DISUSUN OLEH :
ARJUNAEDI
124021 2020012
AMBON
1
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui
C1 LAPANGAN C1 INSTITUSI
F.Kastela,S.Kep.,Ns.,M.Kes
Disahkan oleh
KA UR MINDIK
2
LAPORAN PENDAHULUAN
A. PENGERTIAN CHF
Gagaljantungadalahsindromeklinis(sekumpulantanda
dangejala),ditandaiolehsesaknapasdanfatigue(saatistirahat atau
saataktivitas) yangdisebabkanoleh kelainanstrukturatau fungsi jantung.
Gagaljantungdisebabkan oleh gangguan yang menghabiskanterjadinya
penguranganpengisianventrikel (disfungsidiastolik)danatau
kontraktilitasmiokardial(disfungsi sistolik) (Sudoyo Aru,dkk
2009)didalam (nurarif,a.h 2015).
B. ETOLOGI
Secaraumumpenyebabgagal jantung dikelompokkan sebagai berikut :
(Aspani, 2016)
a. Disfungsi miokard
b. Beban tekanan berlebihan-pembebanan sistolik (sistolic
overload).
1. Volume:defekseptumatrial,defekseptumventrikel, duktus
arteriosus paten
2. Tekanan : stenosis aorta, stenosis pulmonal, koarktasi aorta
3. Disaritmia
c. Beban volume berlebihan-pembebanan diastolik (diastolic
overload)
d. Peningkatan kebutuhanmetabolik (demand oveload)
C. MANIFESTASI KLINIS
a. Gagal Jantung Kiri
1. Kongestipulmonal :dispnea(sesak), batuk, krekels paru, kadar
saturasi oksigen yang rendah, adanyabunyijantung tambahan
3
bunyi jantungS3 atau “gallop ventrikel”bisa di deteksi melalui
auskultasi.
2. Dispneasaat beraktifitas(DOE), ortopnea, dispnea nocturnal
paroksismal (PND).
3. Batuk kering dan tidak berdahak diawal, lama kelamaan dapat
berubah menjadi batuk berdahak.
4. Sputumberbusa, banyakdan berwarnapink(berdarah).
5. Perfusi jaringan yang tidak memadai.
6. Oliguria(penurunan urin) dan nokturia(sering berkemih
dimalam hari)
7. Dengan berkembangnyagagal jantung akan timbul gejala-
gejalaseperti: gangguanpencernaan, pusing, sakitkepala,
konfusi, gelisah, ansietas, sianosis, kulit pucat atau dingin dan
lembab.
8. Takikardia, lemah, pulsasi lemah, keletihan.
b. Gagal Jantung Kanan
Kongestif jaringanperiferdanviscelarmenonjol, karena sisi kanan
jantung tidak mampu mengosongkan volume
darahdenganadekuatsehinggatidak dapat mengakomondasikan
semua darah yang secara normal kembalidarisirkulasivena.
1. Edemaekstremitasbawah
2. Distensivenaleherdanescites
3. Hepatomegali dannyeritekanpadakuadrankananatas
abdomenterjadiakibatpembesaran venadihepar.
4. Anorexiadanmual
5. Kelemahan
4
D. PATOFIOLOGI
Jantungakan gagal melakukan tugasnyasebagaiorgan pemompa,
sehingga terjadi yang namanya gagaljantung.Pada tingkat awal di
sfungsik omponenpompa dapat mengakibatkan kegagalan jika
cadangan jantung normal mengalami payah dankegagalanrespon
fisiologis tertentu pada penurunancurah jantung.Semua respon
inimenunjukkan upaya tubuh untuk mempertahankan perfusi organ
vital normal.Sebagai responter hadap gagal jantung ada tiga
mekanisme responprimer yaitu meningkatnya aktivitas
adrenergiksimpatis,
meningkatnya bebanawalakibataktifitasneurohormon,dan
hipertrofiventrikel.Ketiga responinimencerminkanusahauntuk
mempertahankancurahjantung.Mekanisme-mekanisme ini mungkin
memadai untuk mempertahankan curah jantung pada
tingkatnormalatauhampirnormalpada gagaljantungdinipada keadaan
normal.
Kelainan fungsi otot jantung disebabkan karena aterosklerosis
koroner, hipertensi arterial dan penyakit ototdegeneratif atau
inflamasi.Aterosklerosiskoroner mengakibatkan disfungsimiokardium
karena terganggualirannya darahke otot jantung.Terjadi hipoksia dana
sidosis (akibatpenumpukan asam laktat).Infark miokardiumbiasanya
mendahului terjadinya gagal jantung.Hipertensisistemikatau
pulmonal(peningkatan afterload) meningkatkan bebankerja jantung
pada gilirannya mengakibatkan hipertrofi serabu totot
jantung.Efek(hipertrofimiokard) dapat dianggap sebagai mekanisme
kompensasi karena akan meningkatkan kontraktilitas jantung.
5
Peradangandanpenyakitmiokardium degeneratif berhubungan dengan gaga
ljantung karena kondisiinisecara langsung merusak serabu
tjantung,menyebabkan kontraktilitas menurun. Ventrikel kanan dan kiri dapat
mengalami kegagalan secaraterpisah.Gagal ventrikel kiri paling sering
mendahuluigagal jantungventrikelkanan.Gagalventrikelkirimurnisinonim
dengan edema paruakut.Karenacurahventrikelbrpasanganatausinkron, maka
kegagalan salah satu ventrik da tmengakibatkan penurunan perfusi jaringan.
6
E. PATHWAY
7
F. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Pemeriksaan diagnostikyang dapat dilakukanpadapasien dengan kasus
gagal jantung kongestive di antaranya sebagai berikut :
a. Elektrokardiogram:Hiperatropiatrialatauventrikuler,
penyimpangan aksis,iskemia,disaritmia,takikardia, fibrilasi atrial.
b. Ujistress:Merupakanpemeriksaannon-invasifyangbertujuan
untukmenentukankemungkinaniskemia atauinfeksiyang terjadi
sebelummnya.
c. Ekokardiografi
1. Ekokardiografi model M (berguna untuk mengevaluasi volume
balikdankelainanregional,modelMpalingsering diapakai dan
ditanyakanbersama EKG)
2. Ekokardiografi duadimensi (CT scan)
3. Ekokardiografi dopoler (memberikan pencitraan dan
pendekatan transesofageal terhadap jantung)
d. Katerisasijantung:Tekanan abnormal merupakanin di kasi dan
membantu membedakangagal jantung kanandan kiri dan stenosis
katup atau insufisiensi
e. Radiografi dada : Dapat menunjukkan pembesaran jantung.
Bayangan mencerminkan dilatasi atau hipertropi bilik, atau
perubahan dalam pembuluh darah abnormal.
f. Elektrolit : Mungkin beruban karena perpindahan
cairan/penurunan fungsi ginjal terapi diuretik
g. Oksimetrinadi:Saturasioksigen mungkin rendah terutama jika gagal
jantung kongestif akut menjadi kronis.
h. Analisa gas darah : Gagal ventrikel kiri ditandai dengan
alkalosisrespiratory ringan(dini)atau hipoksemia dengan
peningkatan PCO2 (akhir)
8
i. Bloodureumnitrogen(BUN) dan kreatinin:PeningkatanBUN
menunjukkan penurunanfungsi ginjal. Kenaikan baik BUNdan
kreatinin merupakan indikasi
j. Pemeriksaantiroid:Peningkatan aktifitas tiroid menunjukkan
hiperaktifitas tiroid sebagai pencetus gagal jantung
G. PENETALAKSANAAN
Penatalakasanaan gagal jantung dibagi menjadi 2 terapi yaitu sebagai
berikut :
a. Terapi farmakologi
Terapiyangdapatiberikan antara laingolongan
diuretik,angiotensinconvertingenzym inhibitor(ACEI), beta
bloker,angiotensinreceptor blocker (ARB),glikosida
jantung,antagonis aldosteron,serta pemberian laksarasia pada
pasien dengan keluhan konstipasi.
b. Terapi non farmakologi
Terapi non farmakologi yaitu antara lain tirah baring,perubahan
gaya hidup,pendidikan kesehatan mengenai penyakit, prognosis,
obat-obatan serta pencegahan kekambuhan,monitoring dan kontrol
faktor resiko.
9
H. KOMPLIKASI
1. Tromboemboli adalah risiko terjadinya bekuan vena (thrombosis
vena dalam atau deep venous thrombosis dan emboli paru atau EP)
dan emboli sistemik tinggi, terutama pada CHF berat. Bisa
diturunkan dengan pemberian warfarin.
2. Komplikasi fibrilasi atrium sering terjadi pada CHF yang bisa
menyebabkan perburukan dramatis. Hal tersebut indikasi
pemantauan denyut jantung (dengan digoxin atau β blocker dan
pemberian warfarin).
3. Kegagalan pompa progresif bisa terjadi karena penggunaan diuretik
dengan dosis ditinggikan.
4. Aritmia ventrikel sering dijumpai, bisa menyebabkan sinkop atau
sudden cardiac death (25-50% kematian CHF). Pada pasien yang
berhasil diresusitasi, amiodaron, β blocker, dan vebrilator yang
ditanam mungkin turut mempunyai peranan.20
I. ASUHANKEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
a. Identitas :
1. Identitas pasien :
Nama, umur, tempat tanggal lahir, jenis kelamin, alamat,
pekerjaan, suku/bangsa, agama,status perkawinan, tanggalmasuk
rumahsakit(MRS), nomor register, dan diagnosamedik.
2. Identitas Penanggung Jawab
Meliputi : Nama, umur, jenis kelamin, alamat, pekerjaan,
sertastatus hubungan dengan pasien.
b. Keluhan utama
1. Sesak saat bekerja, dipsneanokturnal paroksimal, ortopnea
10
2. Lelah, pusing
3. Nyeri dada
4. Edema ektremitas bawah
5. Nafsu makan menurun,nausea, dietensiabdomen
6. Urine menurun
c. Riwayat penyakitsekarang
Pengkajian yangmendukung keluhan utama dengan memberikan
pertanyaan tentang kronologikeluhan utama.
Pengkajianyangdidapatdengangejala-gejala kongestivaskuler
pulmonal,yaknimunculnya dispnea,ortopnea,batuk,danedema
pulmonal akut. Tanyakan juga gajala-gejala lain yang mengganggu
pasien.
d. Riwayat penyakitdahulu
Untuk mengetahui riwayat penyakit dahulu tanyakan kepada
pasien apakah pasien sebelumnya menderitanyeri dada khasin
farkmiokardium,hipertensi,DM, atauhiperlipidemia. Tanyaka
njugaobat-obatanyangbiasanya diminumolehpasien pada masa lalu,
yang mungkin masih relevan. Tanyakan juga alergi yang dimiliki
pasien
e. Riwayat penyakitkeluarga
Apakahada keluargapasien yangmenderitapenyakit jantung, dan
penyakitketeurunan lain seperti DM,Hipertensi.
f. Pengkajian data
1. Aktifitas dan istirahat : adanyakelelahan, insomnia, letargi, kurang
istirahat, sakit dada, dipsneapadasaat istirahat atau saat
beraktifitas.
11
2. Sirkulasi :riwayat hipertensi, anemia, syok septik, asites,
disaritmia, fibrilasi atrial,kontraksi ventrikel prematur,
peningkatan JVP, sianosis, pucat.
3. Respirasi :dipsneapadawaktu aktifitas, takipnea,riwayat
penyakitparu.
4. Pola makan dan cairan :hilang nafsu makan, mual dan muntah.
5. Eliminasi : penurunan volumeurine, urin yang pekat, nokturia,
diareatau konstipasi.
6. Neuorologi : pusing, penurunan kesadaran,disorientasi.
7. Interaksi sosial : aktifitassosial berkurang
8. Rasa aman : perubahan status mental, gangguan pada
kulit/dermatitis
g. Pemeriksaan fisik
1. Keadaan Umum :Kesadaran dan keadaan emosi, kenyamanan,
distress, sikap dan tingkah lakupasien.
2. Tanda-tandaVital :
a. Tekanan Darah
Nilai normalnya:
Nilai rata-rata sistolik : 110-140 mmHg
Nilai rata-rata diastolik :80-90 mmHg
b. Nadi
Nilainormalnya:Frekuensi:60-100x/menit(bradikardi atau
takikkardi)
c. Pernapasan
Nilai normalnya: Frekuensi :16-20 x/menit
Pada pasien : respirasi meningkat, dipsnea pada saat
istirahat /aktivitas
d. Suhu Badan
12
e. Metabolisme menurun, suhu menurun.
13
3. Head to toe examination :
a. Kepala : bentuk , kesimetrisan
b. Mata: konjungtiva: anemis, ikterik atau tidak ?
c. Mulut:apakah adatandainfeksi?
d. Telinga: kotor atau tidak, adaserumen atau tidak,
kesimetrisan
e. Muka; ekspresi, pucat
f. Leher: apakahadapembesaran kelenjar tiroid danlimfe
g. Dada: gerakan dada, deformitas
h. Abdomen : Terdapat asites, hatiterabadibawaharkus
kostakanan
i. Ekstremitas: lengan-tangan:reflex,warnadan tekstur kulit,
edema, clubbing, bandingakan arteri radialis kiri dan kanan
j. Pemeriksaan khususjantung :
a. Inspeksi:venaleherdenganJVPmeningkat,letakictus cordis
(normal :ICSke5)
b. Palpasi:PMIbergeserkekiri,inferiorkarenadilatasi atau
hepertrofi ventrikel
c. Perkusi : batas jantung normal padaorang dewasa Kanan
atas : SICIILinea ParaSternalis Dextra Kanan bawah :
SICIV LineaParaSternalis Dextra Kiri atas :
SICIILineaParaSternalis sinistraKiri bawah : SICIV
LineaMedio Clavicularis Sinistra
d. Auskulatsi : bunyijantung IdanII
BJI :terjadikarenagetaran menutupnyakatup
atrioventrikular, yangterjadipada saatkontraksi isimetris
dari bilik padapermulaan systole.
14
BJII :terjadiakibat getaranmenutupnyakatupaorta dan
arteri pulmonalis pada dinding toraks. Ini terjadi kira-
kirapadapermulaan diastole.
(BJ IInormal selalu lebihlemah daripadaBJI)
4. Pemeriksaan penunjang
a. Fotothorax dapat mengungkapkan adanya pembesaran
jantung,edema atau efusipleura yangmenegaskan diagnosaCHF
b. EKGdapatmengungkapkan adanya tachicardi,hipertrofi bilik
jantungdaniskemi(jika disebabkanAMI), ekokardiogram
c. Pemeriksaanlaboratorium:Hiponatremia,hiperkalemia pada
tahap lanjut dari gagal jantung, Blood Urea
Nitrogen(BUN) dan kreatinin meningkat,peninkatan bilirubin
dan enzimhati.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan merupakan penilaian klinis mengenai respon
pasien terhadap masalahkesehatan (Tim PokjaSDKIDPP PPNI, 2017).
Diagnosaberdasarkan SDKI adalah:
a. Gangguan pertukaran gas
Definisi : kelebihan atau kekurangan oksigenasi dan atau
eliminasi
karbondioksida pada membranalveolus kapiler
Penyebab : Perubahan membranalveolus-kapiler
b. Pola nafas tidak efektif
Definisi : inspirasi dan/atau ekprasi yang tidak memberikan
ventilasi adekuat
Penyebab : hambatan upayanafas (mis: Nyeri saat bernafas)
c. Penurunan curah jantung
15
Definisi : ketidakadekuatan jantung memompa darah untuk memenuhi
kebutuhan metabolisme tubuh
Penyebab : perubahan preload, perubahan afterload dan/atau
perubahan kontraktilitas
d. Nyeri akut
Definisi : pengalaman sensorik atauemosional yang berkaitan
dengan kerusakan jaringan aktual ataufungsional
denganonsetmendadakatau lambatberintensitas
ringanhingga beratyangberlangsungkurangdari 3 bulan.
Penyebab : agen pencederafisiologis (mis: iskemia)
e. Hipervolemia
Definisi:peningkatanvolumecairanintravaskuler,interstisiel, dan/atau
intraseluler.
Penyebab : ganguan mekanismeregulasi
16
g. Defisitnutrisi
Definisi:asupannutrisitidakcukupuntukmemenuhi kebutuhan
metabolisme.
Penyebab:ketidakmampuanmencernamakanan,faktorpsikologis(mis:str
ess, keenggananuntuk makan).
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
Intervensikeperawatanadalahsegala bentuktreatmentyang
dikerjakanolehperawatdidasarkanpada pengetahuandanpenilaian
klinisuntuk mencapaitujuanluaranyangdiharapkan(TimPokjaSIKI DPP
PPNI, 2018). Diagnosaberdasarkan SIKIadalah :
Dx. keperawatan Tujuandan Intervensi
17
2.Polanafastidak Tujuan: (Manajemen jalan nafas
efektifb.d Setelahdilakukan 1. Monitor pola nafas (frekuensi,
hambatan tindakankeperawata kedalaman, usahanafas)
upaya nafas n 2. Ajarkan teknik batuk efektif
(mis:nyeri diharapkanpolanafas 3. Kolaborasi pemberian
saatbernafas) membaik. bronkodilato,
ekspetoran,mukolitik,jikaperlu.
Kriteria hasil:
(pola nafas)
1.Frekuensinafas
dalamrentangnormal
2.Tidakada
pengguanaanoto
3.Penurunan t
Tujuan: (Perawatanjantung
curahjantung setelahdilakukan 1. Identifikasi tanda/gejala primer
b.d perubahan tindakankeperawata penurunancurahjantung
preload/ n diharapkancurah 2. Monitorintakedanoutputcairan
perubahan jantungmeningkat. 3. Monitorkeluhannyeridada
afterload/ 4. Berikanterapiterapirelaksasiuntuk
perubahan Kriteria mengurangistrees,jikaperlu
kontraktilitas hasil: 5. Anjurkan berakitifitas fisik secara
(curahjantun bertahap
g L.02008) 6. Kolaborasi pemberian
1.Tandavitaldalam antiaritmia,jikaperlu
rentangnormal
18
4.Nyeriakutb.d Tujuan:setelah (Manajemen nyeri
gen penedera dilakukantindaka 4.1Identifikasi lokasi, karakteristik
fisiologis n keperawatan nyeri,
(Mis: Iskemia) diharapkantingka durasi,frekuensi,intensitasnyeri
t nyerimenurun. 4.2Identifikasiskala nyeri
4.3Identifikasi faktor yang memperberat
Kriteria dan memperingan nyeri
hasil: 4.4Berikanterapinonfarmakologisuntuk
Tingkatnyeri mengurangirasa nyeri
(L.08066) 4.5Kontrollingkunganyangmemperberat
1. rasa nyeri (mis: suhu ruangan,
Pasienmengatakan pencahayaan,kebisingan)
nyeriberkurang dari 4.6Anjurkan memonitor nyeri secara
skala 7menjadi2 mandiri
2.Pasienmenunjukka 4.7Ajarkantekniknonfarmakologisuntuk
5.Hipervolemi Tujuan:
n ekspresiwajah (Manajemen hipervolemia
menguranginyeri
a b.d setelahdilakukan 1. Monitor intake danoutputcairan
gangguan tindakankeperawata 2. Batasiasupancairan dangaram
mekanisme n 3. Anjurkan melapor haluaran urin/6jam
regulasi diharapkan
keseimbangancaira
n
meningkat.
Kriterian hasil:
(keseimbangan
ciran L. 03020)
1.Tererbebasdar
19
9.Defisitnutrisi Tujuan: (Manajemengangguanmakan)
b.d setelahdilakukan 1. Monitor asupan dan keluarnya
ketidakmampua tindakankeperawata makanandancairanserta kebutuhan
n mencerna n diharapkanstatus kalori
makanan,faktor nutrisimembaik. 2. Timbang beratbadan secara rutin
psikologis 3. Anjurkan membuatcatatan harian
(mis:stress,keen Kriteriahasil:(status tentang perasaan dan situasi pemicu
g ganan untuk nutrisi pengeluaran
makan) 1.Porsimakanyang makanan
dihabiskanmeningkat (mis:pengeluaran yang
D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Implementasikeperawatanadalah serangkaian kegiatanyang
dilakukanoleh perawa tuntuk membantu pasien dari masalah status
kesehatanyang dihadapi ke status kesehatan yang bai kyang
menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan.Proses pelaksanaan
implementasi harus berpusat kepada kebutuhan pasien,faktor-faktor lain
yang mempengaruhi kebutuhan keperawatan, strategi implementasi
keperawatan, dan kegiatankomunikasi(Dinarti & Muryanti, 2017)
E. EVALUASI KEPERAWATAN
MenurutSetiadi(2012)dalambukuKonsep&penulisan
AsuhanKeperawatan,Tahap evaluasiadalahperbandinganyang sistematis
dan terencana tentang kesehatan pasien dengan tujuan
yangtelahditetapkan,dilakukandengancara berkesinambungan
denganmelibatkan pasien,keluarga,dantenagakesehatanlainnya
20
DI RUMAH SAKIT UMUM AL-FATAH AMBON
A. PENGKAJIAN
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. A
Tempat / tgl lahir : Alang, 13 Mei 1948
Umur : 72 tahun
Jenis kelamin : Perempuang
Status perkawinan : Sudah menikah
Agama : kristen protestan
Pendidikan terakhir : SD
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Tanggal Masuk RS : Senin,15november 2021 ( 22:40 wit )
Sumber Informasi : keluarga pasien
NO.RM : XX44XX
Keluarga yang dapat : Ny.KR
Dihubungi
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Alang
21
kemudian keluarga pasien membawa pasien ke RSU AL-FATAH pada
jam 22.40WIB.
1. Faktor pencetus : capek
2. LamanYa keluhan : 1 hari sebelum masuk RS
3. Timbulnya keluhan : sesak nafas
4. Faktor yang memperberat : kurang olahraga dan ketidakpatuhan dalam
menjaga pola makan
5. Diagnosa medic : CHF
22
IV. GENOGRAM
72 th
hs
hs hs
Keterangan :
:Laki-laki
:Perempuan
X :Meninggal
:Garis perkawinan
:Garis keturunan
:Tinggal serumah
:Pasien
? :Tidak diketahui
HS : hidup sehat
23
V. PENGKAJIAN POLA KESEHATAN
A. POLA PERSEPSI KESEHATAN DAN PEMELIHARAAN KESEHATAN
1. Keadaan sebelum sakit : pasien mengatakan penyakit yang diderita hanyalah
penyakit ringan sehingga pasien berfikir lama kelamaan akan sembuh
sendiri,
2. Riwayat penyakit saat ini :
a. lemas, muntah, sesak nafas, sakit perut,
b. Riwayat keluhan utama : Klienmengatakan sesak
nafasdarikemarin siang disertai mutah2 kali dan beraktivitas nyeri
pada dada sebelah kiri kemudian keluarga pasien membawa pasien ke
RSU AL-FATAH pada jam 22.40WIB.
c. Riwayat penyakit yang pernah di alami : pasien memiliki riwayat
hipertensi dan stroke
d. Riwayat kesehatan keluarga : keluarga tidak ada yang mengalami
penyakit yang sama dengan pasien.
3. Pemeriksaan fisik :
a. Kebersihan rambut : warna sebagian sebagian memutih, dan sedikit
lepek
b. Kulit kepala : bersih, tidak ada iritasi
c. Kebersihan kulit : kulit bersih
d. Higiene rongga mulut : mulkosa bibir kering
f. Kebersihan genetalia : normal tidak ada kelaianan (menurut keluarga)
g. Kebersihan anus : bersih (menurut keluarga)
24
B. POLA NUTRISI DAN METABOLIK
1. Keadaan sebelum sakit : makan 3x sehari, tidur nyenyak
2. Keadaan sejak sakit : makan 3x sehari(bubur) stirahat terganggu karena
sesak nafas dan nyeri di dada sebalah kiri
3. Observasi : rasa nyeri menganggu pola makan dan istirahat.
4. Pemeriksaan fisik :
a. Keadaan rambut : warna sebagian memutih dan sedikit lepek
b. Hidrasi kulit : kulit kering
c. Conjungtiva : anemis
d. Sclera : interik
e. Hidung : normal dan simetris
f. Rongga mulut : bibir pucat dan kering, lidah berwarna keabuan, mukosa
lembab,tonsil tidak membesar.
g. Gigi : tidak ada karies gigi
h. Kemempuan mengunyah : baik
i. Lidah : bersih, normal
j. pharing : normal
k. kelenjar getah bening : normal, tidak ada pembengkakan/.
l. kelenjar parotis: normal
m. abdomen
inspeksi : Abdomen tampak simetris
auskultasi : normal 30x/menit
palpasi : Saat dipalpasi teraba massa dikuadran kanan bawah
25
tanda-tanda radang
o. lesi(bekas luka) : tidak terdapat kelainan pada kulit(bekas luka).
C. POLA ELIMINASI
1. Keadaan sebelum sakit : BAB 1-2kali dalam perhari, konsistensi
lunak,BABnormal, BAK6kali dalam24jam,warna kuningagak
keruh,baukhasurin.
2. Keadaan sejak sakit : pasien menggunakan kateter,pasien mengatakan
BAKsedikitwarnakunig( Urin± 250cc/8jam).
3. Observasi : aktivitas BAB dan BAK tergangu sejak sakit.
1. Pemeriksaan fisik :
a. Peristaltik usus : 20x/menit
b. Palpasi kantung kemih : penuh
c. Nyersi ketuk ginjal : normal
d. Mulut uretra : bersih
e. Anus :bersih tidak ada tanda-tanda iritasi
Peradangan : tidak ada tanda-peradangan
Hemorid : tidak ada
Fistula : tidak ada
26
Makan : 3x/hari (sebelum sakit,sejak sakit hanya maslap)
27
f. Thorax dan pernafasan : Infeksi simetris kiri/kanan, Tidak ada
tarikan dinding dada
Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, tidak ada tarikan
dinding dada
Bentuk torak : Tidak Normal
Retrasi intercostal :-
Sianosis :lapang paru yang hipersonor pada perkusi
Stridor : respirasi terdengar kasar dan suara mengi
(wheezing) pada fase respirasi semakin
menonjol.
Palpasi :
Vocal premitus :
Krepitasi : Bunyi fremitus sama kiri dan kanan
Perkusi : Bunyi redup diparu kanan
Akualtasi : Bronco vasikuler
Suara nafas : inspirasi sama panjang dengan
ekspirasi
Suara ucapan : terdengar intesitas sama antra
Suara tambahan :
g. Jantung
Inspeksi
Ictus cordis : Iktuscordis tidak terlihat.
Palpasi :
Ictus cordis : Iktus kordis teraba 1 jari lateralRICIV
Perkusi
Batas atas jantung :RICII
Batas bawah jantung :
28
Batas kiri jantung : RICII
Batas kanan jantung : RICII
Alkutasi : irreguler
h. Lengan dan tungkai
Atrofi : positif
Rentang gerang : tidak normal
Nyeri sendi : tidak ada
Fraktur :
Parese :
Paralisi :
Uji kekuatan otot
kanan kiri
tangan
1 1
1 1
Kaki
29
Palpebra interio warna gelap : positif
30
b. Bentuk/postur tubuh : tinggi, kurus
c. Kulit : kecoklatan
X o
tekanan darah 140/70 mmHg, nadi 96 / menit, suhu 37 Cdan
x
pernafasan 38 /menit. Pada kepala pasien didapatkan bentuk kepala
normal, warna rambut memutih sebagian, bersih, tidak ada massa,dan
tidak ada nyeri tekan.
31
J. MEKANISME KOPING DAN TOLERANSI TERHADAP STRES
1. Keadaan sebelum sakit : tidak khawtir dengan penyakit yang di alami
sekarang, karena pasien berfikir penyakit tersebut berangsung-angsur
akan membaik dengan sendrinya
2. Keadaaan sejak sakit :pasien lebih sering curhat kepada keluarga dan
orang yang dipercainya tentang penyakit yang dialami.
3. Observasi : pasien sering merasa emosi dan ketakutan dengan
penyakit yang dialami
32
5. Nervus VII (FASIALIS)
Sensorik : membedakan rasa
Motorik : mampu mengerakan oto wajah
6. Nervus VIII (akustikus)
Vestibularis
Akustikus
7. Nervus IX (glosofaringeus)
Motorik : mampu merasakan muntah
Sensorik : mampu buka mulut, dan menelan
8. Nervus X (VAGUS) :
9. Nervus XI (aksesorius spinalis) : pasien tidak mampu
mengangkat dan menahan tekanan pada bahu
10. Nervus VII (hipoglosus) : gerakan lidah pasien terkoordinasi ,pasien
mampu melakukan tes jari-jari dan hidung.
33
VIII. TERAPI MEDIS YANG DIBERIKAN
Cefotaxim Iv 2x1g
08:00_20:00
WIT
Iv 1x750g
Drip levofloxacim 20:00 wit
34
IX. KLASIFIKASI DATA
35
Pasien nampak gelisah dan sering bertanya pada
perawat mengenai kondisinya
X. ANALISA DATA
DataSubjektif : Ketidakefektifan
Pasien mengatakan merasakan Keletihan polanafas
lelah dan capek, sesak saat
melakukan aktifitas ringan.
Data obyektif:
Pasien mengalamisesaknafas,
menggunakan otot bantu
nafas,frekuensi nafas 31x/menit,
irama nafas tidak teratur
36
Data subjektif : Hambatanaliranurine Gangguan
Pasien mengatakan setiap kali BAK EliminasiUrin
kencingnya keluar sedikit-sedikit Gangguan eliminasiurine
dan berwarna kuning keruh tetapi
tuntas meskipun terasa sakit.
Data objektif :
Urine tampak kuning keruh
Kandung kemih tidak teraba
142,000/mm3
DataSubyektif : Perubahan status Ansietas
-Klien mengatakan sudah Kesehatan
mengetahui informasi tentang
penyakitnnya
-Klien mengatakan sangat
37
cemas dengan kondisi
kesehatannya saat ini
NO DIAGNOSA
1. Penurunan curah jantungb/dpenurunan kontraksi ventrikel kiri
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidak seimbangan suplai dan
kebutuhan oksigen
3. Gangguan Eliminasi Urin
4. Ansietas perubahan status kesehatan
38
XII. PERENACAAN KEPERAWATAN
DX.medis : CHF
PERENCANAAN
NO DIAGNOSA TUJUAN INTEVENSI RASIONAL
KEPERAWATAN
Penurunan curah Keefektifan pompa 1.Pastikan tingkat aktifitas pasien Systolic blood pressure dalam rentang normal
1. jantung b/d penurunan jantung yang tidak membahayakan curah Diastolic blood pressure Dalam rentang normal
kontraksi ventrikel kiri jantung atau memprovokasi serangan Pulsepressure dalam rentangnormal
Tujuan : pasien akan jantung Saturasi O2 dalam rentang normal
menunjukan keefektifan 2.Monitor EKG, lakukan Tidak asites
pompa jantung penilaian komperhensif pada Irama denyut jantung dalam rentang normal
KriteriaHasil: sirkulasi perifer(misalnya cek nadi
- Tekanan darah sistol perifer,edema, warna dan suhu
- Tingkat kelelahan ekstermitas),
berkurang Monitor sesak nafas,
- Pucat kelelahan,takipneu danortopneu,
- Edema perifer
3. Atur periode latihan dan istirahat
untuk menghindari kelelahan
4.Monitor adanya dispnea,
ortopnea,dan takipnea
39
5. Anjurkan untuk menurunkan stres
Intoleransi Setelahdilakukan 1. kaji hambatan untuk Ajarkan mengatur aktivitas dan manjemen
2. aktivitas tindakan keperawatan melakukan aktifitas.
waktu untuk mencegah kelelahan
berhubungan dengan pasien akan 2. dukung individu untuk
ketidakseimbangan menunjukan memulai atau melanjutkan Bantu pasien dalam melakukan aktivitas
suplai dan kebutuhan melakukan aktifitas latihan.
Membantu pasien dalam mmenerima
oksigen secara mandiri dengan 3. Dampingi pasien pada saat
kriteria hasil : menjadwalkan latihan secara kebutuhan aktivitasnya
1. Frekuensi nadi rutin,
ketikaberaktifitas 4. lakukan latihan bersama
normal individu jika perlu,
2. Kemudahan 5. monitor tanda-tanda vital
bernafas saat sebelum dan setelah
aktiftas melakukan aktifitas
3. Tekanan darah
ketik aberaktifitas
normal
4. kemudahan dalam
melakukan
aktifitas harian
Setelah dilakukan 1. Monitor eliminasi urine Memberikan informasi tentang fungsiginjal
3. Gangguan Eliminasi tindakan keperawatan termasuk frekuensi, dan adanya komplikasi, contoh infeksi dan
Urin pasien akan konsistensi, bau,volume, dan perdarahan.
menunjukan warna Hidrasi yang cukup meningkatkan
melakukan aktifitas 2. Ajarkan pasien untuk minum 8 pengenceran kemih dan membantu
secara mandiri dengan gelas per hari mendorong
kriteria hasil :
1.Bab lancar dan
normal
40
Tingkat Kecemasan Pengurangan Kecemasan Kemampuan pemecahan masalah pada klien
4. Ansietas perubahan Kriteria : 1. Dorong keluarga untuk ditingkatkan lingkungan mendukung.
status kesehatan 1. Pasien tidak stres menemani pasien Pasien merasa diperhatikan dan dihargai
2. Wajah tidak tegang 2. Dengarkan keluhan dengan Mengarahkan kembali perhatian dan
3. Peningkatan penuh perhatian. membantu dalam relaksasi otot.
tekanan darah tidak 3. Instruksikan pasien Membantu mengontrol kecemasan dengan
ada menggunakan teknik relaksasi. farmakologi
4. frekuensi nadi,dan 4. Atur penggunaan obat-obatan Untuk mengetahui tingkat kecemasan yang
pernapasan untuk mengurangi kecemasan dialamipasien.
(normal) secara tepat. Dapat menghilangkan ketegangan terhadap
5. pasien merasa tidak 5. Identifikasi tingkat Kecemasan kekhawatiran yang tidak diekspresikan.
cemas dengan 6. Dorong pasien untuk
penyakitnya mengungkapan perasaan,
ketakutan, persepsi.
41
IMPLEMENTASI DAN EVALUAI
42
hasilnya skala (6) sedang TD: 140/0 mmHg
2. Mengobservasi adanya RR: 38x/menit
tanda-tanda nyeri nonverbal N: 96x/menit
seperti:wajah, gelisah, S : 37°c
meringis, menangis A:
Hasilnya pasien tampak Masalah belum teratasi
meringis P:
3. Menganjurkan pasien Intervensi dilanjutkan,
untuk beristirahat hasilnya
pasien tidak bisa
beraktivitas karna nyeri
4.Menganjurkan kepada
pasien untuk melakukan
tekhnik relaksasi tarik nafas
dalam
Hasilnya pasien dapat
melakukan teknik napas
dalam
5. mengkolaborasi dengan
dokter dalam pemberian
obat analgesik
1 17/11/21 Mengkaji TTV S:
13:00 TD: 140/0 mmHg Klien mengatakan nyerinya
WIT RR: 38x/menit HR: sudah berkurang
96x/menit T : 37°c O:
1.Menanyakan intensitas Klien terlihat gelisah dan
nyeri(1-10) dengan pasien meringis kesakitan
hasilnya skala (6) sedang KUlemah
2. Mengobservasi adanya
tanda-tanda nyeri nonverbal TTV
seperti:wajah, gelisah,
meringis, menangis TD : 120/70 mmHg
Hasilnya pasien tampak
meringis N : 90 x/menit
3. Menganjurkan pasien
RR: 28x/menit
untuk beristirahat hasilnya T : : 36 °c
pasien tidak bisa
beraktivitas karna nyeri A:
4.Menganjurkan kepada
pasien untuk melakukan Masalah belum teratasi
tekhnik relaksasi tarik nafas P:
dalam Intervensi dilanjutkan,
43
Hasilnya pasien dapat
melakukan teknik napas
dalam
5. mengkolaborasi dengan
dokter dalam pemberian
obat analgesik
Hasilnya pasien tampak
tenang dalam pemberian
obat
2 18/11/21 1.Menganjurkan klien S:
10:00 dalam posisi Semi Klien mengatakan tidak
WIT Fowler nafsu makan karen asesak
Hasilnya pasien dapat nafas dan mual
melakukan teknik relaksasi O:
napas dalam KU Lemah
2. Menganjurkan makan Mukosa bibir kering
sedikit tetapi sering dan Klien hanya menghabiskan 5-6
memberikan makanan selagi sendok dari porsi yang diberikan
hangat A:
Hasilnya pasien dapat Masalah belumteratasi
makan dengan baik
P:
Intervensi dilanjutkan
44
hasilnya pasien terbantu P:
dengan tindakan ini Intervensi dilanjutkan
45
DAFTAR PUSTAKA
46