas kulityang rusak.

b) Kriteria Hasil :

(1) Resiko infeksi dapat segera teratasi.

(2) Diharapkan tidak terjadi infeksi.


Table 2.5
Intervensi dan Rasional
Intervensi Rasional

1. Observasi tanda-tanda vital 1. Peningkatan TTV merupakan indicator


dini proses infeksi
2. Berikan rendaman duduk stiap kali
2. Mematikan kuman penyebab infeksi
setelah BAB selama 1-2 minggu
3. Buat kondisi verban dalam keadaan 3. Kondisi bersih dan kering akan
bersih dan kering menghindari kontaminasi, keadaan
basah akan memperlama proses
penyembuhan
4. Lakukan perawatan luka steril pada hari
4. Perawatan luka sebaiknya tidak setiap
kedua pasca operasi dan di ulang setiap
hari untuk menurunkan kontak tindakan
dua hari
dengan luka yang dalam kondisi stril
sehingga mencegah kontaminasi kuman
5. Bersihkan luka dengan cairan antiseptic
ke luka bedah
jenis iodine providum dengan cara
5. Pembersihan debris (sisa fagositosis,
swabbing dari arah dalam keluar
jaringan mati) dan kuman sekitar luka
dengan mengoptimalkan, kelebihan dari
iodine providum sebagai antiseptic
dengan arah dari dalam keluar karena
6. Tutup luka dengan kasa steril kemudian
dapat mencegah kontaminasi kuman ke
plester
jaringan luka
6. Penutupan secara menyeluruh dapat
7. Kolaborasi pemberian antibiotic
menghindari kontaminasi dari benda /
udara yang bersentuhan dengan luka
Dengan luka bedah
7. Antibiotik injeksi diberikan selama satu
hari pasca bedah yang kemudian
dilanjutkan antibiotic oral sampai
jahitan dilepas. Peran perawat mengkaji
adanya reaksi dan riwayat alergi
antibiotik, serta memberikan antibiotic
sesuai instruksi dokter
5) Konstipasi berhubungan dengan mengabaikan dorongan untuk defekasi

akibat nyeri selama eliminasi

a. Tujuan: pola eliminasi klien tidak terganggu

b. Kriteria Hasil :

(1) Mempertahan bentuk feses

(2) Bebas dari ketidaknyamanan dan konstipasi

(3) Feses lunak dan berbentuk

Table 2.6
Intervensi dan Rasional
Intervensi Rasional

1. Auskultasi bising usus, perhatikan 1. Penurunan bising usus, pasase feses


konsistensi/frekuensi defikasi, adanya bentuk keras/kering diduga konstipasi
distensi abdomen dan memerlukan intervensi lanjut
untuk mengatasinya
2. Kaji ulang program obat saat ini
2. Efek samping beberap obat (contoh,
produk besi beberapa antasida) dapat
3. Yakinkan pola diet biasanya/pilihan menimbulkan masalah
makanan 3. Meskipun pembatasan mungkin ada,
pertimbangan pilihan menu dapat
4. Tambahkan buah segar, sayur, dan diet
membantu dalam mengontrol masalah
serat (dalam pembatasan) bila di
4. Memberikan bulk, yang memperbaiki
indikasikan
konsistensi feses
5. Dorong/bantu dalam ambulasi bila
mampu 5. Aktifitas, dapat meransang peristaltik,
meningkatkan kembalinya aktifitas
6. Berikan privasi saat diatas pispot/kamar
usus normal
mandi
6. Meningkatkan kenyamanan psikologis
7. Kolaborasi pemberian pelunak feses
yang dibutuhkan untuk eliminasi
(contoh, Colace), laksatif pembentuk
7. Menghasilkan pelunak/feses lebih
bulk ( contoh, Metamucil) sesuai indikasi
mudah dikeluarkan
6) Ansietas berhubungan dengan rencana pembedahan dan rasa malu.

a. Tujuan : ansietas dapat diatasi dan klien merasa tenang

b. Kriteria Hasil

(1) Tampak rileks dan melaporkan ansietas pada tingkat dapat tertasi

(2) Menyatakan perasaan ansietas dan cara sehat menerimanya

Table 2.7
Intervensi dan Rasional
Intervensi Rasional

1. Catat petunjuk prilaku mis, gelisah, peka 1. Indicator derajat ansietas/ mis, klien
ransangan, menolak, kurang kontak dapat merasa tidak terkontrol dirumahm
mata, prilaku menarik perhatian kerja/masalah pribadi. Setres dapat
terjadi sebagai akibat gejala kondisi
fisik, juga reaksi lain
2. Dorong menyatakan prasaan, berikan
2. Membuat hubungan teraupetik.
umpan balik
Membantu klien dalam
mengidentifikasi masalah yang
3. Berikan informasi yang akurat dan nyata
menyebabkan sters
tentang apa yang di lakukan, mis., tirah
3. Keterlibatan klien dalam perencanaan
baring pembatasan masukan per oral, dan
perawatan memberikan rasa konrtol dan
prosedur
membantu menurunkan ansietas
4. Berikan lingkungan tenang dan istirahat
4. Memindahkan klien dari stres luar
meningkatkan relaksasi ; membantu
5. Bantu klien belajar mekanisme koping
menurnkan ansietas
baru, mis., teknik mengatasi stress,
5. Belajar cara baru untuk mengatasi
keterampilan organisasi
masalah dapat membantu dalam
6. Kolaborasi untuk pemberian obat sesui menurunkan stress dan ansietas,
indikasi : sedative, mis., barbiturate meningkatkan kontrol penyakit
(Luminal); agen antiansietas mis., 6. Dapat digunakan untuk menurunkan
diazepam (Valium) ansietas dan memudahkan istirahat
2.4 Pelaksanaan ( Implementasi )

Pelaksanaan adalah realisasi rencana tindakan untuk mencapai

tujuan yang telah di tetapkan.Kegiatan dalam pelaksanaan juga meliputi

pengumpulan data berkelanjutan, mengobservasi respon klien selama dan

sesudahtindakan, dan menilai data yang baru(Rohmah &Walid, 2009)

2.5 Evaluasi

Menurut Rohmah &Walid (2009).Evaluasi adalah penilaian

dengan cara membandingkan perubahan keadaan klien ( hasil yang

diamati) dengan tujuan dan kreteria hasil yang dibuat pada tahap

perencanaan. Tujuan dari evaluasi ini adalah untuk :

2.5.1.1 Mengakhiri rencana tindakan keperawatan.

2.5.1.2 Memodifikasi rencana tindakan keperawatan.

2.5.1.3 Meneruskan rencana tindakan keperawatan.

Di catatan evaluasi harus menggunakan format :

S: Subjektif data

Perawat menuliskan keluhan klien yang masih dirasakan setelah

dilakukan tindakan keperawatan.

O: Objektif data

Yaitu data berdasarkan hasil pengukuran atau observasi perawat secara

lansung kepada klien, dan yang dirasakan klien setelah di lakukan tindakan

keperawatan.
A : Analisa/aseesment

Merupakan suatu masalah atau diagnosa keperawatan yang masih terjadi.

P : Planning

Perencanaan keperawatan yang akan dilanjutkan, dihentikan, dimodifikasi,

atau ditambahkan dari rencana tindakan keperawatan yang telah di temukan

sebelumnya.
BAB 3

ARTIKEL PENELITIAN TERKAIT

1.1 Identitas Artikel

Judul Penelitian: Asuhan Keperawatan Pada Klien dengan Post Hemoroidektomi yang

dirawat di Rumah Sakit, oleh Anisa Natasa (2019).

1.2 Sumber Jurnal

Sumber artikel penulis peroleh dari lembar Jurnal Ilmiah Keperawatan Stikes Perintis

Padang Jurusan Keperawatan dikutip dari repo.stikesperintis.ac.id

1.3 Ringkasan Penelitian dan Hasil

Hemoroid merupakan pelebaran dan inflamasi pembuluh darah vena di daerah anus

yang berasal dari plexus homorrhoidalis. Hemoroid eksterna adalah pelebaran vena yang

berada dibawah kulit (subkutan) di bawah atau luar linea dentate. Hemoroid interna adalah

pelebaran vena yang berada dibawah mukosa (submukosa) diatas atau di dalam linea

dentate. (Sudoyo Aru,dkk 2012).

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan rancangan studi kasus


menggunakan pendekatan proses keperawatan. Pengumpulan data dilakukan dengan

wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Instrument penelitian adalah peneliti sendiri

dengan alat bantu sphygmomanometer, stetoskop, serta pedoman pengkajian.

1.4 Implementasi Penelitian

Setelah melakukan pengkajian dan menganalisis data pada Klien ditegakkan 2

diagnosa keperawatan pada post hemoroidektomi . Urutan diagnosa keperawatan yaitu,

nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis, Ansietas berhubungan dengan

kurang terpapar informasi.

Pada tahap intervensi keperawatan, dilakukan penyusunan prioritas masalah

dengan menentukan diagnosis keperawatan, maka dapat diketahui diagnosis yang pertama

kali harus dilakukan atau segera dilakukan.

Intervensi yang dilakukan harus sesuai dengan 4 tipe intruksi perawatan atau biasa

disebut ONEC. Observation (tipe diagnostic), tipe ini memungkinkan pasien kearah

pencapaian kriteria hasil dengan observasi secara langsung. Nursing treatment (tipe

terapeutik), menggambarkan tindakan yang dilakukan oleh perawat secara langsung untuk

mengurangi, memperbaiki, dan mencegah kemungkinan masalah.

Education (tipe penyuluhan) digunakan untuk memperoleh tingkah laku individu

yang mempermudah pemecahan masalah. Collaboration (tipe rujukan), menggambarkan

peran perawat sebagai koordinator dan manager dalam perawatan pasien dengan anggota

tim kesehatan. Pada tahap Evaluasi Perkembangan pasien pada hari pertama belum sesuai

dengan kriteria hasil yang diharapkan sehingga intervensi tetap dilanjutkan. Sedangkan

perkembangan pada hari kedua sudah sesuai dengan kriteria hasil yang diharapkan

sehingga intervensi dipertahankan hingga hari ketiga dan pada hari ketiga pasien
diperbolehkan pulang sehingga diberikan discharge planning.

1.5 Kesimpulan Penelitian

Hasil evaluasi keperawatan pada pre dan post operasi hemoroidektomi pada klien

dari 4 diagnosa yang muncul. Pada pre operasi terdapat 2 diagnosa yang dihentikan karena

klien akan menjalani prosedur operasi yaitu nyeri akut berhubungan dengan agen

pencedera fisiologi (inflamasi appendicitis), dan ansietas berhubungan dengan kurang

terpapar informasi. Pada post operatif terdapat 2 diagnosa teratasi sebagian namun

intervensi dihentikan karena klien pulang yaitu nyeri akut berhubungan dengan agen

pencedera fisik ( prosedur operasi), dan resiko infeksi berhubungan dengan efek prosedur

infasiv.

DAFTAR PUSTAKA

Berman, A., Synder, S. & Fradsen, G.. (2016). Kozier & Erb’s Fundamentals of Nursing (10th

ed.). USA: Pearson Education.

Boyd, M. A. (2011). Psychiatric Nursing : Contemporary Practice (5th ed.) Philadelphia: Lippincot

Williams & Wilkins.


Burns, S. M. (2014). AACN Essentials of Critical Care Nursing (3th ed). New York: McGraw-

Hill Education

Derr, P., McEvoy, M., & Tardiff, J. (2014). Emergency & Critical Care (8th ed.).

USA: Jones & Barlett Learning.

Donadini, M.P ., Ageno, W. & Douketis, J.D (2012). Management of bleeding in patients

receiving conventional or new anticoagulants: A practical and case-based approach. Drugs,

72(15), 1965-1975.

Dougherty, L. & Lister, S. (2015). Manual of Clinical Nursing Procedures (9th ed.). UK: The

Royal Marsden NHS Foundation Trust.

Hockenberry, Marilyn J, Wilson, David. (2014). Wong’s Nursing Care of Infants and Children.

Elsevier Health Sciences.

Hurwitz, A., Massone, R. & Lopez, B.L. (2014). Acquired Bleeding Disoders.

Emergency Medicine Clinics of North America, 32(3), 691-713.

Keough, M. E., & Schmidt, N. B. (2012). Refinement of a brief anxiety sensitivity reduction

intervention. Journal of Consulting and Clinical Psychology, 80(5), 766-772.

Doi:http://dx.doi.org/10.1037/a0027961.
LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN Tn. Y
dengan Post Hemoroidektomi
Di RUANG ADENIUM
RSUD PESANGGRAHAN
JAKARTA SELATAN

OLEH :
AHMAD SUDIKA
NIM: 211030230293

PEMBIMBING :
Ns. Tita Hardianti, M.Kep

PROGRAM PROFESI NERS


STIKES WIDYA DHARMA HUSADA TANGERANG
TAHUN 2021
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

A. PENGKAJIAN
Jam : 08.00
Pengkajian tgl : 12/10/2021 NO. RM :-
Tanggal MRS : 11/10/2021 Dx. Masuk : Hemoroid
Ruang/Kelas : Adenium II Dokter yang merawat : Sp.B

Nama : Tn. Y
Identitas

Umur : 38 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Suku/Bangsa : indonesia
Alamat : Petukangan Utara
Keluhan utama : BAB darah
Riwayat Sakit dan Kesehatan

Riwayat penyakit saat ini :


OS mengeluh BAB berdarah menetes sejak 1HSMRS, darah menetes adalah darah segar, terdapat
benjolan dianus, tidak ada BAB cair, demam (-), mual (-), mutah (-).

Penyakit yang pernah diderita :


Pasien tidak pernah menderita penyakit diabetes militus, Hipertensi TBC dan HIV. Pasien tidak pernah
di rawat di rumah sakit sebelumnya dan tidak pernah menjalani tindakan operasi. Pasien mengatakan
tidak ada alergi obat, pasien hanya meminum obat - obatan warung jika terdapat keluhan.

Riwayat penyakit keluarga :


Pada saat dikaji, pasien mengatakan dalam keluarga nya tidak ada yang memiliki penyakit menurun
seperti diabetes militus, hipertensi, TBC dan HIV.

Riwayat alergi: 🌕 ya √ tidak Jelaskan :


Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum: 🌕 baik √ sedang 🌕 lemah Kesadaran:
Tanda vital TD: 124/80mmHg Nadi: 79 x/mnt Suhu :36,8 ºC RR: 22x/mnt
Pola nafas irama: √ Teratur 🌕 Tidak teratur
Pernafasan

Jenis 🌕 Dispnoe 🌕 Kusmaul 🌕 Ceyne Stokes Lain-lain:


Suara nafas: √vesikuler 🌕 Stridor 🌕 Wheezing 🌕 Ronchi Lain-lain:
Sesak nafas 🌕 Ya √ Tidak 🌕 Batuk🌕 Ya √ Tidak
Masalah: tidak ada

Irama jantung: √ Reguler 🌕 Ireguler S1/S2 tunggal √Ya 🌕


Tidak Nyeri dada: 🌕 Ya √ Tidak
Bunyi jantung: √ Normal 🌕 Murmur 🌕 Gallop lain-
lain CRT: √ < 3 dt 🌕 > 3 dt
🌕 Panas 🌕 Dingin kering 🌕 Dingin basah
Kardiovaskuler
Akral: √ Hangat
Masalah: -

GCS Eye: 4 Verbal: 5 Motorik: 6 Total: 15


Persyarafan

Refleks fisiologis: √ patella √ triceps √ biceps lain-


lain: Refleks patologis:🌕 babinsky 🌕 budzinsky 🌕 kernig lain-
lain: Lain-lain:
Istirahat / tidur: 6-8 jam/hari Gangguan tidur:
Masalah: -

Penglihatan (mata)
Penginderaan

Pupil : √Isokor 🌕 Anisokor 🌕 Lain-


lain: Sclera/Konjungtiva : √Anemis 🌕 Ikterus 🌕 Lain-
lain: Lain-lain :
Pendengaran/Telinga :
Gangguan pendengaran : 🌕 Ya √ Tidak Jelaskan:
Lain-lain :
Penciuman (Hidung)
Bentuk : √ Normal 🌕 Tidak
Jelaskan: Gangguan Penciuman : 🌕 Ya √ Tidak
Jelaskan:
Lain-lain
Masalah:

Kebersihan: 🌕 Bersih 🌕 Kotor


Perkemihan

Urin: Jumlah: 1500 cc/hr Warna: kuning jernih


Bau: - Alat bantu (kateter, dan lain-lain):
Kandung kencing:Membesar 🌕 Ya √ Tidak
Nyeri tekan 🌕 Ya √ Tidak
Gangguan: 🌕 Anuria 🌕 Oliguri 🌕Retensi
🌕 Nokturia 🌕 Inkontinensia 🌕 Lain-lain:
Masalah:-

Nafsu makan: 🌕 Baik √ Menurun Frekuensi: 2 x/hari 1/2


Porsi makan: 🌕 Habis √ Tidak Ket: klien mengatakan mual
Diet : sesuai aturan rumah sakit
Minum : 800 cc/hari Jenis: air mineral
Mulut dan Tenggorokan
Mulut: √ Bersih 🌕 Kotor 🌕 Berbau
Mukosa √ Lembab 🌕 Kering 🌕 Stomatitis
Tenggorokan 🌕 Nyeri telan 🌕 Kesulitan
menelan
🌕 Pembesaran tonsil 🌕 Lain-lain: tidak ada

Abdomen 🌕 Tegang 🌕 Kembung 🌕 Ascites 🌕 Nyeri tekan,


lokasi: Peristaltik 11 x/mnt
Pembesaran hepar 🌕 Ya √Tidak
Pembesaran lien 🌕 Ya √Tidak
Buang air besar 2x/hari Teratur: √ Ya 🌕Tidak
Konsistensi Bau: Warna: kning kecoklatan
Lain-lain:
Masalah: Nafsu makan pasien menurun di buktikan dengan hanya
mampu makan 1/ 2 porsi saja.
Kemampuan pergerakan sendi: √Bebas 🌕 Terbatas
Kekuatan otot:
55555555

55555555
Muskuloskeletal/ Integumen

Kulit
Warna kulit: 🌕 Ikterus 🌕 Sianotik 🌕 Kemerahan 🌕 Pucat 🌕
Hiperpigmentasi Turgor: √ Baik 🌕 Sedang 🌕 Jelek
Odema: 🌕 Ada √ Tidak ada Lokasi
Luka 🌕 Ada √ Tidak ada Lokasi
Tanda infeksi luka 🌕 Ada √ Tidak ada Yang ditemukan : kalor/dolor/tumor/Nyeri/Fungsiolesa
Lain-lain :
Masalah: 1. Intoleransi aktifitas
2. Nyeri akut
3. Resti infeksi/ resiko infeksi

Pembesaran Tyroid 🌕 Ya √ Tidak


Endokrin

Hiperglikemia 🌕 Ya √Tidak Hipoglikemia 🌕 Ya √ Tidak


Luka gangren 🌕 Ya √Tidak Pus 🌕 Ya √ Tidak
Masalah: -

Mandi : 2x/ hari Sikat gigi : 1x/hari


Personal Higiene

Keramas: Memotong kuku: 1x/minggu


Ganti pakaian : 2x/ hari

Masalah: -
Orang yang paling dekat: istri
Psiko-sosio-spiritual
Hubungan dengan teman dan lingkungan sekitar: baik
Kegiatan ibadah: solat dengan tirah baring
Lain-lain :

Masalah:
Terapi Radiologi/USG dll Pemeriksaan Penunjang

Ro.Thorax , Tanggal : 3/10/2021


- Injeksi: Kesan:- Pulmo tidak tampak kelainan Hematologi :
 IVFD Nacl 0,9% 500cc / 8 jam - Cor dalam batas normal Hemoglobin :15.5 g/dl
 Ceftriaxon 1 x 2gr (IV) Leukosit : 6.310/ul
 Paracetamol 3 x 1 Gram Hematocrit : 44%
USG Abdomen
 As. Tranexamat 3x500mg Trombosit : 372.000/ul
Kesan :
 Ketorolac 3 x 30 Mg Eritrosit : 5.37 juta/ul
- Sonogram Appendicitis
- Mild Fatty Liver MCV : 82.3 fl
- Multiple Cholelithiasis MCH : 28.9 pg
- Tak tampak kelainan pada
MCHC : 35.1 gr/dl
lien,pancreas,kedua renal,vesical
Hitung Jenis Leukosit :
urinaria maupun uterus
Basofil : 0%
Eosinofil : 5%
Neutrofil : 45%
Limfosit : 43%
Monosit : 7%
Gula darah sewaktu : 77
Urinalisa :
Warna : Kuning
Kejernihan : Keruh
Berat Jenis : 1.025
pH urinalisa : 6.0
Protein : Negatif
Glukosa ; Negatif
Keton : Negatif
Bilirubin : Negatif
Eritrosit esterase : positif 1
Leukosit esterase : Positif 1
Nitrit : Negatif
Urobilinogen : Negatif
Sedimen
Leukosit : 15 - 18
Eritrosit : 6 - 7
Epitel : Positif 2
Silinder : Negatif
Kristal : Amorf (+)
Bakteri : Positif 1
Jamur : Negatif
Parasit : Tidak ditemukan

Rapid test Covid 19 Antigen :Negatif


Masa perdarahan: 2
menit
Masa pembekuan: 5
menit
ANALISA DATA

No. Data Problem Etiologi


1. DS : Nyeri akut Agen pencedara
 Pasien mengatakan nyeri pada luka di fisiologis: inflamasi
anus
 Pasien mengatakan nyeri seperti tersayat
 Pasien mengatakan nyeri di skala: 4

DO :
 Pasien tampak meringis kesakitan
 Luka operasi (+)
 TD: 124/67 mmHg
 Nadi 98x/menit.
 Suhu: 37,5 0C
 RR: 20 x/menit
 Spo2 : 97 %
2. DS: Intoleransi Aktifitas Kelemahan
 Pasien mengatakan sulit untuk duduk
setelah operasi
 Klien mengatakan aktifitas dibantu oleh
keluarga

DO:
 Pasien tampak meringis

 Pasien tamapk lemah

 Pasien dibantu keluarga dalam

melakukan aktifitas

3. DS: Resiko Infeksi Luka Operasi


 Klien mengatakan luka operasi terasa
basah

DO:
 Luka operasi (+)
 TD: 124/67 mmHg
 Nadi 98x/menit.
 Suhu: 37,5 0C
 RR: 20 x/menit
 Spo2 : 97 %

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
No
Diagnosa Keperawatan
Dx
11 Nyeri berhubungan dengan Agen Pencedera Fisiologis: Inflamasi
DS :
1
 Pasien mengatakan nyeri pada luka di anus
 Pasien mengatakan nyeri seperti tersayat
 Pasien mengatakan nyeri di skala: 4

DO :
 Pasien tampak meringis kesakitan
 Luka operasi (+)
 TD: 124/67 mmHg
 Nadi 98x/menit.
 Suhu: 37,5 0C
 RR: 20 x/menit
 Spo2 : 97 %
2 Intoleransi Aktifitas berhubungan dengan kelemahan
2 DS:
 Pasien mengatakan sulit untuk duduk setelah operasi
 Klien mengatakan aktifitas dibantu oleh keluarga

DO:
 Pasien tampak meringis

 Pasien tamapk lemah

 Pasien dibantu keluarga dalam melakukan aktifitas


3 Resiko infeksi berhubungan dengan luka operasi
DS:
3
 Klien mengatakan luka operasi terasa basah

DO:
 Luka operasi (+)
 TD: 124/67 mmHg
 Nadi 98x/menit.
 Suhu: 37,5 0C
 RR: 20 x/menit
 Spo2 : 97 %
C. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Nama pasien : Tn. Y…………………Nama Mahasiswa : Ahmad Sudika
Ruang : Bedah……………….. NPM : 211030230293
No.M.R. :31707

No Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi


1 SDKI SLKI SIKI
Nyeri akut berhungan dengan Tujuan : Pain Management
Agen Pencedera Fisiologis: a. Pain Level (Tingkat nyeri)
b. Pain control (Kontrol nyeri) 1. Lakukan pengkajian nyeri secara
Inflamasi ditandai dengan
c. Comfort level (Tingkat kenyamanan komprehensif termasuk lokasi,
DS :
karakteristik, durasi, frekuensi,
 Pasien mengatakan nyeri kualitas dan faktor presipitasi
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam
pada luka di anus diharapkan masalah pada jalan nafas dapat teratasi dengan 2. Kontrol lingkungan yang dapat
kriteria hasil: mempengaruhi nyeri seperti suhu
 Pasien mengatakan nyeri 1. Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, ruangan, pencahayaan dan kebisingan
seperti tersayat mampu menggunakan tehnik
3. Ajarkan tentang teknik relaksasi
2. nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, mencari
 Pasien mengatakan nyeri untuk mengatasi nyeri
bantuan)
di skala: 4 3. Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan 4. Berikan analgetik untuk mengurangi
menggunakan manajemen nyeri 5. Pantau tanda tanda vital.
4. Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri
DO : berkurang
5. Tanda vital dalam rentang normal
 Pasien tampak meringis
kesakitan
 Luka operasi (+)
 TD: 124/67 mmHg
 Nadi 98x/menit.
 Suhu: 37,5 0C
 RR: 20 x/menit
 Spo2 : 97 %
Analgesic Administration

1. Tentukan lokasi, karakteristik,


kualitas,dan derajat nyeri sebelum
pemberian obat
2. Cek instruksi dokter tentang jenis
obat, dosis, dan frekuensi
3. Monitor vital sign sebelum dan
sesudah pemberian analgesik
pertama kali

2 Intoleransi Aktifitas berhubungan SLKI SIKI


dengan kelemahan
DS: Tujuan : Manajemen Energi
 Pasien mengatakan sulit
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 30
untuk duduk setelah
menit pasien dapat beraktivitas secara mandiri baik Observasi :
operasi
 Klien mengatakan aktifitas dengan atau tanpa bantuan alat. 1. Identifikasi gangguan fungsi tubuh
dibantu oleh keluarga yang mengakibatkan kelelahan
2. Monitor kelelahan fisik dan
Kriteria hasil:
DO: emosional
 Pasien tampak meringis 3. Monitor pola dan jam tidur
1. Menopang berat badan meningkat 4. Monitor lokasi dan
 Pasien tamapk lemah 2. Berjalan dengan langkah yang efektif ketidaknyamanan selama
meningkat melakukan aktivitas
Pasien dibantu keluarga dalam 3. Berjalan dengan langkah pelan
melakukan aktifitas meningkat Terapeutik :
1. Sediakan lingkungan nyaman dan
rendah stimulus
2. Lakukan latihan rentang gerak pasif
dan/atau aktif
Edukasi:
1. Anjurkan tirah baring
2. Anjurkan melakukan aktivitas
secara bertahap
3. Anjurkan menghubungi
perawat jika tanda dan gejala
kelelahan tidak berkurang
3 SDKI SLKI SIKI

Resiko infeksi berhubungan


Tujuan : Mandiri:
dengan luka operasi
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24jam 1. Monitor tanda dan gejala infeksi
Resiko infeksi tidak terjadi dengan, local dan sistemik.
DS: 2. Cuci tangan sebelum dan sesudah
 Klien mengatakan luka dengan kontak dengan klien dan
operasi terasa basah Kriteria Hasil: lingkungan klien.
1. Luka operasi bersih 3. Ajarkan cara mencuci tangan dengan
DO: 2. Luka operasi tidak terdapat tanda-tanda infeksi# benar
 Luka operasi (+) 3. Tanda-tanda vital dalam batas normal 4. Anjurkan meningkatkan asupan
 TD: 124/67 mmHg nutrisi
 Nadi 98x/menit. 5. Anjurkan meningkatkan asupan
 Suhu: 37,5 0C cairan
 RR: 20 x/menit
 Spo2 : 97 % Kolaborasi:
1. pemberian cairan intravena dan
elektrolit.
2. Pemberian therapi antibiotik
Implementasi Keperawatan dan Evaluasi

DIAGNOSA Hari/tanggal/jam IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF


Nyeri akut b.d a. Melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif Jam 14.00 WIB
termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
Agen pencedera Hari ke-1 S:
kualitas dan faktor presipitasi. Hasil: klien
fisik: inflamasi Selasa, 12-10-2021 a. Klien mengatakan nyeri pada daerah
mengatakan nyeri pada luka operesi seperti ditusuk
08.00 wib tusuk. lipatan paha, seperti di tusuk –
b. Mengkontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi tusuk, skala nyeri 6, nyeri terasa
nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan
10.00 wib lamanya (± 2 menit) dengan
kebisingan.
interval 5 menit sekali
Hasil:Ruangan tampak aman, pengunjung jengguk
secara bergantian dan yang nunggu hanya satu orang. b. Nyeri dirasakan saat bergerak atau
c. Mengajarkan tentang teknik relaksasi untuk perubahan posisi
mengurangi nyeri dengan cara tarik nafas. O:
Hasil: klien dapat memperagakan teknik relaksasi a. Nyeri mengganggu aktivitas klien
dengan cara menarik nafas dalam melalui mulut
11.30 wib dikeluarkan melalui hidung . b. Klien tampak meringis
d. Memberikan obat analgetik yaitu ketrolok 1 c. Skala nyeri 7
ampul(30 mg) untuk mengurangi nyeri. d. TD 120/70 mmhg, N 80 x/
Hasil: injeksi ketrolac 30 mg sudah diberikan menit,RR 20x/menit,S 36,8 oc.
melalui IVFD
A:
13.00 wib
e. Memantau tanda tanda vital.
a. Masalah nyeri belum teratasi
Hasil: TD 120/70 mmhg, N 80 x/ menit,RR
20x/menit,S 36,8 oc P:
Intervensi dilanjutkan
a. lakukan pengkajian nyeri secara
14.00 wib komprehensif termasuk lokasi, ,.
karakteristik, durasi, frekuensi,
kualitas dan faktor presipitasi
b. Kontrol lingkungan yang dapat
mempengaruhi nyeri seperti suhu
ruangan, pencahayaan dan kebisingan
c. Berikan analgetik untuk mengurangi
nyeri
d. Pantau tanda tanda vital.
Intoleransi Hari ke-1 Jam 14.00 WIB
aktifitas b.d Selasa, 03-10-2021 S:
kelemahan 1. Mengidentifikasi gangguan fungsi tubuh yang - Pasien mengatakan sulit untuk duduk
08.15 wib mengakibatkan kelelahan
2. Memonitor kelelahan fisik dan emosional setelah operasi
10.00 wib
- Pasien mengatakan letih
12.00 wib 3. Memonitor pola dan jam tidur
- Pasien mengatakan dalam beraktivitas
4. Memonitor lokasi dan ketidaknyamanan selama dibantu keluarga
13.00 WIB
melakukan aktivitas
O:
13.15 WIB 5. Menyediakan lingkungan nyaman dan rendah - Pasien tampak lemah
stimulus
- Pasien tampak bedrest
6. Melakukan latihan rentang gerak pasif dan/atau - TD 120/90 Mmhg, Nadi : 93 x/menit
aktif
14.00 WIB Suhu : 37.60C, Respirasi : 18 x/menit
A : Intoleransi aktifitas
P : Rencana dilanjutkan
- Mengidentifikasi gangguan fungsi
tubuh yang mengakibatkan kelelahan
- Memonitor kelelahan fisik dan
emosional
- Memonitor pola dan jam tidur
- Memonitor lokasi dan
ketidaknyamanan selama melakukan
aktivitas
- Menyediakan lingkungan nyaman dan
rendah stimulus
- Melakukan latihan rentang gerak
pasif dan/atau aktif
Resiko infeksi Hari ke-1 S:
b.d luka operasi Selasa, 12-10-2021 - Klien mengatakan luka operasi
1. Memonitor tanda dan gejala infeksi local dan masih terasa lembab
08.00
sistemik. O:
2. Mencuci tangan sebelum dan sesudah dengan kontak - Luka operasi (+)
10.00 - Warna luka operasi kemerahan,
dengan klien dan lingkungan klien.
3. Mengajarkan cara mencuci tangan dengan benar tidak ada perdarahan
11.30 4. Menganjurkan meningkatkan asupan nutrisi - TD 120/80 Mmhg, Nadi : 93
12.00 x/menit Suhu : 37.5 C, Respirasi :
18 x/menit
12.15 5. Menganjurkan meningkatkan asupan cairan
A : Resiko Infeksi
13.00 6. Berkolaborasi dalam pemberian therapi antibiotic:
ceftriaxone 1gr (iv)
P : Rencana dilanjutkan
13.30 1. Memonitor tanda dan gejala
infeksi local dan sistemik
2. Mencuci tangan sebelum dan
sesudah dengan kontak dengan
klien dan lingkungan klien
3. Berkolaborasi dalam pemberian
therapi antibiotic: ceftriaxone 1gr
(iv)
LOG BOOK
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH (KMB)
MAHASISWA PROGRAM PENDIDIKAN NERS
TAHAP PROFESI

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


STIKES WIDYA DHARMA HUSADA TANGERANG
Jl. Pajajaran Pamulang Barat, Tangerang Selatan – Banten
Telp. (021) 74716128
TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, atas karunianya log book ini kami terbitkan sebagai sarana bagi
mahasiswa Profesi Ners Stase Keperawatan Medikal Bedah (KMB) dalam menjalankan praktik profesi
ners. Dalam log book ini dimuat berbagai form yang akan diisi mahasiswa guna mendokumentasikan
kegiatan yang dilaksanakan mahasiswa selama menjalankan praktik profesi. Log Book ini juga digunakan
untuk memudahkan pembimbing klinik dan pembimbing akademik dalam mengevalusi kegiatan praktik
mahsiswa.
Kami mengharapkan masukan dan saran agar log book ini menjadi lebih baik kedepannya. Mudah-
mudahan log book ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Pamulang, 19 September 2021


Koordinator KMB,

Ns. Nita Ekawati, M.Kep


NIDN 0415068205
DAFTAR ISI

IDENTITAS MAHASISWA...............................................................................iii
TEMPAT PRAKTIK KMB.................................................................................iii
KOMPETENSI KLINIK YANG DIHARAPKAN...............................................1
DAFTAR TARGET KETERAMPILAN KLINIK KMB.....................................4
FORMAT ACTIVITY DAILY LIVING (ADL).......................................................9
PENILAIAN........................................................................................................11

IDENTITAS MAHASISWA
Nama : Ahmad Sudika Sanusi

NIM : 211030230293

Tempat, Tanggal Lahir : Majalengka, 28 September 1987

: Ulujami RT/RW 013/005, Kel.


Alamat
Ulujami ,Kec Pesanggrahan
Jakarta Selatan

Telpon/HP : 082122938828

Nama RS tempat Praktik : RSUD Pesanggrahan

Alamat Tempat Praktik : Jl.Cenek I No.I Kec Pesanggrahan Jakarta


Selatan

Nama Pembimbing : Ns. Nita Ekawati, M.Kep

Tanggal mulai Praktik KMB : 27 September 2021

Tanggal selesai Praktik KMB : 22 Oktober 2021

A. KOMPETENSI KLINIK YANG DIHARAPKAN

1 Melakukan asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem pernafasan yang
meliputi :
a. Melakukan pengkajian pada klien dengan gangguan sistem pernafasan yang
meliputi : TBC Paru, PPOM, Ca Paru, Pneumonia, Emphyema, Asma, Effusi
Pleura dan Tumor Paru
b. Menentukan diagnosa keperawatan
c. Membuat rencana tindakan keperawatan
d. Melakukan tindakan keperawatan :
1) Terapi Oksigen
2) Faal Paru
3) Perawatan WSD
4) Nebulizer
5) Fisioterapi
6) Perawatan Trakheostomi
e. Melakukan Evaluasi keperawatan
2 Melakukan asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem kardiovaskuler
yang meliputi
a. Melakukan pengkajian pada klien dengan gangguan sistem kardiovaskuler yang
meliputi : IMA, Angina, Pektoris, Gagal Jantung, Hipertensi, Perikarditis,
gangguan Irama jantung, Miokarditis, Kelainan katup, dan RHD (rematik Heart
deseases)
b. Menentukan diagnosa keperawaan
c. Membuat rencana tindakan keperawatan
d. Melakukan tindakan keperawatan :
1) Pemeriksaan EKG
2) Membaca hasil EKG
3) Observasi Echocardiografi
e. Melakukan Evaluasi keperawatan
3 Melakukan asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem pencernaan yang
meliputi :
a. Melakukan pengkajian pada klien dengan gangguan sistem pencernaan yang
meliputi : Gastrik Ulser, GE, Hepatitis, Typoid, Sindroma Malabsorbsi,
Kolelitiasis, Kanker, Kolorektal, Pankreatitis, Peritonitis, Hernia, Appendiksitis,
Hepatoma, Sirosis Hepatis.
b. Menentukan diagnosa keperawatan
c. Membuat rencana tindakan keperawatan
d. Melakukan tindakan keperawatan :
1) Perawaan Kolostomi
2) Pemasangan NGT
3) Melakukan Huknah
e. Melakukan Evaluasi keperawatan
4 Melakukan asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem muskuloskeletal
yang meliputi
a. Melakukan pengkajian pada klien dengan gangguan sistem muskuloskeletal
yang meliputi : Fraktur, Rhematoid Artritis, Osteomielitis, Osteomalacia, Low
Back Pain,, klien terpasang Traksi dan Gips.
b. Menentukan diagnosa keperawatan
c. Membuat rencana tindakan keperawatan
d. Melakukan tindakan keperawatan :
1) Perawatan Gips/ Traksi
2) Persiapan pemasangan Gips/ Traksi
3) Perawatan luka
e. Melakukan Evaluasi keperawatan
5 Melakukan asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem persyarafan yang
meliputi :
a. Melakukan pengkajian pada klien dengan gangguan sistem persyarafan yang
meliputi : CVA, Epilepsi, Trauma Kepala, GBS, Hidrosephalus, Tumor,
Myastenia Gravis, HNP, Infeksi susunan syaraf pusat dan perifer.
b. Menentukan diagnosa keperawatan
c. Membuat rencana tindakan keperawatan
d. Melakukan tindakan keperawatan :
1) Mengukur GCS
2) Refleks patologis dan fisiologis
3) Persiapan lumbal pungksi, caudografi, myelografi, EMG/ Eeg
4) Persiapan NGT, Dower kateter, Gliserin klisma
5) Perawatan Luka dekubitus
6) Perawatan luka post operasi
7) Perawatan Trakeostomi
8) Fisioterapi dada
e. Melakukan Evaluasi keperawatan
6 Melakukan asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem perkemihan
yang meliputi :
a. Melakukan pengkajian pada klien dengan gangguan sistem perkemihan yang
meliputi : GGA, GGK, Hemodialisa, Nefrotik sindrom, Infeksi saluran kemih,
Batu saluran kemih, BPH, Ruptur Urethra, Striktur Urethra, Ca Ginjal, Ca
daerah perkemihan.
b. Menentukan diagnosa keperawatan
c. Membuat rencana tindakan keperawatan
d. Melakukan tindakan keperawatan :
1) Memasang kateter
2) Mengukur intake dan output cairan
3) Spooling kateter
4) Persiapan IVP, USG, Tomogram ginjal, CT Scant abdomen, renogram,
Urethrogram, endoskopi perkemihan.
e. Melakukan Evaluasi keperawatan
7 Melakukan asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem endokrin yang
meliputi :
a. Melakukan pengkajian pada klien dengan gangguan sistem endokrin yang
meliputi : Diabetes Melitus, Komplikasi akut dan kronik DM, Hipotiroid/
Hipertiroid, Struma, CA Tiroid, Tumor Hipofisis.
b. Menentukan diagnosa keperawatan
c. Membuat rencana tindakan keperawatan
d. Melakukan tindakan keperawatan :
1) Merawat luka gangren
2) Pemeriksaan gula darah
3) BMR
4) Injeksi Insulin
5) Regulasi Cepat Insulin
6) Pendidikan Kesehatan
e. Melakukan Evaluasi keperawatan
8 Melakukan asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem integumen yang
meliputi :
a. Melakukan pengkajian pada klien dengan gangguan sistem integumen yang
meliputi : Siphilis, Gonorhea, Herpes, Morbus Hansen, Steven Jhonson,
Dermatitis, Varicella, Variola, Limpoma Vinelium, Condiloma dan luka bakar.
b. Menentukan diagnosa keperawatan
c. Membuat rencana tindakan keperawatan
d. Melakukan tindakan keperawatan :
1) Merawat luka (luka bakar)
2) Memandikan klien dengan luka bakar
3) Mobilisasi
4) Kompres
e. Melakukan Evaluasi keperawatan
9 Melakukan asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem pendengaran
yang meliputi :
a. Melakukan pengkajian pada klien dengan gangguan sistem pendengaran yang
meliputi : Otitis media akut/ kronik, Mastoiditis.
b. Menentukan diagnosa keperawatan
c. Membuat rencana tindakan keperawatan
d. Melakukan tindakan keperawatan :
1) Pemeriksaan garputala
2) Pemeriksaan telinga
e. Melakukan Evaluasi keperawatan
10 Melakukan asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem penglihatan yang
meliputi :
a. Melakukan pengkajian pada klien dengan gangguan sistem penglihatan yang
meliputi : Katarak, Glaukoma, Kelainan refraksi, Infeksi mata, Ablasio retina,
Tumor mata, Trauma kimia.
b. Menentukan diagnosa keperawatan
c. Membuat rencana tindakan keperawatan
d. Melakukan tindakan keperawatan :
1) Pemeriksaan Visus/ refraksi
2) Pemriksaan PH
3) Cukur bulu mata
4) Assisten Operasi mata
e. Melakukan Evaluasi keperawatan
11 Melakukan asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem Imun yang
meliputi:
a. Melakukan pengkajian pada klien dengan gangguan sistem imun yang meliputi :
Hiper/ hiponatremia, SLE, HIV-AIDS, Leukemia.
b. Menentukan diagnosa keperawatan
c. Membuat rencana tindakan keperawatan
d. Melakukan tindakan keperawatan :
1) Persiapan operasi
2) Observasi Post operasi
3) Rawat luka
e. Melakukan Evaluasi keperawatan
12 Melakukan perawatan pada klien dengan Penyakit Tropis : DHF, Leptospirosis,
Malaria Yellow Fever.
A. DAFTAR TARGET KETERAMPILAN KLINIK KMB
1. Mahasiswa mampu memperlihatkan keterampilan prosedur dasar

NO Prosedur Tanggal / Ruang Tanda tangan pembimbing Target


minimal
1 Memberikan Transfusi darah 14/10/2021 Lt 2 ISOLASI  1
2 Mempertahankan 11/10/ 11/10/ 11/10/ 11/10/ 11/10/ 5
tehnik septic pada setiap tindakan 2021 2021 2021 2021 2021
    
3 Mengangkat jahitan luka operasi 14/10/2021  1
4 Memberikan pendidikan 12/10/ 13/10/ 15/10/ 16/10/ 16/10/ 3
kesehatan 2021 2021 2021 2021 2021
    
5 Memberikan obat malalui i.m, iv, 11/10/ 11/10/ 11/10/ 11/10/ 11/10/ 5
sc, dan ic, oral 2021 2021 2021 2021 2021
    
6 Melakukan pemasangan infuse 11/10/2021  12/10/2021  2
7 Melakukan test kulit/skin test 11/10/2021  12/10/2021  1
8 Menghitung keseimbangan 12/10/2021  5
cairan
9 Memberikan kompres 11/10/ 12/10/ 13/10/ 3
2021 2021 2021
  
10 Melatih ROM 3
11 Mengambil darah untuk 12/10/ 13/10/ 14/10/ 15/10/ 16/10/ 3
pemeriksaan lab 2021 2021 2021 2021 2021
    
2. Mahasiswa mampu memperlihatakan keterampilan melakukan prosedur pada klien dengan masalah-masalah pada system pernapasan.

NO Prosedur Tanggal / tempat Tanda tangan pembimbing Target


minimal
1 Melakukan pengkajian fisik 12/10/ 12/10/ 12/10/ 12/10/ 5
2021 2021 2021 2021
   
2 Memberikan latihan nafas dalam 14/10/ 14/10/ 15/10/ 3
dan batuk efektif 2021 2021 2021
  
3 Mengambil specimen untuk 1
pemeriksaan BTA
4 Melakukan fisioterapi dada 15/10/ 16/10/ 3
(vibrasi,perkusi) 2021 2021
 
5 Memberikan oksigen melalui 11/10/ 12/10/ 13/10/ 14/10/ 15/10/ 5
nasal kanul 2021 2021 2021 2021 2021
    
6 Memberikan oksigen melalui 16/10/ 17/10/ 3
masker 2021 2021
 
7. Melakukan pengisapan lendir 13/10/ 14/10/ 3
( Suction ) 2021 2021
 
8 Melakukan perawatan luka 1
tracheostomy
9. Melakukan perawatan luka WSD 15/10/ 2
2021

10 Melakukan tuberculin test 1
11 Mengambil darah untuk 13/10/ 2
pemeriksaan AGD 2021

12 Memberikan penkes tentang hal 12/10/
yang terkait penyakit pernafasan 2021 1

3. Mahasiswa mampu memperlihatkan keterampilan prosedur pada klien dengan masalah pada system pencernaan.
NO Prosedur Tanggal / tempat Tanda tangan pembimbing Target
minimal
1 Melakukan pengkajian fisik 11/10/ 12/10/ 2
2021 2021
 
2 Memberikan makan/minum 12/10/ 13/10/ 14/10/ 15/10/ 16/10/ 3
melalui oral 2021 2021 2021 2021 2021
    
3 Memberikan makan melalui NGT 11/10/ 12/10/ 13/10/ 3
2021 2021 2021
  
4 Melakukan huknah 3
5 Melakukan perawatan 1
colostomy/ileostomi
6 Melakukan irigasi 1
kolostomi/ileostomi
7 Memasang NGT 11/10/ 12/10/ 1
2021 2021
 
4. Mahasiswa mampu memperlihatkan keterampilan prosedur pada klien dengan masalah pada system perkemihan

NO Prosedur Tanggal / tempat Tanda tangan pembimbing Target


minimal
1 Melakukan pengkajian fisik 12/10/ 1
2021

2 Melakukan keteterisasi urin pada 12/10/ 1
kien wanita 2021

3 Melakukan kateterisasi urin pada 13/10/ 1
klien pria 2021

4 Melakukan irigasi kateter 14/10/ 1
2021

5 Melakukan perawatan kateter 17/10/ 1
2021

6 Memasang kateter kondom 13/10/ 1
2021

N Prosedur Tanggal / tempat Tanda tangan pembimbing Target
O minimal
1 Melakukan pengkajian 12/10/ 13/10 14/10 3
fisik 2021 /2021 /2021
  
2 Mengatur posisi yang 12/10/ 12/10 12/10 12/10 12/10/ 12/10/ 5
tepat 2021 /2021 /2021 /2021 2021 2021
     
3 Melakukan penilaian 12/10/ 13/10 2
GCS 2021 /2021
 
4 Mengatur posisi yang 14/10/ 15/10 2
tepat untuk mengurangi 2021 /2021
TIK  
5 Membantu persiapan 12/10 2
pemeriksaan lumbal /2021
functie 
5. Mahasiswa mampu memperlihatkan keterampilan prosedur pada klien dengan masalah pada system persarafan.

6. Mahasiswa mampu memperlihatkan keterampilan prosedur pada klien dengan masalah pada system musculoskeletal dan integument.

NO Prosedur Tanggal / tempat Tanda tangan pembimbing Target


. minimal
1 Pemeriksaan fisik 12/10/ 13/10/ 2
2021 2021
 
2 Merawat klien yang menggunakan 1
traksi
3 Merawat klien yang menggunakan 1
gips
4 Melakukan perawatan luka 11/10/ 12/10/ 13/10/2 3
2021 2021 021 
 
5 Melatih penggunaan Cruth dan 1
walker
6 Memindahkan pasien dari tt ke 12/10/ 1
kursi dan sebaliknya 2021

7 Membantu menggunakan kursi roda 15/10/ 1
2021

8 Mencegah defomitas pada klien 14/10/ 1
dengan imobilisasi dan mengatur 2021
kelancaran sirkulasi (mencegah 
dekubitus)
9 Merawat luka bakar 1
10 Melakukan ROM 1

7. Mahasiswa mampu memperlihatkan keterampilan prosedur pada klien dengan masalah pada system endokrin

NO. Prosedur Tanggal / tempat Tanda tangan pembimbing Target minimal

1 Memantau diet klien 12/10/ 1


2021

2 Mengambil darah untuk pemeriksaan gula 12/10/ 13/10/ 14/10/ 15/10/ 16/10/ 3
2021 2021 2021 2021 2021
    
3 Melakukan suntik insulin 13/10/ 14/10/ 15/10/ 16/10/ 17/10/ 3
2021 2021 2021 2021 2021
    
4 Merawat luka gangrene 14/10/ 15/10/ 1
2021 2021
 
5 Melakukan penkes pada klien DM 14/10/ 1
2021

8. Mahasiswa mampu memperlihatkan keterampilan prosedur pada klien dengan masalah pada system kardiovaskuler
NO Prosedur Tanggal / tempat Tanda tangan pembimbing Target
. minimal
1 Melakukan pengkajian fisik 12/10/ 1
2021

2 Memantau TTV 13/10/ 13/10/ 13/10/ 13/10/ 13/10/ 5
2021 2021 2021 2021 2021
    
3 Melakukan EKG 13/10/ 14/10/ 15/10/ 16/10/ 17/10/ 3
2021 2021 2021 2021 2021
    
4 Mengukur JVP 12/10/ 2
2021

5 Mengukur intake output 13/10/ 1
2021

9. Mahasiswa mampu memperlihatkan keterampilan prosedur pada klien dengan masalah pada keganasan

NO. Prosedur Tanggal / tempat Tanda tangan pembimbing Target minimal

1 Memberikan penkes untuk mengurangi kecemasan 14/10 1


pada penyakit terminal /2021

2 Memonitor pemberian obat cemoterapi 1

3 Melakukan teknik mengurangi rasa nyeri 14/10 1


/2021

10. Mahasiswa mampu memahami tentang ruang lingkup perioperative

No Prosedur / Tindakan Tanggal / Tempat Paraf pembimbing Target

  A. Pase pra operatif                      


12/10/
Mengkaji kelengkapan pra 2021
1 operatif ( premedikasi, puasa,                    2
  cukur, dll )                    
 12/10
/2021  
Memberi penkes pada klien dan  1
2 keluarga tentang prosedur                
  operasi                    
 11/10  12/10
/2021 /2021 2
3 Mempelajari lembar persetujuan                  
  operasi / inform concent                    
 13/10
4 Mengajarkan teknik mengatasi /2021  
nyeri                  1
 13/10
/2021
5 Mengajarkan batuk efektif                    1
6 Mengkaji Tingkat kesadaran dan                    
13/10/ 14/10/ 2
2021 2021
  tanda vital                  
                     
  B. Intera operatif                      
 
1 Mempelajari tugas scrub nurse                     1
  dan cirkulating nurse                    
 12/10  13/10  14/10
Melakukan teknik cuci tangan /2021 /2021 /2021
2 steril                  3
Membantu menyiapkan &
3 membereskan                    
 13/10   13/1   13/1 3
berbagai seting alat operasi /2021 0/202 0/202
   1 1              
 15/10
Melihat berbagai tindakan /2021
4 operasi                     1
  ( Sebutkan jenisnya )                    
                     
  C. Pasca operatif                    
 13/10  14/10  15/10  
/2021 /2021 /2021  
1 Melakukan pemantauan tingkat                  3
kesadaran, pendarahan, dan
  TTV                    
Mempelajari lembar intruksi  12/10  13/10  13/10
medis dan laporan pasca /2021 /2021 /2021 2
2 operasi                 
                     
 15/10 16/10/
Mengisi berbagai lembar /2021 2021
3 observasi                   2
4 Menyiapkan specimen untuk                    
 13/10
pemeriksaan lab patologi dan /2021 1
  mengisi formulir lab sesuai                   
  yang dibutuhkan                    
B. PENILAIAN (MEMBERIKAN NILAI PEMBIMBING)

PENILAIAN PROSES PRAKTIK KLINIK


KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH TAHAP PROFESI

Nama mahasiswa : Ahmad Sudika Sanusi Skor : 1 – 2 – 3 – 4 -5


NPM : 211030230293

Komponen yang dinilai Nilai

A. Proses Keperawatan (20%)


Mahasiswa Mampu :
1. Melakukan pengkajian keperawatan secara
komprehensif (bio-psikosos-spiritual)
2. Melakukan pengkajian secara akurat
3. Mengembangkan diagnosa keperawatan dengan tepat
dan benar (PES sesuai dengan data penunjang)
4. Mengindentifikasi masalah yang actual dan resiko
5. Menetapkan prioritas keperawatan
6. Menetapkantujuan yang realistis
7. mengindentifikasi tindakan keperawatan mandiri dan
kolaborasi
8. melakukan evaluasi (SOAP) setiap hari
9. Memodifikasi rencana sesuai evaluasi
10. Mendokumentasikan rencana
keperawatan dengan benar
B. Komunikasi (15%)
Mahasiswa Mampu :
1. Menciptakan interaksi dengan pasien/keluarga dengan
penuh percaya diri
2. Menggunakan komunikasi verbal dan non verbal yang
efektif dalam merespon
3. Melakukan komunikasi yang efektif dengan tim
kesehatan lain
4. Menuliskan loporan dengan padat tepat , ringkas dan
akurat
C. Perilaku professional (15%)
Mahasiswa mampu :
1. Menampilakan sikap baik dan sopan
2. Mempertahankan privasi dan dan kerahasiaan pasien
3. Mengambil inisiatif dalam situasi belajar
4. Memperlihatkan sikap selalu tepat waktu
5. Bekerjasama dengan berpartisipasi dalam kegiatan
ruangan
6. Memakai seragam sesuai dengan ketentuan
7. Mampu mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan diri
8. Menerapkan teori dan konsep keperawatan dalam
memberikan asuhan keperawatan

D. Keterampilan Dasar (20 %)


Mahasiswa mampu :
1. Melakukan pengkajian (wawancara dan pemeriksaan
fisik)
2. Melakukan tindakan yang sudah di rencanakan sesuai
prosedur
3. Melakukan tindakan pencegahan terhadap infeksi
4. Menciptakan keamanan dan kenyamanan
5. Menggunakan alat secara tepat guna
6. Mengkaji dan membantu memenuhi (jika diperlukan)
kebutuhan dasar pasien
7. Membantu pasien dalam proses duka cita dan
berkabung
8. Memberikan pendidikan kesehatan.
E. Memenuhi objektif (15%)
Mahasiswa mampu memberikan asuhan keperawatan pada
klien yang mengalami gangguan system tertentu diruang
masing-masingsesuai dengan objektif.:
1. Mengghubungkan tanda-tandaklinis dengan
patofisiologis yang terjadi
2. Menganalisis data-data penunjang sesuai dengan
kasus
3. Menjelaskan rasional tindakan keperawatan
4. Menjelaskan tujuan tidakan kolaborasi
F. Analisis dan pemecahan masalah selama diskusi (15%)
Mahasiswa mampu :
1. Memperhatikan kesiapan diri untuk melakukan praktek
klinik dengan menyampaikan hasil bacaan materi
kasus yang terkait
2. Menyampaikan ide yang bermanfaat
3. Mempresentasikan masalah secara sistematis
4. Merespon pertanyaan dari pembimbing dengan tepat
5. Merujuk pada referensi (bahan bacaan) dalam
menyampaikan ide
JUMLAH

Pengesahan Penilaian : --------------------------------------------------------


Komentar mahasiswa:
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------
PENILAIAN PROSES PRAKTIK KLINIK
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH TAHAP PROFESI

Nama mahasiswa : Ahmad Sudika Sanusi


NPM : 211030230293

Komponen yang dinilai Nilai

1 2 3 4 5
A. Proses Keperawatan (20%)
Mahasiswa Mampu :
1. Melakukan pengkajian keperawatan secara komprehensif (bio-
psikosos-spiritual)
2. Melakukan pengkajian secara akurat
3. Mengembangkan diagnosa keperawatan dengan tepat dan benar (PES
sesuai dengan data penunjang)
4. Mengindentifikasi masalah yang actual dan resiko
5. Menetapkan prioritas keperawatan
6. Menetapkantujuan yang realistis
7. mengindentifikasi tindakan keperawatan mandiri dan kolaborasi
8. melakukan evaluasi (SOAP) setiap hari
9. Memodifikasi rencana sesuai evaluasi
10. Mendokumentasikan rencana keperawatan
dengan benar
B. Komunikasi (15%)
Mahasiswa Mampu :
1. Menciptakan interaksi dengan pasien/keluarga dengan penuh percaya
diri
2. Menggunakan komunikasi verbal dan non verbal yang efektif dalam
merespon
3. Melakukan komunikasi yang efektif dengan tim kesehatan lain
4. Menuliskan loporan dengan padat tepat , ringkas dan akurat
C. Perilaku professional (15%)
Mahasiswa mampu :
1. Menampilakan sikap baik dan sopan
2. Mempertahankan privasi dan dan kerahasiaan pasien
3. Mengambil inisiatif dalam situasi belajar
4. Memperlihatkan sikap selalu tepat waktu
5. Bekerjasama dengan berpartisipasi dalam kegiatan ruangan
6. Memakai seragam sesuai dengan ketentuan
7. Mampu mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan diri
8. Menerapkan teori dan konsep keperawatan dalam memberikan
asuhan keperawatan
D. Keterampilan Dasar (20 %)
Mahasiswa mampu :
1. Melakukan pengkajian (wawancara dan pemeriksaan fisik)
2. Melakukan tindakan yang sudah di rencanakan sesuai prosedur
3. Melakukan tindakan pencegahan terhadap infeksi
4. Menciptakan keamanan dan kenyamanan
5. Menggunakan alat secara tepat guna
6. Mengkaji dan membantu memenuhi (jika diperlukan) kebutuhan
dasar pasien
7. Membantu pasien dalam proses duka cita dan berkabung
8. Memberikan pendidikan kesehatan.
E. Memenuhi objektif (15%)
Mahasiswa mampu memberikan asuhan keperawatan pada klien yang
mengalami gangguan system tertentu diruang masing-masingsesuai
dengan objektif.:
1. Mengghubungkan tanda-tandaklinis dengan patofisiologis yang
terjadi
2. Menganalisis data-data penunjang sesuai dengan kasus
3. Menjelaskan rasional tindakan keperawatan
4. Menjelaskan tujuan tidakan kolaborasi
F. Analisis dan pemecahan masalah selama diskusi (15%)
Mahasiswa mampu :
1. Memperhatikan kesiapan diri untuk melakukan praktek klinik dengan
menyampaikan hasil bacaan materi kasus yang terkait
2. Menyampaikan ide yang bermanfaat
3. Mempresentasikan masalah secara sistematis
4. Merespon pertanyaan dari pembimbing dengan tepat Merujuk pada
referensi (bahan bacaan) dalam menyampaikan ide
JUMLAH

Pengesahan Penilaian : --------------------------------------------------------


Komentar mahasiswa :
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------

Kriteria Nilai :
5 = selalu
4 = hampir selalu
3 = sering
2 = kadang – kadang
1 = tidak pernah
FORMAT PENILAIAN UJIAN PRAKTEK KLINIK
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

Nama mahasiswa : Ahmad Sudika Sanusi


NPM : 211030230293

NILAI
No KOMPONEN
1 2 3 4 5
A. Renpra
1 Pengkajian
2 Mampu menjelaskan patofisiologi penyakit
3 Mampu menetapkan dx sesuai prioritas
4 Mampu mengidentifikasi tindakan keperawatan utama

B. Observasi
1 Mampu melaksanakan tindakan keperawatan yang direncanakan
Kelengkapan dan kerapihan persiapan prosedur
2 Mampu melaksanakan teknik prosedur dengan benar/sistematik
3 Mampu mempertahankan teknik aseptik
4 Mampu menunjukan kerapihan alat dan pasien setelah prosedur
selesai
5 Mampu menunjukan komunikasi yang efektif dengan pasien/keluarga
6 Mampu memberikan pendidikan kesehatan kepada pasien/keluarga
7 Mampu memberikan lingkungan pasien yang aman dan nyaman
8 Mampu melaksanakan pencatatan intervensi yang dilakukan pada
kardex

C. Responsi
1 Mampu menghubungkan tanda-tanda klinis dengan patofisiologis
yang terjadi
2 Mampu menganalisa data-data penunjang dengan benar sesuai kasus
3 Mampu menjelaskan alasan prioritas masalah keperawatan
4 Mampu menjelaskan rasional dari tindakan keperawatan
5 Mampu menjelaskan tindakan tujuan tindakan kolaborasi
6 Mampu menejelaskan hasil evaluasi dan tindakan keperawatan yang
dilakukan
7 Mampu menjelaskan kekurangan (penilaian diri) yang telah dilakukan

Pengesahan Penilaian : --------------------------------------------------------


Komentar mahasiswa :
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------

Kriteria Nilai :
5 = selalu
4 = hampir selalu
3 = sering
2 = kadang – kadang
1 = tidak perna
Catatan:
Misal
Penghitungan obat
Golongan obat, antipiretik dll
Penghitungan tetesan infus
Rumus intake output
Daftar tilik sesuai SOP (tuliskan sumber SOP)
Semakin banyak catatan semakin anda faham
Patofisiologis penyakit
Hasil lab normal
Apapun yang berhubungan dengan praktik ners

Tugas di stase KMB

1. 4 minggu praktik maka mahasiswa membuat 4 ASKEP kelolaan dan 4 LP (tiap minggu berbeda-beda),
hapal kan anatomi dan fisiologis sistem yang bermasalah, patofisiologis
2. ADL perhari mulai di jam masuk sampai dengan di jam pulang
3. Di akhir stase logbook dikumpulkan identitas lengkap dengan foto dan laporan-laporan lainnya dalam hard
dan softcopy

i
2
ACTIVITY DAILY LIVING (ADL)
STATE KMB

Nama : Ahmad Sudika


NIM : 211030230293
Program : Profesi Ners Regular B Kelas Pamulang
Minggu ke – 3 ( 11 Oktober – 16 Oktober 2021)

NAMA/
HARI/
N INISIA PARAF
TANGGA JAM KEGIATAN
O L PEMBIMBING
L
KLIEN
Senin 14.00- Melakukan operan shift dari dinas pagi
1
11 Oktober 14.15 dengan dinas siang, keliling ke pasien
2 2021 14.20- Menyiapkan obat sore
14.50
Memasang infus dengan vemflon no 18

Memberikan obat iv premedikasi tranfusi

Memberikan edukasi kepada pasien dan


keluarga mengenai pemberian PRC
14.50-
3 Ny S
15.20 Melakukan double check

Memberikan tranfusi PRC 500 cc.

Mengobservasi adanya reaksi alergi

15.25- Melakukan skintest antibiotik


4 Tn Y
15.30
5 15.30- Tn. K Menerima pasien baru dengan pre op STT
16.30 digiti III manus dextra
Melakukan operan pasien dengan perawat
IGD
Mengukur vital sign dan mengkaji tingkat
kesadaran
Melakukan pengkajian pasien pre operatif
Melakukan perekaman EKG
Memberikan edukasi kepada pasien dan
keluarga pasien mengenai perawatan
sebelum operasi selama di ruang rawat inap

3
Mendokumentasikan dalam rekam medis
Mengecek kembali kelengkapan berkas
rekam medis dan informed consent pre
operatif

6 Mengukur vital sign 6 pasien


Ny S Mengecek GDS sebelum makan
Ny W Memberikan therapi sore
An C Memberikan oksigen melalui nasal kanul
16.35-
An Z Mengganti cairan infus
17.35
Tn P Memberikan obat drip
Tn A Melakukan monitoring pasien
Mendokumentasikan dalam rekam medis

7 Mengambil sample darah vena


Menghitung balance cairan dan diuresis
17.40- An F
17.50
Perbantuaan di ruang ICU
Melakukan suctioning
Mengambil sample darah AGD
17.55-
8 Tn A Mengkaji tingkat kesadaran pasien
18.45
Melakukan kalibrasi alat ventilator
Memasang NGT

Melakukan monitoring pasien


19.00- Mengganti cairan infus
9 Ny S
19.20 Memberikan obat oral dan injeksi
Memberikan posisi semifowler
Perbantuan di IGD
19.30-
10 An S Membersihkan luka
20.00
Melakukan peengangkatan jahitan
20.00- Memasang folley kateter
11 Tn D
20.10
20.15- Menginput tindakan dalam SIMRS
12
20.30
20.30- Melakukan operan dari dinas siang dengan
13
20.45 dinas malam

4
NAMA/
HARI/ PARAF
NO JAM INISIAL KEGIATAN
TANGGAL PEMBIMBING
KLIEN
14.00- Melakukan operan shift dari dinas pagi dengan
1
14.15 dinas siang
14.20- Menyiapkan therapi sore
2
14.50
Perbantuan di IGD
15.55- Membersihkan luka ulkus pada telapak kaki
3 Ny R
15.25 kanan

15.30- An C Menemani dokter spesialis visit


4
15.50 An Z Mendokumentasikan dalam rekam medis
Memindahkan pasien dari tempat tidur ke kursi
15.55-
5 Ny S roda
16. 10
Mengantar os untuk rontgen thorax
Mengukur vital sign 6 pasien
Mengecek GDS sebelum makan
Memberikan therapi sore
Ny S Memberikan injeksi insulin
Ny W Mengajarkan teknik relaksasi untuk
An C mengurangi nyeri
Selasa, 16.15-
An Z Mengajarkan teknik untuk batuk efektif
12 Oktober 17.15
Tn P Mengganti cairan infus
2021
Tn A Mengganti obat drip
Mengambil sample darah vena
Melakukan monitoring TTVpasien
Mendokumentasikan dalam rekam medis

17.20- Memasang kondom kateter


6 An J
17.30
19.15- Membersihkan lokasi dan mengganti balutan
7 An G
19.30 pada daerah yang tepasang WSD
Melakukan monitoring pasien
Mengganti cairan infus
19.40- Tn K
8. Memberikan cairan inful KCL
20.00 An Z
Memasang infus
Melaporkan hasil lab ke DPJP
Menyiapkan form untuk tranfusi PRC dan
20.05-
Tn P memberika edukasi kepada keluarga p[asien
20.25
mengenai rencana tindakan tranfusi
20.30- Melakukan operan dari dinas siang dengan
9
20.45 dinas malam

5
NAMA/
HARI/ PARAF
NO JAM INISIAL KEGIATAN
TANGGAL PEMBIMBING
KLIEN
Rabu, 14.00- Melakukan operan shift dari dinas pagi dengan
1
13 Oktober 14.15 dinas siang
2021 14.20- Menyiapkan therapi sore
2
14. 30
Memindakan pasien ke ruang rawat inap ICU
Memasang monitor
14.40-
3 An. Z Mengkaji tingkat kesadaran
15.05
Memasang kondom kateter
Melakukan operan kepada perawat rawat ICU
15.10- Mengantar pasien untuk rontgen thorax
4 Tn. P
15.20
15.25- Mengganti balutan luka post operasi
5 Ny U
15.45 apendisitis
Perbantuaan di ruang IGD
Melakukan suctioning
15.50- Mengambil sample darah AGD
6 Tn B
16.30 Mengkaji tingkat kesadaran pasien
Melakukan kalibrasi alat ventilator
Memasang NGT dan folley kateter
Mengukur vital sign 6 pasien
Mengecek GDS sebelum makan
Memberikan therapi sore
Ny S Memberikan injeksi insulin
Ny W Mengajarkan teknik relaksasi untuk
An C mengurangi nyeri
16.35-
7 An I Mengganti cairan infus
17.35
Tn P Mengganti obat drip
Tn A Mengganti posisi pasien menjadi semifowler
Mengambil sample darah vena
Melakukan monitoring TTVpasien
Mendokumentasikan dalam rekam medis

17.40- Menginput data pasien dalam simrs


8
18.10
9 18.30- Tn L Menerima pasien baru dengan pre op hernia
19.30 inguinalis laserasi
Melakukan operan pasien dengan perawat IGD
Mengukur vital sign dan mengkaji tingkat
kesadaran
Melakukan pengkajian pasien pre operatif

6
Melakukan perekaman EKG
Memberikan edukasi kepada pasien dan
keluarga pasien mengenai perawatan sebelum
operasi selama di ruang rawat inap
Memasang infus
Mengambil sample darah vena
Mendokumentasikan dalam rekam medis
Mengecek kembali kelengkapan berkas rekam
medis dan informed consent pre operatif

Melakukan monitoring pasien


19.35- Mengganti cairan infus
10 An C
20.25 Mengobservasi suhu pasien
Melaporkan hasil lab ke DPJP
20.30- Melakukan operan dari dinas siang dengan
11
20.45 dinas malam

7
NAMA/
HARI/ INISIA PARAF
NO JAM KEGIATAN
TANGGAL L PEMBIMBING
KLIEN
14.00- Melakukan operan shift dari dinas pagi
1
14.15 dengan dinas siang, keliling ke pasien
2 14.20- Menyiapkan obat sore
14.50
Memasang infus dengan vemflon no 18

Memberikan obat iv premedikasi tranfusi

Memberikan edukasi kepada pasien dan


keluarga mengenai pemberian tranfusi
14.50- trombosit
3 Tn E
15.20
Melakukan double check

Memberikan tranfusi TC 4 kantong

Mengobservasi adanya reaksi alergi

Kamis Melakukan skintest antibiotik


15.25-
4 14 Oktober Tn A
15.30
2021
Menerima pasien baru dengan pre op abses
payudara mastitis bilateral
Melakukan operan pasien dengan perawat
5 IGD
Mengukur vital sign dan mengkaji tingkat
kesadaran
Melakukan pengkajian pasien pre operatif
15.30- Melakukan perekaman EKG
Ny A
16.30 Memberikan edukasi kepada pasien dan
keluarga pasien mengenai perawatan
sebelum operasi selama di ruang rawat inap
Mendokumentasikan dalam rekam medis
Mengecek kembali kelengkapan berkas
rekam medis dan informed consent pre
operatif

6 16.35- Ny S Mengukur vital sign 6 pasien


17.35 Ny W Mengecek GDS sebelum makan

8
Memberikan therapi sore
An C Memberikan oksigen melalui nasal kanul
An I Mengganti cairan infus
Tn P Memberikan obat drip
Tn A Melakukan monitoring pasien
Mendokumentasikan dalam rekam medis

7 Mengambil sample darah vena


Menghitung balance cairan dan diuresis
17.40- An I
17.50
Perbantuaan di ruang ranap lantai 4
Mengambil sample darah AGD
Memberikan oksigen NRM 15 lpm
Mengobservasi vital sign
17.55-
8 Ny J Mengkaji tingkat kesadaran pasien
18.45
Melakukan RJP
Melakukan suctioning
Memasang NGT dan folley kateter

Melakukan monitoring pasien


19.00- Mengganti cairan infus
9 Tn E
19.20 Memberikan obat oral dan injeksi
Memberikan posisi semifowler
Perbantuan di IGD
19.30-
10 Nn T Membersihkan luka
20.00
Melakukan hecting pada dahi
20.00- Memasang folley kateter
11 Tn H
20.10
20.15- Menginput tindakan dalam SIMRS
12
20.30
20.30- Melakukan operan dari dinas siang dengan
13
20.45 dinas malam

9
NAMA/
HARI/ PARAF
NO JAM INISIAL KEGIATAN
TANGGAL PEMBIMBING
KLIEN
14.00- Melakukan operan shift dari dinas pagi dengan
1
14.15 dinas siang
14.20- Menyiapkan therapi sore
15.00
Mengantar pasien ke ruang OK dengan pre op
15.05-
Ny P debridement ulkus pedis sinistra
15.25
Melakukan operan dengan pperawat ruang OK
Perbantuan di ruang IGD
15.30-
Tn U Memasang folley kateter
16.30
Mengantar os untuk rontgen thorax
Menjemput pasien dari ruang OK
Melakukan operan pasien dengan perawat ok
Mengukur vital sign
16.35- Mengganti cairan infus
Nn P
17.10 Memberikan edukasi kepada pasien dan
keluarga pasien mengenai perawatan setelah
operasi debridemen
Melakukan monitoring pasien
Jumat
Memasang infus
15 Oktober
Memberikan oksigen melalui nasal kanul
2021
17.15- Memberikan obat drip
Ny A
18.00 Mengambil sample darah vena
Mengukur vital sign
Memberikan obat oral
18.15- Melakukan input data dalam SIMRS
18.45
Menyiapkan proses pemulangan pasien
Melepas infus pasien
18.50-
Tn A Memberikan edukasi kepada pasien dan
19.30
keluarga mengenai perawatan selama pasien
dirumah dan jadwal kontrol kembali
Nn P Melakukan monitoring pasien
Ny A Mengganti cairan infus
19.40-
An I Mengobservasi pasien
20.20
Tn U Melaporkan hasil lab ke DPJP
Tn P
20.30- Melakukan operan dari dinas siang dengan
20.45 dinas malam

10
HARI/ NAMA/ KEGIATAN PARAF
N
TANGGAL JAM INISIAL PEMBIMBING
O
KLIEN
14.00 Melakukan operan shift dari dinas pagi
1 - dengan dinas siang
14.15
14.25 Melakukan rujukan pasien dengan diagnosa
2. - An B medis susp meningitis ke RSUD tarakan
16.30
16.40 Melakukan perawatan luka dan mengganti
3 - Ny P balutan
17.10
Memasangan infus
Mengambil sample darah AGD
Memberikan obat injeksi dan oral
17.15
Memberikan cairan infus
4 - Ny. K
Mengganti cairan infus
18.15
Mengecek GDS secara berkala
Sabtu
Melakukan monitoring pasien
16 Oktober
Melakukan dokumentasi dalam status pasien
2021
18.25 Menginput data pasien dalam simrs
5 -
19.00
19.00 Memberikan kompres hangat dan obat injeksi
6 - An Y Mengambil sample darah vena
19.20
19.25 Memindakan pasien ke ruang rawat inap ICU
7 - Ny K Melakukan operan kepada perawat rawat ICU
20.05
20.10 Melakukan monitoring pasien
8 - Mengganti cairan infus
20.30 Mengobservasi pasien
20.30 Melakukan operan dari dinas siang dengan
9 - dinas malam
20.45

11
12
13

Anda mungkin juga menyukai