Anda di halaman 1dari 34

PEMENUHAN

KEBUTUHAN
OKSIGENASI
Bayu Dwi Atmaja, S. Kep.

SMK KESEHATAN AIRLANGGA


PENGERTIAN
• Oksigenasi adalah peristiwa menghirup udara dari luar
yang mengandung Oksigen (O2 ) kedalam tubuh serta
menghembuskan Karbondioksida (CO2 ) sebagai hasil
sisa oksidasi.

• Penyampaian oksigen ke jaringan tubuh ditentukan oleh


sistem respirasi (pernafasan), kardiovaskuler dan
hematology.
SISTEM TUBUH YANG
BERPERAN
• Saluran pernapasan bagian atas
• Saluran pernapasan bagian bawah
• Paru
ORGAN PERNAFASAN
• 1.Hidung
• 2. Tenggorokan / trakea
• 3. Bronkus
• 4. Bronkiolus
• 5. Alveolus Paru-paru
Saluran Pernapasan: faring, laring,
trakea, bronki, dan bronkiolus
• Bentuk pipa (saluran) , tersusun dari gabungan rawan dan
serabut-serabut elastin dan otot polos. sifat: kaku tapi
elastis

• Fungsi : Kontinyuitas udara yang keluar masuk Supaya


udara yang masuk bisa berlangsung terus menerus
Masalah

• Oksigen penting untuk kehidupan. Konsentrasi oksigen


dalam darah yang optimal harus dipertahankan agar
fungsi selular bekerja terus.
• Hipoksia merupakan keadaan dimana kandungan oksigen
dalam darah arteri rendah ( Perry & Potter, 1997 )
MASALAH RESPIRASI
• Hipoksia a/ suatu keadaan di mana jumlah oksigen yang
diperlukan oleh sel jaringan untuk memenuhi kebutuhan suatu
organ / jaringan tidak mencukupi
• Hipoksemia adalah suatu penurunan kandungan oksigen
dalam darah.

Tachypnea → nafas yang cepat ( penurunan O2 dalam darah ).


Bradypnea → nafas yang lambat ( penyebab depresi respirasi ),
Hyperventilasi → jumlah udara dalam paru berlebihan. Sebab
udara dalam alveoli melebihi kebutuhan tubuh.
Hypoventilasi → ketidakcukupan ventilasi alveoli ( ventilasi tidak
mencukupi kebutuhan tubuh ), Hypoventilasi dapat terjadi
sebagai akibat dari obstruksi jalan nafas, atau efek samping
dari beberapa obat.
Tujuan oksigenasi

• Tercukupinya kebutuhan sel dan jaringan dengan cara


memberikan oksigen dan ventilasi yang cukup.
• Alat Untuk menilai kebutuhan oksigen sel dan jaringan
saturasi oksigen) dengan menggunakan pulse oxymetri.
• Normal saturasi oksigen: 95%-100%
Indikasi untuk menetukan penambahan O2 berdasarkan
pengukuraan oxymetri:

Saturasi oksigen interpretasi intervensi


(oxymeter)
95% - 100% Normal O2 4 liter/menit
- Nasal canul
90% - <95% Hypoksia ringan-sedang Face mask 6-10
liter/menit
85% - <90% Hypoksia sedang-berat Face mask dengan
reserpoir 10-15
liter/menit
<85% Hypoksia berat- Assisted ventilation
mengancam nyawa
Pemberian oksigen
• Nasal kanul
• Rebreathing mask
• Non rebreathing mask
Nasal kanul
• Tabung plastik yang mempunyai cabang kecil yang menonjol untuk
dimasukkan ke dalam lubang hidung.
• Metode ini merupakan metode yang paling mudah dan paling dapat
diterima karena lebih efektif, mudah dipakai dan nyaman untuk pasien
( Potter & Perry, 1997 )
• Pasien yang menerima oksigen melalui nasal kanul ke hidung dapat
berkomunikasi dengan mudah, dapat makan dan melakukan aktifitas
setiap hari.

• Keuntungan:
lebih dapat ditolerir (anak-anak dan dewasa)
Lanjutan….

• Kerugian :
konsentrasi yang dihasilkan kecil
pemberian tidak boleh lebih dari 6 liter/menit
jika berlabihan = iritasi pada mukosa hidung
Rebreathing mask
• Keuntungan :
konsentrasi O2 lebih tinggi

• Kekurangan :
udara bersih dengan udara ekspirasi masih tercampur,
sehingga konsentrasi oksigen masih belum maksimal
Non rebreathing mask
• Keuntungan:
konsentrasi oksigen lebih tinggi dari pada nasal kanul dan
rebreathing mask
Dilengkapi dengan klep agar udara inspirasi dan ekspirasi
tidak tercampur
Memiliki kantung resepoir (kantung udara) untuk
menampung udara untuk inspirasi
Kerugian :
Kantung oksigen bisa terlipat
Berisiko untuk terjadi keracunan oksigen
Tidak nyaman bagi klien
Non rebreathing mask
alat Flow meter Delivery O2
Nasal canul 1 liter/menit 21% - 24%
2 liter/menit 25% - 28%
3 liter/menit 29% - 32%
4 liter/menit 33% - 36%
37% - 40%
41% - 44%
Simple mask 6-10 liter/menit 35% - 60%
Rebreathing mask 8-10 liter/menit 80%
Non rebreathing mask 10-15 liter/menit 95% - 100%
Alat - alat yang digunakan dalam pemberian
oksigen meliputi
• Nasal kanul, rebreathing mask, non rebreathing mask
• Selang oksigen
• Humidifier yang telah di isi aquadest
• Flowmeter
• Sumber oksigen
• Sentral / tabung
Nasal Canula
• Tabung plastik yang mempunyai cabang kecil yang
menonjol untuk dimasukkan ke dalam lubang hidung.
• Metode ini merupakan metode yang paling mudah dan
paling dapat diterima karena lebih efektif, mudah dipakai
dan nyaman untuk pasien ( Potter & Perry, 1997 )
Humidifier
• Humidifier dilengkapi dengan kontainer air steril yang bisa
di isi kembali dan sekali pakai.
• Alat ini melekat pada alat yang menghasilkan oksigen.
• alat ini berfungsi melembabkan, membasahkan oksigen
sebelum bergerak melalui hidung ke paru - paru
Flowmeter
• Sebuah alat yang melekat ke oksigen outlet, yang
mengatur jumlah oksigen yang dihasilkan.
• Ada 2 tipe flowmeter; balon air raksa dan ukuran, kedua
tipe mencatat jumlah liter oksigen yang dikeluarkan per
menit
Sumber oksigen : sentral / tabung
• Berasal dari pusat di dalam institusi dimana salurannya
berada di dinding / dalam tembok dan disiapkan untuk
digunakan secara cepat dihubungkan melalui sebuah pipa
yang bertekanan 50 - 60 pound per inchi persegi.
• Alat pengukur aliran ini membuka jalan keluar dan
pembukaan katup membuat aliran oksigen terjadi
Fokus pengkajian
• TTV
• Tanda” hipoksia
• Tanda” hiperkarbia
• Status mental
• Suara napas
• Tanda keracunan O2
Con’t

• Selain dari sentral, oksigen biasanya disimpan di dalam


tabung. Dan pada tabung tersebut dapat alat tambahan
yang disebut dengan regulator
• Berfungsi mengurangi tekanan dan untuk penyelamatan.
• Ketika tabung hamper kosong, jarum menunjuk ke area
merah
• Terdapat juga tabung yang lebih kecil yang disediakan
untuk keadaan darurat, dapat dipindah - pindahkan dan
dapat digunakan di rumah
Pemberian Oksigen dengan Nasal Canula

• Tahap Pre Interaksi


• Cek catatan keperawatan dan catatan medis klien
terhadap indikasi tindakan
• Siapkan alat-alat:
• Tabung humidifier
• Plester (k/p)
• Gunting Plester (k/p)
• Flowmeter
• Tabung Oksigen
• Cuci tangan
• Tahap Orientasi

• Berikan salam, panggil klien dengan


namanya
• Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan
yang akan dilakukan kepada pasien dan
keluarga
• Beri kesempatan pasien untuk bertanya
• Jaga privacy klien
• Atur posisi klien agar nyaman
• Tahap Kerja

• Mengisi glass humidifier dengan for


irrigation setinggi batas yang tertera
• Menghubungkan pressure regulator
dengan tabung 02 (jika belum terhubung)
kemudian buka pengatur aliran 02 (kran)
antara tabung dan pressure regulator
atau jika sumber 02 sentral hubungkan
flow meter dengan outlet dinding dari
sentral 02.
• Cek fungsi flow meter dan humidifier
dengan memutar pengatur konsentrasi
02 dan amati ada tidaknya gelembung
udara dalam glass flowmeter.
• Menghubungkan catheter nasal/ kanul
nasal dengan flowmeter.
• Alirkan oksigen ke: kateter nasal
dengan menggunakan punggung
tangan untuk mengetahui ada
tidaknya aliran 02. 1-6 L/m
• Cek kanul tiap 6 – 8 jam
• Membereskan alat dan melepas
sarung tangan
• Tahap Terminasi
• Evaluasi hasil yang dicapai (subyektif
dan obyektif)
• Beri reinforcement positif pada klien
• Kontrak pertemuan selanjutnya
• Mengakhiri pertemuan dengan baik
• Cuci tangan
• Dokumentasi
• Dokumentasikan tindakan yang
sudah dilakukan beserta respon klien
Pemberian Oksigen dengan
Rebreathing Mask
• Tempatkan masker ke arah wajah klien dan letakkan dari
hidung kebawah
• Atur masker sesuai dengan bentuk wajah , Masker harus
menutup wajah (6-10 l/m)
• Ikatkan karet pengikat melingkar kepala klien shg masker
terasa nyaman
• Alasi karet di belakang telinga dan diatas tulang yang
menonjol.
Cara pemakaian NRM
• Terangkan prosedur pada pasien
• Hubungkan selang oksigen dengan humidifier dgn aliran
rendah
• Isi O2 keldm kantong dgn cara menutup menutup lubang
antara kantung dgn sungkup, minimal 2/3 bagian
reserpoir
• Atur tali pengikat sungkup shg menutup rapat dan
nyaman
• Pakai kasa pada daerah yang tertekan (k/p)
• Sesuaikan aliran oksigen, sehingga kantung akan terisi
waktu ekspirasi dan hampir kuncup waktu inspirasi

Anda mungkin juga menyukai