TINJAUAN PUSTAKA
Han 2015)
5. Pengaruh Peneliti ini Hasil Persamaan Perbedaan
Pemberian Jus menggunakan penelitian penelitian di penelitian di
metode quasi- menunjukan atas dengan atas dengan
Mentimun
experimental bahwa penulis adalah penelitan
Terhadap design, pretest- Terdapat pada variabel penulis adalah
Tekanan Darah posttest with pengaruh terikat variabel bebas
control group. yang hipertensi atau dari peneliti di
Pada Penderita
Teknik signifikan penurunan atas adalah jus
Hipertensi Desa pengambilan pada tekanan tekanan darah. mentimun
Tolombukan data darah pada sedangkan
menggunakan penderita penulis
Kec. Pasan
non probabilitis hipertensi mengguakan
Kab. Minahasa dengan metode sebelum dan temulawak.
Tenggara Purposive sesudah
Tahun 2015 Sampling. dilakukan
pemberian
(Cerry elfind jus mentimun
dkk 2015) Desa
Tolombukan
Kec. Pasan
Kab.
Minahasa
Tenggara
Tahun 2015.
Hasil ini
ditunjukan
dengan uji T
independ P
sebesar
0,000, yang
berarti Nilai
p<0,05 yang
artinya jus
mentimun
efektif
terhadap
penurunan
tekanan
darah sistolik
dan diastolic.
B. Lansia
1. Definisi Lansia
Lanjut usia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas,
2009). Proses tua tersebut alami terjadi dan ditentukan oleh Tuhan Yang
Maha Esa. Setiap orang akan mengalami proses menjadi tua dan masa tua
2. Batasan Lansia
yaitu:
barang/jasa.
a. Sistem integument
b. Sistem muskuloskeletal
c. Sistem Neurologis
d. Sistem Pernafasan
aliran darah.
f. Sistem Genitourinaria
g. Sistem Kardiovaskuler
h. Sistem Sensori
C. Hipertensi
1. Definisi Hipertensi
dari 140 mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 90 mmHg, bedasarkan
darah tinggi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah seseorang berada
di batas normal atau optimal 120mmHg untuk sistolik 80mmHg untuk
dan terus menerus dapat memicu stroke, serangan jantung, gagal jantung,
darah presisten dimana tekanan sistolik diatas 140 mmHg dan diastolic 90
2. Klasifikasi
yaitu :
Triwibowo, 2013).
3. Patofisiologi hipertensi
terletak di pusat vasomotor pada medula di otak. Dari pusat vasomotor ini
bermula jaras saraf simpatis yang berlanjut ke bawah ke korda spinalis dan
diketahui dengan jelas mengapa hal tersebut bisa terjadi (Corwin, 2005).
Hormon ini menyebabkan retensi natrium dan air oleh tubulus ginjal
pembuluh darah. Akibat hal tersebut, aorta dan arteri besar mengalami
Tekanan darah tinggi sering disebut sebagai silent killer, hal ini
diibaratkan sebagai bom waktu yang pada awal tidak menunjukan tanda
pusing, muka merah, sakit kepala, dan keluar darah dari hidung. Jika
dan tidak mendapat pengobatan, akan timbul gejala seperti : sakit kepala,
dan pergelangan kaki, keluar keringat yang berlebih, kulit tampak pucat
dan kemerahan, denyut jantung yang kuat, cepat dan tidak teratur.
faktor yang dapat di ubah dan faktor yang tidak dapat di ubah.
Bryan, 2007)
2) Obesitas
3) Merokok
4) Stress
1) Usia
2) Keturunan
3) Jenis kelamin
4) Komplikasi Hipertensi
6. Komplikasi
2014) adalah :
b. Payah jantung
c. Stroke
yang sudah lemah menjadi pecah. Hal ini jika terjadi pada
menyempit.
7. Terapi hipertensi
a. Penatalaksanaan farmakologis
Metildopa.
3) Calcium channel blocker atau calcium antagonis (CCB)
b. Penatalaksanaan Non-Farmakologis
jenuh
2) Mengurangi berat badan agar menurunkan beban kerja
arteroklerosis
kerja jantung.
D. Temulawak
(Anonim, 2006).
panjang daun 50-55 cm dan lebarnya sekitar 15 cm, warna daun hijau tua
kulit rimpang coklat kemerahan atau kuning tua, sedangkan warna daging
komponen, yaitu :
1) Pati
mengandung zat gizi antara lain karbohidrat, protein dan lemak serta
serat kasar mineral seperti kalium (K), natrium (Na), magnesium (Mg),
sampai lonjong dengan salah satu ujungnya persegi, ukuran antara 33-
100 μm dengan ukuran rerata 60 μm, letak hilus tidak sentral, terdapat
2) Kurkuminoid
Kurkuminoid rimpang temulawak adalah suatu zat yang terdiri
larut dalam air dan dietileter, mempunyai aroma khas dan tidak
2%.
3) Minyak Atsiri
2008).
1. Konsumsi lemak
berlebih Upaya mengatasi hipertensi dengan
2. Obesitas cara farmakologi dan non
3. Merokok farmakologi :
4. Stress
5. Kurang olahraga 1. Secara farmakologi
a. Beta blocker
Faktor yang dapat diubah : b. Calcium channel blocker
atau calcium antagonis
1. Usia
2. Keturunan (CCB)
c. Angiotensin converting
3. Jenis kelamin
enzyme inhibitor (ACEI)
d. Angiotensin II receptor
blocker atau AT receptor
antagonist atau blocker
(ARB)
2. Secara non farmakologis
a. Diet rendah garam, rendah
kolesterol,dan lemak
b. Menurunkan berat badan
c. Relaksasi
d. Olahraga
e. Kurangi merokok
f. Olahan temulawak
Perubahan Tekanan
Darah
Dari kerangka teori yang telah dipaparkan diatas, maka dibuat kerangka
G. HIPOTESIS
Wonososbo.
Kabupaten Wonososbo.