Anda di halaman 1dari 2

Kesehatan merupakan aspek yang sangat penting dalam kehidupan manusia, terbukti berbagai cara

dilakukan orang untuk mendapatkan taraf kesehatan yang prima. Bila seseorang menderita sakit
biasanya mereka akan segera berusaha mengatasi dan mengobati penyakitnya hingga sembuh. Demi
mencapai kesembuhan yang diharapkan seseorang memerlukan bantuan dari pihak lain yaitu Rumah
Sakit sebagai institusi yang berwenang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat luas.
Seiring dengan semakin pedulinya masyarakat terhadap kesehatannya, semakin tinggi pula tuntutan
masyarakat atas mutu pelayanan kesehatan yang diberikan oleh pihak Rumah Sakit khususnya dari segi
pelayanan prima dalam bentuk komunikasi yang baik saat proses pendaftaran yang merupakan salah
satu proses awal dari alur rekam medis.

Komunikasi di lingkungan rumah sakit diyakini sebagai modal utama untuk meningkatkan kualitas
pelayanan yang akan ditawarkan kepada konsumennya. Konsumen dalam hal ini juga menyangkut dua
sisi yaitu konsumen internal dan konsumen eksternal. Konsumen internal melibatkan unsur hubungan
antar individu yang bekerja di rumah sakit, baik hubungan secara horisontal ataupun hubungan secara
vertikal. Hubungan yang terjalin antar tim multidisplin termasuk tenaga rekam medis, unsur penunjang
lainnya, dan unsur adminitrasi sebagai provider merupakan gambaran dari sisi konsumen internal.

Sedangkan konsumen eksternal lebih mengarah pada sisi menerima jasa pelayanan, yaitu pelanggan
baik secara individual, kelompok, keluarga maupun masyarakat yang ada di rumah sakit. Seringkali
hubungan buruk yang terjadi pada suatu rumah sakit, diprediksi penyebabnya adalah buruknya sistem
komunikasi antar individu (interpersonal) yang terlibat dalam sistem tersebut. Komunikasi antara staf
rumah sakit dengan pasien dan keluarga pun harus dilakukan komunikasi secara efektif. Komunikasi
efektif merupakan komunikasi yang mampu menghasilkan perubahan sikap (attidute change) pada
orang yang terlibat dalam komunikasi.

Contoh komunikasi efektif dalam pelayanan dapat dilihat dari komunikasi non-verbal yang berwujud
gesture, attitude dan ekspresi wajah staf rumah sakit khususnya tenaga rekam medis yang berada dalam
posisi pendaftaran. Unit pendaftaran yang menjadi citra awal pemberian pelayanan tentunya sangat
menentukan kondisi psikologis pasien dalam penerimaannya. Ketika tenaga rekam medis memberikan
bentuk komunikasi non-verbal yang kurang baik seperti kurang ramah, tidak informative dan kurang
komunikatif, tentunya akan berpengaruh pada citra pelayanan rumah sakit tersebut. Berbeda dengan
pelayanan prima yang diberikan oleh tenaga rekam medis yang memberikan komunikasi non-verbal
baik, tentunya akan berpengaruh pada kesan pasien untuk berobat kembali di rumah sakit tersebut.

Rumah sakit sebagai suatu organisasi tidak akan efektif apabila interaksi diantara orang-orang yang
tergabung di dalamnya tidak pernah ada komunikasi. Komunikasi menjadi sangat penting karena
merupakan aktivitas tempat pimpinan mencurahkan waktunya untuk menginformasikan sesuatu dengan
cara tertentu kepada staf atau unit-unit dibawahnya. Dengan komunikasi maka fungsi menejerial yang
berawal dari fungsi perencanaan, implementasi dan pengawasan dapat dicapai.

Ruang lingkup manajemen komunikasi dan informasi yang efektif terdiri dari :

Perencanaan komunikasi

Komunikasi dengan masyarakat

Komunikasi dengan Pasien dan keluarga

Komunikasi dalam organisasi

Rekam Medis

Rekam Medis adalah semua keterangan baik yang tertulis maupun yang terekam tentang identitas
pasien, anamnesa, pemeriksaan, penunjang, diagnosa sampai dengan segala penyelesaian dan tindakan
medik yang diberikan kepada pasien dan pengobatan baik yang dirawat inap, rawat jalan maupun yang
mendapatkan pelayanan gawat darurat. Jadi rekam medis merupakan alat komunikasi antar pemberi
pelayanan pasien dan menyimpan informasi penting tentang kesehatan pasien.

Selain itu rekam medis merupakan alat komunikasi tertulis antar profesi dalam melakukan asuhan
keperawatan pasien dan antar profesi yang terkait. Semua profesi yang melakukan asuhan keperawatan
mencatat kegiatannyanya dalam rekam medis sesuai dengan yang ditentukan oleh undang-undang.

https://infokes.dinus.ac.id/2019/12/18/teknik-komunikasi-tenaga-rekam-medis-dalam-pelayanan-
prima/

Anda mungkin juga menyukai