Anda di halaman 1dari 6

TUGAS RESUME KEPERAWATAN KRITIS

MANAJEMEN PEMBERIAN OKSIGEN PADA ARDS


( Guna Memenuhi Tugas Individu Keperawatan Kritis)
Dosen Pengampu : Ns. Anto Indriyadi, M.Kep

DISUSUN OLEH :
Nikmatunazilah
1903041
S1 Keperawatan 6A

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS KARYA HUSADA SEMARANG
2022/2023
MANAJEMEN PEMBERIAN OKSIGEN PADA ARDS

 ARDS (Acute Respiratory Distress Syndrome)


 ARDS juga dikenal sebagai :
- penyakit membran hialin dewasa
- paru-paru basah
- insufisiensi paru pasca trauma
- shock paru-paru
- cedera paru-paru akut (acut lungs injury /ALI)
 Evidence
- Kejadian 150.000 / per tahun,
- Risiko kematian 40-70%
 Gangguan paru mendadak, progresif, parah ditandai dengan:
- Hipoksia
- hipoksemia
- infiltrat bilateral difus
 Fase ARDS
 The pathophysiologic changes in ARDS are divided into 3 phases:
1. injury (exudative)
2. reparative (proliferative)
3. fibrotic (chronic or late)
 Manajemen Interprofesional ARDS
 Tujuan :
- PaO2 dalam batas normal untuk usia pada room air
- Saturasi O2 dalam darah arteri (SaO2)> 90%
- Menghilangkan faktor pencetus
- Auskultasi paru-paru : bersih
 Pasien dengan ARDS biasanya dirawat di unit perawatan kritis.
 Best practice
- pemberian O2
- ventilasi mekanis
- hiperkapnia permisif
- posisi tengkurap
- oksigenasi membran ekstrakorporeal (ECMO)
- Promoting Tissue Perfusion.
- Analgesia and Sedation
 Terapi Oksigen
 Terapi Oksigen adalah tindakan pemberian oksigen dengan konsentrasi yang
lebih tinggi dari yang ditemukan dalam atmosfer lingkungan.
 Pada ketinggian air laut konsentrasi oksigen dalam ruangan adalah 21 %,
 Transpor oksigen yakni pemindahan gas secara efektif antara alveolus dan
kapiler paru-paru sehingga oksigen bisa terdistribusi ke jaringan atau sebaliknya.
 Pengangkutan O2 menuju jaringan tergantung jumlah O2 yang masuk kedalam
paru-paru, pertukaran gas dalam paru, aliran darah menuju jaringan, serta
kapasitas darah untuk mengangkut O2 .
 Tujuan Terapi Oksigen
1. Pertahankan oksigen jaringan adekuat
2. Menurunkan kerja nafas
3. Menurunkan kerja jantung
 Indikasi Terapi Oksigen
 Indikasi primer adalah hipoksemia
 Indikasi lain :
- Trauma berat,
- Syok, • IMA,
- Keracunan CO,
- Pasca anestesi
 Hipoksemia
 Nilai normal PaO 285 -100 mmHg SaO 2≥ 95%
 Hipoksemia dibedakan menjadi:
- Hipoksemia ringan PaO 2 60 -79 mmHg , SaO 290 -94%,
- Hipoksemia sedang PaO 240 -60 mmHg, SaO 275% -89%
- Hipoksemia berat PaO 2˂40 mmHg ,SaO 2˂75%
 Sistem aliran rendah
 Low flow low concentration (kateter nasal, kanul binasal)
- Kateter nasal
• 1-3 liter/menit
• Keuntungan: Pemberian oksigen stabil, pasien bebas, alat murah
• Kerugian: Oksigen tidak lebih dari 3 liter/menit, iritasi, mudah tersumbat,
pemasangan sulit, pada aliran tinggi terdengar suara dari aliran oksigen pada
nasofaring.
- Kanul Binasal
• 1-6 liter/menit
• Keuntungan: Pemberian oksigen stabil, pasien bebas, jangka waktu lama,
efisien dan nyaman.
• Kerugian: Iritasi, Konsentrasi oksigen akan berkurang jika pasien bernafas
dengan mulut.
 Low flow high concentration (sungkup muka sederhana, sungkup muka dengan
kantong “rebreathing”, sungkup muka dengan kantong “non rebreathing”)
- Masker sederhana
• 5-8 liter/menit
• Keuntungan: Oksigen lebih tinggi dari kanul
• Kerugian: tidak nyaman.
- Rebreathing
• 8-12 liter/menit (40-60%)
• Keuntungan: Konsentrasi oksigen lebih tinggi dari sungkup muka
sederhana. Tidak mengeringkan selaput lendir.
• Kerugian: Kantung oksigen bisa terlipat. Menyebabkan penumpukan
oksigen jika aliran terlalu rendah.
- Non Rebreathing
• 8-12 liter/menit (100%)
• Keuntungan: Konsentrasi oksigen lebih tinggi dari rebreathing
• Kerugian: Kantung oksigen bisa terlipat. Lembab. Tidak nyaman
 Sistem aliran tinggi
 High flow low concentration (sungkup venturi)
- Sungkup Venturi
• Memberikan aliran yang bervariasi dengan konsentrasi antara 24 – 50 %
• Dipakai pada pasien dengan tipe ventilasi tidak teratur.
• Udara ruangan bercampur dengan oksigen yang ditetapkan.
 High flow high concentration (head box, HFNC, sungkup CPAP, BVM, ventilasi
mekanik)
- Headbox
• Butuh aliran yang tinggi untuk bisa mencapai konsentrasi oksigen yang
cukup dan mencegah penimbunan CO 2
• Flow rate 5 -7 liter/menit
• Tidak bisa mobile, keterbatasan tempat
- HFNC (HIGH FLOW NASAL CANULE)
• Alat terapi non invasif yg digunakan utk membantu memberikan O2 dengan
konsentrasi yang tinggi
• Memberikan tekanan posisitif yg menghasilkan PEEP di area pernafasan
bagian atas, sehingga tidal volume meningkat H
 Dampak Pengurangan Anatomic Dead Space
1. Mengurangi penghisapan kembali gas CO2 .
2. Memperbaiki ventilasi dan oksigenasi.
3. Usaha pernapasan menjadi lebih baik.
4. Keselarasan otot pernapasan thorakal dan abdominal menjadi lebih baik.
 Dampak Penghangatan Dan Pelembaban Udara Inspirasi
1. Fungsi mucocilliary membaik.
2. Tahanan jalan napas .
3. Compliance paru membaik.
4. Distribusi gas dalam paru membaik
5. Kebutuhan energi

Anda mungkin juga menyukai