Anda di halaman 1dari 30

ASUHAN KEBIDANAN

PADA NY. “T” P2012 POST PARTUM HARI KE-15, DENGAN PERSALINAN
NORMAL
DI BPM SAMBONGGEDE NANIK SULISTIYANINGSIH

Oleh :
RIKE RAHMAWATI
NIM 19.17.1.149.023

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN


INSTITUT ILMU KESEHATAN NAHDLATUL ULAMA TUBAN TAHUN
Jl. P.Diponegoro No.17 Tuban 62313 Tlp (0356) 21287 Fax (0356)333237
2020/2021
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan asuhan kebidanan dengan judul “Asuhan
Kebidanan PADA NY.”T” P2012 POST PARTUM HARI KE-15, DENGAN PERSALINAN
NORMAL di BPM NANIK SULISTIYANINGSIH.
Dalam penyusunan laporan asuhan kebidanan ini tidak lepas dari bantuan dan dorongan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan banyak
terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. H. Mifahul Munir, S.KM, M.Kes, DIE selaku Rektor Institut Ilmu Kesehatan
Nahdlatul Ulama Tuban yang telah memberikan kesempatan untuk melaksanakan
penelitian.
2. Ibu Aris Puji Utami,SST., M.Kes selaku Kaprodi D-lII Kebidanan Institut Ilmu
Kesehatan Nahdlatul Ulama Tuban
3. Ibu Umu Qonitun.,SST., M.Keb., M.M selaku dosen pembimbing penulisan laporan
asuhan kebidanan ini yang selalu menyempatkan waktunya untuk memberikan
bimbingan dan saran.
4. Ibu Nanik Sulistiyaningsih. Amd,Keb selaku pembimbing di lahan praktik yang selalu
bersedia membantu dan memberikan ilmunya saat berada di lapangan.
5. Ny. T beserta keluarga yang sudah bersedia menjadi responden dalam penulisan asuhan
kebidanan ini.
6. Kedua orang tua yang selalu memberikan dukungan dan do’a dalam setiap langkah
pembuatan laporan asuhan kebidanan.
7. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan yang telah membantu atas terselesainya
laporan asuhan kebidanan.
Dalam penulisan laporan asuhan kebidanan ini, penulis menyadari sepenuhnya
adanya kekurangan baik dari segi penulisan maupun isi pembahasan, oleh karena itu saran
dan kritik yang bersifat membangun dari para pembimbing dan pembaca sangat penulis
harapkan demi kesempurnaan penulisan laporan asuhan kebidanan selanjutnya. Harapan
penulis semoga laporan asuhan kebidanan yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi
penulis pada khususnya dan pembaca umumnya. semoga laporan asuhan kebidanan ini
berguna bagi semua pihak yang memanfaatkan.

Tuban, 24 November 2021

2
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan klinik kebidanan yang berjudul asuhan kebidanan pada Ny. “T” P2012 POST
PARTUM HARI KE-15, DENGAN NORMAL di BPM NANIK SULISTIYANINGSIH ini
telah disetujui sebagai laporan praktik kebidanan.
Dalam rangka praktek klinik kebidanan yang dilakukan oleh mahasiswa kebidanan
Institut Ilmu Kesehatan Nahdlatul Ulama Tuban.
Nama : Rike Rahmawati
NIM : 19.17.1.149.023
Tanggal : 29 November s/d 25 Desember 2021
Tahun Akademik : 2021-2022

Tuban, 5 Desember 2021


Mengetahui,

Pembimbing Akademik Praktek Pembimbing Praktik Lapangan

Umu Qonitun, SST.,M.Keb.,M.M Nanik Sulistiyaningsih, AMd. Keb


NIK. 45115024 NIP. 197701212008012018

DAFTAR ISI

COVER.......................................................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................................................ii
KATA PENGANTAR..............................................................................................................iii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iv
BAB I TINJAUAN TEORI.......................................................................................................1

3
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................2
1.3 Tujuan...............................................................................................................................2
1.4 Manfaat Penilitian.............................................................................................................3
BAB II LANDASAN TEORI....................................................................................................4
2.1 Pengertian Masa Nifas......................................................................................................4
2.2 Perubahan Fisiologis Pada Masa Nifas.............................................................................4
2.3 Adaptasi Psikologis Ibu Masa Nifas.................................................................................7
2.4 Kebutuhan Dasar Masa Nifas...........................................................................................8
2.5 Komplikasi Masa Nifas..................................................................................................10
2.6 Penanganan Nifas Secara Umum....................................................................................12
2.7 Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Menurut Hellen Varney...........................................12
BAB III TINJAUAN KASUS..................................................................................................19
I. Pengkajian.......................................................................................................................19
II. Interpretasi Data..............................................................................................................23
Iii Identifikasi Diagnosa Potensial......................................................................................24
IV Identifikasi Kebutuhan....................................................................................................24
V Intervensi........................................................................................................................24
VI Implementasi...................................................................................................................25
VII Evaluasi...........................................................................................................................25
BAB IV PENUTUP.................................................................................................................27
4.1 Kesimpulan.....................................................................................................................27
4.2 Saran...............................................................................................................................27

4
BAB I
TINJAUAN TEORI
1.1 Latar Belakang
Postpartum/masa nifas merupakan masa pemulihan Kembali mulai dari persalinan
sampai alat-alat kandungan kembali seperti pra-hamil, yaitu kira-kira6-8 minggu. Pada
masa post partum ibu banyak mengalami kejadian seperti perubahan fisik, psikologis
untuk menghadapi masa nifas, yang bila tidak segera ditangani akan dapat membahayakan
kesehatan atau mendatangkan kematian bagi ibu diwaktu masa nifas (Indriyani,2013)
Post partum atau masa nifas disebut juga puerperium yang berasal dari Bahasa latin
yaitu dari kata “puer” yang artinya bayi dan “parous” berarti melahirkan (Anggraini.2010)
Menurut WHO di negara-negara maju angka kematian maternal berkisar antara 5-10
per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan di Negara-negara berkembang berkisar antara
750-1000 per 100.000 kelahiran hidup. Angka Kematian Ibu tertinggi pada tahun 2013
yaitu negara Sierra Leone sebanyak 1100 per 100.000 kelahiran hidup dan terendah negara
Belarus sebanyak 1 per 100.000 kelahiran hidup. Angka Kematian Bayi tertinggi yaitu
negara Republik Kongo 100 per 1000 kelahiran hidup, dan yang paling rendah terdapat di
negara Swadia 2 per 1000 kelahiran hidup. Penyebabnya adalah perdarahan 27%, eklamsi
14%, infeksi 11%, partus lama 9%, aborsi 8%. (Wiknjosastro, 2008).
Berdasarkan Survey Demografi dan kesehatan Indonesia (SDKI) 2012 bahwa AKI
tercatat mengalami kenaikan yang signifikasi dari tahun ke tahun yaitu sebesar 359 per
100.000 kelahiran hidup dari target MDG’s untuk AKI sebesar 102 per 100.000 kelahiran
hidup.(Depkes, 2012).
Peran petugas kesehatan dalam pencegahan infeksi masa nifas sangat diperlukan yaitu
dengan memberikan informasi mengenai pentingnya mencegah terjadinya infeksi kepada
ibu postpartum. Pemberian informasi dan edukasi pencegahan infeksi dapat dilakukan
melalui penyuluhan, konseling, dan pendampingan. Petugas kesehatan diharapkan dapat
mendukung keberhasilan dalam mencegah terjadinya infeksi masa nifas, mengurangi
kebiasaan masyarakat memberikan, memberikan pendidikan kesehatan tentang perilaku
yang baik dalam mencegah terjadinya infeksi.

1
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana penerapan asuhan kebidanan pada Ny “T” Post Partum hari ke 15 dengan
persalinan normal Di BPM NANIK SULISTYANINGSIH?

1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Mahasiswa mampu memberikan asuhan kebidanan secara komperhensif pada Ny
“T”.Post partum hari ke 15 Dengan pendekatan manajemen kebidanan.

1.3.2 Tujuan Khusus


Setelah melakukan praktik klinik kebidanan pada ibu post partum diharapkan :
1. Mahasiswa dapat melakukan pengkajian data subyektif dan obyektif pada Ny “T” Post
partum hari ke-15 dengan persalinan normal di BPM NANIK SULISTYANINGSIH.
2. Mahasiswa mampu menginterpretasikan data atau menghubungkan data yang diperoleh
dari Ny “T” Post partum hari ke-15 dengan persalinan normal di BPM NANIK
SULITYANINGSIH.
3. Mahasiswa mampu mengidentifikasi diagnose potensial pada Ny“T” Post partum hari
ke-15 dengan persalinan normal di BPM NANIK SULISTYANINGSIH.
4. Mahasiswa mampu mengidentifikasi kebutuhan segera pada Ny “T” Post partum hari
ke-15 dengan persalinan normal di BPM NANIK SULISTYANINGSIH.
5. Mahasiswa mampu melaksanakan perencanaan atau intervensi asuhan secara
menyeluruh pada Ny “T” Post partum hari ke-15 dengan persalinan normal di BPM
NANIK SULITYASNINGSIH.
6. Mahasiswa mampu melaksanakan implementasi pada Ny “T” Post partum hari ke-15
dengan persalinan normal di BPM NANIK SULISTYANINGSIH.
7. Mahasiswa mampu melakukan evaluasi dan merencanakan asuhan secara menyeluruh
pada Ny “T” Post partum hari ke-15 dengan persalinan normal di BPM NANIK
SULISTIANINGSIH.

2
1.4 Manfaat Penilitian
1.4.1 Manfaat Teoritis
Hasil pengkajian ini dapat memberikan manfaat untuk menambah wawasan
dan kajian dalam ilmu kebidanan khususnya pada kasus pelayanan post natal
care.

1.4.2 Manfaat Praktis


1. Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai bahan kajian terhadap materi asuhan pelayanan kebidanan serta referensi
bagi mahasiswa dalam memahami pelaksanaan asuhan kebidanan, serta sebagai
bacaan di perpustakaan tentang asuhan kebidanan secara berkesinambungan.
2. Bagi Bidan
Dapat membimbing mahasiswa dalam memberikan asuhan kebidanan pada ibu
hamil.
3. Bagi Pasien
Pasien mendapatkan asuhan kebidanan yang sesuai dengan standart pelayanan
kebidanan.
4. Bagi Penulis
Dapat mempraktikkan teori yang didapat secara langsung di lapangan dalam
memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil.

3
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Masa Nifas
Masa nifas atau post partum disebut juga puerpurium yang berasal dari Bahasa latin
yaitu dari kata “Puer” yang artinya bayi dan “Parous” berarti melahirkan. Nifas yaitu
darah yang keluar dari rahim karena sebab melahirkan atau setelah melahirkan
(Anggraeni, 2010).
Masa nifas (puerpurium) dimulai sejak plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat
kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung kira-kira 6
minggu atau 42 hari, merupakan waktu yang diperlukan untuk pulihnya alat kandungan
pada keadaan yang normal (Ambarwati dan Wulandari, 2010).
1. Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai 6
minggu setelah melahirkan (Pusdiknakes, 2003:003).
2. Masa nifas dimulai setelah kelahiran plansenta dan berakhir ketika alat-alat
kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil yang berlangsung kira-kira 6 minggu
(Abdul Bari, 2000:122).
3. Masa nifas merupakan masa selama persalinan dan segera setelah kelahiran yang
meliputi minggu-minggu berikutnya pada waktu saluran reproduksi kembali ke kadaan
tidak hamil yang normal. (F.Gary cunningham, Mac Donald, 1995:281).
4. Masa nifas adalah masa setelah seorang ibu melahirkan bayi yang dipergunakan untuk
memulihkan kesehatannya kembali yang memerlukan waktu 6-12 minggu.
(Ibrahim C, 1998).

2.2 Perubahan Fisiologis Pada Masa Nifas


System tubuh ibu akan Kembali beradaptasi untuk menyesuaikan dengan kondisi post
partum. Organ-organ ibu yang mengalami perubahan setelah melahirkan antara lain
(Anggraeni, 2010).
A. Perubahan system reproduksi
1. Uterus
Involusi merupakan suatu proses kembalinya uterus pada kondisi sebelum
hamil. Perubahan ini dapat diketahui dengan melakukan pemeriksaan palpasi untuk
meraba dimana tinggi fundus uterinya. (TFU)

4
2. Lochea
Lochea adalah ekskresi cairan rahim selama masa nifas. Lochea berbau amis
atau anyir dengan volume yang berbeda-beeda diesetiap wanita. Lochea yang berbau
tidak sedap menandakan adanya infeksi.

Involusi TFU Berat Uterus Diameter Keadaan


Bekas Melekat Cervix
Plasenta
Setelah Sepusat 100 gr 12,5 cm Lunak
Plasenta Lahir
1 minggu Pertengahan 500 gr 7,5 cm Dapat di lalui 2
pusat sympisis jari
2 minggu Tak teraba 350 gr 5 cm Dapat dimasuki
1 jari
6 minggu Sebesar hamil 2 50 gr 2,5 cm
minggu

Macam – macam lochea :


a. Lochea Rubra : Berisi darah segar sisa-sisa selaput ketuban, sel-sel desidua, verniks
kaseosa, lanuga dan meconium selama 1-3 hari hari post partum.
b. lochea Sanguinolenta : Berwarna merah kecoklatan berisi darah dan lender, hari ke
3-7 hari post partum.
c. Lochea Serosa : Berwarna kuning, cairan tidak darah lagi, pada hari ke 7-14 hari
post partum.
d. Lochea Alba : Cairan putih, setelah 2 minggu (14 hari).
e. Lochea Purulenta : Terjadi infeksi, keluar cairan seperti nanah berbau busuk.
f. Locheastasis : Lochea yang tidak lancer (Mochtar, 1998)

3. Serviks
Serviks mengalami involusi Bersama-sama uterus. Setelah persalinan, ostium
eksterna dapat dimasuki oleh 2 hingga 3 jari tangan, setelah 6 minggu persalinan
serviks menutup.

4. vulva dan vagina

5
Vulva dan vagina mengalami penekanan, serta peregangan yang sangat besar
selama proses persalinan. Dalm beberapa hari pertama sesudah proses tersebut, kedua
organ ini tetap dalam keadaan kendur. Setelah 3 minggu, vulva dan vagina kembali
pada keadaan tidak hamil dan rugae dalam vaginasecara berangsur-angsur akan
muncul kembali, sementara labia menjadi lebih menonjol.

5. Perinium
Segera setelah melahirkan, perinium menjadi kendur karena sebelumnya
teregang oleh tekanan bayi yang bergerak maju. Pada post partum hari ke-5, perinium
sudah mendapatkan sebagian tonusnya, sekalipun tetap lebih kendur daripada keadaan
sebelum hamil.

B . Perubahan Sistem Pencernaan


Biasanya ibu mengalami konstipasi setelah persalinan. Hal ini disebabkan
karena pada waktu melahirkan alat pencernaan mendapat tekanan yang menyebabkan
kolon menjadi kosong, pengeluaran cairan yang berlebihan pada waktu persalinan,
kurangnya asupan makan, hemoroid dan kurangnya aktivitas tubuh.

C. Perubahan Sistem Perkemihan


Setelah proses persalinan berlangsung, biasanya ibu akan sulit untuk buang air
kecil 24 jam pertama. Penyebab dari keadaan ini adalah terdapat spasme sfinkter dan
edema leher kandung kemih setelah mengalami kompresi (tekanan) antara kepala
janin dan tulang pubis selama persalinan berlangsung.

D. Perubahan Sistem Muskuluskeletal


Otot-otot uterus berkontraksi segera setelah partus, pembuluh darah yang
berbeda diantara anyaman otot-otot uterus akan terjepit, sehingga akan
menghentikan perdarahan. Logamen-ligamen, diafragma pelvis, serta fasia yang
meregang pada waktu persalinan, secara berangsur-angsur menjadi ciut dan pulih
kembali. Stabilisasi secara sempurna terjadi pada 6-8 minggu setelah persalinan.

E. Perubahan Sistem Kardiovaskuler


Setelah persalinan, shunt akan hilang tiba-tiba. Volume darah bertambah,
sehingga akan menimbulkan dekompensasi kordis pada penderita vitum cordia.
6
F. Perubahan anda-Tanda Vital
1. Suhu badan

Dalam satu hari (24 jam) past partum, suhu akan naik sedikit (37,50-38℃)
akibat dari kerja keras waktu melahirkan, kehilangan cairan dan kelelahan.
Apabila dalam keadaan normal, suhu badan akan menjadi biasa. Biasanya pada
hari ketiga suhu badan naiklagi karena ada pembentukan Air Susu Ibu (ASI). Bila
suhu tidak turun, kemungkinanadanya infeksi pada endometrium.
2. Nadi

Denyut nadi normal pada orang dewasa 60-80 kali per menit. Denyut nadi
setelah melahirkan biasanya akan lebih cepat. Denyut nadi yang melebihi
100x/menit, harus waspada kemungkinan dehidrasi, infeksi atau pendarahan post
partum.
3. Tekanan darah

Tekanan darah biasanya tidak berubah. Kemungkinan tekanan darah akan


lebih rendah setelah ibu melahirkan karena ada pendarahan. Tekanan darah tinggi
pada saat post partum menandakan terjadinya preeklampis post partum.
4. Pernafasan

Keadaan pernafasan selalu berhubungan dengan keadaan suhu dan denyut


nadi. Bila suhu nadi tidak normal, pernafasan juga akan mengikutinya, kecuali
apabila ada gangguan khusus pada saluran nafas. Bila pernafasan pada masa post
partum menjadi lebih cepat, kemungkinan ada tanda-tanda syok.

2.3 Adaptasi Psikologis Ibu Masa Nifas


Dalam masa transisi, ibu terkadang mengalami setres emosional terhadap perannya
sebagai ibu baru. Ini bisa disebabkan oleh beberapa factor, antara lain :
1. Respons dan dukungan dari keluarga dan teman
2. Hubungan antara pengalaman melahirkan dan harapan serta aspirasi
3. Pengalaman melahirkan dan membesarkan anak yang lain
4. Pengaruh budaya

7
Menurut Rubin, tahapan adaptasi psikologis ibu nifas terjadi dalam 3 tahap :

1. Taking in
Periode ini terjadi 1-2 hari sesudah melahirkan, pada umumnya ibu bersikap pasif
dan tergantung, perhatiannya tertuju pada perubahan tubuhnya. Pada tahap ini ibu
akan mengulang-ulang pengalamannya waktu bersalin dan melahirkan.
2. Taking hold
Berlangsung 2-4 hari post partum. Ibu menjadi perhatian pada kemampuannya
menjadi orangtua yang sukses dan meningkatkan tanggung jawab terhadap
bayinya. Ibu akan berusaha keras untuk menuasaoi keterampilan untuk merawat
bayi, namun ibu sedikit sensitive dan merasa tidak mahir dalam merawat bayinya,
sehingga ibu sangat membutuhkan dukungan emosional dari keluarga serta
nasihat dari bidan untuk menerima pengetahuan dan kritikan.
3. Letting go
Terjadi setelah ibu pulang ke rumah dan sangat berpengaruh terhadap waktu dan
perhatian yang diberikan oleh keluarga. Ibu mengambil tanggung jawab penuh
dalam merawat bayinya. Umumnya pada periode ini sering terjadi postpartum.

2.4 Kebutuhan Dasar Masa Nifas


Ibu dalam masa nifas juga memeperlukan perhatian khusus seperti dikala
hamil, ibu nifas pun mempunyai kebutuhan dasar yang bisa membantu proses
pemulihan. Kebutuhan-kebutuhan dasar tersebut antara lain :
1. Nutrisi dan Cairan

Tidak ada pantangan apa pun dalam memenuhi kebutuhan nutrisi ibu nifas.
Ibu nifas harus mendapat nutrisi dengan tambahan kalori 200-500 kalori yang
sangat berguna untuk produksi ASI dan proses penyembuhan. Nutrisi ini harus
dipenuhi dengan makan-makanan yang bergizi.
Kebutuhan gizi ibu menyusui meningkat dibandingkan dengan tidak menyusui
dan masa kehamilan. Ibu dalam 6 bulan pertama menyusui membutuhkan
tambahan energi sebesar 500 kalori/hari untuk menghasilkan jumlah susu normal.
Sehingga total kebutuhan energi selama menyusui akan meningkat menjadi 2400
kkal/hari akan digunakan untuk memproduksi ASI dan untuk aktivitas ibu itu
sendiri yang dalam pelaksanaanny dapat dibagi menjadi 6 kali makan (3x makan

8
utama dan 3x makan selingan) sesuai dengan pedoman gizi seimbang yang
dianjurkan :
 Manfaat Gizi pada Ibu Nifas
1. Untuk mempercepat kesembuhan ibu terutama kesembuhan alat reproduksi
2. Untuk memenuhi nutrisi ibu, agar dapat mencukupi kebutuhan ASI bayinya
 Dampak Jika Gizi Ibu Nifas Tidak Terpenuhi
1. Menghambat pemulihan tubuh pasca persalinan
2. Kelelahan dan gangguan kesehatan
3. Berkurangnya produksi ASI

2. Ambulasi

Ambulasi sedini mungkin sangat diperlukan, kecuali jika ada kontradiksi.


Ambulasi ini berfungsi untuk meningkatkan sirkulasi darah dan mencegah
terjadinya tromboflebitis, meningkatkan fungsi kerja peristaltik dan kandung
kemih sehingga mencegah distensi abdominal dan konstipasi. Ambulasi pada ibu
nifas dilakukan secara bertahap sesuai dengan kekuatan dan kemampuan ibu.

3. Eliminasi

Eliminasi juga penting untuk ibu nifas karena mencegah terjadinya distensi
abdominal. Berbagai rangsangan dapat diberikan pada ibu jika mengalami
kesulitan dalam eliminasi, seperti redam duduk dan kompres hangat.

4. Higiene

Area perineum merupakan daerah yang harus mendapatkan perhatian khusus


dalam hal kebersihan. Ibu terkadang merasa takut untuk menyentuh area tersebut,
terutama pada ibu yang terdapat luka jahit perinium. Bidan bisa mengajarkan
pada ibu dengan cara mengalirkan air hangat ke atas vulva perinium setelah
berkemih dan defekasi. Payudara juga harus diperhatikan kebersihannya, dengan
melakukan perawatan payudara secara rutin agar terhindar dari infeksi.

9
5. Infeksi

Ibu nifas juga membutuhkan istirahat yang cukup untuk membantu


mempercepat pemulihan organ-organ dan kelancaran produksi ASI. Istirahat ini
dapat dilakukan dengan tidur siang dan tidur malam yang cukup.

6. Latihan senam nifas


Senam nifas ini lebih sekedar mengencangkan kembali otot-otot yang kendur
dan membuang lemak tubuh yang tidak perlu. Kondisi yang kendor setelah
melahirkan harus segera dipulihkan, karena selain bayi yang dilahirkan
membutuhkan kasih saying seorang ibu dan juga suami.untuk itulah pemulihan
kondisi harus dilakukan seawall mungkin sesuai kondisi.
Mobilisasi dan gerakan-gerakan sederhana sudah dapat dimulai selagi ibu
masih berada di klinik atau rumah sakit, supaya involusi berjalan dengan baik dan
otot-otot mendapatkan tonus, elastisitas dan fungsinya kembali.

7. Keluarga berencana
Pada periode post partum, pemakaian kontrasepsi diperlukan karena dapat
meningkatkan kesehatan ibu dan janin dengan memperpanjang masa interval
diantara kehamilan karena jarak kehamilan yang terlalu dekat (3-18 bulan) akan
meningkatkan kejadian BBLR, kelahiran premature, bayi kecil, kematian neonatal
dan kematian janin. Apabila hendak memakai kontrasepsi yang mengandung
hormone, harus menggunakan obat yang tidak mengganggu produksi ASI.
Hubungan suami istri saat masa nifas tidak dianjurkan (Anggraini, 2010).

2.5 Komplikasi Masa Nifas


a. Perdarahan setelah melahirkan
Merupakan perdarahan yang terjadi dengan jumlah darah lebih dari 500ml
setelah bayi lahir. Hal-hal yang menyebabkan perdarahan setelah melahirkan adalah
atonia uteri atau Rahim tidak berkontraksi, perlukaan jalan lahir, tertinggalnya
sebagian ari-ari, dan terlepasnya Sebagian ari-ari atau plasenta dari Rahim.
b. Suhu tubuh meningkat
Suhu tubuh ibu mungkin akan mengalami peningkatan pada hari pertama
setelah melahirkan. Ini merupakan hal yang wajar dan mungkin disebabkan oleh

10
dehidrasi selama proses persalinan, usahakan untuk memperbanyak minum air untuk
mengganti cairan yang hilang. Namun apabila setelah 24 jam suhu ibu tetap
mengalami peningkatan, maka bisa jadi ini merupakan tanda bahaya masa nifas yang
menunjukkan adanya infeksi setelah persalinan.
c. Sakit kepala, penglihatan kabur, pembengkakan wajah
Jika hal tersebut terjadi maka kemungkinan pada saat hamil, ibu mengalami
penyulit kehamilan berupa preeklampsia dan eclampsia.
Pada umumnya gejala tersebut akan berkurang secara perlahan setelah ibu
melahirkan, namun apabila masih terjadi hal ini merupakan tanda yang harus
diwaspadai dan memerlukan pemeriksaan segera.
d. Subinvolusi Uterus
Merupakan proses involusi uteri atau pengecilan Rahim yang tidak berjalan
sebagaimana mestinya, sehingga pengecilan Rahim menjadi terhambat.
Waspadai kemungkinan adanya subinvolusi uteri apabila darah setelah
melahirkan mengeluarkan bau yang sangat tidak enak dan keluar gumpalan darah
yang besar atau banyak dalam darah nifas.
e. Depresi dalam persalinan
periode nifas juga merupakan waktu dimana ibu dapat mengalami stress yang
terjadi pasca persalinan, terutama pada ibu yang baru melahirkan untuk pertama
kalinya.
Tanda adanya depresi pasca persalinan antara lain perasaan sedih, kecewa,
sering menangis, gelisah, cemas, kehilangan ketertarikan terhadap hal
menyenangkan, nafsu makan berkurang, kehilangan energi dan kehilangan motivasi,
dan tidak bisa tidur.
Depresi ini meningkatkan salah satu bahaya nifas yang sering tak disadari,
padahal kondisi ini harus diwaspadai karena dapat mempengaruhi ibu sehingga ibu
mungkin akan mengabaikan bayinya.
f. Bendungan payudara
Bendungan payudara merupakan kondisi yang alamiah, bukan disebabkan
overdistensi dari saluran system laktasi. Bendungan payudara adalah peningkatan
aliran vena dan limfe pada payudara dalam rangka mempersiapkan diri untuk laktasi.
g. Masitis
Mastitis adalah infeksi payudara, mastitis terjadi akibat invasi jaringan pada
payudara oleh organisme infeksius atau adanya cedera payudara. Cedera payudara
11
mungkin disebabkan memar karena manipulasi yang kasar, pembesaran payudara,
stasis air susu ibu dalm ductus, atau pecahnya atau fisura putting susu.
h. Abses Payudara
Mastitis yang tidak ditangani memiliki hamper 10% resiko terbentuknya
abses. Tanda gejala abses payudara adalah adanya Discharge putting susu purulenta,
munculnya demam remiten (suhu naik turun) disertai menggigil dan terjadi
pembengkakan payudara dan sangat nyeri, massa besar dan keras dengan area kulit
berwarna fluktuasi ke merah-merahan dan kebiruan mengindikasikan lokasi abses
berisi pus.

2.6 Penanganan Nifas Secara Umum


1. Antisipasi setiap kondisi yang ada
2. Beri pengobatan yang rasional dan efektif bagi ibu yang mengalami infeksi
nifas.
4. Lanjutkan pengamatan dan pengobatan terhadap infeksi yang di kenali saat
kehamilan atau persalinan.
5. Jangan biarkan pasien pulang bila masa krisis belum di lalui
6. Beri catatan atau instruksi tertulis untuk asuhan mandiri di rumah dan gejala
yang harus di waspadai dan harus mendapat pertolongan segera.
7. Lakukan tindakan dan perawatan yang sesuai bagi bayi baru lahir, dari ibu
yang mengalami infeksi pada saat persalinan
8. Berikan hidrasi oral/IV secukupnya

2.7 Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Menurut Hellen Varney


Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang
digunakan oleh bidan dalam memecahkan ibu. Penulis menerapkan manajemen
kebidanan yang telah di kembangkan oleh Varney yang terdiri dari :
pengkajian data, interpretasi data, diagnosa potensial, tindakan segera, rencana
tindakan, pelaksanaan, evaluasi (Varney, 2007).

Menurut Varney (2007), manajemen kebidanan 7 langkah varney.


2.7.1 Pengkajian Data
Proses pengumpulan data dengan menggali informasi secara langsung oleh
bidan atau petugas kepada pasien. Meliputi data subyektif dan obyektif.

12
a. Anamnesa / data subyektif
Data subyektif adalah data yang didapatkan dari keluarga pasien suatu
pendapat terhadap suatu situasi dan kejadian, meliputi :
1. Identitas/biodata
- Nama : Agar dapat mengenal pasien serta membedakan dengan pasien lain.
- Umur : Untuk mengetahui apakah usia pasien termasuk resiko tinggi atau tidak,
dan menyesuaikan terapi yang diberikan.
- Suku/bangsa : Untuk mengetahui cara Bahasa dan adat istiadatnya/kebiasaan
pasien.
- Agama : Untuk memberikan bimbingan spiritual kepada pasien pada saat
dibutuhkan
- Pendidikan : Berkenan atau tidaknya dengan pemberian motivasi dan Pendidikan
Kesehatan yang dapat diterima pasien sesuai dengan tingkat pengetahuannya.
- Pekerjaan : Untuk mengetahui taraf hidup dan social ekonomi pasien juga untuk
mengetahui apakah pekerjaan tersebut mengganggu penyakitnya, sehingga dapat
memberikan pelayanan yang sesuai.
- Alamat : Untuk mengetahui tempat tinggal pasien, menjaga kemungkinan bila
ada pasien yang bernama sama. Juga untuk keperluan bila mengadakan
kunjungan rumah.

2. Status Perkawinan
Untuk mengetahui kehamilan ini diluar nikah atau tidak dan kehamilan yang
diinginkan atau tidak.

3. Keluhan Utama
Untuk mengetahui alasan ibu periksa dan menanyakan apakah ibu mengalami
keluhan-keluhan selama masa nifas berlangsung.

4. Riwayat Menstruasi
Untuk memberikan kesan tentang haid terakhir, teratur tidaknya dan siklusnya,
apakah ada nyeri saat haid atau tidak dan untuk menentukan usia kehamilan
serta tafsiran persalinan.

5. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang lalu


Untuk mengetahui apakah pasien sudah pernah hamil, apakah saat persalinan
yang dahulu ada penyulit serta nifasnya dan penyulit apa yang mempengaruhi
kehamilan, persalinan dan nifas saat ini.

13
6. Riwayat kesehatan klien
Apakah pasien pernah mengidap penyakit menahun, menurun maupun menular
dari data riwayat kesehatan ini dapat dipergunakan sebagai penanda akan adanya
penyulit masa hamil.

7. Riwayat kesehatan keluarga


Apakah klien mempunyai Riwayat penyakit menurun, menular, menahun, dan
apakah punya keturunan kembar atau gemelli. Untuk mengidentifikasi wanita
yang beresiko menderita penyakit genetik yang dapat mempengaruhi akhir
kehamilan atau resiko memiliki bayi yang menderita penyakit genetik.

8. Pola kehidupan sehari-hari


Bagaimana pola istirahat sehari-hari pasien, bagaimana nutrisi selama atau
sesudah hamil, adakah pantangan terhadap tantangan tertentu, dan diet khusus.
Bagaimana juga frekuensi buar air besar, buang air kecil.

9. Riwayat psikososial
Bagaimana respon klien terhadap kehamilannya, serta respon suami dan
keluarganya.

b. Data Obyektif
Diperoleh langsung melalui pemeriksaan meliputi.
1. Pemeriksaan umum
Meliputi kesadaran, keadaan umum, tinggi badan, respirasi, nadi, suhu, dan
tekanan darah.
- Kesadaran : Apakah composmentis, apatis, samnolen, delirium atau
koma
- Keadaan umum : baik ataukan cukup atau buruk
- Berat Badan : Mengetahui status gizi ibu
- TD / N / S : Td normalnya 120/80 mmHg, suhu normalnya 36,5℃-
37,5℃, nadi normalnya 80-100x/menit.
2. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
- Kepala : Apakah rambutnya bersih/tidak. Pada kepala apakah ada
benjolan abnormal/tidak
- Muka : Apakah pucat/tidak, oedema/tidak, sclera putih/tidak,
conjungtiva merah muda/tidak.

14
- Mulut & gigi :Apakah bibirnya pucat/tidak, ada stomatitis/tidak, gigi
caries/tidak.
- Leher : Apakah ada pembesaran kelenjar tiroid/tidak,
vena jugularis/tidak, kelenjar limfe/tidak.
- Payudara : Sebagai pemeriksaan tindak lanjut dari pemeriksan payudara
antenatal dan segera setelah melahirkan apakah ada komplikasi ppstpartum
misalnya bendungan asi pada payudara, abses payudara, mastitis, yaitu dengan
melihat warna, lesi, vaskularisasi, dan oedema, karakteristik ukuran
(besar/kecil), areola menonjol atau tidak, pengeluaran asi lancer/tidak.

- Abdomen : Apakah ada bekas luka SC/tidak, periksa tinggi fundus uteri
normalnya bila sudah 1 minggu post partum tfu berada di pertengahan pusat
dan simpisi, konsistensinya lunak/keras. Jika lunak maka terjadi pendarahan
yang banyak, kontraksi uterus baim atau tidak.
- Lochea : Amati warnanya apabila sudah lebih dari 1 minggu postpartum
normalnya yang keluar adalah lochea serosa, amati jumlahnya apakah
terjadi lochestasis yaitu lochea yang keluarnya tidak lancar dan bau apakah
terjadi infeksi atau tidak dengan melihat apakah bersih/tidak, jahitan atau
bekas jahitan sudah baik atau tidak, oedema atau tidak.
- Anus : Apakah ada hemoroid atau tidak.

- Ekstermitas :Apakah ada varises/tidak, ada oedema/tidak

3. Pemeriksaan Penunjang
- Pemeriksaan laboratorium
- Hasil konsultasi
- Data kehamilan dan persalinan

2.7.2 Interpretasi Data


Interpretasi data dasar merupakan rangkaian, menghubungkan data
yang diperoleh dengan konsep teori, prinsip relevan untuk mengetahui
kesehatan pasien. Pada langkah ini data diinterpretasikan menjadi diagnosa,
masalah (Varney, 2004).
Meliputi :
Diagnose : Papiah dengan postpartum fisiologis
Ds : Data yang didapatkan sesuai keluhan penunjang diagnosa
Do :Hasil pemeriksaan yang digunakan untuk menunjang
diagnosa.

15
2.7.3 Identifikasi Diagnose / Masalah Potensial
Mengidentifikasi diagnosa dan masalah potensial sesuai dengan
diagnosadan masalah yang sudah diidentifikasi (vamey, 2004)

2.7.4 Identifikasi Kebutuhan Segera


Bidan mengidentifikasi tindakan untuk segera ditangani atau
dikonsultasikan dengan dokter SpOG. Langkah ini mencerminkan
kesinambungan dari proses manajemen kebidanan.

2.7.5 Perencanaan / Intervensi


Meliputi asuha secara menyeluruh dengan rasional.

No Intervensi Rasional
.
1. Jalin komunikasi terapeutik dengan Agar klien lebih kooperatif dan
klien. percaya pada petugas.
2. Jelaskan hasil pemeriksaan pada Klien dan suami mengetahui
klien dan suami keadaan/kondisinya.
3. Berikan HE sesuai dengan Untuk meningkatkan pengetahuan dan
kebutuhan klien pemahaman ibu agar mampu menjaga
kehamilannya.
4. Anjurkan ibu untuk kunjungan Agar ibu mengetahui keadaan serta
ulang. perkembangan janin dan ibu.
2.7.6 Pelaksanaan / implementasi
Langkah ini merupakan pelaksanaan rencana asuhan yang
menyeluruh seperti yang telah diuraikan pada langkah kelima, dilaksanakan
secara efisien dan aman.

No. Implementasi
1 Jalin komunikasi terapeutik dengan klien
2 Jelaskan hasil pemeriksaan pada klien
3 Berikan HE sesuai dengan kebutuhan klien
- Pemberian ASI
- Nutrisi
- Personal hygine
- Tanda bahaya masa nifas
4 Follow up

2.7.7 Evaluasi
Pada langkah ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan kebidanan
yang sudah diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah
benar-benar telah terpenuhi sesuai dengan kebutuhan, dan apakah pelayanan

16
yang telah kita berikan berjalan dengan baik sesuai harapan.
S : Data yang didapatkan dari pernyataan pasien.
O : Data yang diperoleh dari hasil observasi dan pemeriksaan.
A : Penilaian / Diagnosa yang terjadi atas S dan O
P : Perencanaan yang ditentukan sesuai dengan masalah yang terjadi.

17
BAB III
TINJAUAN KASUS

I. PENGKAJIAN
Anamnesa tanggal :08-12-2021 Jam : 17.00 WIB Oleh : Rike Rahmawati

1. DATA SUBYEKTIF
1.1 Identitas

Nama Klien : Ny. T Nama Suami : Tn. M


Umur : 38 th Umur : 41 th
Suku / Bangsa : Jawa / indo Suku / Bangsa : Jawa / indo
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SLTA Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Karyawan Swasta Pekerjaan : Karyawan Swasta
Alamat : Sendangharjo
Rt.02/Rw.05

1.2 Status Perkawinan


Usia pertama menikah : 22 th
Lama Perkawinan : 7 th
1.3 Keluhan Utama
Ibu mengatakan telah melahirkan di RS MEDIKA anak ke kedua pada tanggal
23-11-2021, jam 03.30 WIB secara spontan, jenis kelamin Perempuan, BB
2,900 gr, PB 49cm dan tidak ada keluhan apapun.
1.4 Riwayat Menstruasi
Siklus menstruasi : ±29 hari Menarche : 14th
Lama : 7-8 hari HPHT : 13-2-2021
Warna : Merah TP : 20-11-2021
Bau : Anyir

1.5 Riwayat Kehamilan, Persalinan, Dan Nifas Yang Lalu


No. Suami UK Jns. Penol Penyulit BB/PB H/M L/P Meny
ke Pers usui

18
1. 1 39mg Normal Bidan Tidak 3.500 Hidup L iya
g ada gr/50cm usia 7
thn
2 1 A B O R T U S

3 1 40mg Normal Bidan Tidak 2.900gr/ H P iya


g ada 49cm

1.6 Riwayat Kesehatan / Penyakit Klien


Ibu mengatakan tidak sedang atau tidak pernah menderita penyakit menular, menurun,
menahun seperti DM, Jantung, Hipertensi, Asma, Hiv, Tbc, dll.
1.7 Riwayat Kesehatan / Penyakit Keluarga
Ibu mengatakan keluarga dari kedua belah pihak tidak sedang atau tidak pernah
menderita penyakit menular, menurun, menahun seperti Dm, Jantung, Hipertensi,
Asma, Hiv, Tbc, dll.
1.8 Pola Kehidupan Sehari-hari
- Pola Kehidupan sehari-hari
o Saat hamil : ibu mengatakan makan 3x sehari dengan menu sedang, nasi lauk
pauk sayur dan buah serta minum air putih 4 gelas dalam sehari.
o Saat nifas : ibu mengatakan makan 3x sehari dengan menu sedang, nasi lauk
pauk sayur dan buah serta minum air putih 7 gelas dalam sehari.
- Pola Eliminasi
o Saat hamil : Ibu mengatakan sudah BAK 4x dalam sehari dan BAB 2x dalam
sehari.
o Saat nifas : Ibu mengatakan sudah BAK 3x dalam sehari dan BAB 1x dalam
sehari.
- Pola Aktivitas
o Saat hamil : ibu mengerjakan pekerjaan rumah tangga seperti menyapu,
mengepel, mencuci, dll.
o Saat nifas : ibu mengurus anak serta mengerjakan pekerjan rumah yang ringan-
ringan.
- Pola Istirahat
o Saat hamil : tidur siang 1-2 jam/hari, tidur malam 7-8 jam/hari

19
o Saat nifas : tidur siang 1-2 jam/hari, tidur malam 5-6 jam/hari
- Personal Hygine
o Saat hamil : mandi 2x/hari, mengganti pakaian 2x hari, menggosok gigi 2x/hari
serta keramas 2x/minggu
o Saat nifas : mandi 2x/hari, mengganti pakaian 2x/hari, menggosok gigi 2x/hari
serta keramas 2x/minggu
1.9 Data Psikososial
- Respon ibu dan keluarga terhadap kelahiran bayi.
Ibu mengatakan sangat gembira dan bersyukur karena anak pertamanya lahir dengan
selamat.
- Rencana menyusui bayi
Ibu mengatakan berencana menyusui bayinya sendiri sampai bayi berusia 2th
- Rencana mengasuh bayi.
Ibu mengatakan akan merawat bayinya sendiri dengan bantuan suami dan
keluarganya.
- Rencana KB
Ibu mengatakan akan menggunakan alat kontrasepsi suntik kb 3 bulan.
- Kebiasaan masyarakat
Ibu mengatakan bahwa kebiasaan masyarakat yang menguntungkan yaitu budaya
hajatan untuk kelahiran bayi dan kebiasaan yang merugikan yaitu budaya tarak dan
melotek bayi.

2. DATA OBYEKTIF
2.1 Pemeriksaan Umum
Kesadaran : Composmentis
Ku : Baik
BB : 55 kg
Tekanan Darah : 100/70mmHg
Nadi : 80x/menit
Suhu : 36,5℃
RR : 22x/menit

20
2.2 Pemeriksaan fisik
 Kepala : Tidak dilakukan
 Muka : Tidak ada oedema, normal
 Mata : Tidak ada tanda-tanda icterus, anemis
 Mulut & gigi : Bersih
 Leher : Tidak ada pembengkakan vena jugularis, kelenjar limfe, kelenjar
tiroid
 Payudara : -Bentuk : Simetris, tidak ada benjolan
-Keluaran : Asi lancar
-Putting susu : Menonjol
 Abdomen : -Luka bekas Sc : Tidak ada
-TFU : Tidak teraba
-Kontraksi uterus : Baik
-Konsistensi uterus : Keras
-Kandung kemih : Kosong
 Pengeluaran Pervaginam : -Lochea : Alba
-Warna : Putih kekuningan
-Jumlah : ±10cc
-Bau : Anyir
 Perinium : -Bekas jahitan : Kering
-Kebersihan : Cukup bersih
-Oedema : Tidak ada
-Warna : Putih Kekuningan
-Anus : Tidak ada hemoroid
 Ekstermitas : -Oedema : Tidak ada
-Varises : Tidak ada
2.3 Data penunjang
 Pemeriksaan Lab :-Hb : ± tidak dilakukan
-Protein Urine :-
 Hasil Konsultasi : Tidak ada
 Data kehamilan dan persalinan sekarang
- Uk : 40 minggu

21
- Penyulit : Tidak Ada
- ANC : 10x di bidan
- Proses Persalinan : Spontan
Kala I : Jam 18.30-03.25
Kala II : Jam 03.30-03.55
Kala III : Jam 03.55-04.00
Kala IV : Jam 04.00-06.00
 Keadaan bayi
A (Appearance) / warna kulit : 1 (warna biru pada ekstermitas dan
pink pada tubuh)
P (Puise) / denyut Jantung : 2 (>100x/menit)
G (Grimace) / reflek : 2 (bayi menangis, batuk dan bersih)
A (Activity) / keaktifan : 2 (bergerak aktif)
R (Respirasi) / pernafasan : 2 (baik, teratur menangis kuat)
Total : 8-9 (bayi dalam keadaan baik)
Jenis kelamin : laki-laki
BB/PB : 2.900gr/49cm

II. INTERPRETASI DATA


Diagnosa : P2012 15 hari post partum
DS : Ibu mengatakan telah melahirkan bayi ke 2 pada tanggal 23-11-2021,
jam 03.30 WIB secara spontan, jenis kelamin laki-laki, BB 2.900 gr, PB 49 cm, di
Rumah sakit dan tidak ada keluhan.
DO : Kesadaran : Composment
Ku : Baik
BB : 55 kg
Tekanan Darah : 100/70 mmHg
Nadi : 80x/menit
Suhu : 36,5℃
RR : 22x/menit
Abdomen : - TFU : Tidak teraba
- Kontraksi uterus : baik
- Kandung kemih : kosong

22
Lochea : 15 hari Alba
Jumlah pendarahan : ± 10 cc
Bau : Anyir
Ekstermitas : Tidak ada oedema dan varises luka jahitan sudah baik
TFU : Pertengahan pusat dengan simpisis
Payudara : Keluarnya ASI lancer, tidak ada pembengkakan
Masalah : Tidak ada masalah
Kebutuhan : - Beri HE tentang ASI Eksklusif
- Beri HE tentang kebutuhan nutrisi ibu nifas
- Beri HE tentang melakukan personal hygine yang benar
- Beri HE tentang tanda bahaya pada masa nifas

III IDENTIFIKASI DIAGNOSA POTENSIAL

IV IDENTIFIKASI KEBUTUH

V INTERVENSI

Tanggal : 08-11-2021 Jam : 17.05


Diagnosa : P2012 15 hari post partum fisiologis
Tujuan : setelah diberikan asuhan kebidanan selama 30 menit diharapkan tidak
ada komplikasi pada ibu nifas sehingga tetap dalam keadaan normal.
Kriteria : - Keadaan umum ibu nifas
- ASI keluar dengan lancar
- Tidak ada komplikasi masa nifas
- Ibu berkecukupan nutrisi

No Intervensi Rasional
1 Menjalin komunikasi terapeutik dengan Agar ibu lebih kooperatif dengan petugas /
ibu. bidan
2 Jelaskan hasil pemeriksaan pada ibu Agar tahu keadaan ibu dan janinnya.
3 Berikan HE tentang : Untuk meningkatkan pengetahuan ibu agar
a) Pemberian ASI eksklusif ibu mampu menjaga diri
b) Kebutuhan nutrisi ibu nifas
c) Melakukan personal hygine yang

23
benar
d) Tanda bahaya masa nifas
4 Follow up Agar ibu tahu kapan kunjungan ulang

VI IMPLEMENTASI
Tgl/jam IMPLEMENTASI
1. Menjalin komunikasi terapeutik dengan ibu
2. menjelaskan hasil pemeriksaan :
KU : baik
Kesadaran : composmetis
Tekanan Darah : 100/70mmHg
Nadi : 80x/menit
Suhu : 36,5℃
RR : 22x/menit
BB : 55 kg
3. memberikan HE tentang :
a) Pemberian ASI ekslusif
ASI eksklusif (menurut WHO) adalah pemberian ASI saja pada bayi
pada usia 6 bulan tanpa tambahan cairan atau makanan lain. ASI dapat
diberikan sampai bayi usia 2 tahun.
b) Kebutuhan nutrisi masa nifas
- Menganjurkan ibu untuk makan makanan yang banyak mengandung
banyak nutrisi untuk mempercepat pemulihan ibu, seperti :
1. Memperbanyak minum air putih, minimal 8 gelas per hari
2. Banyak mengkonsumsi makanan berprotein
3. Memperbanyak mengkonsumsi buah-buahan
- Dan menganjurkan ibu untuk tidak tarak, guna untuk mempercepat
pemulihan ibu
c) Melakukan personal hygine yang benar
- Menganjurkan pada ibu untuk mengganti pembalut secara rutin dan
jangan menunggu terasa penuh.
- Cebok dari arah depan ke belakang dan tanpa menggunakan sabun
dengan parfum serta cairan pembersih kewanitaan lainnya.
d) Tanda bahaya masa nifas
- Suhu badan meningkat atau turun
- Tekanan darah meningkat atau turun
- Kesadaran gelisah atau koma
- Terjadi gangguan involusi uterus
- Lochea berbau, bernanah serta kotor
4.Follow up
Tanggal 23 Desember 2021 atau jika ada tanda-tanda bahaya nifas

24
VII EVALUASI
S : Ibu mengatakan sudah mengerti apa yang telah dijelaskan bidan tentang
pemberian ASI eksklusif, kebutuhan nutrisi masa nifas, melakukan personal hygine
yang benar, serta tanda bahaya masa nifas.
O : Kesadaran : Composmentis
KU : Baik
BB : 55 Kg
Tekanan Darah : 100/70mmHg
Nadi : 80x/menit
Suhu : 36,5℃
RR : 22x/menit
Abdomen : - TFU : Tidak teraba
- Kontraksi Uterus : Baik
- Kandung kemih : kosong
- Lochea : Alba
- Jumlah perdarahan : ± 10 cc
- Bau : Anyir
- Ekstermitas : Tidak ada oedema dan varises, Luka jahitan sudah
mengering
Payudara : keluarnya ASI lancar, tidak ada pembengkakan.

A : P2012 15 hari post partum fisiologis


P : Beri HE tentang
- Pemberian ASI eksklusif
- Kebutuhan nutrisi masa nifas
- Personal hygine yang benar
- Tanda bahaya masa nifas

25
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Masa nifas atau post partum disebut juga puerpurium yang berasal dari
Bahasa latin yaitu dari kata “Puer” yang artinya bayi dan “Parous” berarti
melahirkan. Nifas yaitu darah yang keluar dari rahim karena sebab melahirkan
atau setelah melahirkan (Anggraeni, 2010). Asuhan Kebidanan komprehensif
pada Ny “T ” usia 38th merupakan pasien postpartum 14 hari di polindes BPM
NANIK SULISTIYANINGSIH. Asuhan masa nifas yang diberikan pada Ny “T”
dilakukan untuk mencegah terjadinya komplikasi pada masa nifas serta
pemberian asi yang benar terhadap bayi baru lahir dengan cara memberikan HE
mengenai pemberian ASI eksklusif, kebutuhan nutrisi masa nifas, cara melakukan
personal hygine yang baik dan benar, serta apa saja tanda bahaya pada masa
nifas.

4.2 Saran
1. Bagi institusi dapat dijadikan bahan evaluasi pada penelitian berbasis
Continuity of Care.
2. Bagi mahasiswa dapat lebih mempelajari asuhan-asuhan dalam ruang lingkup
kebidanan, sehingga penelitian yang dilakukan dapat lebih baik lagi hasilnya.
3. Bagi pemberi asuhan, guna memberikan asuhan yang memperhatikan
kepentingan ibu sebaiknya kualitas pelayanan kebidanan lebih ditingkatkan.
Pengkajian dilakukan lebih mendalam sehingga keluhan-keluhan ibu dapat
teratasi dengan baik.
4. Bagi ibu sebaiknya lebih terbuka dengan pemberi asuhan, sehingga dapat
menyampaikan keluhan atau kondisi kesehatannya tanpa ada rasa malu atau
canggung dan percaya pada pemberi asuhan bahwa tindakan yang dilakukan
sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.

26

Anda mungkin juga menyukai