DAN VENTILATOR
DEFINISI
TERAPI OKSIGEN
• Terapi oksigen (O2) merupakan suatu intervensi medis berupa upaya pengobatan dengan
pemberian oksigen (O2) untuk mencegah atau memperbaiki hipoksia jaringan dan
mempertahankan oksigenasi jaringan agar tetap adekuat dengan cara meningkatkan masukan
oksigen (O2) ke dalam sistem respirasi, meningkatkan daya angkut oksigen (O2) ke dalam
sirkulasi dan meningkatkan pelepasan atau ekstraksi oksigen (O2) ke jaringan.
• Memberikan oksigen (aliran gas) lebih dari 20 % pada tekanan 1 atmosfir sehingga konsentrasi
oksigen meningkat dalam darah
2
Insert Image
TUJUAN
TERAPI OKSIGEN
3
INDIKASI
TERAPI OKSIGEN JANGKA PENDEK
4
Insert Image
INDIKASI
TERAPI OKSIGEN JANGKA PANJANG
5
Insert Image
KONTRAINDIKASI
TERAPI OKSIGEN
• Pasien dengan keterbatasan jalan napas yang berat dengan keluhan utama dyspnoe, tapi dengan
PaO2 diatas 60 mmHg dan tidak mempunyai hipoksia kronik.
• Pada pasien perokok yang kemungkinan mengalami prognosis buruk dan dapat meningkatkan
resiko toksisity oksigen.
• Pasien tidak dapat menerima terapi oksigen yang adekuat
6
Insert Image
7
BAHAYA-BAHAYA PEMBERIAN TERAPI
OKSIGEN
Depresi Keracunan
Kebakaran
ventilasi oksigen
1. Sumber oksigen/tabung oksigen.
3. Regulator oksigen :
9
•
4. Kanul Binasal
5. Sungkup Muka Sederhana
6. Sungkup muka rebreathing dengan kantong oksigen
7. Sungkup muka non rebreathing dengan kantong oksigen
8. Head box
9. CPAP non invasive
10. Venturi
PERSIAPAN ALAT
10
KOMPLIKASI
TERAPI OKSIGEN
11
METODE PEMBERIAN OKSIGEN
A. Sistem Aliran Rendah
1. Low Flow Low Consentration
Kanul Nasal
• Memberikan oksigen dengan aliran 1 – 3 liter/ menit
dengan konsentrasi dengan fraksi oksigen (O2) (Fi-O2)
antara 24-44%.
• Dalamnya kateter dari hidung sampai ke pharing diukur
dengan cara mengukur jarak dari telinga ke hidung.
KERUGIAN NASAL CANUL
KEUNTUNGAN NASAL CANUL
• TIDAK DAPAT MEMBERIKAN 02 LEBIH
• PEMBERIAN OKSIGEN STABIL DARI 3L/MENIT
• PASIEN BEBAS BERGERAK, MAKAN • DAPAT TERJADI IRITASI SELAPUT
DAN MINUM LENDIR NASOPHARING
• ALAT MURAH • KATETER MUDAH TERSUMBAT
DENGAN SEKRET ATAU TERTEKUK
12
METODE PEMBERIAN OKSIGEN
2. Low Flow High Concentration
A. Sungkup Muka Sederhana
• Merupakan sistem aliran rendah dengan hidung,
nasopharing dan aropharing sebagai penyimpan
anatomik.
• Aliran yang diberikan 5–8 liter/menit.
• Konsentrasi oksigen antara 40 – 60 %.
KEUNTUNGAN KERUGIAN
Konsentrasi oksigen yang diberikan lebih
tinggi dari kateter atau kanul nasal, sistem Tidak dapat memberikan konsentrasi
humidifikasi dapat ditingkatkan melalui oksigen kurang dari 40%, menyebabkan
pemilihan sungkup berlobang besar, mudah penumpukan CO2 jika aliran rendah.
digunakan.
13
METODE PEMBERIAN OKSIGEN
2. Low Flow High Concentration
B. Sungkup Muka Dengan Kantong “ Rebreathing “
• Aliran yang diberikan 8 – 12 liter/menit dengan
konsentrasi 60– 80%
• udara inspirasi sebagian bercampur dengan udara
ekspirasi 1/3 bagian volume ekhalasi masuk ke kantong,
2/3 bagian volume ekhalasi melewati lubang – lubang
pada bagian samping.
KEUNTUNGAN KERUGIAN
Konsentrasi oksigen lebih tinggi dari sungkup Tidak dapat memberikan oksigen
muka sederhana, tidak mengeringkan selaput konsentrasi rendah, jika aliran lebih rendah
lendir. dapat menyebabkan penumpukan CO2,
kantong oksigen bisa terlipat.
14
METODE PEMBERIAN OKSIGEN
2. Low Flow High Concentration
C. Sungkup Muka Dengan Kantong “ Non
Rebreathing “
• Aliran yang diberikan 8–12 liter/menit dengan
konsentrasi oksigen 80 – 100 %, udara inspirasi tidak
bercampur dengan udara ekspirasi, tidak dipengaruhi
oleh udara luar.
KEUNTUNGAN KERUGIAN
15
Insert Image
16
METODE PEMBERIAN OKSIGEN
1. High flow low concentration
A. Sungkup Venturi
• Prinsip pemberian oksigen dengan alat ini yaitu gas yang
dialirkan dari tabung akan menuju ke sungkup yang
kemudian akan dihimpit untuk mengatur suplai oksigen
sehingga tercipta tekanan negatif, akibatnya udara luar diisap
dan aliran udara yang dihasilkan lebih banyak.
• Aliran udara pada alat ini sekitar 4 – 14 L/menit dengan
konsentrasi 30 – 55%.
KEUNTUNGAN KERUGIAN
A. Head box
• Aliran gas dalam head box berkisar antara 10 liter
permenit. Hal ini meyakinkan aliran oksigen yang
adekuat, mencegah penumpukan CO2 dan mencegah
terjadinya rebreathing CO2 (kembalinya CO2 ke
dalam head box
18
METODE PEMBERIAN OKSIGEN
2. High flow high concentration
19
Insert Image
20
VENTILATOR
Insert Image
VENTILATOR
DEFINISI
22
Insert Image
VENTILATOR
DEFINISI
23
Insert Image
VENTILATOR
DEFINISI
Ventilator (mechanical ventilation) adalah alat yang digunakan untuk membantu pasien yang
mengalami gagal napas.
Pada prinsipnya ventilator adalah suatu alat yang bisa menghembuskan gas (dalam hal ini
oksigen) ke dalam paru-paru pasien.
Ventilator bersifat membantu otot pernapasan sehingga kerja otot pernapasan diperkuat
24
Insert Image
CONTROL VARIABLE
Pressure
Volume
Flow
Time
25
Insert Image
Tidal volume (VT): jumlah udara yang
diberikan pada pasien tiap napas (satuan:
mL)(6-8 cc/Kg)
Insert Image
Respiratory rate/frequency (f): jumlah napas
(pasien/mesin/keduanya) dalam 1 menit
(satuan: napas/menit)
Minute ventilation (MVE): jumlah udara yang
diberikan pada pasien dalam 1 menit (satuan:
L/menit). Merupakan hasil perkalian tidal
volume dan respiratory rate.
(VT xRR)
29
MV = VT X RR
• Bila diketahui: RR = 15 x/min dan Vt 400 mL,
maka MV = 15 x/min x 400 mL = 6000 mL/min = 6 L/min
Limit: batas dari aliran udara yang mengalir
ke dalam paru selama proses inspirasi
Cycle: sinyal untuk menghentikan proses
insipirasi (katup inspirasi
menutup dan
ekspirasi membuka) katup
Kapan inspirasi
berakhir dan
Berapa ekspirasi dimulai?
banyak
napas
Fase Inspirasi CYCLE
diberikan?
LIMIT
Kapan
napas mulai
diberikan?
TRIGGER
Fase Ekspirasi
CYCLE
• Cycle: sinyal untuk menghentikan proses
insipirasi (katup inspirasi menutup dan katup
ekspirasi membuka)
– Volume cycled
– Time cycled
– Pressure cycled
– Flow cycled
Inspiratory time: waktu yang diperlukan memberikan volume tidal
(satuan: detik)
Fraction of inspired oxygen (FiO2):
• Konsentrasi O2 dalam udara yang diinspirasi, biasanya antara 0.21 (udara ruang) dan 1.0 (100% O2)
Perbedaan
NAPAS
SPONTAN
VENTILATOR
Awal Pernafasan Oleh karena rangsangan pada Oleh karena mesin
(initiation/ trigering) pusat nafas •Otomatis
•Dirangsang pasien
Cara udara masuk Beda tekanan ( tekanan Alveoli diberi tekanan dari
(flow) intra alveoli < atmosfer) luar (tekanan positif)
Akhir inspirasi : perpindahan Reflek Tergantung setting
Inspirasi ke ekspirasi ventilator
(Cycling) •Time
•Flow/pressure
Pembatasan udara masuk Reflek Tergantung setting
limitation ventilator
•Volume
•Pressure
Insert Image
37
Insert Image
VOLUME CONTROL
• Ventilator mengalirkan udara bila mendapat trigger dari mesin/pasien, dengan target flow
(volume), inspirasi berakhir bila volume tidal tercapai
• Klinisi mengatur: frekuensi napas (RR), volume tidal, Ti, FiO2, PEEP
• Pasien: akan bernapas minimal sesuai dengan RR yang diatur, setiap napas akan memiliki Vt
yang sama.
39
VOLUME CONTROL
Volum
Mode e
control
Parameter Pressure
Insert Image
PRESSURE CONTROL
• Ventilator mengalirkan udara bila mendapat trigger dari mesin/pasien, dengan target tekanan
(pressure), inspirasi berakhir bila waktu inspirasi (Ti) tercukupi.
• Klinisi mengatur: frekuensi napas (RR), tekanan inspirasi (Pi), Ti, FiO2, PEEP
• Pasien: akan bernapas minimal sesuai dengan RR yang diatur, setiap napas akan memiliki Pi
yang sama. Vt akan bervariasi tergantung resistance dan compliance
41
PRESSURE CONTROL
Pressure
Mode control
Parameter Volume
Insert Image
PRESSURE SUPPORT
43
PRESSURE SUPPORT
Pressure
Mode
Support
Parameter Volume
SYNCHRONIZED INTERMITTENT
MANDATORY VENTILATION (SIMV)
• Ventilator mengalirkan udara bila mendapat trigger dari
mesin/pasien seperti pada VC atau PC
• Perbedaan dengan VC atau PC:
– Selain RR, harus ditetapkan pula breath cycle time
– Pasien memiliki kesempatan untuk bernapasan spontan (dengan atau
tanpa PS) di antara mandatory ventilation
• Pasien: akan bernapas minimal sesuai dengan RR yang diatur
SYNCHRONIZED INTERMITTENT
MANDATORY VENTILATION
Mode SIMV
Mandatory
Setting Rate
FiO2 PEEP
Parameter Volume
46
Insert Image
PENILAIAN VENTILASI
PENILAIAN OKSIGENASI
• pO2
• SpO2
• Kurva disosiasi O2
• Parameter
– Fraksi Oksigen
– Positive end-expiratory pressure (PEEP)
48
Normal = 4-8 mL/kg Normal = 21%
PEEP FiO2
pO2
Insert Image
• pH
• pCO2 VENTILASI
• Po2 OKSIGENASI
• HCO3
• BE
• SaO2
51
Ventilas
i
mekanik
Parameter
pO2 pCO2
pasien
c. Sekresi management :
Dengan adanya artificial airway (jalan nafas buatan) dan ventilator mekanik, ini akan menghambat kemampuan pasien untuk
mengeluarkan secret (dengan cara batuk)
d. Infeksi :
Meningkatkan resiko terjadinya infeksi yang bersumber dari ETT ( endotracheal tube), sinusitis dan dari kontaminasi suction cateter.
e. Perubahan fisiologis tubuh :
Karena ventilator mekanik memberikan tekanan positif maka akan meningkatkan intrathoracic pressure, menurunkan preload jantung.
Adanya perubahan yang merugikan pada fungsi otot – otot pernafasan pada pemakaian ventilator mekanik lebih dari 72 jam
53
“TERIMA Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.
Maecenas porttitor congue massa. Fusce posuere, magna