OKSIGEN
https://www.youtube.com/watch?v=8MPD3zVIr5Y
https://www.youtube.com/watch?v=GvMxJ3rRXRk
Aktualisasi diri
Harga diri
Keselamatan dan
Keamanan
Kebutuhan fisiologis
Menurut Maslow, Mengatur kebutuhan dasar
kedalam 5 tingkatan, yaitu:
1. Oksigen
2. Cairan
Kebutuhan 3. Nutrisi
fisiologis 4. Temperature
(kebutuhan
5. Eliminasi
paling dasar),
meliputi: 6. Tempat tinggal
7. Istirahat
8. seks
Respirasi dapat dibedakan atas
2 jenis
1. Faktor Fisiologi
❖ Menurunnya kemampuan mengikat O2
❖ Menurunnya konsentrasi O2
❖ Hipovolemi ~ Tekanan Darah menurun
❖ Meningkatnya metabolisme
❖ Kondisi yg mempengaruhi pergerakan
dinding dada.
❖ Kehamilan dan infeksi
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEBUTUHAN O2
2. Faktor Perkembangan
❖ Bayi prematur → < surfaktan
❖ Bayi & Todler → risiko ISPA
❖ Anak usia sekolah & Remaja → risiko
ISPA + merokok
❖ Dewasa muda & pertengahan →Diet
yang tidak sehat, < aktifitas, stress
❖ Dewasa tua →penyakit degeneratif
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEBUTUHAN O2
3. Faktor Perilaku
❖ Nutrisi :
❑ Obesitas→menurunkan ekspansi paru
❑ Gizi Buruk→Anemia
❑ Diet tinggi lemak →Arteriosklerosis
❑ Exercise→Peningkatan kebutuhan O2
❑ Merokok→nikotin → vasokontriksi PD perifer dan
koroner
❑ Subtance abuse (alkohol dan obat“an)→intake nutrisi/ fe
menurun → penurunan Hb
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEBUTUHAN O2
4. Faktor Lingkungan
❖ •Tempat kerja (polusi)
❖ •Suhu lingkungan
❖ •Ketinggian tempat dari permukaan laut
5. Faktor Psikologis
❖ Stress/Kecemasan → metabolisme
meningkat
Masalah Keperawatan
Masalah Keperawatan Berkaitan
dengan kebutuhan oksigen
Diagnostic
Penunjang
Terapi Oksigen
KAPAN TERAPI OKSIGEN
DIBERIKAN ?
• Indikasi terapi oksigen secara garis besar adalah
untuk suplementasi oksigen pada kondisi hipoksemia
dan hipoksia.
• Terapi oksigen diindikasikan pada orang dewasa dan
anak dengan PaO2<60 mmHg atau saturasi oksigen
<90% pada kondisi istirahat.
• Pada neonatus, terapi oksigen diindikasikan bila
PaO2<50 mmHg atau saturasi O2<88%.
Indikasi
• Pengertian : Memberikan
tambahan oksigen
kepada pasien agar
kebutuhan oksigennya
terpenuhi
TerapiOksigen: Inisial Treatment
Dewasa Anak
• Mulai dengan oksigen 5 • Mulai dengan nasal kanul 1-2
liter/menit (l/mnt) l/mntatau0,5 l/mnt pada young
melalui nasal kanul infants
• Pasien dengan penyakit • Pada pasien dengan penyakit
kritis, jika kritis, dapat diberikan melalui
memungkinkan, kateter nasofaring 1-2 l/mnt
pertimbangkan memulai atau sungkup muka dengan
dengan laju aliran lebih reservoir (10-15 l/mnt)
tinggi (10-15 l/mnt) • Terapi oksigen aman diberikan
menggunakan sungkup pada bayi yang baru lahir dan
muka dengan kantong neonatus yang hipoksik
reservoir
TerapiOksigen: Inisial Treatment
PengukuranKadar OksigenDarah
• Mengukur
Pao2 diukur tekanan parsial
melalui oksigen di dalam
pemeriksaan darah Yang
ditentukan oleh
analisa gas oksigen yang
darah (AGD) terikat dan
terlarut
Pulse Oximeter harus tersedia pada seluruh area
yang merawat pasien sakit berat
Keuntungan Keterbatasan
▪ Akurat ▪ Memerlukan sinyal yang
▪ Cepat berdenyut–bermasalah pada
▪ Mudah perfusi yang jelek atau adanya
▪ Untuk pergerakan
digunakan ▪ Tidak dapat mengukur ventilasi
▪ Pembacaan tidak akurat bila BB
abnormal atau intoksikasi CO
▪ Jika ada cat kuku, ingat untuk
membersihkan nyater lebih dahulu!
Indikasi untuk menetukan penambahan O2
berdasarkan pengukuraan oxymetri:
Saturasi interpretasi intervensi
oksigen
95% - 100% Normal O2 4 liter/menit
- Nasal canul
90% - <95% Hypoksia Face mask 6-10
Ringan-Sedang liter/menit
85% - <90% Hypoksia Face mask dengan
Sedang-Berat reserpoir 10-15
liter/menit
<85% Hypoksia Assisted ventilation
Berat- Mengancam
Pemeriksaan AGD harus tersedia di ICU
karena memberikan informasi tambahan
Keuntungan Keterbatasan
▪ Mengukur pH, ▪ Penusukan arteri
PaCO2, PaO2 ▪ Diperlukan syringe yang terisi
▪ Dapat juga heparin
digunakan untuk ▪ Harus cepat dikirim (guna
mengukur laktat, kanes jika pengiriman ke
hemoglobin, laboratorium> 20 menit)
kalium ▪ Diperlukan mesin untuk
menganalisa gas darah
• Pemberian oksigen atas indikasi yang
tepat
• Konsentrasi oksigen tergantung dari jenis
alat dan flowrate (liter permenit) yang
diberikan.
• Kondisi pasien menentukan keperluan alat
dan konsentrasi oksigen yang diperlukan.
• Awas pasien muntah, siapkan penghisap
• Pantau pernafasan dan aliran oksigen
• Oksigen medis (oksigen tabung)
• Flowmeter/regulator
Peralatan
• Humidifier
Dasar
• Nasal kanul
• Face mask
Peralatan
• Partial rebreather mask
Dasar • Non rebreather mask
• Venture mask
Peralatan
Dasar
• Bag valve mask (ambu bag)
Alat - alat
Flowmeter
• Keuntungan :
konsentrasi O2 lebih tinggi
• Kekurangan :
udara bersih dengan udara
ekspirasi masih tercampur,
sehingga konsentrasi oksigen
masih belum maksimal
Non rebreathing mask
Non rebreathing mask
• Keuntungan:
• Konsentrasi oksigen lebih tinggi dari pada nasal kanul dan
rebreathing mask
• Dilengkapi dengan klep agar udara inspirasi dan ekspirasi tidak
tercampur
• Memiliki kantung resepoir (kantung udara) untuk menampung
udara untuk inspirasi
• Kerugian :
• Kantung oksigen bisa terlipat
• Berisiko untuk terjadi keracunan oksigen
• Tidak nyaman bagi klien
Kontra indikasi
1. Volume
1. Volume
• MV: minutes volumeTv: tidal volume RR: 16-24 normal Dead space: 150 cc
normal Takipneu: 200cc Bradipneu :100 cc
• Contoh kasus :Tn R datang dengan keluhan sesak nafas, dari hasil pengkajian
Tn R mempunyai riwayat Asma, BB: 55 kg, RR : 28x/menit, suhu tubuh : 36,3 C,
TD 110/70 mmhg, nadi : 93x/menit.Saudara seorang perawat yang bekerja di
UGD, berapa L/menit oksigen yang akan saudara berikan kepada Tn R dan apa
yang akan saudara gunakan untuk pemberian Oksigen tersebut?
• Mv= tv-deadspace x RR
• MV: ( takipneu/200 cc- 150cc )X 28Mv: 50 ccx28 Mv: 1400 cc Mv: 1,4
l/menit
Efek Samping Terapi Oksigen
• Tugas Mandiri :
–SOP
–SKKNI KODE UNIT:KES.PG02.035.01
Daftar Pustaka
• Esmond, G and Mikelsons, C. 2009. Non-Invasive Respiratory Support Techniques.
• Wijayanti, V., Nawawi, A.M. 2009. Ventilasi Mekanik.
• Potter and Perry. 2005. Buku Ajar : Fundamental Keperawatan. Edisi 4. Volume 2. Jakarta : EGC.
• Rasmin M. Terapi Oksigen: Mengenal terapi oksigen. 2006. Jakarta: Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. Hal.1-9.
• Wagner PD, West JB. Respiratory physiology. Murray and Nadel’s Textbook of Respiratory Medicine. 4 th ed. 2005.
Philadelphia: Saunders, An Imprint of Elsevier.
• Patel DN, Goel A, Agarwal SB, Garg P, Lakhkani KK. Oxygen toxicity. JIACM. 2003; 4(3) : 234-7.
• Doherty DE, Petty TL, Bailey W, Carlin B, Cassaburi R, Christopher K, et.al. Recommendations of the 6th long-term
oxygen therapy consensus conference. USA: Respiratory Care. 2006;51(5):519-25.
• American College of Chest Physician. Basics of Long-term Oxygen Therapy (LTOT). 2012. Available on:
http://www.chestnet.org/downloads/patients/guides/LTOT-full-2012.pdf
• Croxton TL, Bailey WC. Long-term Oxygen Treatment in Chronic Obstructive Pulmonary Disease: Recommendations
for Future Research. American Journal of Respiratory and Critical Care Medicine. 2006;174:373-8.
• Tarpy SP, Celli BR. Long-Term Oxygen Therapy. N Engl J Med. 1995;333:710-4.
Haturnuhun
Kasadayana
Gbu All
Sukses Mengikuti
Proses Study Ners
LULUS
UKOM
LULUS
PROFESI
14/04/2023 rointantambunan64@gmail.com 78