SKRIPSI
Oleh :
YOSI PRICHATIN
1411020135
i
HALAMAN PERSETUJUAN
MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
YOSI PRICHATIN
1411020135
Pembimbing
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Oleh:
YOSI PRICHATIN
1411020135
Mengetahui:
iii
SURAT PERNYATAAN
NIM : 1411020135
Purwokerto
saya dan bukan hasil penjiplakan karya orang lain. Demikian pernyataan ini saya
buat dan apabila kelak di kemudian hari terbukti ada unsur penjiplakan, maka
Yosi Prichatin
NIM 1411020135
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Bismillahirrohmaanirrohiim.....
Terimakasih kepada bapak, ibu dan adik tercinta yang selalu mendo’akan
dan mendukung baik secara moral dan materiil sehingga memberikan kekuatan
untuk menyelesaikan skripsi ini
Dan juga
my best friend, best brother and best partner hulk thanks for your deep prayer,
love, care, support and everything you did to me in ups and down. Good luck for
you too
serta
Aamiin
v
MOTTO
“ Allah tidak membebani seseorang melainkan
sesuai dengan kesanggupannya “
( Q.S Al-Baqarah:286 )
vi
EFEKTIVITAS EFFLEURAGE TERHADAP SKALA NYERI
HAID PADA REMAJA PUTRI FAKULTAS ILMU
KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
PURWOKERTO
ABSTRAK
Latar Belakang Masalah: Menstruasi atau haid adalah perdarahan vagina secara
berkala akibat terlepasnya lapisan endometrium uterus. Dismenore merupakan
salah satu keadaan reproduksi perempuan, hal ini tergantung dengan nyeri saat
menstruasi. Nyeri terutama dirasakan didaerah perut bagian bawah menjalar ke
punggung. cara meredakan dismenoreyaitu dengan kompres hangat atau mandi air
hangat massase, distraksi, latihan fisik, tidur cukup, diet rendah garam dan
peningkatan penggunaan diuretik, terapi modalitas lain yang efektif untuk
mengurangi nyeri adalah massage khususnya teknik effleurage.
Tujuan: Mengetahui Efektifitas dari Effleurage terhadap skala nyeri haid pada
remaja putri di Fakultas Ilmu Kesehatan UMP.
Metode: Jenis penelitian ini menggunakan Quasi Eksperimen yang bersifat non
equivalent kontrol group pretest-posttest yaitu untuk membandingkan tingkat
skala nyeri sebelum dan sesudah diberikan intervensi Effleurage. Teknik
pengambilan sampel menggunakan simple random sampling dengan jumlah
sampel 30 di berikan intervensi effleurage dan 30 kontrol yang sesuai dengan
kriteria inklusi. Data penelitian yang dianalisi dengan uji independen t-test.
Hasil: Hasil penelitian inimenunjukkan nilai p = 0,000 (p < α 0.05 )
Kesimpulan: Effleurage efektif terhadap penurunan tingkat skala nyeri haid
dibandingkan pada kelompok kontrol yang tidak dilakukan effleurage.
vii
THE EFFECTIVENESS OF EFFLEURAGE ON
MENSTRUAL PAIN SCALE IN
FEMALE ADOLESCENT OF HEALTH SCIENCES
FACULTY, UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
ABSTRACT
Background: Menstruation is periodic vaginal bleeding due to the release of the
uterine endometrial layers. Dysmenorrhea is one of the reproductive conditions to
women, it depends on the pain during menstruation. Painis mainly felt in the
lower abdomen continuing to the back. How to relieve dysmenorrhea are warm
compresses or massase warm baths, distraction, physical exercise, sufficient sleep,
low salt diet and increased use of diuretics, other modality therapies which are
effective to reduce pain are massage especially effleurage technique
Objectives: To observe the effectiveness of Effleurage on menstrual pain scale in
adolescent of Health Sciences Faculty of UMP.
Methods: The research type was Quasi Experiment with non-equivalent control
group pretest-posttest which compared the level of pain scale before and after the
Effleurage intervention. The sampling techniqueimplemented simple random
sampling collected 30 samples administered with effleurage intervention and
30controls which matched the inclusion criteria. The research data was analyzed
with independent t-test.
Results: The results of this study discovered p = 0,000 (p <α 0.05)
Conclusion: Effleurage is effective in reducing the level of menstrual pain scale
compared to the non-Effleurage administration in control group.
Keywords: Effleurage, dysmenorrhea, intensity of pain scale
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan
Effleurage Terhadap Skala Nyeri Haid Pada Remaja Putri Di Fakultas Ilmu
Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari peran dan bantuan dari berbagai
kepada:
3. Ns. Sri Suparti S, Kep., M,Kep selaku kaprodi Keperawatan S1 Fakultas Ilmu
4. Ns. Happy Dwi Aprilina S.Kep., M.Kep selaku dosen pembimbing skripsi
bimbingan dan arahan yang sangat bermanfaat sehingga skripsi ini dapat
5. Dr. Ns. Umi Solikhah, S.Pd., M.Kep selaku penguji I dan Ns. Devita Elsanti
S.Kep,. M.Sc selaku penguji II yang banyak memberikan kritik dan saran
ix
6. Bapak, Ibu, Adik dan semua keluarga yang telah mencurahkan seluruh kasih
sayang, do’a, dukungan, semangat, dan fasilitas baik secara moril maupun
materil.
9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak
skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan, karena faktor keterbatasan yang ada dalam diri penulis. Oleh
sebab itu penulis mohon saran dan kritik yang membangun. Semoga skripsi ini
dapat bermafaat.
Purwokerto, 27 Juli2018
Penulis
x
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Remaja......................................................................................10
B. Dismenore ...............................................................................12
C. Nyeri ........................................................................................20
D. Effleurage ................................................................................27
E. Kerangkateori ...........................................................................30
xi
F. Kerangka Konsep ....................................................................31
G. Hipotesis ..................................................................................31
A. Hasil ........................................................................................43
B. Pembahasan .............................................................................49
A. Kesimpulan .............................................................................62
B. Saran ........................................................................................62
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
xiii
DAFTAR BAGAN
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
xv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
mental, emosional, sosial, dan fisik. Masa pubertas adalah salah satu tahap
tercapainya kemampuan untuk bereproduksi, dimana salah satu ciri dari tanda
Haid atau haid adalah perdarahan vagina secara berkala akibat terlepasnya
ketidakyamanan fisik, dimulai sebelum dan saat terjadi aliran haid dan
masalah dengan haid. Masalah tersebut dapat berupa Pre Menstrual Sindrome
(PMS), tidak mengalami haid sama sekali (amenore) sampai menoragia atau
perut menjelang haid yang dapat berlangsung hingga 2-3 hari, dimulai sehari
sebelum mulai haid. Nyeri perut saat haid (dismenore) yang dirasakan setiap
wanita berbeda-beda, ada yang sedikit terganggu namun ada pula yang sangat
1
2
Dismenore didefinisikan sebagai nyeri uterus yang bersifat siklik yang terjadi
sebelum atau selama haid ditandai dengan nyeri dapat disertai mual, muntah,
nyeri ketika haid tidak hanya dirasakan dibagian perut bagia bawah saja.
64,25%, yang terdiri dari 54,89% dismenorea primer dan 9,36% dismenorea
remaja sering tidak hadir disekolah dan tidak menjalankan kegiatan sehari-hari
(Calis , 2011). Hasil sensus Badan Pusat Statistik Jawa Tengah Tahun 2010,
dengan jumlah remaja putri usia 10-19 tahun sebanyak 2.761.577 jiwa,
penghilang rasa nyeri dan sebesar 80% penderita mengalami penurunan nyeri
haid setelah minum obat penghambat prostaglandin (Speroff & Fritzz, 2005)
latihan fisik, tidur cukup, diet rendah garam dan peningkatan penggunaan
diuretik alami seperti daun sup, semangka, sedangkan menurut Nathan (2005)
nyeri sedang (skala 4-6) dan tujuh mengalami nyeri berat (skala 7-10). Upaya
dengan cara mengoleskan minyak kayu putih atau balsam dan sebanyak 46%
effleurage.
B. Rumusan Masalah
Data PKBI Jawa Tengah tahun 2010 terdapat 56 remaja putri yang
melakukan konsultasi tentang haid dan angka yang paling tinggi adalah
dan rentang usia yang berkonsultasi adalah 15-19 tahun dan Berdasarkan studi
ringan ( skala 1-3), tujuhmahasiswi mengalami nyeri sedang (skala 4-6) dan
nyeri dengan berkonsultasi dengan dokter dan minum obat-obatan bebas dan
kayu putih atau balsam dan sebanyak 46% hanya membiarkan saja. dari uraian
Simonson, 2014).
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Purwokerto.
2. Tujuan Khusus
siklus haid, dan lamanya haid pada remaja putri di Fakultas Ilmu
Muhammadiyah Purwokerto.
Purwokerto.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi penulis
Peneliti berharap penelitian ini dapat bermanfaat bagi remaja putri dan
menambah pengetahuan dalam mengatasi nyeri pada saat haid dan dapat
putri.
E. Penelitian Terkait
yoga, 50% responden mengalami dismenore pada kategori nyeri sedang dan
dismenore
teknik slow deep breating dan teknik effleurage terhadap instensitas nyeri
value (0,000) < α (0,05), maka kombinasi teknik slow deep breathing dan
3. Nam Hyun Cha dkk (2016), yang meneliti tentang Effects of Auricular
mengurangi nyeri perut, sakit punggung, dan dismenore primer pada siswa
dismenore.
0,013; kiri + 0,39 ° C per sesi, p = 0,006) tapi tidak di kaki. Selama sesi
TINJAUAN PUSTAKA
A. Remaja
1. Pengertian
(youth) untuk mereka yang berusia 15 -24 tahun. Ini kemudian disatukan
bahwa remaja adalah mereka yang berusia 10-24 tahun (Marmi, 2014).
mencari identitas diri dan merupakan periode yang paling berat. Selain
bukan hanya kematangan fisik saja tetapi juga kematangan social dan
10
11
yaitu:
keriting.
tungkai kaki.
B. Dismenore
1. Pengertian
dikeluhkan oleh wanita usia reproduktif. Nyeri atau rasa sakit yang siklik
bersamaan dengan menstruasi ini sering dirasakan seperti rasa kram pada
perut dan dapat disertai dengan rasa sakit yang menjalar ke punggung,
dengan rasa mual dan muntah, sakit kepala ataupun diare. Oleh karena
itu, istilah dismenore hanya dipakai jika nyeri haid tersebut demikian
nyeri haid dapat terjadi bervariasi mulai dari yang ringan sampai berat.
Nyeri haid yang dimaksud adalah nyeri haid berat sampai menyebabkan
2. Klasifikasi Dismenore
a. Disminore Primer
jumpai kelainan pada alat- alat genital yang nyata. Dismenore primer
(Wiknjosastro, 2007)
b. Disminore Sekunder
lebih tua (tiga puluhan atau empat puluhan tahun) dan dapat disertai
14
yang abnormal)
3. Etiologi
a. Dismenore primer
1) Faktor Kejiwaan
2) Faktor konstitusi
2007).
4) Faktor endokrin
(Wiknjosastro, 2007).
5) Faktor alergi
b. Dismenore Sekunder
1) Salpingitis kronis
anti radang.
2) Endometriosis
d. Penatalaksanaan Dismenore
1) Pendekatan farmakologi
yakni:
pendepresi pernafasan.
memprcepat penyembuhan.
c) Distraksi
d) Relaksasi
2009).
f) Pengaturan diet
C. Nyeri
1. Pengertian nyeri
2. Fisiologi Nyeri
dengan cepat, sensasi yang tajam, jelas melokalisasi sumber nyeri dan
kalium dan prostaglandin yang keluar jika ada jaringan yang rusak.
3. Klasifikasi nyeri
1) Nyeri Akut
telah terjadi. Jika kerusakan tidak lama terjadi dan tidak ada
enam bulan dan biasanya kurang dari satu bulan.Salah satu nyeri
Suryamiharja, 2007).
23
2) Nyeri Kronik
dengan tepat dan sering sulit untuk diobati karena biasanya nyeri
membedakan nyeri akut dan nyeri kronis (Potter & Perry, 2005).
menjadi ;
1) Nyeri Ferifer
Nyeri ini ada tiga macam, yaitu :
dan toraks.
2) Nyeri Sentral
3) Nyeri Psikogenik
itu sendiri.
a. Usia
b. Kebudayaan
mengatasi nyeri. Individu mempelajari apa yang ajarkan dan apa yang
c. Perhatian
d. Kecemasan
e. Kelemahan
f. Pengalaman sebelumnya
sembuh maka ansietas atau rasa takut dapat muncul. Sebaliknya jika
2015).
26
g. Gaya koping
5. Intensitas Nyeri
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Gambar 2.1 Numeric Rating Scale (NRS), (Potter & Perry, 2006)
0 : tidak nyeri
D. Effleurage
1. Pengertian
ujung jari yang ditekan lembut dan ringan.Lakukan usapan dengan ringan
dan tanpa tekanan kuat, tetapi usahakan ujung jari tidak lepas dar
mengurangi kelelahan.
3. Prosedur Effleurage
b. Mencuci tangan.
e. Posisikan klien.
rileks.
i. Lakukan dengan usapan dengan ringan, tegas dan konstan dengan pola
kupu.
q. Cuci tangan.
E. Kerangka Teori
Keterangan :
F. Kerangka konsep
G. Hipotesis
Ha : Effleurage efektif terhadap skala nyeri haid pada remaja putri di Fakultas
Ho : Effleurage tidak terdapat efektif terhadap skala nyeri haid pada remaja
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Observasi24 jam
Observasi24 jam
Keterangan :
32
33
3. Pretest :
b. Skaladismenore
4. Posttest
b. Skaladismenore
1. Populasi
N
𝑛=
1 + (N x 𝑒 2 )
Keterangan :
n = Jumlahsampel
N = Jumlahpopulasi
a. Kriteria insklusi adalah kriteria atau ciri-ciri yang perlu di penuhi oleh
abdomen.
35
meminum jamu.
1. Waktu
Penelitian ini dilaksankan pada bulan April sampai bulan Juni 2018.
2. Tempat Penlitian
Keperawatan.
D. Variable Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
2012). Pada penelitian ini telah di tentukan 2 variabel, yaitu variabel bebas
penelitian :
F. Pengumpulan Data
1. Instrument Penelitian
pengumpulan data agar pekerjaan lebih mudah dan hasilnya lebih baik
yang digunakan terdiri dari lembar data penelitian dan pengukuran rasa
merupakan sebuah garis yang terdiri dari tiga sampai lima kata
penelitian Li, Liu dan Herr yang membandingkan empat skala nyeri
1. Pengumpulan Data
a. Data Primer
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber lain selain
2. Prosedur Penelitian
a. Tahap Persiapan
penelitian.
menstruasi.
Muhammadiyah Purwokerto
b. Tahap Pelaksanaan
Muhammadiyah Purwokerto.
c. Tahap Penyelesaian
3. Pengolahan Data
1. Editing
2. Coding
4. Tabulating
dapat dengan mudah di jumlah disusun dan di tata untuk disajikan dan di
analisis. Tabulasi data merupakan kelanjutan dari entri data dan di sajikan
5. Cleaning
Data yang berasal dari sumber data atau responden selesai di masukkan,
koreksi.
4. Analisa Data
1. Analisa Univariat
2. Analisa Bivariat
kumpul dari dua sampel saling berhubungan yang artinya bahwa satu
sampel akan mempunyai dua data yang di ukur sebelum dan sesudah
perlakuan tertentu. Selain itu penggunaan paired t-test juga untuk menguji
kelompok kontrol.
yang lebih besar atau sama dengan 15. Menurut Budiarto, E (2004) sample
bermakna) jika t hitung> t tabel pada taraf signifikan 5 % dan niali p< 0,05
(Syarifudin, 2010), artinya jika ada perbedaan yang bermakna maka ada
yang di anggap efektif adalah yang lebih besar penurunan skala nyerinya.
5. Etika Penelitian
meliputi :
2. Confidentiality (kerahasiaan)
4. Beneficience (manfaat)
5. Non-malefisience
A. Hasil Penelitian
45
46
test untuk menentukan hasil dari pre dan post masing masing kelompok.
2. Analisa Data
a. Karakteristik Responden
Tabel 4.1. Distribusi frekuensi karakteristik responden pada kelompok
intervensi dan kelompok kontrol.
Karakteristik Kelompok intervensi Kelompok kontrol
Usia responden
Mean±SD 19±0,740 19±0,571
Min–max 17–20 18–20
Usia Menarche
Mean±SD 12±1,404 13±1,062
Min–max 10–15 10–14
Lama Haid
Mean±SD 7±0,805 7±0,858
Min–max 5–8 5–8
Siklus Haid
Mean±SD 28,47±3,569 29,73±2,477
Min–max 21–35 23–35
Berdasarkan tabel 4.1 dapat dijelaskan bahwa responden pada
Skala Nyeri
Mean±SD 6,80±0,96 3.40±0,96 6.40±1,58 6,03±1,37
Min–max 5–8 2–5 3–9 2–8
0,000
0,000 (p < α 0.05 ) yang berarti bahwa secara statistik ada pengaruh
Muhammadiyah Purwokerto.
48
Skala Nyeri
Mean 3,40 0,36 3,03 0,000
B. Pembahasan
1. Karakteristik Responden
a. Usia
berulang tahun. Usia adalah jumlah hari, bulan, tahun yang telah
dilalui sejak lahir sampai waktu tertentu. Usia juga bisa diartikan
adolescence) dalam rentang usia 15-18 tahun, dan remaja akhir (late
18-21 tahun.
Rasa sakit yang dirasakan beberapa hari sebelum haid dan saat haid
b. Usia Menarche
pada usia 13 – 14 tahun, namun pada beberapa kasus dapat terjadi pada
maka akan timbul rasa sakit pada saat haid karena organ reproduksi
pada usia yang lebih awal dari normal, dimana alat reproduksi belum
c. Lama Haid
ovulasi yang berupa darah, kelenjar, dan sel karena tidak terjadi
pembuahan.
lima hari atau rentang tiga sampai enam hari dan jumlah darah yang
pertama terjadinya haid dihitung sebagai awal setiap siklus haid (hari
ke – 1). Haid akan terjadi 3 – 7 hari. Hari terakhir haid adalah waktu
d. Siklus Haid
tanggal mulainya haid yang lalu dan mulainya haid berikutnya. Siklus
haid pada wanita normalnya berkisar antara 21-35 hari (Proverawati &
Misaroh, 2009).
Awal masa haid sering terjadi siklus haid yang anovulatoir atau
hipotalamus, dan hipofisis, serta ovarium dan tujuan siklus haid adalah
dalam rahim bila tidak terjadi pembuahan maka lapisan dalm dinding
nyeri ringan.
darah haid berkurang dan otot dinding uterus mengalami iskemik dan
0.05. Hasil ini juga di dukung dari hasil penelitian yang dilakukan
(2013) tentang efektivitas perlakuan pijat Effleurage pada kala 1 fase aktif
persalinan untuk mengurangi rasa nyeri pada ibu bersalin di BPM Yusnaeni
pijat effleurage pada kala I fase aktif persalinan untuk mengurangi rasa
Simonson, 2014).
nyeri serta dapat digunakan pada saat seseorang sehat ataupun sakit.
lebih efektif untuk menurunkan nyeri haid pada mahasiswi Fakultas Ilmu
penurunan skala dari yang berat menjadi ringan, sedangkan observasi yang
Bukittinggi tahun 2014 oleh Siti Nurchasanah, Dkk diperoleh hasil uji
yang signifikan antara skala nyeri pada sebelum dan sesudah dilakukan
dari α < 0.05 berarti Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada
didapatkan hasil t- hitung = 8,124 dan ttabel 2,787 (t-hitung > t-tabel)
Nyeri pada saat haid atau haid sering dikeluhkan seorang wanita
sebagai sensasi tidak nyaman, karakteristik nyeri ini sangat khas karena
muncul secara reguler dan periodik menyertai haid yaitu rasa tidak enak di
perut bagian bawah sebelum dan selama haid disertai mual disebabkan
ketika haid tidak hanya dirasakan dibagian perut bagian bawah saja.
pinggang, panggul otot paha atas hingga betis. Hal ini dilaporkan sebagai
panas atau mandi air panas, masase (shiatsu, masase aromaterapi, chinese
massage), effleurage, distraksi, latihan fisik, dan tidur cukup. Salah satu
tehnik relaksasi yang dapat dilakukan untuk mengurangi nyeri haid secara
pembuluh darah dan otot, tetapi juga dapat mempengaruhi aksi refleks dan
sistem saraf, berbeda dengan gerakan lain seperti kneading dan petrissage,
Malang “ dengan hasil t hitung = 8.124 dan t-tabel =2.787 (t hitung > t
tabel). Hasil analisis ini menunjukan bahwa masase teknik effleurage pada
Hal ini juga didukung oleh penelitian Sugi Purwati (2013) yang
didapatkan analisis dengan uji paired t-test menunjukan nilai p value 0.000
stimulasi nyeri keotak lebih kecil dan perjalanan sensasinya lebih lambat
60
dari pada serabut sentuhan yang luas. Ketika sentuhan dan nyeri
pintu gerbang dalam otak, pembatasan jumlah nyeri dirasakn dalam otak.
Begitu pula adanya massage yang mempunyai efek distraksi juga dapat
pertahanan di sistem saraf, yang dikenal dengan teori gate control. Teori
yang sama dengan reseptor nyeri secara khusus, tetapi dapat memberikan
efek melalui sistem kontrol desenden (Smeltzer & Bare, 2010). Input
karena menjadi tidak bisa berkonsentrasi. Hal ini sesuai dengan pendapat
keterbatasan aktivitas pada remaja, baik pada aktivitas fisik maupun sosial
parasimpatis yang dapat diukur melalui denyut nadi, tekanan darah, dan
perubahan denyut nadi dan hasil respon relaksasi dapat diukur melalui
kadar hormon yaitu kadar kortisol. Selain itu effleurage juga dapat
C. Keterbatasan Penelitian
observasi.
A. Kesimpulan
B. Saran
Hasil penelitian ini berguna sebagai bahan referensi ilmiah yang dapat
62
63
DAFTAR PUSTAKA
Amin, Moh. 2011. Panduan Praktis Penelitian Tindakan Kelas Untuk Penilaian
Angka Kredit Guru. Yogyakarta: Inspirasi.
Anurogo., Wulandari, A. (2011). Cara Jitu Mengatasi Nyeri Haid. Yogyakarta: ANDI
Berman, Snyder, Kozier, Erb. (2009). Buku Ajar Keperawatan Klinis Kozier & Erb.
Edisi 5. Jakarta: EGC
Bobak., dkk. (2005). Buku Ajar keperawatan maternitas Edisi 4. Jakarta: EGC
Bobak, I. M., Lowdermik, D. L., dan Jensen M. D. (2010). Buku Ajar Keperawatan
Maternitas. Alih bahasa oleh Wijayarini, M. A. & Anugerah, P. I. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Ekowati R., Wahjuni, E.S., &Alifa, A. (2012). Efek teknik masase effleurage pada
abdomen terhadap penurunan intensitas nyeri pada disminore primer
mahasiswi PSIK FKUB Malang. Poltekes Malang. Diakses pada tanggal 06
November 2017 dari
http://ejournal.stikesborromeus.ac.id/file/jurnal%204.pdf
Geri, Morgan dan Carol Hamilton. (2009). Obstetri dan Ginekoligi Panduan Praktik.
Jakarta: EGC
Hartiti., Ernawati., Hadi. (2010). Terapi Relaksasi Terhadap Nyeri Dismenore Pada
Mahasiswi Unimus. Diakses pada tanggal 1 Juni 2018
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=4294&val=426
Hidayat, A.A. 2007, Metode Penelitian Keperawatan dan teknik Analisa Data,.
Penerbit Salemba medika
Indah Astria. (2015). effektivitas kombinasi teknik slow deep breating dan teknik
effleurage terhadap instensitas nyeri dismenore. Diakses pada tanggal 22
November 2017 https://media.neliti.com/media/publications/183924-ID-
efektifitas-kombinasi-teknik-slow-deep-b.pdf
Iswari P., Mustika P., Fisna F. (2013). Efektivitas Perlakuan Pijat Efflerage Pada
Kala 1 Aktif Persalinan Untuk Mengurangi Rasa Nyeri Pada Ibu Bersalin Di
BPM Yusnaeni. Stikes Guna Bangsa Yogyakarta.
Janiwarty, B dan Pieter, H. Z. (2013). Pendidikan Psikologi untuk Bidan Suatu Teori
dan Terapannya, Yogyakarta: Rapha Publishing
Lazlo, K.D. (2008). Work related Stress Factors And Menstrual Pain : A Nation-
Wide Representative Survey. Journal of psychosomatic obstetrics &
gynecology, 29(2) : 133-138. http://web.ebschohost.com/ehost/pdfvie.
Morgan, G., & Hamilton, C. (2009). Obstetri Dan Ginekologi Panduan Praktis Alih
bahasa Rusi M. Syamsi & Ramona Edisi 2. Jakarta: EGC
Mumford, S. (2009). The Massage Bible: The Definite Guide to Massage: Octopus
Publishing Group Ltd. London
Nam Hyun Cha., dkk. (2016). “Effects of Auricular Acupressure Therapy on Primary
Dysmenorhea for Female High School Students in South Korea” Efek Terapi
Auricular Akupresur pada Dismenore Primer untuk Siswa SMA di Korea
Selatan. Di akses pada tanggal 17 November 2017
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/27541067
https://search.proquest.com/docview%20/230422150/2A3C3D3716B64FD5
PQ/1?accountid=34598
Prawirohardjo, S., (2008). Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.
Setianingsih (2014), tentang efektifitas pijat effleurage terhadap penurunan nyeri haid
pada siswi kelas X SMK Negeri 1 Pedan
Smith, Crowther, Petrucco, Beilby, & Dent. (2009). Acupuncture to Treat Primary
Dysmenorrhea in Women: A Randomized Controlled Trial. Evidence Based
Complementary and Alternative Medicine.
http://www.hindawi.com/journals/ecam/2011/612464/ref/
Strong, J., Unruh, A.M., Wright, A., & Baxter G.D. (2002). Pain : A Textbook For
Therapist. Edinburg : Churchill Livingstone.
Weerapong, P., Hume, P. A., &Kolt G. S. (2008). The Mechanism of Massage and
Effects on Performance, Muscle Recovery, and Injury Prevention. Sports
Med. http://www.coachingireland.com/files/weerapong.pdf.Wiknjosastro,
Hanifa. 2007. IlmuKebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo
Widjanarko. (2008). Tinjauan Terapi Pada Nyeri Haid Primer (Vol.5). Jakarta:
Majalah Kedokteran Damianus
69
Kepada Yth.
Responden Penelitian
Di Tempat
Dengan Hormat,
NIM : 1411020135
Penelitian ini tidak menimbulkan akibat yang merugikan anda sebagai responden.
Kerahasiaan semua informasi yang diberikan akan dijaga dan digunakan hanya untuk
kepentingan penelitian. Apabila anda menyetujui, maka saya mohon kesediaanya untuk
menandatangani persetujuan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang saya ajukan. Atas
perhatian dan kerjasama anda, saya ucapkan terimakasih.
Purwokerto. 2018
Hormat Saya
Yosi Prichatin
SURAT PERNYATAAN MENJADI RESPONDEN
Nama :
Umur :
NIM : 1411020135
Purwokerto, 2018
Responden
( )
Lampiran
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR EFFLEURAGE
JUDUL SOP:
EFFLEURAGE MASSAGE
NO NO
PROSEDUR HALAMAN:
DOKUMEN: REVISI:
1. PENGERTIAN Effleurage Massage adalah suatu rangsangan pada kulit
abdomen dengan melakukan usapan menggunakan ujung-
ujung jari telapak tangan dengan arah gerakan membentuk
pola geraka seperti kupu-kupu abdomen seiring dengan
pernafasan abdomen Menurut Potter dan Perry (2006)
2. TUJUAN 1. Melancarkan sirkulasi darah.
2. Menurunkan respon nyeri abdomen.
3. Menurunkan ketegangan otot Bambang Trisno Wiyoko
(2011).
3. INDIKASI 1. Mahasiswi Dismenore
4. KONTRA 1. Luka pada daerah abdomen.
INDIKASI 2. Gangguan atau penyakit kulit.
3. Adanya luka baru atau cidera akibat berolahraga atau
kecelakaan di daerah abdomen.
4. Adanya pembengkakan atau tumor yang
diperkirakan sebagai kanker ganas atau tidak ganas
Tappan & Benjamin (2014).
JUDUL SOP:
EFFLEURAGE MASSAGE
5. PERSIAPAN 1. Berikan salam, perkenalkan diri anda, dan identifikasi
KLIEN klien dengan memeriksa identitas klien dengan cermat.
2. Jelaskan tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan,
berikan kesempatan kepada klien untuk bertanya dan
jawab seluruh pertanyaan klien.
3. Siapkan peralatan yang diperlukan.
4. Atur ventilasi dan sirkulasi udara yang baik.
5. Atur posisi klien sehingga merasa aman dan nyaman.
6. PERSIAPAN 1. Minyak zaitun atau baby oil
ALAT 2. Handuk kecil.
3. Selimut.
4. Bantal dan guling.
7. CARA KERJA Prosedur Rasional
s. Menyiapkan alat- alat yang 1. Mempersiapkan alat
akan di gunakan. yang akan di gunakan
t. Mencuci tangan 2. Membunuh
mikroorganisme
u. Beri tahu pasien bahwa 3. Memberi waktu klien
tindakan akan segera di untuk mempersiapkan
mulai. diri.
v. Periksa vital sign klien 4. Mengetahui kondisi
sebelum memulai Effleurage umum klien sebelum di
lakukan pemijatan.
pada abdomen.
5. Memberikan posisi
w. Posisikan klien. yang nyaman sesuai
x. Instruksikan klien untuk dengan keinginan klien
menarik nafas dalam melalui agar klien tidak merasa
hidung dan tertekan dan akan tetap
mengeluarkannya lewat rileks.
6. Nafas dalam dapat
mulut secara perlahan
membantu
sampai klien merasa rileks. mempertahankan
y. Tuangkan minyak pada kenyamanan klien agar
telapak tangan kemudian tetap rileks dan dapat
gosokkan kedua tangan mengurangi rasa nyeri.
hingga hangat. 7. Minyak merupakan
lubrikan yang baik
z. Letakkan kedua tangan pada untuk pemijatan.
abdomen bagian bawah di 8. Gerakan pengusapan
atas simpisis pubis nsik ke membantu merangsang
atas di atas umbilicus lalu pelepasan endorphin
turunkan gerakan melalui untuk mengurangi rasa
nyeri dan memberikan
perut bagian samping dan
kenyamanan pada
kembali ke perut bagian klien.
bawah.
aa. Lakukan dengan usapan 9. Bertujuan agar
dengan ringan, tegas dan meningkatkan sirkulasi
konstan dengan pola darah menghangatkan
otot-otot abdomen dan
gerakan melingkari meningkatkan relaksasi
abdomen dengan pola fisik.
gerakannya seperti kupu- 10. Waktu yang
kupu. dibutuhkan untuk
bb. Lakukan pemijatan selama menghangatkan otot-
otot abdomen.
3-5 menit
11. Memelihara
cc. Bersihkan sisa minyak pada kebersihan dan
abdomen dengan handuk kenyamanan klien.
dd. Rapikan klien ke posisi 12. Mempertahankan
semula. kenyamanan klien
ee. Beritahu klien bahwa 13. Menginformasikan
kepada klien bahwa
tindakan telah selesai.
tindakan telah selesai.
ff. Tanyakan keadaan klien. 14. Menanyakan
gg. Periksa vital sign klien kenyamanan klien
sesudah dilakukan pemijatan setalah dilakukan
hh. Bereskan alat-alat yang telah pemijatan.
di gunakan. 15. Mengetahui
kondisi umum klien
ii. Cuci tangan. sesudah di lakukan
pemijatan.
16. Mempertahankan
kerapian.
17. Membunuh
mikroorganisme dan
membersihkan diri
setalah melakukan
tindakan.
8. EVALUASI 1. Evaluasi hasil yang tercapai.
2. Kontak pertemuan selanjutnya
3. Mengakhiri pertemuan dengan baik.
LEMBAR OBSERVASI
SEBELUM INTERVENSI
Nama :
Umur :
Usia menarche :
Siklus haid :
Hari / tanggal :
Menstrusi hari ke :
Lama haid :
Nilai :…..
Durasi nyeri :…..
LEMBAR OBSERVASI
Nama :
Umur :
Hari / tanggal :
Menstrusi hari ke :
Nama :
Umur :
Hari / tanggal :
Nilai :…..
Durasi nyeri :…..
UJI NORMALITAS DATA
(METODE KOLMOGOROV-SMIRNOV)
N 30 30 30
Mean 6.80 3.40 6.40
Normal Parametersa,b
Std. Deviation .961 1.102 1.589
Absolute .197 .175 .180
Most Extreme Differences Positive .197 .175 .144
Negative -.182 -.174 -.180
Kolmogorov-Smirnov Z 1.081 .959 .989
Asymp. Sig. (2-tailed) .193 .317 .282
N 30
Mean 6.03
Normal Parametersa,b
Std. Deviation 1.377
Absolute .192
Most Extreme Differences Positive .141
Negative -.192
Kolmogorov-Smirnov Z 1.052
Asymp. Sig. (2-tailed) .219
Descriptive Statistics
USIA
Descriptive Statistics
USIA MENARCHE
LAMA HAID
Descriptive Statistics
SIKLUS HAID
Descriptive Statistics
USIA
Descriptive Statistics
USIA MENARCHE
LAMA HAID
Descriptive Statistics
SIKLUS HAID
N Correlation Sig.
Pair 1 Skala_Nyeri_Pre_Intervensi
& 30 .632 .000
Skala_Nyeri_Post_Intervensi
Paired Differences
Mean Std. Deviation Std. Error Mean Lower Upper t df Sig. (2-tailed)
Pair 1 Skala_Nyeri_Pre_Intervensi -
3.40000 .89443 .16330 3.06602 3.73398 20.821 29 .000
Skala_Nyeri_Post_Intervensi
PAIRED T-TEST (KELOMPOK KONTROL)
N Correlation Sig.
Paired Differences
Mean Std. Deviation Std. Error Mean Lower Upper t df Sig. (2-tailed)
Pair 1 Skala_Nyeri_Pre_Kontrol -
.36667 1.62912 .29743 -.24166 .97499 1.233 29 .228
Skala_nyer_Post_Kontrol
INDEPENDENT T-TEST
Group Statistics