Anda di halaman 1dari 26

ASUHAN KEBIDANAN

PADA Ny. “N” P100001 POSTPARTUM HARI KE-10, DENGAN PERSALINAN


NORMAL
Di POLINDES PERBON BRAHMANITA

OLEH :
DYAH AULIA ERVINA
19171149005

Dosen Pebimbing :
NUR CHOLILA., S.Tr.Keb., M.Kes
PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN


INSTITUT ILMU KESEHATAN NAHDLATUL ULAMA TUBAN
TAHUN AJARAN 2020/2021
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIKUM PNC POLINDES BIDAN BRAHMANITA
Laporan klinik kebidanan yang berjudul asuhan kebidanan pada PADA Ny “N”
P100001 POSTPARTUM HARI KE-10, DENGAN PERSALINAN NORMAL di BPM
Brahmanita ini telah disetujui sebagai laporan praktik kebidanan.
Dalam Rangka praktek klinik kebidanan yang dilaksanakan oleh mahasiswa
kebidanan Institut Ilmu Kesehatan Nahdlatul Ulama Tuban
Nama : Dyah Aulia Ervina
NIM : 19.17.1.149.005
Tanggal : 16 november 2021
Tahun Akademik :2021-2022

Tuban, 16 November 2021


Mengetahui,

Pembimbing Akademik Praktik Pembimbing Praktik Lapangan

Nur Cholila.,S.Tr.Keb.,M.Kes Brahmanita Dwiastuti.,Amd.Keb


KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah- Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan asuhan kebidanan dengan judul “….
Dalam penyusunan laporan asuhan kebidanan ini tidak lepas dari bantuan dan
dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. H. Mifahul Munir, S.KM, M.Kes, DIE selaku Rektor Institut Ilmu Kesehatan
Nahdlatul Ulama Tuban yang telah memberikan kesempatan untuk melaksanakan penelitian.
2. Ibu Aris Puji Utami,SST., M.Kes selaku Kaprodi D-lII Kebidanan Institut Ilmu Kesehatan
Nahdlatul Ulama Tuban
3.Ibu Nur Cholila., S.Tr.Keb., M.Kes selaku dosen pembimbing penulisan laporan asuhan
kebidanan ini yang selalu menyempatkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan saran.
4. Ibu Bidan Brahmanita Dwiastuti Amd.Keb selaku pembimbing di lahan praktik yang selalu
bersedia membantu dan memberikan ilmunya saat berada di lapangan.
5. Ny “N” beserta keluarga yang sudah bersedia menjadi responden dalam penulisan asuhan
kebidanan ini.
6. Kedua orang tua yang selalu memberikan dukungan dan do’a dalam setiap langkah
pembuatan laporan asuhan kebidanan.
7. Teman-teman yang selalu mendukung dan memberikan semangat dalam menyelesaikan
laporan asuhan kebidanan.
8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan yang telah membantu atas terselesainya
laporan asuhan kebidanan.
Dalam penulisan laporan asuhan kebidanan ini, penulis menyadari sepenuhnya adanya
kekurangan baik dari segi penulisan maupun isi pembahasan, oleh karena itu saran dan kritik
yang bersifat membangun dari para pembimbing dan pembaca sangat penulis harapkan demi
kesempurnaan penulisan laporan asuhan kebidanan selanjutnya. Harapan penulis semoga
laporan asuhan kebidanan yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya
dan pembaca umumnya. semoga laporan asuhan kebidanan ini berguna bagi semua pihak
yang memanfaatkan.

Tuban, 16 November 2021


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................
DAFTAR ISI ................................................................................................ iii
BAB l PENDAHULUAN ............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang........................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................... 2
1.3 Tujuan....................................................................................................... 2
1.4 Manfaat Penelitian..................................................................................... 3
BAB II LANDASAN TEORI ...................................................................... 4
2.1 Pengertian Nifas........................................................................................ 4
2.2 Perubahan Fisiologis Masa Nifas.............................................................. 6
2.3 Adaptasi Psikologis Ibu Masa Nifas.............................................................. 9
2.4 Kebutuhan Dasar Masa Nifas………………………………………………….
2.5 Komplikasi Masa Nifas………………………………….
2.6 Penanganan Infeksi nifas Secara Umum……………………………….
2.7 Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Menurut Hellen Varney...................... 13
BAB III TINJAUAN KASUS ..................................................................... 25
3.1 Pengkajian................................................................................................. 25
3.2 Interpretasi Data........................................................................................ 30
3.3 Identifikasi Diagnosa dan Masalah............................................................ 31
3.4 Identifikasi Kebutuhan Segera.................................................................... 31
3.5 Intervensi.................................................................................................. 31
3.6 Implementasi............................................................................................. 32
3.7 Evaluasi..................................................................................................... 35
BAB IV PENUTUP ..................................................................................... 38
4.1 Kesimpulan............................................................................................... 38
4.2 Saran......................................................................................................... 38
DAFTAR
PUSTAKA .............................................................................................. 39
BAB I
TINJAUAN TEORI
1.1 LATAR BELAKANG
Postpartum/masa nifas merupakan masa pemulihan Kembali mulai dari persalinan
sampai alat-alat kandungan kembali seperti pra-hamil, yaitu kira-kira6-8 minggu. Pada masa
post partum ibu banyak mengalami kejadian seperti perubahan fisik, psikologis untuk
menghadapi masa nifas, yang bila tidak segera ditangani akan dapat membahayakan
kesehatan atau mendatangkan kematian bagi ibu diwaktu masa nifas (Indriyani,2013)
Post partum atau masa nifas disebut juga puerperium yang berasal dari Bahasa latin
yaitu dari kata “puer” yang artinya bayi dan “parous” berarti melahirkan (Anggraini.2010)
Menurut WHO di negara-negara maju angka kematian maternal berkisar antara 5-10
per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan di Negara-negara berkembang berkisar antara 750-
1000 per 100.000 kelahiran hidup. Angka Kematian Ibu tertinggi pada tahun 2013 yaitu
negara Sierra Leone sebanyak 1100 per 100.000 kelahiran hidup dan terendah negara Belarus
sebanyak 1 per 100.000 kelahiran hidup. Angka Kematian Bayi tertinggi yaitu negara
Republik Kongo 100 per 1000 kelahiran hidup, dan yang paling rendah terdapat di negara
Swadia 2 per 1000 kelahiran hidup. Penyebabnya adalah perdarahan 27%, eklamsi 14%,
infeksi 11%, partus lama 9%, aborsi 8%. (Wiknjosastro, 2008).
Berdasarkan Survey Demografi dan kesehatan Indonesia (SDKI) 2012 bahwa AKI
tercatat mengalami kenaikan yang signifikasi dari tahun ke tahun yaitu sebesar 359 per
100.000 kelahiran hidup dari target MDG’s untuk AKI sebesar 102 per 100.000 kelahiran
hidup.(Depkes, 2012).
Peran petugas kesehatan dalam pencegahan infeksi masa nifas sangat diperlukan yaitu
dengan memberikan informasi mengenai pentingnya mencegah terjadinya infeksi kepada ibu
postpartum. Pemberian informasi dan edukasi pencegahan infeksi dapat dilakukan melalui
penyuluhan, konseling, dan pendampingan. Petugas kesehatan diharapkan dapat mendukung
keberhasilan dalam mencegah terjadinya infeksi masa nifas, mengurangi kebiasaan
masyarakat memberikan, memberikan pendidikan kesehatan tentang perilaku yang baik
dalam mencegah terjadinya infeksi.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Bagaimana penerapan asuhan kebidanan pada Ny “N” Post Partum hari ke 10 dengan
persalinan normal Di BPM Brahmanita?

1.3 TUJUAN
1.3.1 Tujuan Umum
Mahasiswa mampu memberikan asuhan kebidanan secara komperhensif pada Ny
“N”.Post partum hari ke 10 Dengan pendekatan manajemen kebidanan.

1.3.2 Tujuan Khusus


Setelah melakukan praktik klinik kebidanan pada ibu post partum diharapkan :

1. Mahasiswa dapat melakukan pengkajian data subyektif dan obyektif pada Ny “N” Post
partum hari ke-10 dengan persalinan normal di BPM Brahmanita.
2. Mahasiswa mampu menginterpretasikan data atau menghubungkan data yang diperoleh
dari Ny “N” Post partum hari ke-10 dengan persalinan normal di BPM Brahmanita.
3. Mahasiswa mampu mengidentifikasi diagnose potensial pada Ny“N” Post partum hari
ke-10 dengan persalinan normal di BPM Brahmanita.
4. Mahasiswa mampu mengidentifikasi kebutuhan segera pada Ny “N” Post partum hari
ke-10 dengan persalinan normal di BPM Brahmanita.
5. Mahasiswa mampu melaksanakan perencanaan atau intervensi asuhan secara
menyeluruh pada Ny “N” Post partum hari ke-10 dengan persalinan normal di BPM
Brahmanita.
6. Mahasiswa mampu melaksanakan implementasi pada Ny “N” Post partum hari ke-10
dengan persalinan normal di BPM Brahmanita.
7. Mahasiswa mampu melakukan evaluasi dan merencanakan asuhan secara menyeluruh
pada Ny “N” Post partum hari ke-10 dengan persalinan normal di BPM Brahmanita.

1.4 Manfaat Penilitian

1.4.1 Manfaat Teoritis


Hasil pengkajian ini dapat memberikan manfaat untuk menambah wawasan dan
kajian dalam ilmu kebidanan khususnya pada kasus pelayanan post natal care.

1.4.2 Manfaat Praktis


1. Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai bahan kajian terhadap materi asuhan pelayanan kebidanan serta referensi bagi
mahasiswa dalam memahami pelaksanaan asuhan kebidanan, serta sebagai bacaan di
perpustakaan tentang asuhan kebidanan secara berkesinambungan.
2. Bagi Bidan
Dapat membimbing mahasiswa dalam memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil.
3. Bagi Pasien
Pasien mendapatkan asuhan kebidanan yang sesuai dengan standart pelayanan
kebidanan.
4. Bagi Penulis
Dapat mempraktikkan teori yang didapat secara langsung di lapangan dalam
memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil.
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Masa Nifas
Masa nifas atau post partum disebut juga puerpurium yang berasal dari Bahasa latin
yaitu dari kata “Puer” yang artinya bayi dan “Parous” berarti melahirkan. Nifas yaitu darah
yang keluar dari rahim karena sebab melahirkan atau setelah melahirkan (Anggraeni, 2010).
Masa nifas (puerpurium) dimulai sejak plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat
kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung kira-kira 6
minggu atau 42 hari, merupakan waktu yang diperlukan untuk pulihnya alat kandungan pada
keadaan yang normal (Ambarwati dan Wulandari, 2010).
1. Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai 6
minggu setelah melahirkan (Pusdiknakes, 2003:003).
2. Masa nifas dimulai setelah kelahiran plansenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan
kembali seperti keadaan sebelum hamil yang berlangsung kira-kira 6 minggu (Abdul
Bari, 2000:122).
3. Masa nifas merupakan masa selama persalinan dan segera setelah kelahiran yang
meliputi minggu-minggu berikutnya pada waktu saluran reproduksi kembali ke kadaan
tidak hamil yang normal. (F.Gary cunningham, Mac Donald, 1995:281).
4. Masa nifas adalah masa setelah seorang ibu melahirkan bayi yang dipergunakan untuk
memulihkan kesehatannya kembali yang memerlukan waktu 6-12 minggu. (Ibrahim C,
1998).
2.2 Perubahan Fisiologis Pada Masa Nifas
System tubuh ibu akan Kembali beradaptasi untuk menyesuaikan dengan kondisi post
partum. Organ-organ ibu yang mengalami perubahan setelah melahirkan antara lain
(Anggraeni, 2010).
A. Perubahan system reproduksi
1. Uterus
Involusi merupakan suatu proses kembalinya uterus pada kondisi sebelum
hamil. Perubahan ini dapat diketahui dengan melakukan pemeriksaan palpasi untuk meraba
dimana tinggi fundus uterinya. (TFU)
2. Lochea
Lochea adalah ekskresi cairan rahim selama masa nifas. Lochea berbau amis atau
anyir dengan volume yang berbeda-beeda diesetiap wanita. Lochea yang berbau tidak sedap
menandakan adanya infeksi.
Involusi TFU Berat Uterus Diameter Keadaan
Bekas Melekat Cervix
Plasenta
Setelah Sepusat 100 gr 12,5 cm Lunak
Plasenta Lahir
1 minggu Pertengahan 500 gr 7,5 cm Dapat di lalui 2
pusat sympisis jari
2 minggu Tak teraba 350 gr 5 cm Dapat dimasuki
1 jari
6 minggu Sebesar hamil 2 50 gr 2,5 cm
minggu

Macam – macam lochea :


a. Lochea Rubra : Berisi darah segar sisa-sisa selaput ketuban, sel-sel desidua, verniks
kaseosa, lanuga dan meconium selama 1-3 hari hari post partum.
b. lochea Sanguinolenta : Berwarna merah kecoklatan berisi darah dan lender, hari ke
3-7 hari post partum.
c. Lochea Serosa : Berwarna kuning, cairan tidak darah lagi, pada hari ke 7-14 hari
post partum.
d. Lochea Alba : Cairan putih, setelah 2 minggu (14 hari).
e. Lochea Purulenta : Terjadi infeksi, keluar cairan seperti nanah berbau busuk.
f. Locheastasis : Lochea yang tidak lancer (Mochtar, 1998)

3. Serviks
Serviks mengalami involusi Bersama-sama uterus. Setelah persalinan, ostium eksterna
dapat dimasuki oleh 2 hingga 3 jari tangan, setelah 6 minggu persalinan serviks menutup.

4. vulva dan vagina


Vulva dan vagina mengalami penekanan, serta peregangan yang sangat besar selama
proses persalinan. Dalm beberapa hari pertama sesudah proses tersebut, kedua organ ini tetap
dalam keadaan kendur. Setelah 3 minggu, vulva dan vagina kembali pada keadaan tidak
hamil dan rugae dalam vaginasecara berangsur-angsur akan muncul kembali, sementara
labia menjadi lebih menonjol.

5. Perinium
Segera setelah melahirkan, perinium menjadi kendur karena sebelumnya teregang
oleh tekanan bayi yang bergerak maju. Pada post partum hari ke-5, perinium sudah
mendapatkan sebagian tonusnya, sekalipun tetap lebih kendur daripada keadaan sebelum
hamil.
B . Perubahan Sistem Pencernaan
Biasanya ibu mengalami konstipasi setelah persalinan. Hal ini disebabkan karena
pada waktu melahirkan alat pencernaan mendapat tekanan yang menyebabkan kolon menjadi
kosong, pengeluaran cairan yang berlebihan pada waktu persalinan, kurangnya asupan
makan, hemoroid dan kurangnya aktivitas tubuh.

C. Perubahan Sistem Perkemihan


Setelah proses persalinan berlangsung, biasanya ibu akan sulit untuk buang air kecil
24 jam pertama. Penyebab dari keadaan ini adalah terdapat spasme sfinkter dan edema leher
kandung kemih setelah mengalami kompresi (tekanan) antara kepala janin dan tulang pubis
selama persalinan berlangsung.

D. Perubahan Sistem Muskuluskeletal


Otot-otot uterus berkontraksi segera setelah partus, pembuluh darah yang berbeda
diantara anyaman otot-otot uterus akan terjepit, sehingga akan menghentikan perdarahan.
Logamen-ligamen, diafragma pelvis, serta fasia yang meregang pada waktu persalinan,
secara berangsur-angsur menjadi ciut dan pulih kembali. Stabilisasi secara sempurna terjadi
pada 6-8 minggu setelah persalinan.

E. Perubahan Sistem Kardiovaskuler


Setelah persalinan, shunt akan hilang tiba-tiba. Volume darah bertambah, sehingga
akan menimbulkan dekompensasi kordis pada penderita vitum cordia.

F. Perubahan anda-Tanda Vital


1. Suhu badan
Dalam satu hari (24 jam) past partum, suhu akan naik sedikit (37,50-38℃)
akibat dari kerja keras waktu melahirkan, kehilangan cairan dan kelelahan.
Apabila dalam keadaan normal, suhu badan akan menjadi biasa. Biasanya pada
hari ketiga suhu badan naiklagi karena ada pembentukan Air Susu Ibu (ASI). Bila
suhu tidak turun, kemungkinanadanya infeksi pada endometrium.
2. Nadi
Denyut nadi normal pada orang dewasa 60-80 kali per menit. Denyut nadi
setelah melahirkan biasanya akan lebih cepat. Denyut nadi yang melebihi
100x/menit, harus waspada kemungkinan dehidrasi, infeksi atau pendarahan post
partum.
3. Tekanan darah
Tekanan darah biasanya tidak berubah. Kemungkinan tekanan darah akan
lebih rendah setelah ibu melahirkan karena ada pendarahan. Tekanan darah tinggi
pada saat post partum menandakan terjadinya preeklampis post partum.
4. Pernafasan
Keadaan pernafasan selalu berhubungan dengan keadaan suhu dan denyut
nadi. Bila suhu nadi tidak normal, pernafasan juga akan mengikutinya, kecuali
apabila ada gangguan khusus pada saluran nafas. Bila pernafasan pada masa post
partum menjadi lebih cepat, kemungkinan ada tanda-tanda syok.

2.3 Adaptasi Psikologis Ibu Masa Nifas


Dalam masa transisi, ibu terkadang mengalami setres emosional terhadap perannya
sebagai ibu baru. Ini bisa disebabkan oleh beberapa factor, antara lain :
1. Respons dan dukungan dari keluarga dan teman
2. Hubungan antara pengalaman melahirkan dan harapan serta aspirasi
3. Pengalaman melahirkan dan membesarkan anak yang lain
4. Pengaruh budaya

Menurut Rubin, tahapan adaptasi psikologis ibu nifas terjadi dalam 3 tahap :

1. Taking in
Periode ini terjadi 1-2 hari sesudah melahirkan, pada umumnya ibu bersikap pasif dan
tergantung, perhatiannya tertuju pada perubahan tubuhnya. Pada tahap ini ibu akan
mengulang-ulang pengalamannya waktu bersalin dan melahirkan.
2. Taking hold
Berlangsung 2-4 hari post partum. Ibu menjadi perhatian pada kemampuannya menjadi
orangtua yang sukses dan meningkatkan tanggung jawab terhadap bayinya. Ibu akan
berusaha keras untuk menuasaoi keterampilan untuk merawat bayi, namun ibu sedikit
sensitive dan merasa tidak mahir dalam merawat bayinya, sehingga ibu sangat
membutuhkan dukungan emosional dari keluarga serta nasihat dari bidan untuk menerima
pengetahuan dan kritikan.
3. Letting go
Terjadi setelah ibu pulang ke rumah dan sangat berpengaruh terhadap waktu dan perhatian
yang diberikan oleh keluarga. Ibu mengambil tanggung jawab penuh dalam merawat
bayinya. Umumnya pada periode ini sering terjadi postpartum.

2.4 Kebutuhan Dasar Masa Nifas


Ibu dalam masa nifas juga memeperlukan perhatian khusus seperti dikala hamil, ibu
nifas pun mempunyai kebutuhan dasar yang bisa membantu proses pemulihan. Kebutuhan-
kebutuhan dasar tersebut antara lain :
1. Nutrisi dan Cairan
Tidak ada pantangan apa pun dalam memenuhi kebutuhan nutrisi ibu nifas. Ibu nifas
harus mendapat nutrisi dengan tambahan kalori 200-500 kalori yang sangat berguna untuk
produksi ASI dan proses penyembuhan. Nutrisi ini harus dipenuhi dengan makan-
makanan yang bergizi.
Kebutuhan gizi ibu menyusui meningkat dibandingkan dengan tidak menyusui dan
masa kehamilan. Ibu dalam 6 bulan pertama menyusui membutuhkan tambahan energi
sebesar 500 kalori/hari untuk menghasilkan jumlah susu normal. Sehingga total kebutuhan
energi selama menyusui akan meningkat menjadi 2400 kkal/hari akan digunakan untuk
memproduksi ASI dan untuk aktivitas ibu itu sendiri yang dalam pelaksanaanny dapat
dibagi menjadi 6 kali makan (3x makan utama dan 3x makan selingan) sesuai dengan
pedoman gizi seimbang yang dianjurkan :
 Manfaat Gizi pada Ibu Nifas
1. Untuk mempercepat kesembuhan ibu terutama kesembuhan alat reproduksi
2. Untuk memenuhi nutrisi ibu, agar dapat mencukupi kebutuhan ASI bayinya
 Dampak Jika Gizi Ibu Nifas Tidak Terpenuhi
1. Menghambat pemulihan tubuh pasca persalinan
2. Kelelahan dan gangguan kesehatan
3. Berkurangnya produksi ASI

2. Ambulasi
Ambulasi sedini mungkin sangat diperlukan, kecuali jika ada kontradiksi. Ambulasi ini
berfungsi untuk meningkatkan sirkulasi darah dan mencegah terjadinya tromboflebitis,
meningkatkan fungsi kerja peristaltik dan kandung kemih sehingga mencegah distensi
abdominal dan konstipasi. Ambulasi pada ibu nifas dilakukan secara bertahap sesuai
dengan kekuatan dan kemampuan ibu.

3. Eliminasi
Eliminasi juga penting untuk ibu nifas karena mencegah terjadinya distensi abdominal.
Berbagai rangsangan dapat diberikan pada ibu jika mengalami kesulitan dalam eliminasi,
seperti redam duduk dan kompres hangat.

4. Higiene
Area perineum merupakan daerah yang harus mendapatkan perhatian khusus dalam hal
kebersihan. Ibu terkadang merasa takut untuk menyentuh area tersebut, terutama pada ibu
yang terdapat luka jahit perinium. Bidan bisa mengajarkan pada ibu dengan cara
mengalirkan air hangat ke atas vulva perinium setelah berkemih dan defekasi. Payudara
juga harus diperhatikan kebersihannya, dengan melakukan perawatan payudara secara
rutin agar terhindar dari infeksi.

5. Infeksi
Ibu nifas juga membutuhkan istirahat yang cukup untuk membantu mempercepat
pemulihan organ-organ dan kelancaran produksi ASI. Istirahat ini dapat dilakukan dengan
tidur siang dan tidur malam yang cukup.

6. Latihan senam nifas


Senam nifas ini lebih sekedar mengencangkan kembali otot-otot yang kendur dan
membuang lemak tubuh yang tidak perlu. Kondisi yang kendor setelah melahirkan harus
segera dipulihkan, karena selain bayi yang dilahirkan membutuhkan kasih saying seorang
ibu dan juga suami.untuk itulah pemulihan kondisi harus dilakukan seawall mungkin
sesuai kondisi.
Mobilisasi dan gerakan-gerakan sederhana sudah dapat dimulai selagi ibu masih
berada di klinik atau rumah sakit, supaya involusi berjalan dengan baik dan otot-otot
mendapatkan tonus, elastisitas dan fungsinya kembali.

7. Keluarga berencana
Pada periode post partum, pemakaian kontrasepsi diperlukan karena dapat
meningkatkan kesehatan ibu dan janin dengan memperpanjang masa interval diantara
kehamilan karena jarak kehamilan yang terlalu dekat (3-18 bulan) akan meningkatkan
kejadian BBLR, kelahiran premature, bayi kecil, kematian neonatal dan kematian janin.
Apabila hendak memakai kontrasepsi yang mengandung hormone, harus menggunakan
obat yang tidak mengganggu produksi ASI. Hubungan suami istri saat masa nifas tidak
dianjurkan (Anggraini, 2010).

2.5 Komplikasi Masa Nifas


a. Perdarahan setelah melahirkan
Merupakan perdarahan yang terjadi dengan jumlah darah lebih dari 500ml setelah
bayi lahir. Hal-hal yang menyebabkan perdarahan setelah melahirkan adalah atonia uteri atau
Rahim tidak berkontraksi, perlukaan jalan lahir, tertinggalnya sebagian ari-ari, dan
terlepasnya Sebagian ari-ari atau plasenta dari Rahim.
b. Suhu tubuh meningkat
Suhu tubuh ibu mungkin akan mengalami peningkatan pada hari pertama setelah
melahirkan. Ini merupakan hal yang wajar dan mungkin disebabkan oleh dehidrasi selama
proses persalinan, usahakan untuk memperbanyak minum air untuk mengganti cairan yang
hilang. Namun apabila setelah 24 jam suhu ibu tetap mengalami peningkatan, maka bisa jadi
ini merupakan tanda bahaya masa nifas yang menunjukkan adanya infeksi setelah persalinan.
c. Sakit kepala, penglihatan kabur, pembengkakan wajah
Jika hal tersebut terjadi maka kemungkinan pada saat hamil, ibu mengalami penyulit
kehamilan berupa preeklampsia dan eclampsia.
Pada umumnya gejala tersebut akan berkurang secara perlahan setelah ibu
melahirkan, namun apabila masih terjadi hal ini merupakan tanda yang harus diwaspadai dan
memerlukan pemeriksaan segera.
d. Subinvolusi Uterus
Merupakan proses involusi uteri atau pengecilan Rahim yang tidak berjalan
sebagaimana mestinya, sehingga pengecilan Rahim menjadi terhambat.
Waspadai kemungkinan adanya subinvolusi uteri apabila darah setelah melahirkan
mengeluarkan bau yang sangat tidak enak dan keluar gumpalan darah yang besar atau banyak
dalam darah nifas.
e. Depresi dalam persalinan
periode nifas juga merupakan waktu dimana ibu dapat mengalami stress yang terjadi
pasca persalinan, terutama pada ibu yang baru melahirkan untuk pertama kalinya.
Tanda adanya depresi pasca persalinan antara lain perasaan sedih, kecewa, sering
menangis, gelisah, cemas, kehilangan ketertarikan terhadap hal menyenangkan, nafsu makan
berkurang, kehilangan energi dan kehilangan motivasi, dan tidak bisa tidur.
Depresi ini meningkatkan salah satu bahaya nifas yang sering tak disadari, padahal
kondisi ini harus diwaspadai karena dapat mempengaruhi ibu sehingga ibu mungkin akan
mengabaikan bayinya.
f. Bendungan payudara
Bendungan payudara merupakan kondisi yang alamiah, bukan disebabkan
overdistensi dari saluran system laktasi. Bendungan payudara adalah peningkatan aliran vena
dan limfe pada payudara dalam rangka mempersiapkan diri untuk laktasi.
g. Masitis
Mastitis adalah infeksi payudara, mastitis terjadi akibat invasi jaringan pada payudara
oleh organisme infeksius atau adanya cedera payudara. Cedera payudara mungkin disebabkan
memar karena manipulasi yang kasar, pembesaran payudara, stasis air susu ibu dalm ductus,
atau pecahnya atau fisura putting susu.
h. Abses Payudara
Mastitis yang tidak ditangani memiliki hamper 10% resiko terbentuknya abses.
Tanda gejala abses payudara adalah adanya Discharge putting susu purulenta, munculnya
demam remiten (suhu naik turun) disertai menggigil dan terjadi pembengkakan payudara dan
sangat nyeri, massa besar dan keras dengan area kulit berwarna fluktuasi ke merah-merahan
dan kebiruan mengindikasikan lokasi abses berisi pus.

2.6 Penanganan Nifas Secara Umum


1. Antisipasi setiap kondisi yang ada
2. Beri pengobatan yang rasional dan efektif bagi ibu yang mengalami infeksi nifas.
3. Lanjutkan pengamatan dan pengobatan terhadap infeksi yang di kenali saat kehamilan
atau persalinan.
4. Jangan biarkan pasien pulang bila masa krisis belum di lalui
5. Beri catatan atau instruksi tertulis untuk asuhan mandiri di rumah dan gejala yang harus
di waspadai dan harus mendapat pertolongan segera.
6. Lakukan tindakan dan perawatan yang sesuai bagi bayi baru lahir, dari ibu yang
mengalami infeksi pada saat persalinan
7. Berikan hidrasi oral/IV secukupnya

2.7 Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Menurut Hellen Varney


Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang digunakan
oleh bidan dalam memecahkan ibu. Penulis menerapkan manajemen kebidanan yang telah
di kembangkan oleh Varney yang terdiri dari : pengkajian data, interpretasi data,
diagnosa potensial, tindakan segera, rencana tindakan, pelaksanaan, evaluasi (Varney,
2007).
Menurut Varney (2007), manajemen kebidanan 7 langkah varney.
2.7.1 Pengkajian Data
Proses pengumpulan data dengan menggali informasi secara langsung oleh bidan atau
petugas kepada pasien. Meliputi data subyektif dan obyektif.

a. Anamnesa / data subyektif


Data subyektif adalah data yang didapatkan dari keluarga pasien suatu pendapat terhadap
suatu situasi dan kejadian, meliputi :
1. Identitas/biodata
- Nama : Agar dapat mengenal pasien serta membedakan dengan pasien lain.
- Umur : Untuk mengetahui apakah usia pasien termasuk resiko tinggi atau tidak,
dan menyesuaikan terapi yang diberikan.
- Suku/bangsa : Untuk mengetahui cara Bahasa dan adat istiadatnya/kebiasaan pasien.
- Agama : Untuk memberikan bimbingan spiritual kepada pasien pada saat
dibutuhkan
- Pendidikan : Berkenan atau tidaknya dengan pemberian motivasi dan Pendidikan
Kesehatan yang dapat diterima pasien sesuai dengan tingkat pengetahuannya.
- Pekerjaan : Untuk mengetahui taraf hidup dan social ekonomi pasien juga untuk
mengetahui apakah pekerjaan tersebut mengganggu penyakitnya, sehingga dapat
memberikan pelayanan yang sesuai.
- Alamat : Untuk mengetahui tempat tinggal pasien, menjaga kemungkinan bila
ada pasien yang bernama sama. Juga untuk keperluan bila mengadakan kunjungan
rumah.
2. Status Perkawinan
Untuk mengetahui kehamilan ini diluar nikah atau tidak dan kehamilan yang diinginkan
atau tidak.

3. Keluhan Utama
Untuk mengetahui alasan ibu periksa dan menanyakan apakah ibu mengalami
keluhan-keluhan selama masa nifas berlangsung.

4. Riwayat Menstruasi
Untuk memberikan kesan tentang haid terakhir, teratur tidaknya dan siklusnya,
apakah ada nyeri saat haid atau tidak dan untuk menentukan usia kehamilan serta
tafsiran persalinan.

5. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang lalu


Untuk mengetahui apakah pasien sudah pernah hamil, apakah saat persalinan yang
dahulu ada penyulit serta nifasnya dan penyulit apa yang mempengaruhi kehamilan,
persalinan dan nifas saat ini.

6. Riwayat kesehatan klien


Apakah pasien pernah mengidap penyakit menahun, menurun maupun menular dari
data riwayat kesehatan ini dapat dipergunakan sebagai penanda akan adanya penyulit
masa hamil.

7. Riwayat kesehatan keluarga


Apakah klien mempunyai Riwayat penyakit menurun, menular, menahun, dan apakah
punya keturunan kembar atau gemelli. Untuk mengidentifikasi wanita yang beresiko
menderita penyakit genetik yang dapat mempengaruhi akhir kehamilan atau resiko
memiliki bayi yang menderita penyakit genetik.

2. Pola kehidupan sehari-hari


Bagaimana pola istirahat sehari-hari pasien, bagaimana nutrisi selama atau sesudah
hamil, adakah pantangan terhadap tantangan tertentu, dan diet khusus. Bagaimana juga
frekuensi buar air besar, buang air kecil.

3. Riwayat psikososial
Bagaimana respon klien terhadap kehamilannya, serta respon suami dan keluarganya.
b. Data Obyektif
Diperoleh langsung melalui pemeriksaan meliputi.
1. Pemeriksaan umum
Meliputi kesadaran, keadaan umum, tinggi badan, respirasi, nadi, suhu, dan tekanan
darah.
- Kesadaran : Apakah composmentis, apatis, samnolen, delirium atau koma
- Keadaan umum : baik ataukan cukup atau buruk
- Berat Badan : Mengetahui status gizi ibu
- TD / N / S : Td normalnya 120/80 mmHg, suhu normalnya 36,5℃-37,5℃,
nadi normalnya 80-100x/menit.

2. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
- Kepala : Apakah rambutnya bersih/tidak. Pada kepala apakah ada benjolan
abnormal/tidak
- Muka : Apakah pucat/tidak, oedema/tidak, sclera putih/tidak, conjungtiva
merah
muda/tidak.
- Mulut & gigi :Apakah bibirnya pucat/tidak, ada stomatitis/tidak, gigi caries/tidak.
- Leher : Apakah ada pembesaran kelenjar tiroid/tidak,
vena jugularis/tidak, kelenjar limfe/tidak.
- Payudara : Sebagai pemeriksaan tindak lanjut dari pemeriksan
payudara antenatal dan segera setelah melahirkan apakah ada
komplikasi ppstpartum misalnya bendungan asi pada payudara, abses
payudara, mastitis, yaitu dengan melihat warna, lesi, vaskularisasi, dan
oedema, karakteristik ukuran (besar/kecil), areola menonjol atau tidak,
pengeluaran asi lancer/tidak.
- Abdomen : Apakah ada bekas luka SC/tidak, periksa tinggi fundus uteri
normalnya bila sudah 1 minggu post partum tfu berada di pertengahan pusat dan
simpisi, konsistensinya lunak/keras. Jika lunak maka terjadi pendarahan yang
banyak, kontraksi uterus baim atau tidak.
- Lochea : Amati warnanya apabila sudah lebih dari 1 minggu postpartum
normalnya yang keluar adalah lochea serosa, amati jumlahnya apakah terjadi
lochestasis yaitu lochea yang keluarnya tidak lancar dan bau apakah terjadi infeksi
atau tidak dengan melihat apakah bersih/tidak, jahitan atau bekas jahitan sudah baik
atau tidak, oedema atau tidak.
- Anus : Apakah ada hemoroid atau tidak.
- Ekstermitas :Apakah ada varises/tidak, ada oedema/tidak

3. Pemeriksaan Penunjang
- Pemeriksaan laboratorium
- Hasil konsultasi
- Data kehamilan dan persalinan

2.7.2 Interpretasi Data


Interpretasi data dasar merupakan rangkaian, menghubungkan data yang diperoleh
dengan konsep teori, prinsip relevan untuk mengetahui kesehatan pasien. Pada langkah ini
data diinterpretasikan menjadi diagnosa, masalah (Varney, 2004).
Meliputi :
Diagnose : Papiah dengan postpartum fisiologis
Ds : Data yang didapatkan sesuai keluhan penunjang diagnosa
Do : Hasil pemeriksaan yang digunakan untuk menunjang diagnosa.

2.7.3 Identifikasi Diagnose / Masalah Potensial


Mengidentifikasi diagnosa dan masalah potensial sesuai dengan
diagnosadan masalah yang sudah diidentifikasi (vamey, 2004)

2.7.4 Identifikasi Kebutuhan Segera


Bidan mengidentifikasi tindakan untuk segera ditangani atau
dikonsultasikan dengan dokter SpOG. Langkah ini mencerminkan
kesinambungan dari proses manajemen kebidanan.

2.7.5 Perencanaan / Intervensi


Meliputi asuha secara menyeluruh dengan rasional.
No. Intervensi Rasional
1. Jalin komunikasi terapeutik dengan Agar klien lebih kooperatif dan
klien. percaya pada petugas.
2. Jelaskan hasil pemeriksaan pada Klien dan suami mengetahui
klien dan suami keadaan/kondisinya.
3. Berikan HE sesuai dengan Untuk meningkatkan pengetahuan dan
kebutuhan klien pemahaman ibu agar mampu menjaga
kehamilannya.
4. Anjurkan ibu untuk kunjungan Agar ibu mengetahui keadaan serta
ulang. perkembangan janin dan ibu.
2.7.6 Pelaksanaan / implementasi
Langkah ini merupakan pelaksanaan rencana asuhan yang menyeluruh
seperti yang telah diuraikan pada langkah kelima, dilaksanakan secara efisien dan
aman.

No. Implementasi
1 Jalin komunikasi terapeutik dengan klien
2 Jelaskan hasil pemeriksaan pada klien
3 Berikan HE sesuai dengan kebutuhan klien
- Pemberian ASI
- Nutrisi
- Personal hygine
- Tanda bahaya masa nifas
4 Follow up

2.7.7 Evaluasi
Pada langkah ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan kebidanan yang
sudah diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar-benar
telah terpenuhi sesuai dengan kebutuhan, dan apakah pelayanan yang telah kita
berikan berjalan dengan baik sesuai harapan.

S : Data yang didapatkan dari pernyataan pasien.

O : Data yang diperoleh dari hasil observasi dan pemeriksaan.

A : Penilaian / Diagnosa yang terjadi atas S dan O

P : Perencanaan yang ditentukan sesuai dengan masalah yang terjadi.

BAB 3
TINJAUAN KASUS
I. PENGKAJIAN
Anamnesa tanggal : 06-11-2021 Jam : 17.00 WIB
Oleh : Dyah Aulia Ervina

1. DATA SUBYEKTIF
1.1 Identitas

Nama Klien : Ny. N Nama Suami : tn. D


Umur : 29th Umur : 29th
Suku / Bangsa : Jawa / indo Suku / Bangsa : Jawa / indo
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wirausaha
Alamat : Jl. Apel 07 Perbon Alamat : Jl. Apel 07 Perbon

1.2 Status Perkawinan


Usia pertama menikah : 22th
Lama Perkawinan : 7th
1.3 Keluhan Utama
Ibu mengatakan telah melahiran anak pertama pada tanggal 27-10-2021, jam
04.00 WIB secara spontan, jenis kelamin laki-laki, BB 2.900gr, PB 49cm
dan tidak ada keluhan apapun.
1.4 Riwayat Menstruasi
Siklus menstruasi : ±29 hari Menarche : 14th
Lama : 7-8 hari HPHT : 20-01-2021
Warna : Merah TP : 27-10-2021
Bau : Anyir
1.5 Riwayat Kehamilan, Persalinan, Dan Nifas Yang Lalu
No. Suami UK Jns. Penol Penyulit BB/ H/M L/P Menyusui KB
ke Pers PB
1. 1 40mg Normal Bidan Tidak 2900 H L YA -
ada /49

1.6 Riwayat Kesehatan / Penyakit Klien


Ibu mengatakan tidak sedang atau tidak pernah menderita penyakit menular, menurun,
menahun seperti DM, Jantung, Hipertensi, Asma, Hiv, Tbc, dll.
1.7 Riwayat Kesehatan / Penyakit Keluarga
Ibu mengatakan keluarga dari kedua belah pihak tidak sedang atau tidak pernah menderita
penyakit menular, menurun, menahun seperti Dm, Jantung, Hipertensi, Asma, Hiv, Tbc, dll.
1.8 Pola Kehidupan Sehari-hari
- Pola Kehidupan sehari-hari
o Saat hamil : ibu mengatakan makan 3x sehari dengan menu sedang, nasi lauk
pauk sayur dan buah serta minum air putih 4 gelas dalam sehari.
o Saat nifas : ibu mengatakan makan 3x sehari dengan menu sedang, nasi lauk
pauk sayur dan buah serta minum air putih 7 gelas dalam sehari.
- Pola Eliminasi
o Saat hamil : Ibu mengatakan sudah BAK 4x dalam sehari dan BAB 2x dalam
sehari.
o Saat nifas : Ibu mengatakan sudah BAK 3x dalam sehari dan BAB 1x dalam
sehari.
- Pola Aktivitas
o Saat hamil : ibu mengerjakan pekerjaan rumah tangga seperti menyapu,
mengepel, mencuci, dll.
o Saat nifas : ibu mengurus anak serta mengerjakan pekerjan rumah yang ringan-
ringan.
- Pola Istirahat
o Saat hamil : tidur siang 1-2 jam/hari, tidur malam 7-8 jam/hari
o Saat nifas : tidur siang 1-2 jam/hari, tidur malam 5-6 jam/hari
- Personal Hygine
o Saat hamil : mandi 2x/hari, mengganti pakaian 2x hari, menggosok gigi 2x/hari
serta keramas 2x/minggu
o Saat nifas : mandi 2x/hari, mengganti pakaian 2x/hari, menggosok gigi 2x/hari
serta keramas 2x/minggu
1.9 Data Psikososial
- Respon ibu dan keluarga terhadap kelahiran bayi.
Ibu mengatakan sangat gembira dan bersyukur karena anak pertamanya lahir dengan
selamat.
- Rencana menyusui bayi
Ibu mengatakan berencana menyusui bayinya sendiri sampai bayi berusia 2th
- Rencana mengasuh bayi.
Ibu mengatakan akan merawat bayinya sendiri dengan bantuan suami dan
keluarganya.
- Rencana KB
Ibu mengatakan akan menggunakan alat kontrasepsi suntik kb 3 bulan.
- Kebiasaan masyarakat
Ibu mengatakan bahwa kebiasaan masyarakat yang menguntungkan yaitu budaya
hajatan untuk kelahiran bayi dan kebiasaan yang merugikan yaitu budaya tarak dan
melotek bayi.

2. DATA OBYEKTIF
2.1 Pemeriksaan Umum
Kesadaran : Composmentis
Ku : Baik
BB : 75kg
Td / N / S : 112/82Mmhg / 80x/menit / 36,5℃
2.2 Pemeriksaan fisik
 Kepala : Rambut hitam, bersih, kuat, tidak ada ketombe
 Muka : Tidak ada oedema, normal
 Mata : tidak ada tanda-tanda icterus, anemis
 Mulut & gigi : bersih, tidak stomatitis, tidak caries
 Leher : tidak ada pembengkakan vena jugularis, kelenjar limfe, kelenjar
tiroid
 Payudara : -Bentuk : Simetris, tidak ada benjolan
-Areola : Hiperpigmentasi
-Kluaran : Asi lancer
-Putting susu : Menonjol
 Abdomen : -Luka bekas Sc : Tidak ada
-TFU : Pertengahan pust dan simpisis
-Kontraksi uterus : Baik
-Konsistensi uterus : Keras
-Kandung kemih : Kosong
 Pengeluaran Pervaginam : -Lochea : Serosa
-Warna : Kekuningan
-Jumlah : ±10cc
-Bau : Anyir
 Perinium : -Bekas jahitan : Ada, drajat 2
-Kebersihan : Cukup bersih
-Oedema : Tidak ada
-Warna : Merah muda
-Anus : Tidak ada hemoroid
 Ekstermitas : -Oedema : Tidak ada
-Varises : Tidak ada
2.3 Data penunjang
 Pemeriksaan Lab :-Hb : Normal
-Protein Urine :-
 Hasil Konsultasi : Tidak ada
 Data kehamilan dan persalinan sekarang
- Uk : 40 minggu
- Penyulit : Tidak Ada
- ANC : 10x di bidan
- Proses Persalinan : Spontan
Kala I : Jam 02.10-03.30, (80 menit)
Kala II : Jam 03.30-03.55, (25 menit)
Kala III : Jam 03.55-04.00, (5 menit)
Kala IV : Jam 04.00-06.00, (120 menit / 2 jam)
 Keadaan bayi
A (Appearance) / warna kulit : 1 (warna biru pada ekstermitas dan
pink pada tubuh)
P (Puise) / denyut Jantung : 2 (>100x/menit)
G (Grimace) / reflek : 2 (bayi menangis, batuk dan bersih)
A (Activity) / keaktifan : 2 (bergerak aktif)
R (Respirasi) / pernafasan : 2 (baik, teratur menangis kuat)
Total : 8-9 (bayi dalam keadaan baik)
Jenis kelamin : laki-laki
BB/PB : 2.900gr/49cm

II. INTERPRETASI DATA


Diagnosa : P100001 10 hari post partum
DS : Ibu mengatakan telah melahirkan bayi pertama pada tanggal 27-10-
2021, jam 04.00 WIB secara spontan, jenis kelamin laki-laki, BB 2.900 gr, PB 49
cm dan tidak ada keluhan.
DO : Kesadaran : Composment
Ku : Baik
BB : 75 kg
TD/N/S : 112/82 mmhg / 80x/menit / 36,5℃
Abdomen : - TFU : pertengahan pusat dengan simitris
- Kontraksi uterus : baik
- Kandung kemih : kosong
Lochea : Serosa
Jumlah pendarahan : ± 10 cc
Bau : Anyir
Ekstermitas : Tidak ada oedema dan varises luka jahitan sudah baik
TFU : Pertengahan pusat dengan simpisis
Payudara : Keluarnya ASI lancer, tidak ada pembengkakan
Masalah : Tidak ada masalah
Kebutuhan : - Beri HE tentang ASI Eksklusif
- Beri HE tentang kebutuhan nutrisi ibu nifas
- Beri HE tentang melakukan personal hygine yang benar
- Beri HE tentang tanda bahaya pada masa nifas

III IDENTIFIKASI DIAGNOSA POTENSIAL


-

IV IDENTIFIKASI KEBUTUH
-

V INTERVENSI
Tanggal : 06-11-2021 Jam : 17.00
Diagnosa : P100001 10 hari post partum fisiologis
Tujuan : setelah diberikan asuhan kebidanan selama 30 menit diharapkan
tidak ada komplikasi pada ibu nifas sehingga tetap dalam keadaan normal.
Kriteria : - Keadaan umum ibu nifas
- ASI keluar dengan lancer
- Tidak ada komplikasi masa nifas
- Ibu berkecukupan nutrisi

No Intervensi Rasional
1 Menjalin komunikasi terapeutik dengan Agar ibu lebih kooperatif dengan petugas /
ibu. bidan
2 Jelaskan hasil pemeriksaan pada ibu Agar tahu keadaan ibu dan janinnya.
3 Berikan HE tentang : Untuk meningkatkan pengetahuan ibu agar
a) Pemberian ASI eksklusif ibu mampu menjaga diri
b) Kebutuhan nutrisi ibu nifas
c) Melakukan personal hygine yang
benar
d) Tanda bahaya masa nifas
4 Follow up Agar ibu tahu kapan kunjungan ulang
VI IMPLEMENTASI
Tgl/jam IMPLEMENTASI
1. Menjalin komunikasi terapeutik dengan ibu

2. menjelaskan hasil pemeriksaan :

KU : baik
Kesadaran : composmetis
TD/N/S : 112/82 mmhg / 80x/menit / 36°C
BB : 75 kg
3. memberikan HE tentang :

a) Pemberian ASI ekslusif


ASI eksklusif (menurut WHO) adalah pemberian ASI saja pada bayi
pada usia 6 bulan tanpa tambahan cairan atau makanan lain. ASI dapat
diberikan sampai bayi usia 2 tahun.
b) Kebutuhan nutrisi masa nifas
- Menganjurkan ibu untuk makan makanan yang banyak mengandung
banyak nutrisi untuk mempercepat pemulihan ibu, seperti :
1. Memperbanyak minum air putih, minimal 8 gelas per hari
2. Banyak mengkonsumsi makanan berprotein
3. Memperbanyak mengkonsumsi buah-buahan
- Dan menganjurkan ibu untuk tidak tarak, guna untuk mempercepat
pemulihan ibu
c) Melakukan personal hygine yang benar
- Menganjurkan pada ibu untuk mengganti pembalut secara rutin dan
jangan menunggu terasa penuh.
- Cebok dari arah depan ke belakang dan tanpa menggunakan sabun
dengan parfum serta cairan pembersih kewanitaan lainnya.
d) Tanda bahaya masa nifas
- Suhu badan meningkat atau turun
- Tekanan darah meningkat atau turun
- Kesadaran gelisah atau koma
- Terjadi gangguan involusi uterus
- Lochea berbau, bernanah serta kotor
4. Follow up
VII EVALUASI
S : Ibu mengatakan sudah mengerti apa yang telah dijelaskan bidan tentang pemberian
ASI eksklusif, kebutuhan nutrisi masa nifas, melakukan personal hygine yang benar, serta
tanda bahaya masa nifas.
O : Kesadaran : Composmentis
KU : Baik
BB : 75 Kg
TD/N/s : 112/82 mmhg / 80x/menit / 36,5℃
Abdomen : - TFU : Pertengahan pusat dengan simpisis
- Kontraksi Uterus : Baik
- Kandung kemih : kosong
- Lochea : serosa (kekuningan)
- Jumlah perdarahan : ± 10 cc
- Bau : Anyir
- Ekstermitas : Tidak ada oedema dan varises
Luka jahitan sudah mengering
Payudara : keluarnya ASI lancar, tidak ada pembengkakan.

A : P100001 10 hari post partum fisiologis


P : Beri HE tentang
- Pemberian ASI eksklusif
- Keutuhan nutrisi masa nifas
- Personal hygine yang benar
- Tanda bahaya masa nifas

Mengetahui

Pembiming Akademik Pembimbing Praktik


Nur Cholila., S.tr. Keb., M.Kes Brahmanita. D., Amd.Keb

Anda mungkin juga menyukai