Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULUAN

“HEMOROID”

Oleh :
DWI LESTARI
NIM. 201810461011038

PROGRAM STUDI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2018
LAPORAN PENDAHULUAN

I. DIAGNOSA
Fraktur Mandibula

II. TINJAUAN TEORI


Hemoroid adalah pelebaran dan inflamasi pembuluh darah vena di daerah
anus yang berasal dari plexus hemorrhoidalis. Hemaroid merupakan varises
pada pleksus venosus hemoroidalis superior atau inferior. Dilatasi dan
pelebaran pleksus superior pada vena hemoroidalis superior di atas linea
dentate akan menyebabkan hemoroid interna. Pelebaran pleksus pada vena
hemoroidalis inferior di bawah linea dentate akan menyebabkan hemoroid
eksterna yang dapat menonjol keluar dari dalam rectum. Hemoroid dapat
terjadi pada laki-laki maupun perempuan. Insiden hemoroid umunya paling
tinggi pada usia antara 20 dan 50 tahun.
Menurut Sudoyo aru (2009) klasifikasi dan derajat hemoroid interna di bagi
menjadi 4, yaitu :
1. Derajat 1 : Pembesaran hemoroid yang tidak prolaps ke luar kanal
anus. Hanya dapat di lihat dengan anorektoskop.
2. Derajat 2 : Pembesaran hemoroid yang prolaps dan menghilang atau
masuk sendiri ke dalam anus secara spontan
3. Derajat 3 : Pembesaran hemoroid yang prolaps dapat masuk lagi ke
dalam anus dengan bantuan dorongan jari
4. Derajat 4 : Pembesaran hemoroid yang permanen, rentan dan
cenderung untuk mengalami thrombosis dan infark
A. Patofisiologi
.
B. Etiologi

Penyebab dari hemoroid meliputi :

1. Mengedan pada buang air besar yang sulit


2. Pola buang air besar yang salah (lebih banyak menggunakan jamban
duduk)
3. Peningkatan tekanan intra abdomen karena tumor (tumor udud, tumor
abdomen)
4. Kehamilan (disebabkan tekanan jenis pada abdomen dan perubahan
hormonal)
5. Usia tua
6. Konstipasi kronik
7. Diare kronik
8. Diareh akut yang berlebihan
9. Hubungan seks peranal
10. Kurang minum air
11. Kurang makan makanan berserat (sayur da buah)
12. Kurang olahraga/imobilisasi
13. obesitas

C. Tanda dan gejala

Tanda dan gejala pada pasien dengan hemoroid :

1. Pendarahan intermiten tampa rasa nyeri pada saat defekasi :


pendarahan ini terjadi karena iritasi dan cedera pada mukosa yang
mengalami hemoroid
2. Adanya darah merah cerah pada feses yang di sebabkan oleh cedera
pada mukosa yang mengalami hemoroid
3. Rasa gatal pada anus yang diakibatkan hygiene anus yang buruk
4. Rasa tidak nyaman di daerah anus ketika terjadi perdarahan
5. Prolapsus mukosa rekti akibat mengejan
6. Rasa nyeri akibat thrombosis pada hemoroid eksterna
D. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjangan untuk pasien dengan hemoroid yaitu:

1. pemeriksaan fisik untuk memastikan hemoroid eksterna.


2. Anoskopi dan sigmoidoskopi fleksibel dapat memperlihatkan hemoroid
interna

E. Penatalaksanaan

Penatalaksanaan hemoroid menurut Sudoyo Aru,dkk (2009) :

1. Penatalaksaan medis nonfarmakologi : penatalaksanaan non


farmakologis bertujuan untuk mencegah perburukan penyakit dengan
cara memperbaiki defekasi. Berendam dalam air hangat untuk
meredahkan rasa nyeri.
2. Penatalaksanaan medis farmakologis : penatalaksanaan ini bertujuan
untuk memperbaiki defeksi dan meredakan atau menghilangkan
keluhan dan gejala.
3. Tindakan medis minimal invasive : tindakan untuk menghentikan atau
memperlambat perburukan penyakit dengan tindakan-tindakan
pengobatan yang tidak terlalu invasive antara lain skleroterapi
hemoroid atau ligasi hemoroid atau terapi laser.
4. Tindakan bedah : Tindakan ini terdiri dari dua tahap yaitu pertama
menghentikan atau memperlambat perburukan penyakit dan kedua
untuk mengangkat jaringan yang sudah lanjut.
.
III. PERUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Konstispasi
b. Ansietas
c. Nyeri
d. Intoleransi aktifitas
e. Resiko infeksi
DAFTAR PUSTAKA

Nurarif, A.H., 2013. APLIKASI ASUHAN KEPERAWATAN


BERDASARKAN DIAGNOSA MEDIS & NANDA. Mediaction
publishing: Yogyakarta

Kowalak, J. P, Welsh.W, & Mayer.B, 2003. PATOFISIOLOGI. EGC: Jakarta

Aru. S., dkk, 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, jilid 1,2,3 edisi keempat.
Internal Publishing: Jakarta

Anda mungkin juga menyukai