Anda di halaman 1dari 3

Aspek Kesehatan yang Harus Diperhatikan pada Ibu Bersalin

Pada saat memasuki trimester 3 kehamilan, leher rahim akan lebih meregang dan menipis.
Tanda ini merupakan cara rahim mempersiapkan diri untuk persalinan normal. Rahim yang
bagian lehernya semakin tipis akan membuka jalan bayi untuk lahir menjadi semakin lebar
dan membesar. Dengan demikian, proses melahirkan melalui vagina menjadi lebih lancar.

Pada saat akan bersalin, air ketuban akan pecah. Air ketuban yang pecah bisa berupa seperti
keluar urin akan tetapi tidak memiliki bau. Saat air ketuban pecah, keluarnya bisa berupa
tetesan air yang konstan atau tiba-tiba menyembur. Jika tanda ini muncul, sebaiknya segera
mengeceknya ke dokter atau memanggil dokter agar bisa ditangani lebih cepat.

Saat akan bersalin, ibu akan merasakan kontraksi yang kuat dan teratur. Kontraksi yang
dirasakan memiliki pola yang tidak teratur yang timbul dan hilang. Kontraksi yang terjadi
membuat perut terasa keras. Namun, setiap wanita memiliki tanda kontraksi yang berbeda-
beda. Ada yang merasakan sakit di bagian punggung dan perut bagian bawah, atau merasakan
tekanan di bagian panggul. Pada saat kontraksi, biasanya akan merasakan seperti kram saat
menstruasi dengan tingkatan yang jauh lebih kuat dan besar.

Persalinan normal di rumah bisa lakukan untuk mendapatkan kenyamanan dan keamanan
yang diinginkan. Namun, agar persalinan normal di rumah berjalan aman untuk dan janin,
sebaiknya memperhatikan hal-hal di bawah ini.

1. Lakukanlah Riset

Agar persalinan normal di rumah memungkinkan untuk terjadi, sebaiknya ketahui tiga faktor
penting yang menentukan persalinan normal atau persalinan Caesar yang harus dijalani. Agar
bisa tahu ketiga faktor tersebut, pemeriksaan melalui USG dan konsultasi dengan dokter ahli
kandungan sangat diperlukan sebelum masa persalinan datang atau di saat kehamilan
memasuki usia trimester ketiga.

Tiga faktor itu adalah passageway, power, dan passenger atau 3P. Passageway adalah
mengetahui kondisi panggul dan jalan lahir yang bagus untuk melakukan persalinan normal.
Power adalah kontraksi yang muncul berupa kekuatan mulas agar jalan lahir membuka
dengan sempurna. Passenger adalah kondisi bayi apakah terlalu besar dan letak bayi apakah
melintang atau sunsang atau terlilit tali pusar atau tidak.
2. Pelajari Risikonya

Sebelum memutuskan untuk melakukan persalinan normal di rumah, sebaiknya mengetahui


bahwa ada risiko yang akan muncul setelah melahirkan normal di rumah. Bahkan ketika telah
memiliki rencana darurat yang baik, melakukan perjalanan ke rumah sakit setelah melahirkan
sangatlah berisiko bagi tubuh.

Selain itu, terdapat risiko pendarahan postpartum yang merupakan pendarahan yang terjadi
secara berlebihan hingga lebih dari pendarahan postpartum primer sebanyak paling tidak 500
ml darah dalam 24 jam setelah melahirkan. Jika pendarahan postpartum terjadi tanpa
ditangani dengan baik, risiko kehilangan banyak darah akan sangat berbahaya bagi tubuh.

Risiko persalinan yang lebih lambat akan menimbulkan kelelahan yang membuat tubuh
melemah dan tidak kuat untuk mengejan saat bayi akan keluar. Persalinan normal memakan
waktu 12 hingga 18 jam pada proses persalinan bayi pertama dan beberapa jam lebih cepat
untuk kelahiran anak selanjutnya. Persalinan yang lebih lambat juga berisiko untuk bayi
mengalami gawat janin, cedera, dan infeksi jika tidak ditangani oleh dokter ahli kandungan.

3. Persiapkan untuk Keadaan Darurat

Jika ibu dan pasangan tetap memilih persalinan normal di rumah setelah mempelajari risiko
dan riset mengenai persalinan normal, ibu dan pasangan wajib menyiapkan keadaan darurat
dengan memilih praktisi yang membantu proses persalinan normal di rumah yang siap
dengan peralatan medis dan sesuai prosedur persalinan yang tepat jika terjadi pendarahan,
terjadi robek vagina pasca melahirkan, mempersiapkan cairan infus, tangki oksigen dengan
masker seukuran Mom dan bayi.

Sedangkan aspek kesehatan yang perlu diperhatikan oleh ibu pada saat persalinan
berdasarkan PERMENKES No.97 Tahun 2014 Pasal 14 adalah :

(1) Persalinan harus dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan.

(2) Persalinan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan kepada

ibu bersalin dalam bentuk 5 (lima) aspek dasar meliputi:

a. membuat keputusan klinik;

b. asuhan sayang ibu dan sayang bayi;


c. pencegahan infeksi;

d. pencatatan (rekam medis) asuhan persalinan; dan

e. rujukan pada kasus komplikasi ibu dan bayi baru lahir.

(3) Persalinan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan sesuai

dengan standar Asuhan Persalinan Normal (APN).

Daftar Pustaka

http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/08/Asuhan-Kebidanan-
Persalinan-dan-BBL-Komprehensif.pdf

https://www.ruangmom.com/3-hal-yang-harus-diperhatikan-saat-persalinan-normal-di-
rumah.html

Anda mungkin juga menyukai