Disusun untuk memenuhi Tugas Praktik Profesi Ners Stase Keperawatan Medikal Bedah
MOCH SHOFIYUDIN
NIM. 17.10.2.149.027
DISUSUN OLEH:
MOCH SHOFIYUDIN
17.10.2.149.027
Mengetahui
Ketua Prodi Ners
B. Rencana Kegiatan
Tik Jenis Kegiatan Waktu Kriteria Hasil
1 1.1 Pengkajian pada pasien Hari 1 Disesuaikan sesuai
1.2 Melakukan komukasi terapiutik rencana
2 2.1 Monitor TTV Hari 2-3 Disesuaikan sesuai
2.2 Melakukan intervensi pada pasien rencana
2.3 Pemberian Obat
2.3 Pemberian insulin
3. 3.1 Melakukan managemen nyeri Hari 4-6 Disesuaikan sesuai
3.2 Memodifikasi lingkungan pasien rencana
3.3 Membeikan Edukasi pada pasien
3.4 mengevaluasi keadaan pasien
A. Definisi
Hemoroid merupakan pelebaran dan inflamasi pembuluh darah vena di daerah anus
yang berasal dari plexus homorrhoidalis. Hemoroid eksterna adalah pelebaran vena
yang berada dibawah kulit (subkutan) di bawah atau luar linea dentate. Hemoroid
interna adalah pelebaran vena yang berada dibawah mukosa (submukosa) diatas atau di
dalam linea dentate. (Sudoyo Aru,dkk 2009).
Hemoroid adalah varikositis akibat pelebaran (dilatasi) pleksus vena hemorrhoidalis
interna. Mekanisme terjadinya hemorhoid belum diketahui secara jelas. Hemorhoid
berhubungan dengan konstipasi kronis disertai penarikan feces. Pleksus vena
hemorrhoidalis interna terletak pada rongga submukosa di atas valvula morgagni.
Kanalis anal memisahkannya dari pleksus vena hemorrhoidalis eksterna, tetapi kedua
rongga berhubungan di bawah kanalis anal, yang submukosanya melekat pada jaringan
yang mendasarinya untuk membentuk depresi inter hemorrhoidalis. Hemorhoid sangat
umum dan berhubungan dengan peningkatan tekanan hidrostatik pada system porta,
seperti selama kehamilan, mengejan waktu berdefekasi, atau dengan sirosis hepatis.
(Isselbacher, 2000).
B. Etiologi
Hemoroid timbul karena dilatasi, pembengkakan atau inflamasi vena hemorrhoidalis
yang disebabkan oleh faktor-faktor resiko/pencetus, seperti :
1. Mengedan pada buang air besar (BAB) yang sulit
2. Pola buang air besar yang salah (lebih banyak menggunakan jamban duduk, terlalu
lama duduk di jamban sambil membaca, merokok)
3. Peningkatan tekanan intra abdomen karena tumor (tumor udud, tumor abdomen)
4. Kehamilan (disebabkan tekanan jenis pada abdomen dan perubahan hormonal)
5. Usia tua
6. Konstipasi kronik
7. Diare akut yang berlebihan dan diare kronik
8. Hubungan seks peranal
9. Kurang minum air dan kurang makan-makanan berserat (sayur dan buah)
10. Kurang olahraga/imobilisasi
C. Tanda dan Gejala
1. Tanda
1. Perdarahan
Umumnya merupakan tanda pertama hemoroid interna trauma oleh feses yang
keras. Darah yang keluar berwarna merah segar dan tidak bercampur dengan
feses. Walaupun berasal dari vena, darah yang keluar berwarna merah segar
karena kaya akan zat asam, jumlahnya bervariasi.
2. Nyeri
Nyeri yang hebat jarang sekali ada hubungannya dengan hemoroid interna dan
hanya timbul pada hemoroid eksterna yang mengalami trombosis dan radang.
2. Gejala
1) Anemia dapat terjadi karena perdarahan hemoroid yang berulang.
2) Jika hemoroid bertambah besar dapat terjadi prolap awalnya dapat tereduksi
spontan. Pada tahap lanjut pasien harus memasukkan sendiri setelah defekasi
dan akhirnya sampai pada suatu keadaan dimana tidak dapat dimasukkan.
3) Keluarnya mukus dan terdapatnya feses pada pakaian dalam merupakan ciri
hemoroid yang mengalami prolap menetap.
4) Rasa gatal karena iritasi perianal dikenal sehingga pruritis anus rangsangan
Dalam praktiknya, sebagian besar pasien tanpa gejala. Pasien diketahui menderita
hemoroid secara kebetulan pada waktu pemeriksaan untuk gangguan saluran cerna
bagian bawah yang lain waktu endoskopi/kolonoskopi (teropong usus besar). Pasien
sering mengeluh menderita hemorhoid atau wasir tanpa ada hubungan dengan gejala
rectum atau anus yang khusus. Nyeri yang hebat jarang sekali ada hubungan dengan
hemorrhoid interna dan hanya timbul pada hemorrhoid eksterna yang mengalami
trombosis. (Sjamsuhidajat, 1998).
D. Manifestasi Klinis
Hemoroid menyebabkan tanda dan gejala:
1. Perdarahan - biasanya defekasi,warna merah segar, menetes, tidak bercampur feses,
jumlah bervariasi.
2. Prolaps – bila hemoroid bertambah besar, pada mulanya hemoroid dapat tereduksi
spontan, tetapi lama kelamaan tidak bisa dimasukkan.
3. Rasa tidak nyaman hingga nyeri – bila terenggang, terdapat thrombosis luas dengan
edema, atau peradangan.
4. Feses yang di pakaian dalam – karena hemoroid mencegah penutupan anus dengan
sempurna.
5. Gatal – apabila proses pembersihan kulit perinal menjadi sulit atau apabila ada
cairan keluar.
6. Bengkak – henya pada hemoroid internal dan eksternal
7. Nekrosis pada hemoroid interna yang prolaps dan tidak dapat di reduksi kembali
(Wibisono & Saditya jeo 2014)
E. Klasifikasi
1. Menurut asalnya hemorhoid dibagi dalam :
1) Hemorrhoid Interna
2) Hemorrhoid Eksterna
Dan dapat dibagi lagi menurut keadaan patologis dan klinisnya, misalnya meradang,
trombosis atau terjepit. (Bagian Bedah F.K.UI,1994)
1) Hemorrhoid Interna
Pleksus hemorrhoidalis interna dapat membesar, apabila membesar terdapat
peningkatan yang berhubungan dalam massa jaringan yang mendukungnya, dan
terjadi pembengkakan vena. Pembengkakan vena pada pleksus hemorrhoidalis
interna disebut dengan hemorrhoid interna. (Isselbacher, dkk, 2000).
2. Menurut derajat hemoroid sebagai berikut :
1) Derajat I : Hemoroid (+), prolaps (keluar dari dubur) (-)
2) Derajat II : Prolaps waktu mengejan, yang masuk lagi secara spontan
3) Derajat III : Prolaps yang perlu dimasukkan secara manual
4) Derajat IV : Prolaps yang tidak dapat dimasukkan kembali
F. Patofisiologi
Hemoroid timbul akibat kongesti vena yang disebabkan oleh gangguan aliran balik
dari vena hemoroidalis. Telah diajukan beberapa faktor etiologi yaitu konstipasi, diare,
sering mengejan, kongesti pelvis pada kehamilan, pembesaran prostat, fibroid uteri, dan
tumor rektum. Penyakit kronis yang disertai hipertensi portal sering mengakibatkan
hemoroid, karena vena hemoroidalis superior mengalirkan darah ke sistem portal.
Selain itu sistem portal tidak mempunyai katup, sehingga mudah terjadi aliran balik.
Hemoroid dapat dibedakan atas hemoroid eksterna dan interna. Hemoroid eksterna
dibedakan sebagai bentuk akut dan kronis. Bentuk akut berupa pembengkakan bulat
kebiruan pada pinggir anus dan sebenarnya merupakan suatu hematoma, walaupun
disebut sebagai hemoroid trombosis eksternal akut. Bentuk ini sering terasa sangat
nyeri dan gatal karena ujung-ujung saraf pada kulit merupakan reseptor nyeri.
WOC Hemoroid
Peleburan pembuluh darah vena pada pleksus haemorrhoidalisis ( pada saluran anus )
Post oprasi
MK : Gangguan
Psikologis Terputusnya pola tidur
Fisik
jaringan
Ketakutan
Daftar pustaka
Kampus A : Jl. P. Diponegoro 17 Tuban (62315) | Telp. (0356) 321287 | Fax. (0356) 333237 | Kampus B : Jl. Letda Sucipto 211 Tuban
A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. M Penanggung jawab biaya :
Tanggal lahir : 01 – 01 – 1966 Nama : Tn. AG
Jenis kelamin : Laki-laki Alamat : Ds. Labuhan
Suku /Bangsa : Jawa / Indonesia Hub. Keluarga : Anak
Agama : Islam Telepon : 0856 1503 2966
Pendidikan : Tidak sekolah
Status perkawinan : Kawin
Pekerjaan : Petani
Alamat : Ds. Labuhan, Kec. Brondong
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
: Tinggal dalam satu rumah
x : Sudah meninggal
E. PERILAKU YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN
Perilaku sebelum sakit yang mempengaruhi kesehatan
Alkohol ya tidak
Keterangan -
Merokok ya tidak
Keterangan -
Obat ya tidak
Keterangan -
Olahraga ya tidak
Keterangan :
3. Sistem Kardiovakuler
a. Keluhan nyeri dada ya tidak
P:-
Q:-
R:-
S:-
T:-
b. CRT : < 2 detik
c. Konjungtiva pucat ya tidak
d. Bunyi jantung: Normal Murmur Gallop lain-lain
e. Irama jantung: Reguler Ireguler S1/S2 tunggal
Ya Tidak
f. Akral: Hangat Panas Dingin kering Dingin
basah
g. Siklus perifer Normal Menurun
h. JVP : Tidak ada
Lain-lain : tidak ada masalah
MASALAH KEPERAWATAN : Tidak ada masalah keperawatan
4. Sistem Persarafan
a. Kesadaran composmentis apatis somnolen
sopor koma
GCS : E = 4, V = 5, M = 6
b. Pupil isokor anisokor
c. Sclera Anikterus Ikterus
d. Konjungtiva Ananemis Anemis
e. Istirahat/Tidur : px sulit tidur dengan teratur, px tertidur hanya 15-20 menit sudah
terbangun lagi karena merasakan nyeri
f. Nyeri tidak ya, skala nyeri : 5 lokasi : Bagian sekitar anus
6. Sistem Pencernaan
a. TB : 162 cm BB : 50 kg
b. IMT : 19,1 Interpretasi : berat badan normal (18,5-
22,9)
c. LLA : 25
MASALAH KEPERAWATAN : Tidak ada masalah keperawatan
d. Mulut : Bersih Kotor
e. Mukosa mulut : Lembab Kering Merah stomatitis
f. Tenggorokan Nyeri telan Sulit menelan
Pembesaran Tonsil Nyeri Tekan
g. Abdomen Supel Tegang nyeri tekan, lokasi :
Luka operasi Jejas lokasi :
Pembesaran hepar ya tidak
Pembesaran lien ya tidak
Ascites ya tidak
Drain Ada Tidak
- Jumlah : -
- Warna :-
- Kondisi area sekitar insersi : -
Mual ya tidak
Muntah ya tidak
Terpasang NGT ya tidak
Bising usus : 15 x/mnt
h. BAB : 1 x/hr, konsistensi : lunak cair lendir/darah
konstipasi inkontinensia kolostomi
i. Diet p adat lunak cair
Diet Khusus : -
Nafsu Makan Baik Menurun
Frekuensi : 3 x/hari jumlah: 1 Porsi /habis jenis : Bubur
Lain –lain : tidak ada masalah
MASALAH KEPERAWATAN : Tidak ada masalah keperawatan
7. Sistem Penglihatan
a. Pengkajian segmen anterior dan posterior
Orbita Dextra Orbita Sinistra
Normal Visus Normal
Normal Palpebra Normal
Normal Conjunctiva Normal
Normal Kornea Normal
Normal BMD Normal
Normal Pupil Normal
Normal Iris Normal
Normal Lensa Normal
Normal TIO Normal
8. Sistem pendengaran
a. Pengkajian segmen dan posterior
b. Aurcicula :-
c. MAE :-
d. Membran Tympani : -
e. Rinne :-
f. Webber :-
g. Swabach :-
h. Tes audiometri :-
i. Keluhan nyeri Ya Tidak
j. Luka opreasi Ada Tidak
Tanggal operasi : -
Jenis Operasi :-
Lokasi :-
Keadaan :-
k. Alat bantu dengar : Tidak ada
l. Lain-lain : -
MASALAH KEPERAWATAN : Tidak ada masalah keperawatan
G. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
1. Persepsi klien terhadap penyakitnya
Cobaan Tuhan Hukuman Lainnya
2. Ekspresi klien terhadap penyakitnya
Murung Gelisah Tegang Marah/menangis tenang
3. Reaksi saat interaksi kooperatif tak kooperatif curiga
4. Gangguan konsep diri ya tidak
H. PENGKAJIAN SPIRITUAL
a. Kebiasaan beribadah
- Sebelum sakit sering kadang-kadang tidak pernah
- Selama sakit sering kadang-kadang tidak pernah
b. Bantuan yang diperlukan klien untuk memenuhi kebutuhan beribadah :
- butuh bantuan saat berwudhu
MASALAH KEPERAWATAN : Intoleransi aktivitas
I. PERSONAL HYGIEN
a. Kebersihan diri :
Klien Nampak Bersih
b. Kemampuan klien dalam pemenuhan kebutuhan :
- Mandi : Dibantu seluruhnya dibantu sebagian mandiri
- Ganti pakaian : Dibantu seluruhnya dibantu sebagian mandiri
- Keramas : Dibantu seluruhnya dibantu sebagian mandiri
- Sikat gigi : Dibantu seluruhnya dibantu sebagian mandiri
- Memotong kuku: Dibantu seluruhnya dibantu sebagian mandiri
- Berhias : Dibantu seluruhnya dibantu sebagian mandiri
- Makan : Dibantu seluruhnya dibantu sebagian mandiri
(Moch Shofiyudin)
ANALISA DATA
DATA ETIOLOGI MASALAH
Ds : Pasien mengeluh nyeri pada Nyeri Akut
bagian luka post-op dan hilang Penyumbatan pembuluh darah (D.0077)
timbul ↓
Merangsang ujung saraf kulit
Do: - Pasien tampak meringis ↓
- TD : 120/80 mmHg Nyeri akut
- N : 80x/menit
- RR : 20x/menit
- S : 36°C
- Skala Nyeri : 5
P : Nyeri post operasi
Q : nyeri seperti di sayat
dan panas
R : nyeri pada bagian
sekitar anus
S : skala nyeri 5
T : nyeri terus menerus
post operasi
- Sulit tidur
DIAGNOSA KEPERAWATAN