Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN INFARK

MIOKARD AKUT
SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN
TINGKAT 3 REGULER 1
“KEPERAWATAN GAWAT DARURAT”
KELOMPOK 11

1. LAILATUL KHASANAH (1914301040)


2. M. ABDUH MUSYAFFA (1914301041)
3. MAILENA (1914301042)
4. ALITA MERINDA ANGGRAINI
(1914301042)
PENGERTIAN INFARK MIOKARD
AKUT
Infark miokard akut adalah nekrosis miokard akibat aliran darah ke otot jantung terganggu.
(Suyono, 2005)

Infark Miokard Akut (IMA) adalah terjadinya nekrosis miokard yang cepat disebabkan oleh
karena ketidakseimbangan yang kritis antara aliran darah dan kebutuhan darah miokard.
(Morton, 2012)

Disimpulkan bahwa Akut Miokard Infark (AMI) merupakan suatu keadaan dimana terjadi
kerusakan atau kematian otot jantung yang disebabkan oleh karena berkurangnya atau
terhambatnya aliran darah koroner secara tiba-tiba atau secara tiba- tiba kebutuhan oksigen
meningkat tanpa disertai perfusi arteri koroner yang cukup.
ETIOLOGI INFARK MIOKARD
AKUT
A. Faktor Penyebab
1. Suplai oksigen ke miokard berkurang yang disebabkan oleh 3 Faktor :
a) Faktor pembuluh darah : Aterosklerosis, spasme, arteritis.
b) Faktor sirkulasi : Hipotensi, stenosos Aurta, insufisiensi.
c) Faktor darah : Anemia, hipoksemia, polisitemia.
2. Curah jantung yang meningkat :
d) Aktifitas yang berlebihan.
e) Emosi.
f) Makan terlalu banyak.
g) Hypertiroidisme.
3. Kebutuhan oksigen miokard meningkat pada :
h) Kerusakan miokard.
i) Hypertropimiokard.
j) Hypertensi diastolic.
ETIOLOGI INFARK MIOKARD
AKUT
B. Faktor Predisposisi
1. Faktor resiko biologis yang tidak dapat diubah :
a)Usia lebih dari 40 tahun.
b)Jenis kelamin: insiden pada pria tinggi, sedangkan pada wanita meningkat setelah
menopause.
c) Hereditas.
d)Ras : lebih tinggi insiden pada kulit hitam.
2. Faktor resiko yang dapat diubah :
e)Mayor : hiperlipidemia, hipertensi, merokok, diabetes, obesitas, diet tinggi lemak
jenuh, aklori.
f) Minor : inaktifitas fisik, pola kepribadian tipe A (emosional, agresif, ambisius,
kompetitif), stress psikologis berlebihan.
MANIFESTASI
KLINIS
1. Lokasi substernal, rerosternal, dan prekordial.
2. Sifat nyeri : rasa sakit seperti ditekan, terbakar, tertindih benda berat, ditusuk, diperas,
dan diplintir.
3. Nyeri hebat pada dada kiri menyebar ke bahu kiri, leher kiri dan lengan atas kiri.
4. Faktor pencetus : latihan fisik, stress emosi, udara dingin, dan sesudah makan.
5. Gejala yang menyertai : keringat dingin, mual, muntah, sulit bernafas, cemas dan lemas.
6. Dispnea.
1. PENGKAJIAN
Pengkajian Primer
A. Airways
1. Sumbatan atau penumpukan secret.
2. Wheezing atau krekles.
3. Kepatenan jalan nafas.

B. Breathing
4. Sesak dengan aktifitas ringan atau istirahat.
5. RR lebih dari 24 kali/menit, irama ireguler dangkal.
6. Ronchi, krekles.
7. Ekspansi dada tidak penuh.
8. Penggunaan otot bantu nafas.
1. PENGKAJIAN

C. Circulation

1. Nadi lemah, tidak teratur.


2. Capillary refill.
3. Takikardi.
4. TD meningkat / menurun.
5. Edema.
6. Gelisah.
7. Akral dingin.
8. Kulit pucat, sianosis.
9. Output urine menurun.
1. PENGKAJIAN

D. Disability

Status mental : Tingkat kesadaran secara kualitatif


dengan Glascow Coma Scale (GCS) dan secara
kwantitatif yaitu Compos mentis

E. Exposure

Keadaan kulit, seperti turgor / kelainan pada kulit


dsn keadaan ketidaknyamanan (nyeri) dengan
pengkajian PQRST.
Pengkajian Sekunder

A. AMPLE
1. Alergi : Riwayat pasien tentang alergi yang dimungkinkan pemicu terjadinya penyakitnya.
2. Medikasi : Berisi tentang pengobatan terakhir yang diminum sebelum sakit terjadi (Pengobatan rutin maupun
accidental).
3. Past Illness : Penyakit terakhir yang diderita klien, yang dimungkinkan menjadi penyebab atau pemicu terjadinya sakit
sekarang.
4. Last Meal : Makanan terakhir yang dimakan klien.
5. Environment/ Event : Pengkajian environment digunakan jika pasien dengan kasus Non Trauma dan Event untuk
pasien Trauma.

B. Pemeriksaan Fisik
1) Aktivitas
Data Subjektif Data Objektif
Kelemahan. Takikardi.
Kelelahan. Dispnea pada istirahat atau aktifitas.
Tidak dapat tidur.
Pola hidup menetap.
Jadwal olah raga tidak teratur.
2. Sirkulasi
Data Subyektif :
Riwayat IMA sebelumnya, penyakit arteri koroner, masalah tekanan darah, diabetes mellitus.
Data Obyektif :
 Tekanan darah
 Nadi
 Bunyi jantung : Bunyi jantung ekstra : S3 atau S4 mungkin menunjukkan gagal jantung
atau penurunan kontraktilits atau komplain ventrikel.
 Murmur
Bila ada menunjukkan gagal katup atau disfungsi otot jantung :
 Friksi ; dicurigai Perikarditis.
 Irama jantung dapat teratur atau tidak teratur.
 Edema : Distensi vena juguler, edema dependent , perifer, edema umum,krekles
mungkin ada dengan gagal jantung atau ventrikel.
 Warna : Pucat atau sianosis, kuku datar , pada membran mukosa atau bibir.
3. Makanan dan Cairan
Data Subyektif :
mual, anoreksia, bersendawa, nyeri ulu hati atau terbakar.
Data Obyektif :
penurunan turgor kulit, kulit kering, berkeringat, muntah, perubahan berat badan.

4. Neurosensori
Data Subyektif :
pusing, berdenyut selama tidur atau saat bangun (duduk atau istrahat).
Data Obyektif :
perubahan mental, kelemahan.

5. Hygiene
Data Subyektif atau Data Obyektif : Kesulitan melakukan tugas perawatan.
6. Nyeri
Nyeri dada yang timbulnya mendadak (dapat atau tidak berhubungan dengan aktifitas), tidak
hilang dengan istirahat atau nitrogliserin.

Lokasi :
Tipikal pada dada anterior, substernal , prekordial, dapat menyebar ke tangan, rahang, wajah.
Tidak tertentu lokasinya seperti epigastrium, siku, rahang, abdomen, punggung, leher.
Kualitas :
“Crushing ”, menyempit, berat, menetap, tertekan, seperti dapat dilihat.
Intensitas :
Biasanya 10 (pada skala 1 -10), mungkin pengalaman nyeri paling buruk yang pernah dialami.
Catatan:
nyeri mungkin tidak ada pada pasien pasca operasi, diabetes mellitus, hipertensi, lansia.
7. Pernafasan:
Data Subyektif :
Dispnea tanpa atau dengan kerja.
Dispnea nocturnal.
Batuk dengan atau tanpa produksi sputum.
Riwayat merokok, penyakit pernafasan kronis.

Data Obyektif :
Peningkatan frekuensi pernafasan.
Nafas sesak / kuat.
Pucat, sianosis.
Bunyi nafas (bersih, krekles, mengi), sputum.
Diagnosa Keperawatan Infark Miokard Akut
1. Nyeri akut b/d iskemia jaringan sekunder terhadap sumbatan arteri ditandai dengan :
penurunan curah jantung
2. Ansietas berhubungan dengan ancaman aktual terhadap integritas biologis.
3. (Risiko tinggi) Penurunan curah jantung b/d perubahan frekuensi, irama dan konduksi listrik
jantung, penurunan preload/peningkatan tahanan vaskuler sistemik, infark/diskinetik
miokard, kerusakan struktuaral seperti aneurisma ventrikel dan kerusakan septum.
4. Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan, iskemik, kerusakan otot jantung ,
penyempitan / penyumbatan pembuluh darah arteri koronaria
Rencana Tindakan

No Diagnosa Keperawatan Intervensi


1 Nyeri akut berhubungan  Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi,
dengan jaringan karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi
sekunder terhadap  Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyam anan
sumbatan arteri yang  Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui
ditandai dengan : pengalaman nyeri pasien
penurunan curah  Kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri
jantung  Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau
 Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan
dukungan
 Kontrol lingkungan yang apat mempengaruhi nyeri seperti suhu
ruangan, percahayaan dan kebisingan
 Kurangi faktor presipitasi nyeri
 Pilih dan lakukan penanganan nyeri ( farmakologi, non
Farmakologi)
Rencana Tindakan

No Diagnosa Keperawatan Intervensi


2 Resiko penurunan curah  Evaluasi adanya nyeri dada ( intensi tas, lokasi, durasi )
jantung berhubungan  Catat adanya disritmia jantung
dengan perubahan  Catat adanya tanda dan gejala penurunan cardiac output
faktor2 listrik, penurunan  Monitor status kardiovaskuler
karakteristik miokard.  Monitor status pernafasan yang menandakan gagal jantung
 Monotor abdomen sebagai indicator penurunan perfusi
 Monitor balance cairan
 Monitor adanya perubahan tekanan darah
Rencana Tindakan

No Diagnosa Keperawatan Intervensi


3 Gangguan perfusi  Monitor adanya daerah tertentu yang hanya peka terhadap
jaringan berhubungan panas/dingin/tajam/tumpu l
dengan iskemik,  Monitor adanya paretese
kerusakan otot jantung,  Instruksikan keluarga untuk mengobservasi kulit jika ada isi atau
penyempitan/ laserasi
penyumbatan pembuluh  Gunakan sarung tangan untuk proteksi
darah arteri koronaria  Batasi gerakan pada kepala, leher dan punggung
 Monitor kemampuan BAB
 Kolaborasi pemberian analgenik
 Monitor adanya tromboplebitis
 Diskusikan mengenai penyebab perubahan sensasi
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai