PENDAHULUAN
POKOK
BAHASAN INDIKASI DAN
KOMPLIKASI
PEMBERIAN
OKSIGEN
MONITORING DAN
PENGHENTIAN
TERAPI OKSIGEN
DEFINISI
Terapi oksigen (O2) merupakan suatu intervensi medis berupa
upaya pengobatan dengan pemberian oksigen (O2) untuk
mencegah atau memperbaiki hipoksia jaringan dan
mempertahankan oksigenasi jaringan agar tetap adekuat.
Cara :
• meningkatkan masukan oksigen (O2) ke dalam sistem respirasi,
•meningkatkan daya angkut oksigen (O2) ke dalam sirkulasi
•meningkatkan pelepasan atau ekstraksi oksigen (O2) ke jaringan.
Indikasi primer adalah hipoksemia
Indikasi lain :
Trauma berat,
Syok,
IMA,
Keracunan CO,
Pasca anestesi dll
Penurunan tekanan parsial oksigen
(PaO2) dalam darah
a. Gejala klinik :
Sianosis,
CNS (disorientasi, koma, mengantuk)
takipnu, dispnoe, aritmia,
takikardia, clubbing
b. AGDA : - gold standard
c. Pulse oxymetry
Normal
•> 80 mmhg
Ringan
•60 - < 80 mmhg
Sedang
•40 - < 60 mmhg
Berat
•< 40 mmhg
.
•Oksigen inspirasi berkurang
•Alveolar hipoventilasi
•Kemapuan hb berkurang
•Shunt
•Abnormal difusi
a. Hipoventilasi alveolar
- terjadi peningkatan PaCO2
- contoh : eksaserbasi akut PPOK, overdosis obat,
‘sleep apnea’
- terapi O2 mengatasi hipoksemia, tetapi tidak
memperbaiki ventilasi
a. V/Q mismatch (gangguan ventilasi-perfusi)
- penyebab tersering
- contoh : penyakit paru obstruksi, retensi sputum,
penyakit kardiovaskular (IMA)
- respons baik dengan terapi O2
c. Shunt
- kapiler paru melewati alveoli yang tidak
berventilasi darah deoksigenasi
1
ľhe Poweí of PoweíPoint | thepopp.com
0
HIPOVENTILASI dan
NARKOSIS CO2
Hipoventilasi, perburukan
hiperkapnea dan narkosis CO2
karena hambatan pengendali nafas
pada sebagian pasien dengan
PPOK
Pantau ketat kadar PaCO2 ketika
terapi oksigen diberikan
Oksigen tidak boleh dihentikan
saat pasien hipoksia, bahkan jika
terjadi perburukan hiperkapnia.
KERACUNAN
OKSIGEN
Muncul gejala-gejala keracunan
oksigen
Mungkin rancu dengan penyakit
yang mendasarinya, terutama dalam
keadaan tersedasi dan dengan
ventilator
Konsentrasi dan durasi paparan
oksigen yang menginduksi toksisitas
oksigen bervariasi antara pasien
Gunakan FiO2 serendah mungkin
untuk mencapai target PaO2 atau
SpO2.
TANDA DAN GEJALA KERACUNAN
OKSIGEN
CENTRAL PULMONAR
NERVOUS Y
SYSTEM dry cough, substernal chest pain,
shortness of breath, pulmonary
nausea and vomiting, anxiety, visual oedema, pulmonary fibrosis
changes, hallucinations, tinnitus, vertigo,
hiccups, seizures
TARGET TERAPI OKSIGEN
Kebanyakan ahli menekankan
pentingnya menjaga SaO2 di
atas 90% untuk sebagian besar
pasien sakit akut.
Oksigen diberikan untuk
mencapai target saturasi 94-
98% untuk sebagian besar
penyakit akut pasien atau 88-
92% atau target spesifik pasien
rentang untuk mereka yang
berisiko gagal napas
hiperkapnia
PEMBERIAN
OKSIGEN
Oksigen harus diberikan oleh staf yang
terlatih dalam pemberian oksigen.
- simpel
• - rebreathing
• - non rebreathing
B. Arus Tinggi (High
flow)
•1. Venturi
•2. Continous positive airway pressure
(CPAP)
Nasal Kanul
Aliran Rendah
Memberikan oksigen 1-6 L/menit
Aliran yang lebih tinggi dapat menyebabkan
ketidaknyamanan dan kerusakan dari efek
pengeringan pada mukosa pernapasan.
Bernapas melalui mulut dan berbicara juga dapat membuat
kanula hidung tidak efektif
Keuntungan utama dari nasal prong adalah kemudahan
penggunaan dan penerimaan pasien, kemudahan untuk
makan dan berkomunikasi.
Kerugian utama adalah dapat menyebabkan iritasi
atau nyeri pada hidung, mungkin tidak berfungsi jika hidung
tersumbat parah atau tersumbat, konsentrasi oksigen (FiO2)
yang sebenarnya tidak dapat diprediksi
Masker Sederhana
Aliran oksigen antara 5 sampai 10 liter
Aliran <5 L/menit dapat menyebabkan
peningkatan resistensi terhadap pernapasan, dan
ada kemungkinan penumpukan karbon dioksida di
dalam masker dan dapat terjadi rebreathing CO2.
Masker ini cocok untuk pasien dengan gagal napas
tanpa hiperkapnia (gagal pernapasan tipe 1) tetapi
tidak cocok untuk pasien dengan gagal napas
hiperkapnia (tipe 2)
Masker wajah lebih membatasi untuk makan dan
bekomunikasi dibandingkan nasal kanul.
Seringkali posisinya tidak tepat
Masker sungkup muka sederhana
1) Sungkup venturi
1) Head box
2) Sungkup CPAP
Nasal kanul
AliranTinggi (HFNC)
PULSE OXIMETERS
Kurang berfungsi pada kondisi tertentu
(akral dingin, syok, pigmen kulit, cat kuku,
dll)
FiO2 = 150760
+ x 100% = ….%
AaDO2
AaDO2 = PA O2 - PaO2
PA O2 = (Patm - PH2O) xFiO2 - PaCO2 x 1.25
=(760 - 47) xFiO2-PaCO2 x 1.25
= 713 x FiO2 – PaCO2 x1,25
= 713 x 0.21 - 48 X 1.25
= 149.73 - 48 x 1.25
= 149.73 -60
= 89.73
FiO2 = 150760
+ x 100% = ….%
AaDO2
AaDO2 = PA O2 - PaO2 AaDO
= PA
2 O2 -
PA O2 = (Patm - PH2O) xFiO2 - PaCO2 x 1.25
=(760 - 47) xFiO2-PaCO2 x 1.25 PaO2
= 713 x FiO2 – PaCO2 x1,25
= 89.73- 60
= 713 x 0.21 - 48 X 1.25
= 149.73 - 48 x 1.25 = 29.73
= 149.73 -60
= 89.73
FiO2 = 150760
+ x 100% = ….%
AaDO2
AaDO2 = PA O2 - PaO2 AaDO
= PA
2 O2 -
PA O2 = (Patm - PH2O) xFiO2 - PaCO2 x 1.25
=(760 - 47) xFiO2-PaCO2 x 1.25 PaO2
= 713 x FiO2 – PaCO2 x1,25
= 89.73- 60
= 713 x 0.21 - 48 X 1.25
= 149.73 - 48 x 1.25 = 29.73
= 149.73 -60
= 89.73
FiO2 = 150 + AaDO2 x 100%