Anda di halaman 1dari 10

TUGASLITERATUR REVIEW

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

Oleh :

NOVALINNA APPLEANGELINE R P07220218023

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KALIMANTAN TIMUR


PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN
TAHUN 2020
A. DESKRIPSI JURNAL :

TELAAH JURNAL I

Judul :PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH SEWAKTU MELALUI


TERAPI REIKI PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2
Penulis :Ester Inung Sylvia, Krisna Yetti, Rr.Tutik Sri Hariyati
Publikasi :Jurnal Keperawatan Indonesia, Volume 14, No. 2, Juli 2011; hal 113-120
ITEM PERTANYAAN DALAM TELAAH JURNAL
Apa masalah penelitian?
Penurunan Kadar Glukosa Darah Sewaktu pada Pasien Diabetes melitus tipe 2
Seberapa besar masalah tersebut?

Reiki berkembang pesat di luar negeri. Reiki mulaidiminati oleh perawat, dokter,
dan ahli rehabilitasi,khususnya di Amerika. Mereka mengkombinasikanReiki
dengan terapi medis dalam menyembuhkanpasien (Vitale, 2007). Tercatat hingga
akhir 2002kurang lebih 50 rumah sakit dan klinik-klinik di Amerika Serikat telah
menawarkan Reiki kepadapasien-pasiennya (DiNucci, 2005).Reiki baru dikenal
di Indonesia pada tahun 1990-an(Ishaq, 2002). Sejak saat itu klinik-klinik Reiki
mulai dibuka untuk melayani masyarakat yang mengala-mi permasalahan
kesehatan.

Dampak masalah jika tidak diatasi?

DM ditandai dengan hiperglikemia yangdapat mengakibatkan gangguan organ


tubuh sepertimata, jantung, dan ginjal.

Bagaimana kesenjangan yang terjadi? Bandingkan antara masalah yang


ada/kenyataan dengan harapan/target?

Masalah yang terjadi sesuai dengan harapan target tergantung dari terapi reiki
yang dijalankan.t

Berdasarkan masalah penelitian, apa tujuan dan hipotesis yang ditetapkan oleh
peneliti ?
untuk menjelaskan pengaruh Reiki terhadap penurunan kadar glukosa darah(KGD)
pasien DM tipe 2 dan mengidentifikasi apakah faktor stres dan berat badan (obesitas)
berperandalam penurunan KGD pasien.

Desain penelitian apa yang digunakan?

Desain penelitian ini menggunakan metode pra eksperimen dengan pendekatan


one-group pre-testposttest design (before and after).

Untuk desain eksperimen:


Apakah menggunakan kelompok kontrol untuk menentukan efektifitas suatu
intervensi ?

Iya,peneliti menggunakan kelompok kontrol dengan sampel pasien DM tipe 2 yang


taat mengikuti program 4 pilar penatalaksaan.

Apakah peneliti melakukan random alokasi (randomisasi)?

Tidak, peneliti tidak melakukan random alokasi.

Jika peneliti melakukan randomisasi, bagaimana prosedurnya, apakah


dilakukan randomisasi sederhana, blok, stratifikasi? Siapa yang melakukan
randomisasi?

Peneliti tidak menggunakan randomisasi.

Jika ternyata pada data dasar (base line) terdapat perbedaan


karakteristik/variable perancu pada kedua kelompok, apakah peneliti
melakukan pengendalian pada uji statistic dengan stratifikasi atau uji
multivariate?

Tidak,karena peneliti menggunakan uji univariate dari frekuensi, nilai tengah,


dan penyebaran karakteristik responden, variabel bebas, terikat, dan perancu.
Apakah peneliti melakukan masking atau penyamaran dalam memberikan
perlakuan pada responden (responden tidak menyadari apakah sedang
mendapatkan intervensi yang diuji cobakan?

Peneliti tidak melakukan masking atau penyamaran

Untuk menjamin kualitas pengukuran, apakah peneliti melakukan blinding


saat mengukur outcome? Blinding merupakan upaya agar sampel atau peneliti
tidak mengetahui kedalam kelompok mana sampel dimasukkan ( eksperiment
atau control. Hal ini menunjukkan upaya peneliti meningkatkan validitas
informasi.

Peneliti tidak melakukan blinding dalam penelitian.

POPULASI DAN SAMPEL


Siapa populasi target dan populasi terjangkau?

Populasi targetdalam penelitian ini adalah pasien DM Tipe 2 sedangkan populasi


terjangkau adalah pasien DM tipe 2 yang taat mengikuti program 4 pilar
penatalaksanaan DM, perempuan, usia 45-65 tahun, mepunyairiwayat penyakit
keluarga DM, Kadar Glukosa Darah Sewaktu (KGDS) relatif stabil dalam dua
bulanterakhir, pasien yakin bahwa Reiki dapat membantumenurunkan KGDS,
bersedia diberikan intervensiReiki selama 30 hari selain dengan terapi standar
darirumah sakit di sekitar wilayah Jakarta
Siapa sampel penelitian? Apa kriteria inklusi dan eksklusi sampel?
Pasien DM Tipe 2 .Dengan inklusi 18 responden

Bagaimana metode sampling yang digunakan untuk memilih sampel dari


populasi target?

Metode Purposive Sampling

Berapa jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian? Metode atau rumus
apa yang digunakan untuk menentukan jumlah sampel?

Pasien DM sebanyak18 responden dengan menggunakan metode purposive


sampling.
PENGUKURAN ATAU PENGUMPULAN DATA
Variable apa saja yang diukur dalam penelitian?
Variabel dependen :Pasien DM tipe 2yang taat mengikuti program 4 pilar
penatalaksanaan DM
Variabelindependen: melakukan terapi komplementer yaitu terapi reiki

Metode apa yang digunakan untuk mengumpulkan data?

Metode pra eksperimen dengan pendekatan one-group pre-testposttest design (before


and after).

Alat ukur apa yang digunakan untuk mengumpulkan data?

Instrumen yang digunakan glukometer, modifikasi skala stres Holmes & Rahe,
alat pengukur berat dan tinggibadan, serta lembar isian.
Bagaimana validitas dan rehabilitas alat ukur/instrument yang digunakan?
Apakah peneliti menguji validitas dan rehabilitas alat ukur? Jika dilakukan apa
metode yang digunakan untuk menguji validitas dan rehabilitas alat ukur dan
bagaimana hasilnya?

Untuk ini peneliti menguji validasi atau rehabilitasi alat ukur Berat badan dan
tinggibadan diukur menggunakan alat tetap yang telah disediakan di rumah
sakit. Sedangkan lembar isian digunakan sebagai pedoman wawancara dan
observasi.

Siapa yang melakukan pengukuran atau pengumpulan data? Apakah dilakukan


pelatihan khusus untuk observer atau yang melakukan pengukuran?

Yang melakukan adalah peneliti dengan cara mengumpulkan data dari sampel
yang sudah diuji.

ANALISIS DATA
Uji statistik apa yang digunakan untuk menguji hipotesis atau menganalisis
data?
Peneliti menggunakan Analisis data yang meliputi analisis univariat dari
frekuensi, nilai tengah, dan penyebaran karakteristik responden, variabel
bebas, terikat, dan perancu.

Untuk penelitian eksperimen apakah peneliti menggunakan metode intention


to treat atau on treatment analysis?

Peneliti menggunakan metode On treatment analysis

Intention to treat adalah menganalisis semua sampel yang megikuti penelitian,


baik yang drop out, loss follow up atau berhenti sebelum penelitian selesai.
Sampel yang drop out dianggap hasil intervensi yang gagal.
On treatment analysis hanya menganalisis sampel yang mengikuti penelitian
sampai selesai saja, sedangkan sampel drop out diannggap tidak mengikuti
penelitian dan tidak diikutkan dalam analisis.
Program atau software statistic apa yang digunakan peneliti untuk
menganalisis data?

Analisis data pada penelitian ini diolah dengan program statistik


HASIL PENELITIAN
Bagaimana alur (flow) penelitian yang menggambarkan responden yang
mengikuti penelitian sampai selesai, drop out dan loss follow up?

Dengan cara Kuesioner pada skala stress Holmes & Rahe menilai empat puluh
tiga (43) peristiwa hidup yang telah diteliti sebagai peristiwa yang paling
umum dansering menyebabkan stres. Berat badan dan tinggibadan diukur
menggunakan alat tetap yang telahdisediakan di rumah sakit. Sedangkan
lembar isian digunakan sebagai pedoman wawancara dan
observasi.
Bagaimana karakteristik responden dan baseline data?

Distribusi karakteristik responden menunjukkan bahwa jenis OHO yang digunakan


oleh responden hampir merata, paling banyak responden menggunakanOHO jenis
penambah sensitivitas insulin, yaitu 8responden (44,4%). Distribusi status berat badan
antara responden yang dikategorikan obesitas denganyang tidak obesitas sama besar,
yaitu 9 responden(50%), sedangkan tingkatan stres responden hampirmerata untuk
masing-masing tingkatan stres. Palingbanyak responden mengalami stres sedang yaitu
7 responden (38,9%).

Pada penelitian eksperiment apakah variable perancu (counfounding variable)


dalam data base line tersebar seimbang pada setiap kelompok? Jika tidak
seimbang apa dilakukan peneliti untuk membuat penelitian bebas dari
pengaruh variable perancu?

Iya tersebar seimbang pada setiap kelompok.


Apa hasil utama dari penelitian? Jika peneliti melakukan uji hipotesis, apakah
hipotesis penelitian terbukti atau tidak terbukti (bermakna atau tidak secara statistic )?
Apakah hasil penelitian juga bermakna secara klinis?

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada penurunan KGDS responden setelah


diberikan terapi Reiki 30 hari, sekitar 47,72 mg/dL (p= 0,000; α=0,05). Bila dilihat
secara individu penurunan rerata KGDS responden berkisar antara 5 sampai 121
mg/dL (grafik 2). Namun, keadaan ini berbeda pada 2 (dua) responden nomor 11 dan
17. Pada pemeriksaan KGDS II, kadar glukosa darah dua responden meningkat 16
sampai 20 mg/dL. Hal inidiakuinya sebagai bentuk stres karena mempunyaimasalah
keluarga dan saat mengikuti suatu acara,responden tidak memperhatikan diit yang
dianjurkan edukator

Untuk penelitian eksperimen dengan variable dependen kategorik apakah peneliti


menjelaskan tentang nilai kepentingan klinis dari hasil penelitian seperti number need
to treat (NTT), relative risk reduction (RRR) atau absolute risk reduction (ARR).

Dengan desain penelitian eksperimen paralel,yaitu ada kelompok eksperimen


dan kontrol. Penelitian lanjutan yang dapat dilakukan diantaranya mengenai pengaruh
terapi Reiki pada perubahan fisiologis pasien DM tipe 2 dalam penurunan kadar
glukosa darah

DISKUSI
Bagaimana interpretasi peneliti terhadap hasil penelitian? Apakah peneliti
membuat interpretasi yang rasional dan ilmiah tentang hal-hal yang ditemukan
dalam penelitian berdasarkan teori terkini? Catatan: meskipun hasil penelitian
tidak sesuai dengan hipotesis, namun suatu penelitian tetap berkualitas jika
peneliti mampu menjelaskan rasional secara ilmiah mengapa hipotesisnya
tidak terbukti.
Peneliti tidak menuliskan interpretasi terhadap hasil penelitian.
Bagaimana peneliti membandingkan hasil penelitiannya dengan penelitian-
penelitian terdahulu serta teori yang ada saat ini untuk menunjukkan adanya
relevansi?

Peneliti tidak ada membandingkan hasil penelitian yang dulu hingga sekarang
metode ini d=sudah ada sejak 1990

Bagaimana peneliti menjelaskan makna dan relevansi hasil penelitiannya


dengan perkembangan ilmu keperawatan/kesehatan serta terhadap pemecahan
masalah?

Dengan cara mengedukasi dan mengisi kuiseoner serta melihat dari aspek
factor stress

Bagaimana nilai kepentingan (importancy) hasil penelitian?


Hasil penelitian memperlihatkan penurunan rerataKGDS terjadi baik pada
responden yang obesitasmaupun yang tidak obesitas. Selisih rerata
penurunanKGDS pada responden yang obesitas maupun tidakobesitas tidak
jauh berbeda, yaitu 48,22 mg/dL dan47,22 mg/dL (p= 0,666 dan p= 0,588).
Pada penelitianini variabel berat badan (obesitas) tidak ada kontribusidalam
penurunan KGDS.
Hasil ini dapat disebabkan karena jumlah sampel yang sedikit, sehingga
menghasilkan nilai yang tidak signifikan. Hal ini didukung dari salah satu
studi komparatif dalam pemberian terapi yang sama. Studi A dengan jumlah
sampel banyak dan studi B dengan sampel sedikit menghasilkan nilai p yang
berbeda jauh, yaitu p studi A= 0,005 dan studi B= 0,14 (Elwood, 2007).

Bagaimana applicability hasil penelitan menurut peneliti ? Apakah hasil


penelitian dapat diterapkan pada tatanan praktik keperawatan ditinjau dari
aspek fasilitas, pembiayaan, sumber daya manusia, dan aspek legal?
Peneliti meninjau aspek fasilitas,biaya dan lainnya menggunakan fasilitas dari rumah
sakit dan sumber daya manusianya sendiri dari rumah-rumah.
Apakah mungkin penelitian ini direplikasi pada setting pratik klinik lainnya?
.iya karena dapat menurunkan kadar gula darah sewaktu dalam waktu 30 hari
Apakah peneliti menjelaskan kekuatan dan kelemahan penelitian? Apakah
kelemahan ini tidak menurunkan validitas hasil penelitian?

Peneliti tidak menjelaskan kekuatan dan kelemahan pada penelitian ini.


B. Ekstraksi Data Jurnal (Critical Appraisal)
C. TABEL EKSTRAKSI DATA JURNAL (TELAAH JURNAL)
NO Penelitian Sampel (karakteristik, Desain/Seleksi Intervensi Hasil temuan/Kesimpulan Level Penelitian Komentar reviewer
(Peneliti & ukuran, setting) responden peneliti (kekuatan dan keterbatasan
Waktu) penelitian)
1 Ester Inung pasien DM tipe 2 yang Desain Intervensi tidak Terapi Reiki yang Evidence based dari Kekuatan dan Kelemahan
Sylvia, Krisna taat mengikuti program penelitian dijelaskan peneliti dilakukan selama 30 hari Peneliti tidak dijelaskan oleh
4 pilar penatalaksanaan menggunakan peneliti.
Yetti3 ,
DM, perempuan, usia
ini pada penelitian ini
Analisis data
Rr.Tutik Sri 45-65 tahun, mepunyai menggunak terbukti dapat
yang meliputi
Hariyati (2011) riwayat penyakit an metode menurunkan KGDS analisis univariat
keluarga DM, Kadar pra pasien Diabetes Melitus dari frekuensi,
Glukosa Darah Sewaktu
eksperimen tipe 2 secara bermakna. nilai tengah, dan
(KGDS) relatif stabil
dalam dua bulan dengan penurunan KGDS ini penyebaran
terakhir, pasien yakin pendekatan tidak dipengaruhi oleh karakteristik
bahwa Reiki dapat one group faktor stres dan obesitas. responden,
membantu menurunkan variabel bebas,
pre- Terapi Reiki terbukti
KGDS, bersedia terikat, dan
diberikan intervensi testposttest dapat me- nurunkan
perancu.
Reiki selama 30 hari design kadar glukosa darah
selain dengan terapi (before and pasien Diabetes Me- litus
standar dari rumah sakit after). Dan tipe 2. Terapi ini
di sekitar wilayah
metode merupakan terapi
Jakarta
purposive pelengkap yang dapat
sampling digunakan di tatanan
pelayanan kesehat- an
terutama di bagian
keperawatan medikal
bedah sebagai salah satu
standar operasional
prosedur pada pasien
Diabetes Melitus tipe 2.
Penelitian selanjutnya
sebaiknya dilakukan
pada sampel yang lebih
besar dengan desain
penelitian eksperimen
paralel,yaitu ada
kelompok eksperimen
dan kontrol. Penelitian
lanjutan yang dapat
dilaku- kan diantaranya
mengenai pengaruh
terapi Reiki pada
perubahan fisiologis
pasien DM tipe 2 dalam
penurunan kadar glukosa
darah, pengaruh terapi
Reiki terhadap
penurunan kadar glukosa
darah pasien Diabetes
Melitus Tipe 2 yang
mendapatkan pengo-
batan insulin, serta
pengaruh faktor stres
terhadap penurunan
kadar glukosa darah
dengan skala stres yang
lain (IDA, HH, TN).

Anda mungkin juga menyukai