Anda di halaman 1dari 15

PENGKAJIAN

STRUKTUR
KELUARGA
KELOMPOK 4:
Nadiyah Suwoyo 1914301028
Indah Lestari 1914301029
Nabila Amanda Putri 1914301030
Annisa Dian Utami 1914301031
Yeni Handayani 1914301032
Revina Lutfitawaliyah 1914301033
Nailah Gifiria Apchatika 1914301034
DEFINISI PENGKAJIAN KEPERAWATAN
KELUARGA
Menurut Yura dan Walsh (1998) pengkajian adalah tindakan
pemantauan secara langsung pada manusia untuk memperoleh data tentang
klien dengan maksud menegaskan kondisi penyakit dan masalah
kesehatan. Pengkajian merupakan suatu proses berkelanjutan, karena
perawat akan mendapatkan data tentang kondisi atau situasi klien
sebelumnya dan saat ini, sehingga informasi tersebut dapat digunakan
untuk menyusun perencanaan pada tahap berikutnya. Pengkajian
keperawatan merupakan proses pengumpulan data. Pengumpulan data
adalah pengumpulan informasi tentang klien yang dilakukan secara
sistematis untuk menentukan masalah-masalah, serta kebutuhan-kebutuhan
keperawatan, dan kesehatan klien.
KARAKTERISTIK DATA YANG
DIKUMPULKAN
Lengkap Akurat
01 02
Untuk membantu mengatasi masalah Data yang dikumpulkan harus akurat
secara adekuat. untuk menghindari kesalahan. Perawat
harus dapat mengklarifikasi data
yang ditemukan melalui keluhan
klien adalah benar, dengan
Relevan membuktikan apa yang telah
03 didengar, dilihat, diamati dan diukur
melalui pemeriksaan. Data perlu
Data yang dikumpulkan harus relevan dengan kondisi
divalidasi sekiranya meragukan.
klien dan keluarga. Perawat perlu memahami
Perawat tidak boleh membuat
penyakit yang diderita klien sebelum melakukan
kesimpulan tentang suatu kondisi klien.
pengkajian data.
SUMBER
DATA 1. Sumber data primer

Adalah data yang dikumpulkan secara langsung


dari klien dan keluarga, yang dapat memberikan
informasi yang lengkap tentang masalah
kesehatan yang dihadapinya.

2. Sumber data sekunder

Adalah data yang dikumpulkan dari orang terdekat dari


klien (keluarga), seperti orang tua, atau pihak lain yang
mengerti kondisi klien selama sakit. Data sekunder
dapat pula didapatkan dari catatan-catatan keperawatan
hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh pihak lain.
METODE PENGUMPULAN DATA
1. Wawancara 2. Observasi
Yaitu menanyakan hal yang berkaitan Yaitu mengamati perilaku serta
dengan masalah yang dihadapi atau keadaan klien dan keluarga untuk
disebut dengan anamnesa. Untuk memperoleh data tentang masalah
menanyakan hal-hal yang berhubungan kesehatan yang dialami dengan
dengan masalah yang dihadapi klien dan menggunakan penglihatan dan alat
keluarga serta merupakan suatu
indera lainnya
komunikasi yang direncanakan.
4. Pemeriksaan fisik
3. Konsultasi
Konsultasi dengan tenaga ahli Yaitu melakukan pemeriksaan
atau spesialis sesuai dengan fisik klien untuk menentukan
masalah kesehatan yang masalah kesehatan klien.
ditemukan.
KOMPONEN PENGKAJIAN
KELUARGA

Friedman, dkk (2003), berpendapat bahwa komponen


pengkajian keluarga terdiri atas kategori pertanyaan,
yaitu data pengenalan keluarga, riwayat dan tahap
perkembangan keluarga, data lingkungan, struktur
keluarga (struktur peran, nilai, komunikasi, kekuatan),
fungsi keluarga (fungsi afektif, sosialisasi, pelayanan
kesehatan, ekonomi, reproduksi), dan koping keluarga.
PENGKAJIAN STRUKTUR
KELUARGA

1) Pola komunikasi keluarga


Yaitu menjelaskan mengenai cara berkomunikasi antar anggota
keluarga. Contoh nya : Anggota keluarga menggunakan bahasa jawa
dalam berkomunikasi sehari-harinya dan mendapatkan informasi
kesehatan dari petugas kesehatan dan televisi.
Komunikasi keluarga adalah komunikasi yang terjadi dalam
sebuah keluarga, yang merupakan cara seorang anggota keluarga
untuk berinteraksi dengan anggota lainnya, sekaligus sebagai wadah
dalam membentuk dan mengembangkan nilai-nilai yang dibutuhkan
sebagai pegangan hidup. Terdapat 4 jenis komunikasi yaitu verbal,
nonverbal, tertulis dan visual.
Dalam proses komunikasi tersebut, setiap anggota keluarga akan belajar
mengenal dirinya serta memahami perasaannya sendiri maupun perasaan
orang lain. Pola komunikasi yang ada dalam keluarga antara lain :  pola
komunikasi otoriter, pola komunikasi permisif dan pola komunikasi
demokratis.Dari  ketiga pola komunikasi tersebut diatas ternyata dalam
keluarga berlakunya tidak bersamaan, karena dalam keluarga  utamanya
pada masa usia dini anak perlu pendekatan khusus tidak seperti anak
yang sudah dewasa atau anak yang menjelang remaja.Oleh karena itu 
diperlukan cara  tersendiri dari orang tua utamanya bapak dan ibu
sebagai kepala dalam rumah tangga dan terkhusus kepada ibu sebagai
madrasah utama bagi seorang anak dalam pembinaan dan pembentukan
akhlaknya.
Lanjutan..

Komunikasi yang efektif adalah kepekaan dan keterampilan yang hanya


dapat dilakukan sesudah kita memahami proses dan kesadaran akan apa yang
kita dan orang lain lakukan ketika kita sedang berkomunikasi. Ada empat hal
yang harus diperhatikan agar komunikasi efektif dalam keluargaa dapat
terlaksana dengan baik antara lain:

1. Respek, artinya komunikasi itu harus diawali dengan menghargai.


2. Jelas, dalam menyampaikan pesan itu harus jelas sehingga dapat
dimengerti makna dari yang dikomunikasikan dan harus terbuka dan
transparansi
3. Empati, yaitu kemampuan menempatkan diri pada situasi dan
kondisi yang dihadapi orang lain
4. Rendah hati, adalah dalam berkomunikasi harus saling menghargai ,
lemah lembut, tidak sombong dan penuh pengendalian diri.
2) Struktur kekuatan keluarga
yaitu kemampuan anggota keluarga mengendalikan dan
mempengaruhi orang lain untuk merubah perilaku. Struktur kekuatan
keluarga terdiri atas siapa yang membuat keputusan dalam keluarga,
seberapa penting keputusan yang diambil.
Kekuatan merupakan kemampuan (potensial dan aktual) dari
individu untuk mengendalikan atau mempengaruhi untuk mengubah
perilaku orang lain ke arah positif (Setyiowati, 2008) . Tipe kekuatan
struktur kekuatan :
1. Legitimate power/ kekuasaan/ hak untuk mengontrol
Wewenang primer yang merujuk pada kepercayaan bersama bahwa
dalam suatu keluarga satu orang mempunyai hak untuk mengontrol
tingkah laku anggota keluarga yang lain.
Lanjutan..
2. Referent power/ seseorang yang ditiru
Kekuasan yang dimiliki orang-orang tertentu terhadap orang lain karena
identifikasi positif terhadap mereka, seperti identifikasi positif seorang
anak dengan orang tua (role mode).
3. Reward power/ kekuasaan penghargaan
Pengaruh kekuasaan karena adanya harapan yang akan diterima oleh
seseorang dari orang yang mempunyai pengaruh karena kepatuhan
seseorang. Seperti ketaatan anak terhadap orang tua.
4. Coercive power/ kekuasan paksaan/ dominasi
Sumber kekuasaan mempunyai kemampuan untuk menghukum dengan
paksaan,ancaman, atau kekerasan bila mereka tidak mau taat.
5. Affective power/kekuasaan afektif
kekuasaan yang diberikan melalui manipulasi dengan memberikan atau
tidak memberikan afeksi atau kehangatan, cinta kasih misalnya
hubungan seksual pasangan suami istri.
3) Struktur peran
Yaitu menjelaskan peran dari masing-masing anggota keluarga baik
secara formal maupun informal. Peran adalah serangkaian perilaku yang
diharapkan sesuai dengan posisi sosial yang di berikan. Yang dimaksud
dengan posisi atau status adalah posisi individu dalam masyarakat
misalnya sebagai suami, istrri, anak dan sebagainya. Tetapi terkadang
peran ini tidak dapat di jalankan oleh masing-masing individu dengan
baik. Ada beberapa anak yang terpaksa memenuhi kebutuhan anggota
keluarga yang lain sedang orang tua mereka entah kemana atau malah
berdiam diri di rumah. Contoh peran formal dan informal : Formal : Tn.R
sebagai Kepala Keluarga, Ny.A sebagai anak, Tn.j sebagai menantu, An.Z
sebagai cucu
Informal : Tn.R dibantu anaknya juga membantu mencari nafkah.
4) Nilai atau norma keluarga
Yaitu menjelaskan mengenai nilai dan norma yang dianut oleh
keluarga yang berhubungan dengaan kesehatan. Nilai merupakan suatu
sistem sikap dan kepercayaan yangsecara sadar atau tidak
mempersatukan anggota keluarga dalam satu budaya. Nilai keluarga juga
merupakan suatu perkembangan norma dan peraturan. Norma adalah
pola perilaku yang baik, menurut masyarakat berdasarkan system dalam
keluarga. Budaya adalah kumpulan dari pola perilaku yang dapat
dipelajari, dibagi, dan di tularkan dengan tujuan untuk menyelesaikan
masalah.
Contoh nilai dan norma dan keluarga : Keluarga percaya bahwa hidup
sudah ada yang mengatur, demikian pula dengan sehat dan sakit keluarga
juga percaya bahwa tiap sakit ada obatnya, bila ada keluarga yang sakit
dibawa ke RS atau petugas kesehatan yang terdekat.
Thank you!
Any question?
Alternative Resources

Anda mungkin juga menyukai