OLEH :
Laporan klinik kebidanan yang berjudul asuhan kebidanan pada Ny “A” GII P10001 UK 39-
40 Minggu,Tunggal,Hidup,Inpartu Kala I Fase Laten Dengan Persalinan Normal Di Ruang
Bersalin RSNU Tuban ini telah disetujui sebagai laporan praktik kebidanan.
Dalam Rangka praktek klinik kebidanan yang dilaksanakan oleh mahasiswa kebidanan
Institut Ilmu Kesehatan Nahdlatul Ulama Tuban
Nama : Wida Dwi Yulianti
NIM : 19.17.1.149.032
Tanggal : 1 November s/d 15 November 2021
Tahun Akademik :2021-2022
Syukur alhamdulillah kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah- Nya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan laporan asuhan kebidanan dengan judul
asuhan kebidanan pada Ny “A” GII P10001 UK 39-40 Minggu,Tunggal,Hidup,Inpartu Kala I Fase
Laten Dengan Persalinan Normal Di Ruang Bersalin RSNU Tuban
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................3
DAFTAR ISI...................................................................................................................................5
BAB I...............................................................................................................................................6
PENDAHULUAN...........................................................................................................................6
Latar Belakang.............................................................................................................................6
Tujuan..........................................................................................................................................7
Tujuan umum...........................................................................................................................7
Tujuan khusus...........................................................................................................................7
Metode Pembahasan....................................................................................................................7
Sistematika Penulisan..................................................................................................................7
BAB II.............................................................................................................................................8
TINJAUAN TEORI.........................................................................................................................8
2.1 Konsep Persalinan..................................................................................................................8
2.2 Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Menurut Hellen Varney................................................18
BAB III..........................................................................................................................................25
TINJAUAN KASUS.....................................................................................................................25
3.1 Asuhan Kebidanan Ibu Bersalin..........................................................................................25
BAB IV..........................................................................................................................................34
PENUTUP.....................................................................................................................................34
4.1. Kesimpulan.........................................................................................................................34
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................36
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Persalinan adalah dimana bayi,plasenta dan selaput ketuban keluar dari uterus ibu
bersalin. Persalinan yang normal terjadi pada usia kehamilan 37 minggu atau lebih tanpa
penyulit. Pada akhir kehamilan ibu dan janin mempersiapkan diri untuk menghadapi
proses persalinan. Janin bertumbuh dan berkembang dalam proses persiapan menghadapi
kehidupan di luar rahim. Ibu menjalani berbagai perubahan fisiologis selama hamil
sebagai persapan menghadapi proses persalinan dan untuk berperan sebagai ibu.
Persalinan dan kelahiran adalah akhir kehamilan dan titik dimulainya kehidupan
diluar rahim bagi bayi baru lahir. Persalinan dimulai sejak utrus berkontraksi dan
menyebabkan perubahan pada serviks yang membuka dan menipis dan berakhir dengan
lahirnya bayi beserta plasenta secara lengkap.
Sekitar 25%-50% kematian wanita usia subur di Negara miskin disebabkan oleh
masalah kehamilan dan persalinan,dan nifas. Pada tahun 2015, WHO memperkirakan di
seluruh dunia setiap tahunnya lebih dari 585.000 ibu hamil meninggal saat hamil atau
bersalin (Kemenkes RI,2015).
Pada tahun 2013 penyebab terbesar kematian yaitu perdarahan sebesar
30,3%,hipertensi 27,1%,infeksi 7,3%,partus lama 1,8% dan lain-lain 40,8%. Perlu
diketahui bahwa partus lama selama proses persalinan dapat menyebabkan infeksi,
kehabisan tenaga dan perdarahan post partum.
Persalinan normal terjad melalui empat kala persalinan, dimulai dari kala I
(pembukaan 0-10 cm), kala II (kala pengeluaran), kala III (kala uri), kala IV (kala
pengawasan). Proses dinamik dari persalinan meliputi empat komponen adalah passager
(janin), passage (pelvis ibu),power (kontraksi uterus) dan psikis (status emosional ibu).
Bila persalinan dimulai interaksi antara passeger,passage, power dan psikis harus sinkron
untuk terjadinya kelahiran pervaginam secara spontan (Lpckhart A & Saputra L, 2014).
Persalinan kala I pada ibu inpartu biasanya mengalami nyeri persalinan yang
durasi, frekuensi dan kekuatannya semakin meningkat setiap waktu sehingga ibu inpartu
kala I membutuhkan kenyamanan untuk mengurangi nyeri persalinan. Oleh karena itu
dalam bidang anastesiologi telah mengembangkan berbagi macam pengobtan untuk
mengurangi rasa sakit dan ketakutan selama proses persalinan.
Nyeri persalinan yang terjadi dapat dikurangi dengan pemebrian teknik endorphin
message sehingga dapat mengurangi nyeri persalinan yang terjad. Endorphin message
bisa menjadi salah satuusaha induksi alami, karena saat melakukan endorphin massage
hormon oksitosin akan keluar dan ini bisa mengurangi rasa tidak nyaman atau rasa nyeri
persalinan kala I.
Tujuan
Tujuan umum
Setelah mempelajari teori tentang persalinan fisiologis diharapkan mahasiswa mampu
memberikan pengalaman yang nyata dan sesuai dengan standar, Askeb pada Ny “A”
GIIP10001 uk 39-40 minggu,hidup,tunggal,inpartu kala I fase laten dengan persalinan
normal.
Tujuan khusus
Setelah mempelajari persalinan fisiologis diharapkan mahasiswa mampu :
Mahasiswa mampu melakukan Pengkajian data subjektif dan objektif ibu bersalin
Mahasiswa mampu mengintrepretasi data ibu bersalin
Mahasiswa mampu mengidentifikasi diagnosa potensial yang ada/yang mungkin
terjadi pada ibu bersalin
Mahasiswa mampu mengidentifikasi kebutuhan segera ibu bersalin
Mahasiswa mampu merencanakan asuhan secara menyeluruh pada ibu bersalin
Mahasiswa mampu melaksanakan perencanaan pada ibu bersalin
Mahasiswa mampu melakukan evaluasi dan merencanakan asuhan secara
menyeluruh pada ibu bersalin
Metode Pembahasan
Makalah ini disusun dengan cara praktek studi kasus konsultasi dengan pembimbing
akademik dan pembimbing dilahan praktik
Sistematika Penulisan
Dalam makalah ini disusun sebagai berikut :
BAB I : Pendahuluan
BAB II : Tinjauan Teori
BAB III : Tinjauan Kasus
BAB IV : Penutup
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Konsep Persalinan
2.1.1 Pengertian Persalinan
Persalinan merupakan proses pergerakan keluarnya janin, plasenta, dan membran
dari dalam rahim melalui jalan lahir. Proses ini berawal dari pembukaan dan dilatasi
serviks sebagai akibat kontraksi uterus dengan frekuensi, durasi, dan kekuatan yang
teratur. Mula-mula kekuatan yang muncul kecil, kemudian terus meningkat sampai pada
puncaknya pembukaan serviks lengkap sehingga siap untuk pengeluaran janin dari
rahim ibu (Rohani, Saswita, & Marisah, 2014).
Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks dan janin turun ke dalam
jalan lahir. Persalina dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi
pada kehailan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang
kepala, tanpa komplikasi baik ibu maupun janin (Asri & Clervo, 2014).
Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa persalinan adalah proses
pengeluaran hasil konsepsi berupa janin, plasenta, dan membran dari dalam rahim
melalui jalan lahir.
2.1.2 Lima Benang Merah dalam Asuhan Persalinan Normal
Ada lima aspek dasar, atau lima benang merah, yang penting dan saling terkait
dalam asuhan persalinan normal yang bersih dan aman, termasuk Inisiasi Menyusu Dini
dan beberapa hal yang wajib dilaksanakan bidan yaitu:
a. Aspek Pengambilan Keputusan Klinik
Membuat keputusan klinik adalah proses pemecahan masalah yang digunakan
untuk merencanakan asuhan bagi ibu dan bayi baru lahir. Hal ini merupakan proses
sistematik dalam mengumpulkan data, mengidentifkasi masalah, membuat diagnosis
kerja atau membuat rencana tindakan yang sesuai dengan diagnosis, melaksanakan
rencana tindakan dan akhirnya mengevaluasi hasil asuhan atau tindakan yang telah
diberikan kepada ibu dan/atau bayi baru lahir (GAVI, 2015).
b. Asuhan Sayang Ibu dan Bayi
Asuhan sayang ibu dan bayi adalah asuhan dengan prinsip saling menghargai
budaya, kepercayaan, dan keinginan sang ibu. Tujuan asuhan sayang ibu dan bayi
adalah memberikan rasa nyaman pada ibu dalam proses persalinan dan pada masa
pasca persalinan. Salah satu prinsip dasar asuhan sayang ibu adalah
mengikutsertakan suami dan keluarga untuk memberi dukungan selama proses
persalinan dan kelahiran bayi. Asuhan tersebut bisa mengurangi jumlah persalinan
dengan tindakan (GAVI, 2015).
c. Pencegahan Infeksi
Pencegahan Infeksi mutlak dilakukan pada setiap melaksanakan pertolongan
persalinan, hal ini tidak hanya bertujuan melindungi ibu dan bayi dari infeksi atau
sepsis namun juga melindungi penolong persalinan dan orang sekitar ataupun yang
terlibat dari terkenanya infeksi yang tidak sengaja. Tindakan pencegahan infeksi (PI)
tidak terpisah dari komponenkomponen lain dalam asuhan sebelum persalinan,
selama dan setelah persalinan dan kelahiran bayi. Tindakan ini harus diterapkan
dalam setiap aspek asuhan untuk melindungiibu, bayi baru lahir, keluarga, penolong
persalinan dan tena ga kesehatan dari infeksi bakteri, virus dan jamur (GAVI, 2015).
Dilakukan pula upaya untuk menurunkan risiko penularan penyakitpenyakit
berbahaya yang hingga kini belum ditemukan pengobatannya seperti Hepatitis dan
HIV (GAVI, 2015).
1) Prinsip-Prinsip Pencegahan Infeksi
a) Setiap orang (ibu, bayi baru lahir, penolong persalinan) harus dianggap
dapat menularkan karena penyakit yang disebabkan infeksi dapat bersifat
asimptomatik (tanpa gejala).
b) Setiap orang harus dianggap berisiko terkena infeksi.
c) Permukaan benda di sekitar kita, peralatan dan benda-benda lainnya yang
akan dan telah bersentuhan dengan permukaan kulit yang tidak utuh, lecet
selaput mukosa atau darah harus dianggap terkontaminasi hingga setelah
digunakan harus diproses secara benar. Jika tidak diketahui apakah
permukaan, peralatan atau benda lainnya telah diproses dengan benar maka
semua itu harus dianggap masih terkontaminasi.
d) Risiko infeksi tidak bisa dihilangkan secara total tapi dapat dikurangi hingga
sekecil mungkin dengan menerapkan tindakan-tindakan pencegahan Infeksi
secara benar dan konsisten (GAVI, 2015).
2) Pencegahan Infeksi pada Asuhan Persalinan Normal
Hal-hal yang harus dilaksanakan dalam pertolongan persalinan adalah pedoman
pencegahan infeksi yang terdiri dari Cuci Tangan, Memakai Sarung Tangan,
Perlindungan Diri, Penggunaan Antiseptik dan Desinfektan, Pemrosesan Alat,
penanganan peralatan tajam, pembuangan sampah, kebersihan lingkungan
(GAVI, 2015).
d. Pencatatan SOAP dan Partograf
Pendokumentasian adalah bagian penting dari proses membuat keputusan klinik
dalam memberikan asuhan yang diberikan selama proses persalinan dan kelahiran
bayi (GAVI, 2015). Pendokumentasian SOAP dalam persalinan:
1) Pencatatan selama fase laten kala I persalinan.
2) Dicatat dalam SOAP pertama dilanjutkan dilembar berikutnya.
3) Observasi denyut jantung janin, his, nadi setiap 30 menit.
4) Observasi pembukaan, penurunan bagian terendah, tekanan darah, suhu setiap 4
jam kecuali ada indikasi (GAVI, 2015).
Partograf merupakan alat untuk memantau kemajuan persalinan yang dimulai sejak
fase aktif (Mutmainah, Johan & Llyod, 2017).
e. Rujukan
Sistem Rujukan adalah suatu sistem jaringan fasilitas pelayanan kesehatan
yang memungkinkan terjadinya penyerahan tanggung jawab secara timbale balik atas
masalah yang timbul baik secara vertical maupun horizontal ke fasilitas pelayanan
kesehatan yang lebih kompeten (Purwoastuti dan Walyani, 2015).
Rujukan ada 2 jenis yaitu rujukan medic dan rujukan kesehatan. Rujukan medic
antara lain transfer of patient (konsultasi penderita untuk keperluan diagnostic,
pengobatan dan tindakan operatif), transfer of specimen (pengiriman specimen untuk
pemeriksaan laboratorium yang lebih lengkap), transfer of knowledge (pengiriman
tenaga yang lebih kompeten atau ahli untuk meingkatkan mutu pelayanan setempat).
Rujukan kesehatan adalah hubungan dalam pengiriman, pemeriksaan bahan ke
fasilitasyang lebih mapu dan lengkap (Purwoastuti dan Walyani,2015).
2.1.3 Sebab – Sebab Mulainya Persalinan
a. Teori Keregangan
Otot rahim mempunyai kemampuan meregang dalam batas tertentu, setelah melewati
batas tertentu, maka akan terjadi kontraksi sehingga persalinan dapat dimulai
(Rohani, Saswita, & Marisah, 2014).
b. Teori Penurunan Progesteron
Proses penuaan plasenta terjadi mulai umur kehamilan 28 minggu, di mana terjadi
penimbunan jaringan ikat sehingga pembuluh darah mengalami penyempitan dan
buntu. Produksi progesteron mengalami penurunan sehingga otot rahim lebih sensitif
terhadap oksitosin akibatnya, otot rahim mulai berkontraksi setelah tercapai tingkat
penurunan progesteron tertentu (Rohani, Saswita, & Marisah, 2014).
c. Teori Oksitosin Internal
Oksitosin dikeluarkan oleh kelenjar hipofisis pars posterior. Perubahan
keseimbangan estrogen dan progesteron dapat mengubah sensitivitas otot rahim
sehingga sering terjadi kontraksi Braxton Hicks. Menurunnya konsentrasi
progesteron akibat tuanya usia kehamilan menyebabkan oksitosin meningkatkan
aktivitas sehingga persalinan dimulai (Rohani, Saswita, & Marisah, 2014).
d. Teori iritasi mekanik
Dibelakang serviks terdapat ganglion servikale. Bila ganglion ini digeser atau ditekan
oleh kepala janin akan menimbulkan kontraksi (Mutmainah, Johan & Llyod, 2017).
e. Teori Prostaglandin
Konsentrasi prostaglandin meningkat sejak umur kehamilan 15 minggu, yang
dikeluarkan oleh desidua. Pemberian prostaglandin saat hamil dapat menimbulkan
kontraksi otot rahim sehingga konsepsi dapat dikeluarkan. Prostaglandin dianggap
sebagai pemicu terjadinya persalinan (Rohani, Saswita, & Marisah, 2014)
2.1.4 Tahapan Persalinan
a. Kala I (Kala Pembukaan)
Inpartu ditandai dengan keluarnya lendir bercampur darah karena serviks mulai
membuka dan mendatar. Darah berasal dari pecahnya pembuluh darah kapiler sekitar
kanalis servikalis karena pergeseran-pergeseran, ketika serviks mendatar dan
membuka (Rohani, Saswita, & Marisah, 2014).
Kala I persalinan dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus dan pembukaan serviks,
sehingga mencapai pembukaan lengkap (10 cm)
Persalinan kala I dibagi menjadi dua fase, yaitu fase laten dan fase aktif (Rohani,
Saswita, & Marisah, 2014).
1) Fase laten, di mana pembukaan serviks berlangsung lambat dimulai sejak awal
kontraksi yang menyebabkan penipisan dan pembukaan secara bertahap sampai
pembukaan 3 cm, berlangsung dalam 7-8 jam (Rohani, Saswita, & Marisah,
2014).
2) Fase aktif (pembukaan serviks 4-10 cm), berlangsung selama 6 jam dan dibagi
dalam 3 subfase.
a) Periode akselerasi: berlangsung selama 2 jam, pembukaan menjadi 4 cm.
b) Periode dilatasi maksimal : berlangsung selama 2 jam, pembukaan
berlangsung cepat menjadi 9 cm.
c) Periode deselerasi : berlangsung lambat, dalam 2 jam pembukaan jadi 10
cm atau lengkap (Rohani, Saswita, & Marisah, 2014).
Pada fase aktif persalinan, frekuensi dan lama kontraksi uterus umumnya
meningkat (kontraksi dianggap adekuat jika terjadi tiga kali atau lebih dalam
waktu 10 menit dan berlangsung selama 40 detik atau lebih) dan terjadi
penurunan bagian terbawah janin. Berdasarkan kurve Friedman, diperhitungkan
pembukaan primigravida 1 cm/jam dan pembukaan multigravida 2 cm/jam.
Mekanisme membukanya serviks berbeda antara primigravida dan multigravida.
Pada primigravida, ostium uteri internum akan membuka lebih dulu, sehingga
serviks akan mendatar dan menipis, kemudian ostium internum sudah sedikit
terbuka. Ostium uteri internum dan eksternum serta penipisan dan pendataran
servkas terjadi dalam waktu yang sama (Rohani, Saswita, & Marisah, 2014).
Kepala
Rambut : Untuk mengetahui rambut klien bersih/ tidak, ada ketombe/tidak,
rontok/tidak (Manuaba, 2009).
Muka : Untuk mengetahui ada oedema atau tidak, pucat atau tidak Pada
kasus pre eklampsia berat pemeriksaan pada Ibu tardapat oedema (Wiknjosastro, 2008).
Mata : Untuk mengetahui oedema/tidak, conjungtiva kemerahan atau tidak,
sklera putih atau tidak (Manuaba, 2008 ).
Hidung : Untuk mengetahui simetris/tidak, bersih/tidak, ada polip/tidak (Varney,
2007).
Telinga : Untuk mengetahui simetris/tidak, ada serumen/tidak, bersih/tidak
(Hidayat, 2006).
Mulut/gusi/gigi : Untuk mengetahui ada stomatitis/ tidak, ada caries / tidak , berdarah /
tidak (Wiknjosastro, 2008)
Leher : Untuk mengetahui adakah pembesaran pada kelenjar
gondok,tumor/tidak, kelenjar limfe/tidak (Hidayat, 2008 ).
Dada dan Axilla Mammae Menurut Varney (2004) :
Pembesaran : Ada pembesaran/tidak
Tumor : Ada benjolan tumor/tidak
Simetris : Simetris/tidak
Areola : Hyperpigmentasi/tidak
Puting susu : Menonjol/tidak
Kolostrum : Sudah keluar/belum
Axilla : Adakah benjolan/tidak, nyeri tekan/tidak (Varney, 2004).
Ekstremitas
Atas/ tangan : Apakah ada oedema/tidak, jari lengkap/tidak, ada
kelainan/tidak.
Bawah/ kaki : Apakah ada varices/tidak, oedema/tidak, jari lengkap/tidak, ada
kelainan/tidak (Wiknjosastro, 2006).
3. Data Penunjang
Data penunjang diperlukan untuk mengetahui pemeriksaan laboratorium (Varney,
2007). Hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan protein urine 5 gram atau lebih,
pemeriksaan urine didapatkan dengan warna keruh dengan butiran (Wiknjosastro,
2006).
Data Kehamilan dan persalinan sekarang yaitu : umur kehamilan, penyulit yang
menyertai saat persalinan,periksa kehamilan berapa kali, proses persalinan berapa jam
mulai dari kala I sama kala IV.
Keadaan bayi ketika lahir yaitu nilai Apgar skore,jenis kelamin,berat badan dan
panjang badan serta adakah kelainan kongenital.
2.2.2 Langkah Kedua : Intrepretasi Data
Interpretasi data dasar merupakan rangkaian, menghubungkan data yang
diperoleh dengan konsep teori, prinsip relevan untuk mengetahui kesehatan pasien. Pada
langkah ini data diinterpretasikan menjadi diagnosa, masalah (Varney, 2004). Meliputi :
Ny X G…P…A…Uk…
Data Subyektif : data yang diperoleh dari keterangan klien atau keluarga (Verney,
2004)
Data Obyektif : data diperoleh dari pemeriksaan oleh tenaga medis/bidan
2.2.3 Langkah Ketiga : Diagnosa Potensial
Mengidentifikasi masalah atau diagnosa potensial yang sudah diidentifiaksi
(Vamey, 2004).
Data Perkembangan
Dalam Karya Tulis Ilmiah ini penulis menggunakan data perkembangan berupa SOAP
menurut Varney (2004), adalah sebagai berikut:
S : Subyektif
Menggambarkan pendokumentasian hasil pengumpulan data klien melalui anamnesa.
O : Obyektif
Menggambarkan pendokumentasian hasil pemeriksaan fisik klien, dalam data fokus
untuk mendukung Assesment.
A : Assesment
Menggambarkan pendokumentasian hasil analisa interpretasi data subyektif dan obyekif
dalam suatu identifikasi : Diagnosa atau masalah Antisipasi diagnosa atau masalah
potensial.
P : Planning
Menggambarkan pendokumentasian tindakan dan evaluasi dari perencanaan, berdasarkan
assessment.
BAB III
TINJAUAN KASUS
3.1 Asuhan Kebidanan Ibu Bersalin
I. PENGKAJIAN
Anamnesa tanggal : 1 November 2021 Jam : 07.00 WIB Oleh : Wida Dwi
1. DATA SUBYEKTIF
a. Identitas
Nama klien : Ny A” Nama Suami : Tn “S”
Umur : 32 tahun Umur : 33 tahun
Bangsa/Suku : Jawa Bangsa/Suku : Jawa
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SD Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Serabutan
Alamat : Perungguhan kulon, Semanding
b. Alasan Masuk
Ibu hamil anak kedua dengan usia kehamilan 9 bulan mengeluh kenceng-
kenceng sejak pukul 04.00 dan mengeluarkan lendir darah.
c. Riwayat Kehamilan, Persalinan, dan Nifas yang Lalu
No Intervensi Rasional
1. Jalin komunikasi terapeutik Agar klien lebih kooperatif
dengan klien
2. Lakukan pemeriksaan TTV dan Untuk mengetahui kondisi
observasi CHPB pasien Untuk mengetahui
kemajuan persalinan
3. Berikan HE/KIE pada ibu dan Agar penurunan kepala lebih
keluarga pasien cepat turun dan agar ibu
-Relaksasi melewati persalinan dengan
-Support benar
-Nutrisi
-Elimnasi
4. Kolaborasi dengan dokter dalam Agar mempermudah saat
pemberian terapi dan pimpinan persalinan dan Agar proses
pertolongan persalinan berjalan lancar dan
tidak terjadi komplikasi pada
ibu dan janin.
VI. IMPLEMENTASI/PELAKSANAAN
Tanggal : 1 November 2021 Jam : 15.00 WIB
Waktu Implementasi
Pemeriksaan
1 Jalin komuniksi terapeutik dengan klien
November2021
/15.00 WIB
15.05 WIB Memberitahu tindakan yang akan dilakukan dan
memberitahu ibu hasil pemeriksaannya bahwa ibu dan
janin dalam keadaan baik dan mengobservasi
pembukaan dengan partograf
15.10 WIB Memberikan HE :
-Relaksasi :menganjurkan ibu untuk relaksasi seperti
mendengarkan music atau menonton drakor
-Support :memberi dukungan dengan member
motivasi
Eliminasi : menganjurkan ibu untuk buang air besar
dan air kecil.
Nutrisi :menganjurkan ibu untuk makan dan minum
15.20 WIB Menyiapkan partus set, obat, alat, DLL
1. Persiapan perlindungan diri
Celemek plastic
Sepatu boot
Masker
Handuk bersih
Kacamata
Penutup kepala
Mencuci tangan 7 langkah
2. Peralatan steril atau DTT partus set (dalam wadah
steril yang berpenutup)
2 klem Kelly/ klemkocher
Gunting tali pusat
Benang tali pusat/ klem plastic
Kateter nelaton
Gunting episiotom
2 pasang sarung tangan
Kasa/ kain kecil 5 buah
Gulungan kapas basah (1 kom kapas DTT, 1
kom alat DTT)
Tabung suntik 2,5 ml atau 3
3. Heacting set (penjahitan episiotomi)
Tabung suntik 10 ml beserta jarum suntik
1 pinset anatomi dan 1 pinset sirurgis
Pegangan jarum/ nald pooder
4.Memberikan terapi
-infus RL 20 TPM
-Misoprostol 50mg/6jam
-Observasi CHPB
KALA III
Tgl/Jam Implementasi
1/11/2021, 1. Manajemen aktif kala III, PPT, pindah klem 5-10 cm didepan vulva, posisi
15.46WIB tangan kiri mendorong bagian atas simpisis ranial dorso ranial, sampai ada
tanda-tanda lepasnya plasenta yaitu semburan darah tiba-tiba, uterus globuler,
tali pusat bertambah panjang dan putar searah jarum jam sampai semua
plasenta lahir, pukul 16.55 WIB plasenta lahir lengkap, kotiledon lengkap dan
tidak ada yang robek dari bagia plasenta.
2. Cek ulang perdarahan dan ada robekan drajat 2 dan dilakukan penjahitan
dengan anastesi, Mengajarkan keluarga untuk tetap massase fundus agar tetap
teraba keras karena itu yang bagus.
3. Asuhan pasca persalinan cek kontraksi, pastikan kandung kemih kosong,
plasenta ditaruh di bak plasenta, celup tangan dalam larutan clorin 0,5 %, dan
bersihkan ibu dari paparan darah, cairan ketuban, lendir di tempat tidur ibu
berbaring, ibu nyaman di kenakan jarik untuk menutupi badan ibu, letakkan
semua alat bekas pakai ke dalam larutan clorin 0,5 %, dan kita langsung ke bayi
karena bayi kecil langsung kita ukur PB 50 cm, lingkar kepala 32 cm, lida 31
cm, lila 10 cm, dan kita suntik vit K di paha kiri langsung di bungkus dengan
bedong untuk kehangatan bayi dan di taruh di bawah lampu berjarak 60 cm dan
lepas sarung tangan melanjutkan untuk melengkapi partograf setelah 1 jam
suntik Hepatitis B di paha kanan bayi.
KALA IV
Ja Waktu Tekanan Nad Suhu Tinggi Kontraks Kandung Perdarahan
m Darah i Fundus Uteri i Uterus Kemih
ke
1. 16.15 110/70 88 36 2 jr di bwh Keras 25cc 10 cc
pst
16.30 110/70 88 2 jr di bwh Keras 25cc 10 cc
pst
16.45 110/70 88 2 jr di bwh Keras 25cc 10 cc
pst
17.00 110/80 88 2 jr di bwh Keras 25cc 10 cc
pst
2. 17.30 110/70 88 36,5 2 jr di bwh Keras 25cc 10 cc
pst
18.00 110/70 88 2 jr di bwh Keras 25cc 10 cc
pst
VII.EVALUASI
Tanggal : 1 November 2021 Pukul : 17.45 WIB
S : Ibu mengatakan nyeri luka pada perineum sedikit berkurang
O : Kesadaran : Composmentis
Keadaan Umum : Baik
TB/BB : 157 cm/76 kg
Tensi/Nadi/Suhu : 110/70 mmHg, 80x/menit, 36°C
RR : 21x/menit
TFU : 2 jari di bawah pusat
Perdarahan : 100 cc
Keadaan perineum : Masih basah
Kontraksi uterus : Keras,Globular
Kandung kemih : 25cc
A : P20002 2 jam post partum
P : 1. Lakukan Observasi TTV,Kontraksi,Perdarahan dan Keluhan utama
2. Berikan HE tentang :
a. Tanda bahaya masa nifas
b. Nutrisi
c. Mobilisasi dini
d. Personal hygiene
e. Meneteki yang benar dan asi eksklusif di masa pandemi
f. Perawatan bayi sehari-hari
g. Perawatan tali pusat
3. Kolaborasi dengan dokter
a. Infus RL drip Oxytocin 20 IU 28tpm
Per Oral :
b. Asam Mefenamat 500 gr 3x1 tablet
c. Nonemi 2x13.
d.Follow up 6 jam kemudian atau jika ada keluhan
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Setelah melakukan Asuhan Kebidanan persalinan Fisiologis pada ibu bersalin didapatkan
kesimpulan bahwa dalam pengkajian telah dilakukan pengumpulan data yang meliputi data
subjektif dan objektif. Dari pengkajian tersebut diambil suatu diagnosa. Intervensi yang
diberikan disesuaikan dengan ketentuan yang ada, sedangkan penerapannya disesuaikan
dengan situasi dan kondisi yang ada. Evaluasi dilakukan setelah implementasi dilakukan,
yang menunjukkan bahwa ibu bersalin mengalami kemajuan yaitu; mengetahui tentang
keadaan/kondisi pasca bersalin, dan ibu akan memeriksakan keadaannya ke dokter
Kandungan.untuk mencegah hal2 yang tidak diinginkan.
Dalam persalinan , pengetahuan, perawatan dan dukungan suami dan keluarga sangatlah
penting karena dapat mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan janin dalam
kandungan. Dengan demikian seorang Bidan harus mampu memberikan asuhan kebidanan
ibu bersalin dengan tepat sesuai dengan Standart Profesi Kebidanan sehingga ibu dapat
beradaptasi terhadap perubahan pasca bersalin dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Syaifuddin, Abdul Bari. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakarta : YBPSP.
Wiknjosastro, Hanifa. dkk. 2005. Ilmu Kandungan. Jakarta: Penerbit Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.
Balitbangkes.2016. Sistim Registrasi Sampel.Surabaya:Kementrian Kesehatan
Dewi. Kti.Di Akses Pada Tanggal 17 Oktober 2020 Di Http://Repository.
Ump.Ac.Id/3900/3/Dewi%20indah%20wulandari%20bab%20ii.Pdf
Luvizhea.https://luvizhea.com/masa-nifas-setelah-melahirkan-normal-dan-caesar/
Marmi (2011). Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas “ Puerperium Care”. Pustaka Pelajar.
Yogyakarta