Anda di halaman 1dari 128

Asuhan Keperawatan Pasien

Pemenuhan Kebutuhan Oksigen

Tri Cahyo S
Latar Belakang
• Oksigen dibutuhkan untuk mempertahankan
kehidupan

• Fungsi pernafasan dan jantung menyuplai kebutuhan


oksigen

• Perawat seringkali memberikan pertolongan pada


klien yang tidak mampu memenuhi kebutuhan
oksigen
Fisiologis
Perkembangan
Perilaku
Lingkungan

Sirkulasi, Ventilasi, Perfusi & Transportasi


Gas Pernafasan ke Jaringan
Faktor Fisiologis
1 • Anemia

2 • Racun inhalasi

3 • Obstruksi jalan nafas

4 • Tempat yang tinggi

5 • Demam

6 • Penurunan gerakan dinding dada


Faktor Perkembangan

1 •Bayi prematur

2 •Bayi dan todler

3 •Anak usia sekolah dan remaja

4 •Dewasa muda dan pertengahan

5 •Lansia
Faktor Perilaku

1 •Nutrisi

2 •Latihan Fisik

3 •Merokok

4 •Penyalahgunaan substansi

5 •Stress
Faktor Lingkungan

• Daerah dengan kabut asap


• Daerah industri
• Polusi kendaraan
• Polutan tempat kerja
Perubahan Fungsi jantung

1. Kelainan Konduksi
2. Perubahan curah jantung akibat gagal
jantung
3. Kelainan katup
4. Iskemik dan infark miokardial
5. Kelainan irama jantung
Perubahan Fungsi Pernafasan

• Perubahan dalam fungsi pernafasan


disebabkan oleh penyakit dan kondisi-kondisi
yang mempengaruhi ventilasi dan transport
oksigen
3 Perubahan Primer Fungsi Pernafasan

1 •Hiperventilasi

2 •Hipoventilasi

3 •Hipoksia
Hiperventilasi

• Suatu kondisi ventilasi yang berlebihan

• Dibutuhkan untuk eliminasi karbondioksida


normal di vena yang diproduksi melalui
metabolisme seluler
Penyebab Hiperventilasi

1. Ansietas
2. Obat-obatan : salisilat, amfetamin
3. Gangguan asam basa : asidosis metabolik
4. Hipoksia akibat emboli paru
Hipoventilasi

Hipoventilasi terjadi ketika ventilasi alveolar


tidak adekuat memenuhi kebutuhan oksigen
tubuh atau eliminasi karbondioksida secara
adekuat
Hipoksia
• Hipoksia adalah oksigenasi jaringan tidak
adekuat

• Terjadi akibat defisiensi penghantaran oksigen


atau penggunaan oksigen tingkat seluler
Penyebab Hipoksia
1. Penurunan kadar Hb
2. Penurunan konsentrasi oksigen inspirasi
3. Ketidakmampuan jaringan mengambil
oksigen darah
4. Penurunan difusi oksigen
5. Penurunan perfusi jaringan
6. Kerusakan ventilasi
Tanda & Gejala Hipoksia
• Gelisah
• Rasa takut, ansietas
• Disorientasi
• Penurunan kemampuan konsentrasi
• Penurunan tingkat kesadaran
• Peningkatan keletihan
Tanda & Gejala Hipoksia
• Pusing
• Peningkatan frekuensi nadi
• Peningkatan frekuensi & kedalaman pernafasan
• Peningkatan tekanan darah
• Pucat
• Sianosis
• Clubbing
• Dyspnea
PENGKAJIAN KEPERAWATAN

1 •Riwayat Keperawatan
2 •Pemeriksaan Fisik
3 •Pemeriksaan Diagnostik
Riwayat Keperawatan

1 •Keluhan utama
2 •Riwayat penyakit
3 •Psiko sosio spiritual
Keluhan Utama
Gangguan sistem pernafasan

• Batuk
• Batuk darah
• Produksi sputum yang berlebihan
• Sesak nafas
• Nyeri dada
Keluhan utama
Gangguan Kardiovaskuler

• Nyeri dada
• Palpitasi
• Dyspnea
• Sering pingsan
• Batuk
• Keletihan
• Edema
• Dyspnea merupakan tanda klinis hipoksia dan
termanifestasikan dengan sesak nafas

• Ortopnea yaitu klien harus menggunakan


banyak bantal saat berbaring atau harus duduk
saat bernafas
Riwayat Penyakit
1. Riwayat Penyakit saat ini
menanyakan mulai timbulnya keluhan sampai minta
pertolongan
(sejak kapan, berapa lama keluhan, sifat
keluhan, apa yg sudah dilakukan)

2. Riwayat Penyakit Dahulu


PPOM, TB, Infeksi Pernafasan, penyakit
jantung
Yang harus diungkapkan
untuk setiap gejala yang dirasakan klien

• Lama timbulnya
• Lokasi penjalarannya
• Sifat keluhan
• Berat ringnnya
• Mula timbulnya (onset)
• Faktor yang meringankan/memperperat
• Gejala yang menyertai
• Riwayat keluarga tentang gangguan sistem
pernafasan dan kardiovaskuler juga perlu
digali
Riwayat pekerjaan dan gaya hidup :
lingkungan kerja, minum alkohol, merokok
Pengkajian Psiko-sosio-spiritual
Pemeriksaan Fisik

1 •Inspeksi

2 •Palpasi

3 •Perkusi

4 •Auskultasi
Inspeksi

• Bentuk dada
• Frekuensi, irama, kedalaman dan upaya
bernafas
• Retraksi inspirasi pada area supraklavikuler
• Kontraksi inspirasi sternomastoideus
Frekuensi Respirasi Normal

• Dewasa : 12 – 20 x/menit

• Anak-anak : 36 – 40 x/menit
Sianosis
Clubbing finger
Palpasi

• Untuk mengetahui area nyeri tekan


• Abnormalitas yang terlihat
• Ekspansi dada
• Fremitus taktil ketika pasien mengatakan “aa”
atau “uu”
Perkusi
• Perkusi dada pada area yang digambarkan
dengan membandingkan satu sisi dengan sisi
yang lain pada tinggi yang sama dengan
menggunakan “pola berjenjang” sisi ke sisi
Hasil Perkusi
Intensitas, Tinggi nada, durasi Contoh

Datar Halus/tinggi/pendek Efusi pleura yang luas

Pekak Sedang/sedang/sedang Pneumonia lobaris

Resonan Keras/rendah/panjang Paru normal

Hiperesonan Lebih keras/lebih rendah/lebih Emfisema, pneumothoraks


panjang

Timpani Keras/tinggi Pneumothoraks luas


Auskultasi

• Dengarkan dada menggunakan stetoskop


dengan pola berjenjang dari sisi ke sisi

• Evaluasi bunyi nafas

• Perhatikan setiap bunyi nafas tambahan


Suara nafas tambahan

• Whezing atau Mengi


• Crackles atau ronchi basah
• Friction Rub
Pola nafas
• Eupnea
• Takipnea
• Bradipnea
• Apnea
• Kussmaul
• Cheyne-stokes
• Biot
Pemeriksaan Penunjang
1. Peak Flow Meter
2. Spirometri
3. Pulse Oxymetry
4. Analisis gas darah
5. Rontgen thoraks
6. CT-Scan
7. Fluoroskopi
8. Bronkhoscopi
9. Angiografi pembuluh darah pulmoner
Pemeriksaan penunjang
10. EKG
11. Ekokardiografi
12. Treadmil
13. Angiografi koroner
14. Monitor holter
Nilai SaO2
Nilai Indikasi

>95% Normal

91 – 94 % Dapat diterima, berikan


oksigen sesuai kebutuhan atau
suction
85 – 90% Berikan oksigen sesuai
kebutuhan, atau suction.
Mungkin normal untuk PPOM
< 85% Persiapan untuk kemungkinan
intubasi
Nilai Analisis Gas Darah Arteri
Komponen gas darah Nilai
pH 7,35 – 7,45

PO2 80 – 100 mmHg

PCO2 35 – 45 mmHg

HCO3 22 – 26 mEq/L

Base Excess (BE) -2 sampai +2 mEq/L

Saturasi O2 95 – 100%
Diagnosa Keperawatan
1. Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif
2. Pola Nafas Tidak Efektif
3. Gangguan Pertukaran Gas
4. Penurunan Curah Jantung
5. Intoleransi Aktivitas
6. Risiko Perfusi Perifer Tidak Efektif
Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif

• Ketidakmampuan membersihkan sekret atau


obstruksi jalan nafas untuk mempertahankan
jalan nafas tetap paten
Pola Nafas Tidak Efektif

• Inspirasi dan atau ekspirasi yang tidak


memberikan ventilasi adekuat
Gangguan Pertukaran Gas

• Kelebihan atau kekurangan pada oksigenasi


dan atau eliminasi karbondioksida pada
membran alveolus-kapiler
Penurunan Curah jantung

• Ketidakadekuatan jantung memompa darah


untuk memenuhi kebutuhan metabolisme
tubuh
Intoleransi Aktivitas

• Ketidakcukupan energi untuk melakukan


aktivitas sehari-hari
Risiko Perfusi Perifer Tidak Efektif

• Berisiko mengalami penurunan sirkulasi darah


pada level kapiler yang dapat mengganggu
metabolism tubuh
Tujuan
Rencana Keperawatan
1. Klien mempertahankan kepatenan jalan nafas
2. Klien mempertahankan dan meningkatkan
ekspansi paru
3. Klien mengeluarkan sekresi paru
4. Klien mencapai toleransi aktivitas
5. Oksigenasi jaringan dipertahankan
6. Fungsi kardiopulmonar diperbaiki dan
dipertahankan
Intervensi Keperawatan

1. Pengaturan posisi
2. Latihan nafas dalam dan batuk efektif
3. Perkusi, vibrasi dan postural drainage
4. Suction
5. Water seal drainage (WSD)
6. Terapi oksigen
Terapi Modalitas
Sistem Respirasi

1. SIMPLE (Non Invasive Respiratory Therapy) : Chest


Physiotherapy, Breathing Retraining & Oxygen
Therapy

2. COMPLEX (Invasive Repiratory Therapy):


Mechanical Ventilation & Surgery
TERAPI OKSIGEN
Terapi Oksigen

• Pemberian oksigen dengan konsentrasi yang


lebih tinggi dibandingkan dengan oksigen
atmosfir
Tujuan
1. Mengembalikan PaO2 arteri pada batas
normal
2. Mengoreksi kondisi hipoksia
3. Mengembalikan frekuensi pernafasan dalam
batas normal
4. Meningkatkan kesadaran dan ketrampilan
klien untuk melakukan pernafasan efektif
terutama klien penyakit paru kronis
Klasifikasi

1. Sistem Aliran Rendah


2. Sistem Aliran Tinggi
Klasifikasi I :
SISTEM ALIRAN RENDAH

Pada sistem ini konsentrasi oksigen


(FIO2) yang diinspirasi tidak konstan,
sangat dipengaruhi oleh flow, reservoir
dan pola napas pasien
Nasal CANULA
• Simpel, mudah digunakan dan ekonomis
• Rekomnemdasi flow rate-1- 6 liter/menit
• Konsentrasi O2 (FIO2) antara 24% - 44%
• 1 liter/menit perubahan aliran oksigen 1
liter/menit akan merubah FiO2 inspirasi berkisar
4 % , sebagai contoh 1 LPM = 24%, 2 LPM =
28% dst
• FiO2 berubah bila pola napas pasien berubah
Nasal Canula
Kosentrasi O2:

1LPM =24 %
2LPM =28 %
3LPM= 32 %
4LPM= 36 %
5LPM=40 %
6 LPM=44 %
Simple Face Mask
• Aliran udara inspirasi tidak murni dari alat juga
bercampur dengan udara kamar

• Rekomendasi kecepatan aliran 5- 10 LPM

• Tidak boleh menggunakan flow rate kurang dari 5


LPM o/k dengan aliran 5LPM tidak mampu
mengekspirasi CO2 dari mask

• Konsentrasi O2 (FiO2) : 40% - 60%

• FiO2 yang diinspirasi akan berubah bila pola napas


pasien berubah
PARTIAL REBREATHING MASKS
• Mask dengan reservoir bag yang terus mengembang baik
pada saat inspirasi maupun ekspirasi

• Pada saat pasien inspirasi oksigen masuk dari mask


melalui lubang antara mask dan reservoir bag ditambah
oksigen dari udara kamar yang masuk lewat lubang
ekspirasi pada mask

• Rekomendasi flow rates : 8 -10 LPM

• Konsentrasi O2 (FiO2) dipengaruhi pola napas pasien


NON-REBREATHING MASKS
• Bentuk hampir sama dengan partial rebrathing mask
• Mempunyai 2 valve, 1 berada diantara bagian dasar
mask dan reservoir bag terbuka pada saat inspirasi dan
tertutup pada saat ekspirasi. Valve 2 terletak pada
lubang ekspirasi, adalah “one way valve” yang
fungsinya mencegah udara kamar masuk pada saat
inspirasi dan akan terbuka pada saat ekspirasi

• Rekomendasi flow rates : 10 -12 LPM


• Use the flow rate necessary to keep the reservoir bag
from collapsing during inspiration.
NRBM
Klasifikasi II:

SISTEM ALIRAN TINGGI


Pada sistem ini konsentrasi oksigen (FIO2)yang diinspirasi
konstan.
Sistem ini digunakan pada pasien yang pola napasnya
tidak stabil sehingga memerlukan FiO2 yang konstan &
tepat
Ventury Mask
• Suatu sistem yang menggunakan prinsip Bernouli
yaitu pada saat aliran oksigen melewati lubang
yang sempit kecepatannya akan makin meningkat
dan menghasilkan tekanan sub atmosfir sesaat
setelah melalui lubang tersebut sehingga akan
menarik udara kamar masuk ke inspirasi

• Udara masuk tergantung dari kecepatan sedangkan


kecepatannya sendiri tergantung dari besar kecilnya
ukuran lubang dan flow oksigen

• Setiap alat memberikan aliran gas yang total


dengan FiO2 tetap
Ventury Mask
• Sistem Aliran Tinggi – total aliran yang
melalui mask = (40 - 78 LPM)
• Rekomendasi flow rates : 2 -15 LPM
• Delivered O2 concentration :
• Biru = 24%
• Putih- = 28%
• Oranye = 31%
• Kuning = 35%
• Merah = 40%
• Hijau = 60-%
Breathing Retraining
Why :
Ineffective Breathing Pattern  Improve
Ventilation, Prolong exhalation, Reduce Air
Trapping & Airway resistance.

When:
sebelum makan atau 3-4 Jam setelah makan
untuk pernapasan diafragma & Purse Lip
Breathing
Chest Physiotherapy
Description:
Chest Physiotherapy includes postural
drainage, percussion , Vibration , breathing
retraining and Nasal/Tracheobronchial
Suctioning

The Goals :
To remove bronchial secretion, improve
ventilation and increase the efficiency of the
respiratory muscles
Chest Physiotherapy
Why :
Ineffective Airway Clearence: Mucus
Retension/Airway Obtruction & Impaired
Gas Exchange : Low V/Q , Reduction of gas
Exchange (ARDS, Atelectasis)
When:
sebelum makan atau 3-4 Jam setelah makan
untuk Chest Physiotherapy: Percussion,
Vibration, Postural Drainage dan Suctioning
Postural Drainage
Pengertian
pemberian posisi terapeutik pada klien agar
sekresi paru mengalir berdasarkan gravitasi dari
bronchiolus bronchitrachea dan dikeluarkan
melalui reflek batuk atau dilakukan pengisapan
(suctioning)

Tujuan :
Mobilisasi sekresi, meningkatkan ventilasi-difusi
Terapi Inhalasi
Suction
WSD
Ventilator Mekanik

Anda mungkin juga menyukai