Anda di halaman 1dari 42

KASUS-KASUS SISTEM PERNAPASAN

(Asma, PPOK, efusi pleura,


pneumonia)
AGUS SANTOSA
ASMA
Apa yang harus dikaji

• Tiga gejala umum asma adalah batuk, dispnea , dan mengi


(wheezing).
• Dapat disertai batuk dengan spuntum kental dan sulit
dikeluarkan.
• RR> normal? SpO2 turun
• Kaji factor resiko
Apa diagnose keperawatanya
• Bersihan jalan nafas tidak efektif
• Pola napas tidak efektif
• Gangguan pertukaran gas
• Intoleransi aktivitas
Apa prioritasnya?
Apa Intervensi dan implementasinya
• Posisikan pasien semifowler
• Berikan O2
• Nebulizer/obat bronkodilator
• Latih batuk efektif
Apa evaluasinya
• RR
• Suara napas
• Pola napas
• SpO2
PPOK
Apa yang harus dikaji

• Derajat I (PPOK Ringan) : Gejala batuk kronik, produksi sputum, namun


tidak sering.
• Derajat II (PPOK Sedang) : Gejala sesak mulai sering dirasakan terutama
saat aktivitas dan kadang ditemukan gejala batuk dan produksi sputum.
• Derajat III (PPOK Berat) : Gejala sesak lebih berat, penurunan aktivitas, rasa
lelah dan serangan eksaserbasi semakin sering.
• Derajat IV (PPOK Sangat Berat) : Gejala di atas ditambah tanda-tanda gagal
napas atau gagal jantung kanan dan ketergantungan oksigen. Dapat terjadi
gagal napas.
Apa diagnose keperawatanya
• Bersihan jalan nafas tidak efektif
• Pola napas tidak efektif
• Gangguan pertukaran gas
• Intoleransi aktivitas
Apa prioritasnya?
Apa Intervensi dan implementasinya
• Posisikan pasien semifowler
• Berikan O2
• Nebulizer/obat bronkodilator
• Latih batuk efektif
• Fisioterapi dada
Apa evaluasinya
• RR
• Suara napas
• Pola napas
• SpO2
Efusi pleura
Apa itu?
• Efusi Pleura merupakan akumulasi cairan
di rongga pleura
PATOFISIOLOGI
Akumulasi cairan : darah, nanah dalam cavum pleura

Perubahan Tekanan Dinamik Thorak


(Tekanan (+) atau me↑)

Paru-paru Colaps

Kesulitan Bernafas (Dyspnea, Nyeri Dada)


Efusi pleura  naiknya tekanan
ruang pleura

Alv. Colaps pengembangan paru


terhambat

Tek. u/ mengemb RR naik


Paru naik Vent. Paru naik
Tak terpenuhi PO2 turun, PCO2
naik

Atelektasis
Apa yang harus dikaji

• Nyeri dada
• Dipsnue
• PO2 turun, PCO2 naik
• Pemeriksaan thorax foto
Apa diagnose keperawatanya
• Bersihan jalan nafas tidak efektif
• Pola napas tidak efektif
• Gangguan pertukaran gas
• Intoleransi aktivitas
Apa prioritasnya?
Apa Intervensi dan implementasinya
• Posisikan pasien semifowler
• Berikan O2
• Pemasangan WSD
• Latihan napas dalam
Apa evaluasinya
• RR
• Pola /irama napas
• Suara napas
• Gejala Asidosis respiratori
• WSD (selang, darah dan atau cairan yang keluar)
PNEMONIA
Apa yang harus dikaji

• Demam (dengan atau tanpa menggigil), batuk-batuk (dengan atau tanpa


produksi sputum) nyeri dada dan dispnea.
• Batuk non produktif menunjukkan pneumonia viral atau mikroplasma,
sputum yang benoda darah atau berwarna seperti warna karat menunjukkan
pneumonia bakterialis.
• Nyeri dada pleuristik disebabkan oleh inflamasi yang terjadi di dekat pleura
Apa diagnose keperawatanya
• Bersihan jalan nafas tidak efektif
• Pola napas tidak efektif
• Gangguan pertukaran gas
• Intoleransi aktivitas
• Hipertermia
Apa prioritasnya?
Apa Intervensi dan implementasinya
• Posisikan pasien semifowler
• Berikan O2
• Batuk efektif
• Fisioterapi dada
• Kolaborasi antibiotic
Apa evaluasinya
• RR
• Pola /irama napas
• Suara napas
• Gejala Asidosis respiratori
• Leukosit
• Suhu
contoh
• Seorang perempuan berusia 35 tahun di rawat dengan asma bronchiale. Hasil pengkajian:
pasien mengeluh sesak, batuk produktif dengan dahak kental, dan lemas, , TD 110/80
mmHg, frekuensi nadi 88 x/menit, frekuensi napas 26x/menit, suhu 37,50 C, auskultasi
paru terdengar wheezing dan ronchi, saturasi oksigen 93%. Perawat telah memberikan
terapi nebulizer Ventolin.
• Apakah evaluasi utama setalah dilakukan tindakan tersebut ?
• A. Suara napas
• B. Kemampuan batuk
• C. Kenyamanan pasien
• D. Nilai saturasi oksigen
• E. Jumlah dan karakteristik sputum
JAWABNYA
•A
• auskultasi paru terdengar wheezing dan ronchi, Perawat telah
memberikan terapi nebulizer Ventolin
• Fungsi Ventolin untuk melonggarkan jalan napas dan
mengencerkan dahak
• Seorang perempuan berusia 38 tahun dirawat diruang penyakit
dalam karena PPOK. Hasil pemeriksaan pasien tampak sesak, TD
110/70 mmHg, frekuensi napas 28x/menit, frekuensi nadi
100x/menit, tampak retraksi dada, dan tampak penggunaan otot-
otot pernapasan. Hasil pemeriksaan AGD didapatkan nilai pH
7,30, PaCO2 49 mmHg, PaO2 85 mmHg, HCO2 22 mEq/dL,
saturasi oksigen 97%.
• Apakah interpretasi hasil AGD pada pasien ?
• A. Asidosis Metabolik Terkompensasi
• B. Alkalosis Respiratorik
• C. Asidosis Respiratorik
• D. Alkalosis Metabolik
• E. Asidosis Metabolik
JAWABNYA
•C
• pH 7,30 rendah, PaCO2 49 mmHg naik, PaO2 85 mmHg turun
• Seorang laki-laki berusia 56 tahun dirawat diruang penyakit
dalam dengan PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronik). Hasil
pengajian pasien mengeluh sesak dan kelelahan, batuk berdahak,
terdapat ronkhi dibagian medial dan basal paru kanan, dan pasien
sulit mengeluarkan dahak, TD 130/80 mmHg, frekuensi nadi
90x/menit, frekuensi napas 30x/menit, dan suhu 37,50 C. Saat ini
pasien mendapatkan terapi oksigen 3 liter/menit.
• Apakah intervensi keperawatan utama pada kasus tersebut ?
• A. beri oksigen dengan masker 6 liter/menit
• B. kolaborasi pemberian bronkodilator
• C. lakukan fisioterapi dada
• D. posisikan semi fowler
• E. ajarkan batuk efektif
JAWABNYA
•C
• batuk berdahak, terdapat ronkhi dibagian medial dan basal paru
kanan, dan pasien sulit mengeluarkan dahak
• Seorang perempuan berusia 55 tahun terpasang Chest Tube yang
disambungkan ke Water Seal Drainage (WSD) dengan sistem 2
botol. Saat pasien bergerak tiba-tiba selang tertarik sehingga botol
ke-2 tergelincir dan menyebabkan botol tersebut pecah.
• Apakah tindakan awal yag harus dilakukan perawat ?
• A. sambungkan kembali kebotol yang utuh
• B. klem selang yang dekat dada
• C. lepaskan selang dari dada
• D. bersihkan pecahan botol
• E. ganti dengan botol baru
JAWABNYA
•B
• Seorang laki-laki berusia 40 tahun dirawat di rumah sakit, dengan keluhan: sesak nafas
disertai dengan batuk produktif sejak 3 bulan yang lalu dan tidak nafsu makan. Pada
pemeriksaan fisik: pasen tampak lemas, badan kurus, banyak berkeringat di malam hari,
dahak kental berwarna kehijauan dan frekwensi pernafasan 28 kali/menit.
• Apakah prioritas tindakan keperawatan yang harus dilakukan pada kasus di atas?
a. melatih batuk efektif
b. mengatur posisi semi fowler
c. memberikan oksigen melalui nasal canule
d. memberikan nutrisi tinggi kalori dan tinggi protein
e. memberikan penkes tentang cara mencegah penularan
JAWABNYA
•B
• Pasen dengan TBC paru mengalami peradangan pada lapisan
parenkhim paru akibat infeksi bakteri Mikobacterium tuberculosa
JAWABNYA
•E
• Indikator utama dari keefektipan/keberhasilan setelah 3 hari
pemasangan WSD adalah tidak ada nya lagi penambahan dari
jumlah darah yang tertampung dalam botol WSD, hal ini
menunjukkan bahwa darah yang terkumpul dalam rongga pleura
sudah tidak ada, sehingga tekanan dalam paru-paru sudah
berkurang dan paru-paru dapat berkembang kembali dengan
optimal.
• Seorang perempuan berusia 35 tahun mengaku sering mengalami sesak
napas saat terpapar debu atau jika terlalu lelah dan cemas. Hasil pengkajian
mendapatkan data pernapasan cuping hidung, suara paru ronkhi, batuk tidak
produktif, frekuensi napas 32x/menit, frekuensi nadi 88x/menit dengan
suhu 37,70C.
• Apa masalah keperawatan utama pada kasus tersebut?
a. perfusi perifer tidak efektif
b. pertukaran gas tidak efektif
c. bersihan jalan napas tidak efektif
d. perubahan suhu tubuh
e. risiko kecemasan
JAWABNYA
•C
• suara paru ronkhi, batuk tidak produktif, frekuensi napas,
32x/menit,.
• Seorang laki-laki berusia 36 tahun di diagnosis hemothorak sehingga
dipasang water sealed drainage. Catatan observasi menunjukan produksi
cairan tertampung pada botol semakin berkurang setiap harinya. Di hari ke-5
Pasien mengeluh sesak, frekuensi napas 34x/menit dan 50cc cairan
tertampung dalam botol.
• Apa evaluasi yang harus dilakukan pada kasus tersebut?
a. gerakan dada
b. riwayat sesak
c. kebersihan botol
d. posisi ujung selang
e. karakteristik cairan
JAWABNYA
•D
• Water sealed drainage. Catatan observasi menunjukan produksi
cairan tertampung pada botol semakin berkurang setiap harinya.
• 58. Seorang laki-laki berusia53 tahun dirawat di bangsal dalam
dengan keluhan: sesak nafas. Hasil pengkajian perawat: nadi
88x/menit, suhu badan 38,5oC, pernafasan 28 x/menit, TD
110/70 MmHg, pada aukultasi terdengar ekspirasi memanjang,
batuk disertai dengan mukus, klien tampak gelisah.
• Apakah prioritas tindakan keperawatan pada pasien tersebut?
A. kompres hangat
B. Batasi pengunjung
C. Pemberian Nebuliser
D. Pemberian Aminophilin
E. Atur posisi semi fowler
JAWABNYA
•E
• 66. Seorang laki-laki berusia45 tahun dirawat di ruang Dewasa
dengan efusi Pleura, dari hasil pengkajian di dapatkan data klien
mengatakan sesak nafas, Demam, nyeri dada dan lemas, Tekanan
darah 140/90 mmHg, Nadi 90 kali permenit, Suhu 38,8 0C,
Pernafasan 30 x/ menit, Ekspansi dada asimetris, SpO2 96%,
hasil AGD menunjukkan adanya Asidosis respiratori.
• Apakah diagnosa prioritas utama pada klien tersebut…?
A. Pola nafas tidak efektif
B. Risiko infeksi
C. Hipertermi
D. Nyeri
E. Gangguan pertukaran gas

Anda mungkin juga menyukai