Anda di halaman 1dari 28

GROUP

YUDIS
8
SANTI

MERY
SINSI
N

IMA
Infark Miokard
TRI
Akut
PENGERTIAN IMA
“Infark Miokard Akut (IMA)
adalah terjadinya nekrosis
miokard yang cepat
disebabkan oleh karena
ketidakseimbangan yang kritis
antara aliran darah dan
kebutuhan darah miokard. (M.
Widiastuti Samekto, 13 :
2001)”
 “InfarkMiokard Akut adalah penurunan aliran darah
melalui satu atau lebih arteri koroner, mengakibatkan
iskemia miokard dan nekrosis”.
( Doengoes, Moorhouse, Geissler, 1999 : 83 )

 “InfarkMiocard Akut adalah kematian jaringan


miokard diakibatkan oleh kerusakan aliran darah
koroner miokard (penyempitan atau sumbatan arteri
koroner diakibatkan oleh aterosklerosis atau
penurunan aliran darah akibat syok atau perdarahan “
(Carpenito L.J. , 2000)
 Dari beberapa pengertian tadi, maka dapat
disimpulkan bahwa Akut Miokard Infark
(AMI) merupakan suatu keadaan dimana
terjadi kerusakan atau kematian otot
jantung yang disebabkan oleh karena
berkurangnya atau terhambatnya aliran
darah koroner secara tiba-tiba atau secara
tiba-tiba kebutuhan oksigen meningkat
tanpa disertai perfusi arteri koroner yang
cukup.
Apa saja faktor
penyebabya?
Faktor penyebab

Suplai oksigen ke
miocard
berkurang

• Kerusakan miocard
Kebutuhan oksigen • Hypertropimiocard
miocard meningkat
pada :
• Hypertensi
diastolic

Curah
jantung yang
meningkat
Patofisiologi
 Infarkmiokard akut sering terjadi pada
orang yang memiliki satu atau lebih
faktor resiko seperti :
obesitas, merokok, hipertensi dan lain-lain.
Faktor-faktor ini disertai dengan proses
kimiawi terbentuknya lipoprotein di tunika
intima yang dapat menyebabkan interaksi
fibrin dan patelet sehingga menimbulkan
cedera endotel pembuluh darah korner.
Manifestasi Klinis
Tanda dan gejala infark
miokard ( TRIAS ) adalah :
 d. Nyeri mulai secara spontan
(tidak terjadi setelah kegiatan
 a. Nyeri dada yang terjadi atau gangguan emosional),
secara mendadak dan terus- menetap selama beberapa jam
menerus tidak mereda, atau hari, dan tidak hilang dengan
biasanya di atas region bantuan istirahat atau
nitrogliserin (NTG).
sternal bawah dan abdomen  e. Nyeri dapat menjalar ke arah
bagian atas, ini merupakan rahang dan leher.
gejala utama.  f. Nyeri sering disertai dengan
 b. Keparahan nyeri dapat sesak nafas, pucat, dingin,
meningkat secara menetap diaforesis berat, pening atau
sampai nyeri tidak kepala terasa melayang dan mual
muntah.
tertahankan lagi.
 g. Pasien dengan diabetes melitus
 c. Nyeri tersebut sangat sakit,
tidak akan mengalami nyeri yang
seperti tertusuk-tusuk yang hebat karena neuropati yang
dapat menjalar ke bahu dan menyertai diabetes dapat
terus ke bawah menuju mengganggu neuroreseptor
lengan (biasanya lengan kiri). (mengumpulkan pengalaman
nyeri).
ASUHAN KEPERAWATAN
INFARK MIOKARD
 Pengkajian
3)Riwayat penyakit saat ini
Mendukung keluhan utama
A. Wawancara
dilakukan dengan
1) Identitas
mengajukan serangkaian
Nama, umur, jenis kelamin,
agama , suku dana
pertanyaan mengenai nyeri
kebangsaan, pendidikan, dada pada klien secara
pekerjaan, alamat, nomor PQRST
register, tanggal Masuk 4)Riwayat penyakit dahulu
Rumah Sakit , diagnosa medis.
Apakah sebelumnya klien
2) Keluhan utama pernah mengalami nyeri
Nyeri dada dan perasaan sulit dada , hipertensi, diabetes
bernapas. 
melitus atau hiperlipidemia.
5) Riwayat penyakit keluarga

Penyakit yang pernah dialami


keluarga, anggota keluarga
yang meninggal, dan
penyebab kematian.penyakit
jantung iskemik pada orang 6) Riwayat pekerjaan dan pola
tua yang timbulnya pada usia hidup
muda merupakan faktor risiko
utama terjadinya penyakit Perawat menanyakan situasi
jantung iskemik pada tempat bekerja dan
keturunannya. lingkungan.Demikian pula
dengan kebiasaan sosial dengan
menanyakan kebiasaan dan pola
hidup misalnya minum alkohol
dan obat tertentu.Kebiasaan
merokok dikaji dengan
menanyakan kebiasaan merokok
sudah berapa lama, berapa
batang per hari, dan jenis rokok.
B. Pemeriksaan fisik
 1) B1 (Breathing)  2)  B2 (Blood)
Inspeksi, klien sesak, Inspeksi : Adanya jaringan
RR meningkat, dispnea parut pada dada klien, nyeri
pada daerah substernal
kardiak biasanya
atau diatas perikardium lalu
ditemukan.Sesak menyebar ke dada,
terjadi akibat ketidakmampuan
pengerahan tenaga menggerakkan bahu dan
dan disebabkan oleh tangan.
Palpasi : Denyut nadi perifer
kenaikan tekanan akhir
melemah, Thrill pada IMA
diastolik ventrikel kiri Auskultasi : Tekanan darah
yang meningkatkan biasanya menurun akibat
tekanan vena penurunan sekuncup yang
pulmonalis. disebabkan IMA.
Perkusi : Batas jantung tidak
mengalami pergeseran.
 3)    B3 (Brain)
Kesadaran biasanya CM.Pengkajian objektif klien yaitu
wajah meringis, perubahan postur tubuh, menangis,
merintih, meregang, dan menggeliat yang merupakan
respon dari adanya nyeri dada akibat infark pada miokard.
 4)    B4 (Bladder)
Pengukuran output urine berhubungan intake cairan
klien.monitor adanya oliguria pada klien yang merupakan
tanda awal syok kardiogenik.
 5)    B5 (Bowel)
Klien biasanya mengalami mual dan muntah.Pada palpasi
biasanya ada rasa nyeri tekan pada keempat kuadran,
penurunan paristaltik usus yang merupakan tanda utama
IMA.
 6)    B6 (bone)
Aktivitas klien biasanya mengalami perubahan.klien sering
merasakan kelemahan, kelelahan, tidak dapat tidur, pola
hidup menetap dan jadwal olahraga tak teratur.
C)   Pengkajian Primer

1.    Airways
a. Sumbatan atau penumpukan sekret
                                                                                                   
b. Wheezing atau krekles
2.    Breathing
a. Sesak dengan aktifitas ringan atau istirahat
b. RR lebih dari 24 kali/menit, irama ireguler dangkal
c. Ronchi, krekles
d. Ekspansi dada tidak penuh
e. Penggunaan otot bantu nafas
3.    Circulation
a. Nadi lemah , tidak teratur
b. Takikardi
c. TD meningkat / menurun
d. Edema
e. Gelisah
f. Akral dingin
g. Kulit pucat, sianosis
h. Output urine menurun
D)  Pengkajian Sekunder
AKTIVITAS
Gejala             :  Kelemahan, kelelahan, tidak dapat tidur.
                            Pola hidup menetap, jadwal olahraga tak teratur.
Tanda              : Takikardi, dispnea pada istirahat/aktivitas.
SIRKULASI
Gejala             : Riwayat IM sebelumnya, penyakit arteri koroner, GJK, masalah
TD, diabetes melitus.
Tanda              :           
TD : dapat normal atau naik/turun; perubahan postural dicatat dari
tidur sampai duduk/berdiri.
Nadi : dapat normal; penuh/tak kuat, atau lemah/kuat kualitasnya
dengan pengisian kapiler lambat; tidak teratur (disritmia) mungkin terjadi.
Bunyi jantung : bunyi jantung ekstra: S3/S4 mungkin menunjukkan gagal
jantung/penurunan kontraktilitas atau komplain ventrikel.
Murmur : bila ada menunjukkan gagal katup atau disfungsi otot papilar.
Friksi : dicurigai perikarditis.
Irama jantung : dapat teratur atau tak teratur.
Edema : distensi vena juguler, edema dependen/perifer, edema umum, krekels
mungkin ada dengan gagal jantung/ventrikel.
Warna : pucat atau sianosis/kulit abu-abu, kuku datar, pada membran mukosa dan
bibir.
ELIMINASI
Gejala             :  Normal atau bunyi usus menurun.
MAKANAN/CAIRAN
Gejala             : Mual, kehilangan nafsu makan,
bersendawa, nyeri ulu hati/terbakar.
Tanda              :Penurunan turgor kulit; kulit
kering/berkeringat. Muntah. Perubahan berat badan.
HIGIENE
Gejala/Tanda  : Kesulitan melakukan tugas
perawatan.
NEUROSENSORI
Gejala             : Pusing, berdenyut selama tidur atau
saat bangun (duduk atau istirahat).
Tanda              : Perubahan mental.
      Kelemahan.
NYERI/KETIDAKNYAMANAN
 Gejala             :           Nyeri dada yang timbulnya mendadak
(dapat/tak berhubungan dengan  aktivitas), tidak hilang dengan
istirahat atau nitrogliserin. (meskipun kebanyakan nyeri dalam dan
viseral, 20% IM ada nyeri)
 Lokasi : tipikal pada dada anterior , substernal, prekordia;
dapatmenyebar ke tangan, rahang, wajah. Tidak tertentu lokasinya
seperti epigastrium, siku, rahang, abdomen, punggung, leher.
 Kualitas : ‘chrusing’, menyempit, berat, menetap, tertekan,
seperti dapat dilihat.
 Intensitas : biasanya 10  pada skala 1-10; mungkin ‘pengalaman
nyeri paling buruk yang pernah dialami’.
 Catatan : nyeri mungkin tak ada pada pasien pascaoperasi, dengan
diabetes melitus atau hipertensi atau lansia.
 Tanda              :           Wajah meringis, perubahan postur tubuh.
                                                 Menangis, merintih, meregang,
menggeliat.
                                                 Menarik diri, kehilangan kontak mata.
                                                 Respons otomatik : perubahan
frekuensi /irama jantung, TD,pernapasan, warna kulit/kelembaban,
kesadaran.
 PERNAPASAN
Gejala                         :           Dispnea dengan/tanpa kerja, dispnea
nokturnal.
                                                 Batuk dengan/tanpa produksi sputum.
                                                 Riwayat merokok, penyakit pernapasan
kronis.
 Tanda               :           Peningkatan frekuensi pernapasan, napas
sesak/kuat.
                                                 Pucat atau sianosis.
                                                 Bunyi napas : bersih atau
krekels/mengi.
                                                 Sputum : bersih, merah muda
kental.PERNAPASAN
 Gejala                         :           Dispnea dengan/tanpa kerja, dispnea
nokturnal.
                                                 Batuk dengan/tanpa produksi sputum.
                                                 Riwayat merokok, penyakit pernapasan
kronis.
 Tanda              :           Peningkatan frekuensi pernapasan, napas
sesak/kuat.
                                                 Pucat atau sianosis.
                                                 Bunyi napas : bersih atau
krekels/mengi.
                                                 Sputum : bersih, merah muda kental.
 INTERAKSI SOSIAL
 Gejala             :           Stres saat ini contoh kerja,
keluarga.
 Kesulitan koping dengan stresor yang ada,
contoh penyakit, perawatan di rumah sakit.
 Tanda              :           Kesulitan istirahat dengan
tenang, respons terlalu emosi (marah terus
                                                 menerus, takut).
                                                 Menarik diri dari
keluarga.
 Diagnosa
     1)    Nyeri akut b/d iskemia miokard akibat sumbatan arteri koroner.
                   2)    Intoleransi aktivitas b/d ketidakseimbangan suplai oksigen miokard
dengan kebutuhan tubuh.
 3)    Kecemasan (uraikan tingkatannya) b/d ancaman/perubahan kesehatan-status
sosio-ekonomi; ancaman kematian.
 4)    (Risiko tinggi) Penurunan curah jantung b/d perubahan frekuensi, irama dan
konduksi listrik jantung; penurunan preload/peningkatan tahanan vaskuler sistemik;
infark/diskinetik miokard, kerusakan struktuaral seperti aneurisma ventrikel dan
kerusakan septum.
 5)    (Risiko tinggi) Perubahan perfusi jaringan b/d penurunan/sumbatan aliran
darah koroner.
 6)    (Risiko tinggi) Kelebihan volume cairan b/d penurunan perfusi ginjal;
peningkatan natrium/retensi air; peningkatan tekanan hidrostatik atau penurunan
protein plasma.
 7 )   Kurang pengetahuan (tentang kondisi dan kebutuhan terapi) b/d kurang
terpajan atau salah interpretasi terhadap informasi tentang fungsi jantung/implikasi
penyakit jantung dan perubahan status kesehatan yang akan datang.
Perencanaan
DIAGNOSA KEPERAWATAN    :           NYERI [AKUT]
Dapat dihubungkan dengan            :           Iskemia jaringan sekunder terhadap
sumbatan
                                                                                    arteri koroner.
Kemungkinan dibuktikan oleh        :           Keluhan nyeri dada dengan/tanpa
penyebaran.
                                                                                    Wajah meringis.
                                                                                    Gelisah, perubahan tingkat
kesadaran.
                                                                                    Perubahan nadi, TD.
HASIL YANG DIHARAPKAN/                Menyatakan nyeri dada hilang/terkontrol.
KRITERIA EVALUASI –                          Mendemonstrasisasikan penggunaan teknik
                                                                                    relaksasi.
PASIEN AKAN                                :           Menunjukkan menurunnya tegangan,
rileks,
                                                                                    mudah bergerak.
DIAGNOSA KEPERAWATAN    :           INTOLERAN AKTIVITAS
Dapat dihubungkan dengan            :           Ketidakseimbangan antara suplai oksigen
                                                                                    miokard dan kebutuhan.
                                                                                    Adanya iskemia/nekrotik
jaringan miokard.
                                                                                    Efek obat depresan jantung
(penyekat-β,
                                                                                    antidisritmia).
Kemungkinan dibuktikan oleh        :           Gangguan frekuensi jantung dan TD dalam
                                                                                    aktivitas.
                                                                                    Terjadinya disritmia.
                                                                                    Perubahan warna
kulit/kelembaban.
                                                                                    Angina karena kerja.
                                                                                    Kelemahan umum.
HASIL YANG DIHARAPKAN/                Mendemonstrasikan peningkatan toleransi
KRITERIA EVALUASI-                            aktivitas yang dapat diukur/maju dengan
PASIEN AKAN                                :           frekuensi jantung/irama dan TD dalam
batas
                                                                        normal pasien dan kulit hangat, merah
muda, dan kering.
                                                                        Melaporkan tak adanya angina
terkontrol dalam rentang waktu selama pemberian obat.
DIAGNOSA KEPERAWATAN    :           ANSIETAS/KETAKUTAN
Dapat dihubungkan dengan            :           Ancaman atau perubahan kesehatan dan
status
sosioekonomi.
Ancaman kehilangan/kematian.
Tidak sadar konflik tentang esensi nilai,
keyakinan dan tujuan hidup.
Transmisi interpersonal/penularan.
Kemungkinan dibuktikan oleh        :           Perilaku takut.
                                                                        Ketakutam, peningkatan tegangan,
gelisah,
wajah tegang.
Ragu – ragu.
Perasaan tidak adekuat.
Keluhan somatik/rangsang simpatis.
Fokus pada diri sendiri, mengekspresikan
masalah tentang  kejadiaan saat ini.
Perilaku menantang atau menghindar.
HASIL YANG DIHARAPKAN/                Mengenal perasaannya.
KRITERIA EVALUASI-                            Mengidentifikasi.
PASIEN AKAN                                :           Penyebab, faktor yang mempengaruhi.
                                                                        Menyatakan penurunan ansietas/takut.
                                                                        Mendemonstrasikan keterampilan
pemecahan
masalah positif.
Mengidentifikasi sumber secara tepat.
DIAGNOSA KEPERAWATAN    :           CURAH JANTUNG MENURUN
Faktor resiko meliputi                      :           Perubahan frekuensi, irama,
konduksi elektrikal.
Penurunan preload/peningkatan tahanan vaskuler sistemik (TVS).Otot
infark/diskinetik, kerusakan struktural,
contoh aneurisme ventrikuler, kerusakan septal.
Kemungkinan dibuktikan oleh        :           [Tidak dapat diterapkan;
adanya tanda-tanda dan
gejala-gejala membuat diagnosa aktual].
HASIL YANG DIHARAPKAN/                Mempertahankan stabilitas
hemodinamik,
KRITERIA EVALUASI: contoh TD, curah jantung dalam rentang normal, 
PASIEN AKAN                                :           haluaran urine adekuat,
penurunan/tak adanya
disritmia. Melaporkan penurunan episode dispnea, angina.
Mendemonstrasikan peningkatan toleransi
terhadap aktivitas.
DIAGNOSA KEPERAWATAN    :           PERFUSI JARINGAN
Faktor resiko
meliputi                      :           Penurunan/penghentian aliran
darah, contoh
vasokonstriksi, hipovelemia/kebocoran, dan  pembentukan
tromboemboli.
Kemungkinan dibuktikan oleh        :           [Tidak dapat
diterapkan; adanya tanda-tanda dan
gejala-gejala membuat diagnosa aktual].
HASIL YANG DIHARAPKAN/                Mendemonstrasikan perfusi
adekuat secara
KRITERIA EVALUASI-                            individual, contoh kulit
hangat dan kering, ada
PASIEN AKAN                                :           nadi perifer/kuat,
tanda vital dalam batas
normal, pasien sadar/berprientasi, keseimbangan pemasukan,
tak ada edema, bebas nyeri/ketidaknyamanan.
DIAGNOSA KEPERAWATAN    :           VOLUME CAIRAN
Faktor risiko meliputi                       :           Penurunan perfusi organ
(ginjal).
                                                                        Peningkatan
natrium/retensi air.
                                                                        Peningkatan tekanan
hidrostatik atau penurunan
protein plasma (menyerap cairan dalam area
interstisial/jaringan).
Kemungkinan dibuktikan oleh        :           [Tidak dapat diterapkan;
adanya tanda-tanda dan
gejala-gejala membuat diagnosa aktual].
HASIL YANG DIHARAPKAN/                Mempertahankan keseimbangan
cairan seperti dibuktikan oleh TD dalam batas normal.
KRITERIA EVALUASI-                            Tak ada distensi vena
perifer/vena dan edema
dependen.
PASIEN AKAN                                :           Paru bersih dan berat badan
stabil.
DIAGNOSA KEPERAWATAN    :           KURANG PENGETAHUAN
Dapat dihubungkan dengan                        :           Kurang informasi
tentang fungsi
jantung/implikasi penyakit jantung dan status
kesehatan akan datang.
Kebutuhan perubahan pola hidup.
Tidak mengenal terapi pascaterapi /kebutuhan perawatan diri.
Kemungkinan dibuktikan oleh        :           Pernyataan masalah
/kesalahan konsep,
pertanyaan.
Terjadinya komplikasi yang dapat dicegah.
HASIL YANG DIHARAPKAN/                Menyatakan pemahaman
penyakit jantung
KRITERIA EVALUASI -                           sendiri, rencana pengobatan,
tujuan pengobatan,
PASIEN AKAN                                :           dan efek samping/reaksi
merugikan.
Menyebutkan gejala yang memerlukan perhatian
cepat.
Mengidentifikasi/merencanakan perubahan pola hidup yang perlu.
    Evaluasi
Prioritas Keperawatan
1.         Menghilangkan nyeri, cemas.
2.         Menurunkan kerja miokard.
3.         Mencegah/mendeteksi dan membantu pengobatan disritmia
yang mengancam
       hidup atau komplikasi.
4.         Meningkatkan kesehatan jantung, perawatan diri.
Tujuan Pemulangan
1.         Tak ada nyeri dada/terkontrol.
2.         Kecepatan jantung/irama mampu mempertahankan curah
jantung adekuat/perfusi
       jaringan.
3.         Meningkatkan tingkat aktivitas untuk perawatan diri dasar.
4.         Ansietas berkurang /teratasi.
5.         Proses penyakit, rencana pengobatan, dan prognosis dipahami.
any question everyone?
 Riza
: apakah ada pemeriksaan
penunjang mengenai IMA ?


Anda mungkin juga menyukai