Anda di halaman 1dari 2

9.

NASAL KANUL OKSIGEN


Pengertian
Nasal kanul adalah salah satu model terapi oksigen dengan meletakkan selang dengan dua
cabang pada masing-masing lubang hidung sebagai alat bantu pernapasan.

Tujuan
untuk menyalurkan oksigen ke dalam tubuh lewat alat bantu. Tujuannya adalah kadar oksigen
di dalam tubuh tercukupi sehingga fungsi organ berjalan lancar.

Indikasi
Indikasi nasal kanul untuk terapi oksigen dengan kebutuhan oksigen rendah hingga sedang,
laju 1-4 L/menit tanpa sistem humidifikasi dan 1-10 L/menit dengan sistem humidifikasi.
Pasien perlu menggunakan metode terapi oksigen yang berbeda jika kebutuhan oksigen
melebihi batas maksimal tersebut.

Indikasi terapi oksigen adalah hipoksia, yang ditandai dengan PaO2 < 60 mmHg dan SaO2 <
90%. Pemilihan nasal kanul atau metode terapi oksigen lainnya didasarkan pada usia,
kebutuhan oksigen atau tujuan terapeutik, toleransi pasien, dan kebutuhan humidifikasi.

Nasal kanul tanpa sistem humidifikasi dapat digunakan untuk terapi oksigen dengan laju 1-4
L/menit. Pada anak di bawah 2 tahun, laju oksigen maksimal 2 L/menit, dan pada neonatus,
laju maksimal 1 L/menit.

Nasal kanul dengan sistem humidifikasi dapat digunakan untuk terapi oksigen hingga 10
L/menit. Laju oksigen maksimal pada anak dengan berat badan <30 kg adalah 6 L/menit, dan
pada anak di bawah 2 tahun 4 L/menit.[1,3]

Keadaan atau penyakit yang diperkirakan sudah/akan menyebabkan hipoksia, seperti infark
miokard, dahulu diberikan terapi oksigen tanpa mempertimbangkan tingkat saturasi oksigen.
Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa pemberian oksigen secara liberal pada infark
miokard tanpa adanya hipoksia justru berdampak buruk bagi pasien.

Nasal kanul juga dapat digunakan sebagai apnoeic/passive oxygenation untuk mencegah
hipoksemia saat prosedur pemasangan intubasi.

 Henti jantung paru


 Gagal nafas
 Gagal jantung
 Syok
 Meningkatnya kebutuhan O2 (luka bakar, infeksi berat, multiple trauma)
 Keracunan CO2
 Post operasi

Kontraindikasi
Kontraindikasi utama terapi oksigen dengan nasal kanul adalah jalan napas yang tersumbat,
baik akibat trauma hidung, penggunaan tampon hidung, atau akibat infeksi/inflamasi.

Kontraindikasi lain nasal kanul adalah pada pasien tanpa hipoksia. Penggunaan nasal kanul
tanpa adanya hipoksia justru akan menyebabkan kerusakan jaringan akibat peningkatan
reactive oxygen species (ROS).

Nasal kanul juga dikontraindikasikan pada kondisi dengan kebutuhan oksigen lebih tinggi,
misalnya pada gagal napas. Pertimbangkan penggunaan alat yang dapat memberikan fraksi
oksigen lebih tinggi, baik masker sederhana, masker rebreathing, maupun masker non-
rebreathing.

Langkah

1. Pasien mengetahui dan menyetujui tindakan yang akan dilakukan


2. Pasien tidur dalam posisi fowler/semi fowler
3. Petugas mencuci tangan dengan sabun dibawah air yang mengalir
4. Mengeringkan tangan dengan handuk bersih
5. Memakai sarung tangan
6. Bersihkan hidung pasien terutama bagian dalam dari kotoran/sekret dengan
mempergunakan kapas lidi yang telah dibasahi air DTT
7. Isi botol humidifer sampai batas yang ditentukan dengan aquadest/air bersih
8. Hubungkan kanula ke selang oksigen dan atur aliran oksigen sampai batas kecepatan
yang ditentukan. Perhatikan air dalam humidifer harus bergelembung dan chek juga
aliran oksigen ke permukaan kulit tangan.
9. Masukkan lubang kanula ke lubang hidung pasien dan sesuaikan ikatan tali / fiksasi
kanula sehingga terasa nyaman oleh pasien
10. Periksa cuping hidung, septum dan hidung eksternal pasien terhadap kerusakan
mukosa dan kulit
11. Rapihkan pasien
12. Membereskan alat dan merapihkan pasen
13. Masukan sarung tangan dalam wadah klorin 0,5%, Bersihkan sarung tangan dan lepas
secara terbalik
14. Cuci tangan dibawah air mengalir
15. Keringkan tangan dengan handuk
16. Lakukan pendokumentasian hasil tindakan

Anda mungkin juga menyukai