Anda di halaman 1dari 23

TEORI C U L T U R E

LE I N IN G E R
AK
AL MAL
ISA IA
NU
P0 R
72
20
21
80
02

IN
D
RA
P0 WA
72 RD
20 AN
21 I
80
07

MA
RE RIA
GO
LIN
P0 DA
72 OL
20 O
21
80
12

NA
IN
AR
HO
P0 ZIA
7 22 NA
02
1 80
20

PR
ISK
A
P0
72
20
21
80
26

YU
WA DIST
HY IRA
UP S
P0 RA
72 DA
20 NA
21
80
37
Daftar Isi

Sejarah Teori Culture Care

Paradigma Keperawatan

Teori Keperawatan Leininger

Penerapan Teori Transcultural dalam Asuhan


Keperawatan
Sejarah Teori Culture Care
■ Medeline leininger adalah seorang :
1. pelopor keperawatan transcultural
2. seorang pemimpin dalam keperawatan transkultural serta teori
asuhan keperawatan yang berfokus pada manusia.
3. perawat professional pertama yang meraih pendidikan doctor
dalam ilmu antropologi social dan budaya.

Medeline leininger memulai kariernya setelah tamat dari program


diploma di “St. Anthony’s School of Nursing” di Denver dan pada
tahun 1950, ia meraih sarjana dalam biologi dari “Benedictine
College, Atchison Kansas” dengan peminatan pada studi filosofi dan
humanistik.
Setelah menyelesaikan pendidikan tersebut ia bekerja sebagai :
• Instruktur
• Staf perawatan dan kepala perawatan pada unit medikal bedah
• Membuka sebuah unit perawatan psikiatri yang baru
• Direktur pelayanan keperawatan di St. Joseph’s Hospital di Omaha.
• Pemimpin suatu program pendidikan keperawatan psikiatri anak di
Chatolic University of America
• Pimpinan dalam pusat terapi perawatan psikiatri di RS milik universitas
Chatolic University of America
Pada tahun 1960, Leininger bersama C. Hofling menulis sebuah buku yang
diberi judul ” Basic Psiciatric Nursing Consept” yang dipublikasikan ke
dalam sebelas bahasa dan digunakan secara luas di seluruh dunia.
Paradigma Keperawatan dalam Transkultural

Menurut Andrew and Boyle, 1995,


terdapat 4 konsep sentral keperawatan
yaitu :

Manusia

Sehat

Lingkungan

Keperawatan
Teori Keperawatan Leininger

 Teori ini diambil dari disiplin ilmu antropologi dan


keperawatan. Ia mendefinsikan keperawatan transkultural
sebagai bagian utama dari keperawatan yang berfokus pada
studi perbandingan dan analisa perbedaan budaya serta
bagian budaya di dunia dengan tetap menghargai nilai-nilai
asuhan, pengalaman sehat sakit dan juga kepercayaan yang
dimiliki oleh masyarakat.
Konsep Utama dan definisi teori
Leininger
Care
Caring
Kebudayaan
Perawatan cultural
Curtural care diversity (perbedaan perawatan kultural)
Cultural care universality (kesatuan perawatan kultural)
Keperawatan
Pandangan dunia
Dimensi struktur sosial dan budaya
Lingkungan
etnohistory
Dimensi struktur sosial dan budaya
Lingkungan
etnohistory
Sistem perawatan pada masyarakat tradisional
Sistem perawatan profesional
Kesehatan
Mempertahankan perawatan kultural
Negoisasi atau akomodasi perawatan kultural
Restrukturisasi perawatan transkultural
Perawatan kultural yang konggruen
Konsep kebudayaan menurut Leininger dalam buku
Transcutural Nursing; concepts, theories and practices
(1978 & 1995).

 Kebudayaan yang mempersepsikan penyakit ke dalam bentuk pengalaman tubuh


internal dan bersifat personal
 Budaya sangat menekankan proses, prilaku dan nilai perawatan (caring),
memegang peranan yang lebih cenderung dilakukan wanita daripada pria.
 Kebudayaan yang menekankan pada prilaku dan proses pengobatan (caring)
cenderung dilaksanakan oleh pria daripada wanita.
 Klien (masyarakat umum / tradisional) yang membutuhkan pelayanan keperawatan
(caring)
 Kegiatan perawatan yang banyak dipraktekkan di masyarakat (ethno caring
activities), yang memiliki keuntungan terapeutik bagi klien dan keluarganya, kurang
dipahami oleh kebanyakan perawat professional di Werstern.
 Jika terdapat prilaku perawatan yang efektif dalam suatu kebudayaan
maka kebutuhan pengobatan dan pelayanan dari petugas professional
akan berkurang.
 Perbedaan mendasar antara praktek keperawatan tradisional dan
professional mengakibatkan konflik budaya dan membebani praktek
keperawatan.
 Perawatan transkultural akan mempersiapkan perawat untuk dapat
menyusun asuhan keperawatan pada setiap budaya yang berbeda,
 Keberhasilan dalam perawatan kesehatan akan sulit dicapai apabila
pemberi pelayanan tersebut tidak menggunakan pengetahuan dan
praktek yang didasarkan atas keyakinan dan nilai budaya klien.
THE SUNRISE MODEL ( MODEL MATAHARI TERBIT)

• Matahari terbit sebagai lambang/ symbol perawatan


• Anak panah berarti mempengaruhi tetapi tidak menjadi penyebab atau
garis hubungan
• Garis putus-putus pada model ini mengindikasikan sistem terbuka.

Model ini menggambarkan bahwa tubuh manusia tidak terpisahkan/tidak


dapat dipisahkan dari budaya mereka.
Suatu kekuatan untuk memulai pada puncak dari model
ini dengan pandangan dunia dan keistimewaan struktur
sosial untuk mempertimbangkan arah yang membuka
pikiran yang mana ini dapat mempengaruhi kesehatan
dan perawatan atau menjadi dasar untuk menyelidiki
berfokus pada keperawatan profesional dan sistem
perawatan kesehatan secara umum.
PENERAPAN TEORI TRANSCULTURAL DALAM ASUHAN
KEPETRAWATAN

Model konseptual yang dikembangkan oleh


Leininger dalam menjelaskan asuhan keperawatan
dalam konteks budaya digambarkan dalam bentuk
matahari terbit (Sunrise Model). Geisser (1991)
menyatakan bahwa proses keperawatan ini
digunakan oleh perawat sebagai landasan berfikir
dan memberikan solusi terhadap masalah klien
(Andrew and Boyle, 1995).
PENGKAJIAN
Pengkajian dirancang berdasarkan 7 komponen yang ada pada ”Sunrise
Model” yaitu :
•  faktor teknologi
Perawat perlu mengkaji : persepsi sehat sakit, kebiasaan berobat atau
mengatasi masalah kesehatan, alasan mencari bantuan kesehatan, alasan
klien memilih pengobatan alternatif dan persepsi klien tentang penggunaan
dan pemanfaatan teknologi untuk mengatasi permasalahan kesehatan saat
ini.
• Faktor agama dan falsafah hidup
Faktor agama yang harus dikaji oleh perawat adalah : agama yang dianut,
status pernikahan, cara pandang klien terhadap penyebab penyakit, cara
pengobatan dan kebiasaan agama yang berdampak positif terhadap
kesehatan.
• Faktor sosial dan keterikatan keluarga
Perawat pada tahap ini harus mengkaji faktor-faktor : nama lengkap, nama
panggilan, umur dan tempat tanggal lahir, jenis kelamin, status, tipe keluarga,
pengambilan keputusan dalam keluarga, dan hubungan klien dengan kepala
keluarga.
• Nilai-nilai budaya dan gaya hidup
Yang perlu dikaji pada faktor ini adalah : posisi dan jabatan yang dipegang oleh
kepala keluarga, bahasa yang digunakan, kebiasaan makan, makanan yang
dipantang dalam kondisi sakit, persepsi sakit berkaitan dengan aktivitas sehari-
hari dan kebiasaan membersihkan diri.
• Faktor kebijakan dan peraturan yang berlaku
Yang perlu dikaji pada tahap ini adalah : peraturan dan kebijakan yang
berkaitan dengan jam berkunjung, jumlah anggota keluarga yang boleh
menunggu, cara pembayaran untuk klien yang dirawat.
• Faktor ekonomi
Faktor ekonomi yang harus dikaji oleh perawat diantaranya :
pekerjaan klien, sumber biaya pengobatan, tabungan yang
dimiliki oleh keluarga, biaya dari sumber lain misalnya
asuransi, penggantian biaya dari kantor atau patungan antar
anggota keluarga.
• Faktor pendidikan
Hal yang perlu dikaji pada tahap ini adalah : tingkat
pendidikan klien, jenispendidikan serta kemampuannya untuk
belajar secara aktif mandiri tentang pengalaman sakitnya
sehingga tidak terulang kembali.
DIAGNOSA KEPERAWATAN

Terdapat tiga diagnosa keperawatan yang sering ditegakkan dalam asuhan


keperawatan transkultural yaitu :
• gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan perbedaan kultur,
• gangguan interaksi sosial berhubungan disorientasi sosiokultural
• ketidakpatuhan dalam pengobatan berhubungan dengan sistem nilai yang
diyakini.
PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN KEPERAWATAN

Ada tiga pedoman yang ditawarkan dalam keperawatan transkultural (Andrew and Boyle,
1995) yaitu :
• Cultural care preservation/maintenance
- Identifikasi perbedaan konsep antara klien dan perawat
- Bersikap tenang dan tidak terburu-buru saat berinteraksi dengan klien
-Mendiskusikan kesenjangan budaya yang dimiliki klien dan perawat.
• Cultural careaccomodation/negotiation
- gunakan bahasa yang mudah dipahami klien
- libatkan keluarga dalam perencanaan perawatan
- Apabila konflik tidak terselesaikan, lakukan negosiasi dimana kesepakatan berdasarkan
biomedis, pandangan klien dan standar etik.
• Cultual care repartening/reconstruction
- Beri kesempatan pada klien untuk memahami informasi yang diberikan dan
melaksanakannya
- Tentukan tingkat perbedaan pasien melihat dirinya dari budaya kelompok
- gunakan pihak ketiga bila perlu
- Terjemahkan terminologi gejala pasien ke dalam bahasa kesehatan yang
dapat dipahami oleh klien dan orang tua
- Berikan informasi pada klien tentang sistem pelayanan kesehatan.

Perawat dan klien harus mncoba untuk memahami budaya masingmasing


melalui proses akulturasi, yaitu proses mengidentifikasi persamaan dan
perbedaan budaya yang akhirnya akan memperkaya budaya budaya mereka.
EVALUASI

Evaluasi asuhan keperawatan transkultural


dilakukan terhadap keberhasilan klien tentang
mempertahankan budaya yang sesuai dengan
kesehatan, mengurangi budaya klien yang tidak
sesuai dengan kesehatan atau beradaptasi
dengan budaya baru yang mungkin sangat
bertentangan dengan budaya yang dimiliki
klien.
THANK YOU
ANY QUESTION???
pertanyaan

1. ( lami kel 1) apa yang mendasari leininger mengeluarkan teori


sunrise untuk keperawatan
2. (wulan kel 2) hal apa yang mendasari dari konsep leininger
mengatakan bahwa curing cenderung dilakukan oleh pria
daripada wanita
3. ( santi kel 3) bagaimana cara yang baik untuk mengubah
persepsi pasien
4. (willy kel 4) apa kekurangan dari teori leininger
5. ( tedy kel 5) teori sunrise bagus di impplementasikan pada
pasien yang seperti apa?
6. ( leny kel 6) apakah ada diagnosa lain yang akan muncul

Anda mungkin juga menyukai