Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
OLEH:
Ns.Rahmi Ramadhan,M.Kep
1. Nebulizer
2. Suction
3. Pemberian oksigen
TERAPI
INHALASI/NEBULIZER
Terapi inhalasi dalah sistem pemberian
obat dengan cara menghirup obat dengan
bantuan alat tertentu, misalnya nebulizer.
Terapi inhalasi diberikan pada:
• Gangguan atau alergi saluran pernafasan
• Bayi-bayi dengan sekret/ lendir
berlebihan
TUJUAN INHALASI
Tujuan terapi inhalasi
• Relaksasi saluran pernafasan
• Menekan proses peradangan
• Mengencerkan dan memudahkan pengeluaran dahak
Efek samping terapi inhalasi dengan nebulizer:
• Infeksi silang antar pasien
• Penyempitan saluran nafas atau refleks vagal yang
menyebabkan henti nafas mendadak
• Penumpukan sekret atau lender
• Iritasi pada selaput mata, kulit dan selaput lender
tenggorokan
Terapi inhalasi dengan nebulizer dapat
diberikan:
• Di rumah sakit atau institusi pelayanan
kesehatan yang telah memenuhi
persyaratan.
• Di rumah dengan aturan yang sudah
dimengerti dengan baik dan benar.
Hal-hal yang perlu diperhatikan:
Gunakan tubing, nebulizer cup, mouthpiece/masker untuk masing-
masing pasien (single use).
Lindungi mata dari uap.
Berikan obat yang sesuai dengan resep yang dianjurkan oleh dokter.
Jangan mencampur obat tanpa seijin dokter.
Jika memungkinkan, selama terapi, atur nafas dengan menarik nafas
dalam melalui hidung dan tiup melalui mulut.
Perhatikan perubahan yang terjadi, seperti kebiruan (sianosis), batuk
berkepanjangan, gemetar (tremor), berdebar-debar, mual, muntah
dan lain-lain.
Lakukan penepukan dada atau punggung pada saat atau setelah
selesai terapi inhalasi.
Segera setelah selesai melakukan terapi inhalasi, basuh wajah
dengan air.
Memberikan Nebulizer
Tujuan
Memberikan
Nebulizer
untuk memberikan
obat melalui nafas
spontan klien.
Persiapan Memberikan Nebulizer
Alat dan obat :
1. Oksigen set
2. Nebulizer set
3. Cairan normal saline dan obat yang akan dipakai
4. Spuit 5 atau 10 cc.
5. Mouth piece bila perlu
6. Bengkok
7. Tisu
Lingkungan :
1 orang
PENGISAPAN LENDIR
Pengisapan lendir (suction) merupakan
tindakan pada pasien yang tidak mampu
mengeluarkan secret atau lendir secara
sendiri
Tindakan tersebut dilakukan untuk
membersihkan jalamn napas dan
memenuhi kebutuhan oksegenasi.
PERSIAPAN ALAT SUCTION
1. Alat pengisap lendir dengan botol yang
berisi larutan desinfektan
2. Kateter pengisap lendir
3. Pinset steril
4. Dua kom berisi laturan akuades/NaCl
0,9% dan larutan desinfektan
5. Kasa steril
6. Kertas tisu
HAND HELD NEBULIZER NEBULIZER WITH MASK
PROSEDUR SUCTION
1. Cuci tangan
2. Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan diaksanakan
3. Atur pasien dalam posisi telentang dan kepala miring kearah perawat
4. Gunakan sarung tangan
5. Hubungakan kateter penghisap dengan selang penghisap
6. Hidupkan mesin penghisap
7. Lakukan penghisapan lendir dengan memasukkna kateter pengisap ke
dalam kom berisi akuades atau NaCl 0,9% untuk mencegah trauma mukosa
8. Masukkan kateter pengisap dalam keadaan tidak mengisap
9. Tarik lendir dengan memutar kateter pengisap sekitar 3-5 detik
10. B ilas kateter dengan akuades atau NaCl 0,9%
11. Laukan hingga lendir bersih
12. Catat respon yang terjadi
13. Cuci tangan
Prosedur Memberikan Nebulizer:
1. Monitor vital sign sebelum dan sesudah pengobatan
khususnya pada klien yang menggunakan bronkodilator.
2. Jelaskan prosedur pada klien.
3. Atur posisi klien senyaman mungkin paling sering
dalam posisi semifowler, jaga privasi.
4. Petugas mencuci tangan.
5. Nebulizer diisi obat (sesuai program pengobatan) dan
cairan normal salin ± 4-6cc.
6. Hidupkan nebulizer kemudian hubungkan nebulizer dan
selangnya ke flow meter oksigen dan set aliran pada 4-5
liter/menit, atau ke kompresor udara.
7. Instruksikan klien untuk buang nafas.
8. Minta klien untuk mengambil nafas dalam melalui mouth piece,
tahan nafas beberapa saat kemudian buang nafas melalui hidung.
9. Observasi pengembangan paru / dada klien.
10. Minta klien untuk bernafas perlahan-lahan dan dalam setelah
seluruh obat diuapkan.
11. Selesai tindakan, anjurkan klien untuk batuk setelah tarik nafas
dalam beberapa kali (teknik batuk efektif).
12. Klien dirapikan.
13. Alat dirapikan.
14. Petugas mencuci tangan.
15. Catat respon klien dan tindakan yang telah dilakukan.