1. Defenisi
Oksigen (O2) merupakan salah satu komponen gas dan unsur vital dalam proses
metabolisme, untuk mempertahankan kelangsungan hidup seluruh sel tubuh. Secara normal
elemen ini diperoleh dengan cara menghirup udara ruangan dalam setiap kali bernafas.
Penyampaian O2 ke jaringan tubuh ditentukan oleh interaksi sistem respirasi, kardiovaskuler dan
keadaan hematologis. Adanya kekurangan O2 ditandai dengan keadaan hipoksia, yang dalam
proses lanjut dapat menyebabkan kematian jaringan bahkan dapat mengancam kehidupan.
Terapi O2 merupakan salah satu dari terapi pernafasan dalam mempertahankan
oksigenasi jaringan yang adekuat. Terapi oksigen diindikasikan bagi penderita yang mengalami
kondisi hipoksemia (PaO2 <60 mmHg atau SaO2 <90%) dan diperuntukkan bagi berbagai
kondisi yang memberikan gejala hipoksemia kronis dan peningkatan kerja kardiovaskuler.
2. Tujuan
Secara klinis tujuan utama pemberian terapi O2 adalah :
1. Mengatasi keadaan Hipoksemia sesuai dengan hasil Analisa Gas Darah
2. Menurunkan kerja nafas
3. Menurunkan beban kerja otot Jantung (miokard)
4. Bahaya Terapi O2
Keracunan O2 pada pemberian jangka lama dan berlebihan dapat dihindari dengan
pemantauan AGD dan Oksimetri
1. Nekrose CO2 ( pemberian dengan FiO2 tinggi) pada pasien dependent on Hypoxic drive
misal kronik bronchitis, depresi pemafasan berat dengan penurunan kesadaran . Jika
terapi oksigen diyakini merusak CO2, terapi O2 diturunkan perlahan-lahan karena secara
tiba-tiba sangat berbahaya.
2. Toxicitas paru, pada pemberian FiO2 tinggi (mekanisme secara pasti tidak diketahui).
Terjadi penurunan secara progresif compliance paru karena perdarahan interstisiil dan
oedema intra alveolar.
3. Retrolental fibroplasias, menyebabkan kebutaan jika pemberian dengan FiO2 tinggi
pada bayi prematur pada bayi BB < 1200 gr
4. Barotrauma (Ruptur Alveoli dengan emfisema interstisiil dan mediastinum), jika O2
diberikan langsung pada jalan nafas dengan alat cylinder Pressure atau auflet dinding
langsung.
5. Metode Pemberian O2
Metode pemberian O2 dapat dibagi atas 2 tehnik, yaitu :
1. Sistem aliran rendah
Tehnik sistem aliran rendah diberikan untuk menambah konsentrasi udara ruangan.
Tehnik ini menghasilkan FiO2 yang bervariasi tergantung pada tipe pernafasan dengan
patokan volume tidal pasien. Pemberian O2 sistem aliran rendah ini ditujukan untuk klien
yang memerlukan O2 tetapi masih mampu bernafas dengan pola pernafasan normal,
misalnya klien dengan Volume Tidal 500 ml dengan kecepatan pernafasan 16 – 20 kali
permenit. Contoh sistem aliran rendah ini adalah :
a. Binasal Canul
b. Sungkup muka sederhana (Simple mask)
c. Sungkup muka dengan kantong rebreathing (RM)
- Suatu teknik pemberian O2 dengan konsentrasi tinggi yaitu 50 – 60% dengan
aliran 6 – 10 L/mnt
- Kantong reservoar oksigen yang dipasang memungkinkan pasien menghirup
udara kembali sepertiga udara yang telah diekshalasikan
d. Sungkup muka dengan kantong non rebreathing (NRM)
- Merupakan teknik pemberian O2 dengan konsentrasi O2 dimana udara inspirasi
tidak bercampur dengan udara ekspirasi.
- Dindikasikan untuk persentase FiO2 yang lebih tinggi
- Digunakan bersama kantung reservoar
- Kecepatan aliran 10 – 15 L/menit
- Memberikan oksigen sampai 100%
- Katup satu arah mencegah masuknya udara kamar selama inspirasi dan retensi gas
yang dihembuskan yaitu CO2 selama ekspirasi.
- Kedua katup dilepaskan menghasilkan FiO2 yang lebih rendah (8 – 85%)
- Satu katup dilepaskan menghasilkan FiO2 yang lebih tinggi (85 – 90%)
- Kedua katup yang digunakan menghasilkan FiO2 maksimal (95 – 100%)
2. Sistem aliran tinggi
Suatu tehnik pemberian O2 dimana FiO2 lebih stabil dan tidak dipengaruhi oleh tipe
pernafasan, sehingga dengan tehnik ini dapat menambahkan konsentrasi O2 yang lebih
tepat dan teratur. Contoh tehnik sistem aliran tinggi adalah :
a. Sungkup muka dengan ventury.
b. Bag Valve Mask (BVM)
8. Daftar Pustaka
APPSKEP. (2021). Pertemuan 1-Bimbingan Belajar TKB Ekstra APPSKEP
Indonesia. Hal 24-27. https://cpns.appskep.id/bimbelekstracpns
Ahmad, Ikhsanuddin. (2004). Terapi Oksigen Dalam Asuhan keperawatan.
https://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/keperawatan-ikhsanuddin2.pdf.
Akses 24 april 2022
Saryono. (2011). Modul Skill lab A-Jilid 1.
http://fk.unsoed.ac.id/wp-content/uploads/modul%20labskill/genap%20II/
Genap20IITerapiOksigen.pdf. Akses 24 April 2022.