Tri Cahyo S
Latar Belakang
• Oksigen dibutuhkan untuk mempertahankan
kehidupan
2 • Racun inhalasi
5 • Demam
1 •Bayi prematur
5 •Lansia
Faktor Perilaku
1 •Nutrisi
2 •Latihan Fisik
3 •Merokok
4 •Penyalahgunaan substansi
5 •Stress
Faktor Lingkungan
1. Kelainan Konduksi
2. Perubahan curah jantung akibat gagal
jantung
3. Kelainan katup
4. Iskemik dan infark miokardial
5. Kelainan irama jantung
Perubahan Fungsi Pernafasan
1 •Hiperventilasi
2 •Hipoventilasi
3 •Hipoksia
Hiperventilasi
1. Ansietas
2. Obat-obatan : salisilat, amfetamin
3. Gangguan asam basa : asidosis metabolik
4. Hipoksia akibat emboli paru
Hipoventilasi
1 •Riwayat Keperawatan
2 •Pemeriksaan Fisik
3 •Pemeriksaan Diagnostik
Riwayat Keperawatan
1 •Keluhan utama
2 •Riwayat penyakit
3 •Psiko sosio spiritual
Keluhan Utama
Gangguan sistem pernafasan
• Batuk
• Batuk darah
• Produksi sputum yang berlebihan
• Sesak nafas
• Nyeri dada
Keluhan utama
Gangguan Kardiovaskuler
• Nyeri dada
• Palpitasi
• Dyspnea
• Sering pingsan
• Batuk
• Keletihan
• Edema
• Dyspnea merupakan tanda klinis hipoksia dan
termanifestasikan dengan sesak nafas
• Lama timbulnya
• Lokasi penjalarannya
• Sifat keluhan
• Berat ringnnya
• Mula timbulnya (onset)
• Faktor yang meringankan/memperperat
• Gejala yang menyertai
• Riwayat keluarga tentang gangguan sistem
pernafasan dan kardiovaskuler juga perlu
digali
Riwayat pekerjaan dan gaya hidup :
lingkungan kerja, minum alkohol, merokok
Pengkajian Psiko-sosio-spiritual
Pemeriksaan Fisik
1 •Inspeksi
2 •Palpasi
3 •Perkusi
4 •Auskultasi
Inspeksi
• Bentuk dada
• Frekuensi, irama, kedalaman dan upaya
bernafas
• Retraksi inspirasi pada area supraklavikuler
• Kontraksi inspirasi sternomastoideus
Frekuensi Respirasi Normal
• Dewasa : 12 – 20 x/menit
• Anak-anak : 36 – 40 x/menit
Sianosis
Clubbing finger
Palpasi
>95% Normal
PCO2 35 – 45 mmHg
HCO3 22 – 26 mEq/L
Saturasi O2 95 – 100%
Diagnosa Keperawatan
1. Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif
2. Pola Nafas Tidak Efektif
3. Gangguan Pertukaran Gas
4. Penurunan Curah Jantung
5. Intoleransi Aktivitas
6. Risiko Perfusi Perifer Tidak Efektif
Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif
1. Pengaturan posisi
2. Latihan nafas dalam dan batuk efektif
3. Perkusi, vibrasi dan postural drainage
4. Suction
5. Water seal drainage (WSD)
6. Terapi oksigen
Terapi Modalitas
Sistem Respirasi
1LPM =24 %
2LPM =28 %
3LPM= 32 %
4LPM= 36 %
5LPM=40 %
6 LPM=44 %
Simple Face Mask
• Aliran udara inspirasi tidak murni dari alat juga
bercampur dengan udara kamar
When:
sebelum makan atau 3-4 Jam setelah makan
untuk pernapasan diafragma & Purse Lip
Breathing
Chest Physiotherapy
Description:
Chest Physiotherapy includes postural
drainage, percussion , Vibration , breathing
retraining and Nasal/Tracheobronchial
Suctioning
The Goals :
To remove bronchial secretion, improve
ventilation and increase the efficiency of the
respiratory muscles
Chest Physiotherapy
Why :
Ineffective Airway Clearence: Mucus
Retension/Airway Obtruction & Impaired
Gas Exchange : Low V/Q , Reduction of gas
Exchange (ARDS, Atelectasis)
When:
sebelum makan atau 3-4 Jam setelah makan
untuk Chest Physiotherapy: Percussion,
Vibration, Postural Drainage dan Suctioning
Postural Drainage
Pengertian
pemberian posisi terapeutik pada klien agar
sekresi paru mengalir berdasarkan gravitasi dari
bronchiolus bronchitrachea dan dikeluarkan
melalui reflek batuk atau dilakukan pengisapan
(suctioning)
Tujuan :
Mobilisasi sekresi, meningkatkan ventilasi-difusi
Terapi Inhalasi
Suction
WSD
Ventilator Mekanik