Anda di halaman 1dari 14

PENDEKATAN PROMOSI KESEHATAN STRATEGI

Meyshya MaudyGLOBAL
Nabila NurKELOMPOK
Febriyanti 1 (1B) Putri Dita Rosmawati
Nabilah Cinta Sari Putri Janisa
Wilhelmina
Nurmayanti
Rani Nurhaeni
Pitriah Jamilatun
Soliha Reina Tri Agustin
2

Pengertian Strategi
Pengertian Strategi Menurut Chandller (1996), strategi adalah penetapan dari tujuan dan
sasaran jangka panjang suatu organisasi serta penggunaan serangkaian tindakan dan alokasi sumber
daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut. Ada tiga komponen dari defenisi Chandler
yaitu adanya tujuan dan sasaran, adanya cara bertindak dan alokasi daya untuk mencapai tujuan itu
(Salusu, 1996).

Strategi Kesehatan adalah cara atau langkah yang diperlukan untuk mencapai,
memperlancar, atau mempercepat pencapaian tujuan promosi kesehatan.
3

STRATEGI GLOBAL
Strategi Global Strategi menurut Notoatmodjo (2010) adalah cara bagaimana mencapai atau mewujudkan
visi dan misi promosi kesehatan tersebut secara berhasil guna. Berdasarkan rumusan WHO (1994) dan
Kebijakan Nasional Promosi Kesehatan, strategi promosi kesehatan secara global ini terdiri dari 3 hal,
yaitu :

1. Advokasi

2. Bina Suasana/Dukungan Sosial (Social Support)

3. Pemberdayaan Masyarakat (Empowerment)


4

1. Advokasi
Menurut Hopkins (1990) advokasi adalah usaha untuk mempengaruhi kebijakan publik, melalui
bermacam-macam bentuk komunikasi persuasif. Dengan kata lain advokasi adalah upaya atau proses
untuk memperoleh komitmen, yang dilakukan secara persuasif dengan menggunakan informasi yang
akurat dan tepat (Notoatmodjo, 2010).

Sementara menurut Efendi dan Makhfudli (2009), advokasi yaitu pendekatan pimpinan dengan tujuan
untuk mengembangkan kebijakan publik yang berwawasan kesehatan.

Advokasi menurut Depkes RI (2008) adalah upaya atau proses yang strategis dan terencana untuk
mendapatkan komitmen dan dukungan dari pihak-pihak terkait (stakeholders).
5

Tujuan dari adanya advokasi ada dua, yaitu umum dan khusus.

1. Tujuan umum : diperolehnya komitmen dan dukungan dalam upaya kesehatan, baik berupa kebijakan,
tenaga, dana, sarana, kemudahan, keikut sertaan dalam kegiatan, maupun berbagai bentuk lainnya
sesuai keadaan dan usaha.

2. Tujuan Khusus:

a) Adanya pemahaman/ pengenalan/ kesadaran.

b) Adanya ketertarikan/ peminatan/ tidak penolakan.

c) Adanya kemauan/ kepedulian/ kesanggupan (untuk membantu/ menerima).

d) Adanya tindakan/ perbuatan/ kegiatan nyata (yang diperlukan).

e) Adanya kelanjutan kegiatan (kesinambungan kegiatan).


6

LANJUTAN…
Keluaran atau output advokasi dapat diklasifikasikan dalam dua bentuk yakni output dalam bentuk perangkat lunak dan
output dalam bentuk perangkat keras (Notoatmodjo, 2010). Indikator output dalam bentuk perangkat lunak adalah
peraturan-peraturan atau undang-undang sebagai bentuk kebijakan atau perwujudan dari komitmen politik terhadap
program kesehatan.

Sedangkan indikator output dalam bentuk perangkat keras antara lain :

a) Meningkatnya dana atau anggaran untuk pembangunan kesehatan.

b) Tersedianya atau dibangunnya fasilitas atau sarana pelayanan kesehatan seperti rumah sakit, puskesmas, poliklinik
dan sebagainya.

c) Dibangunnya atau tersedianya sarana dan prasarana kesehatan misalnya air bersih, jamban keluarga atau jamban
umum, tempat sampah dan sebagainya.

d) Dilengkapinya peralatan kesehatan seperti laboratorium peralatan pemeriksaan fisik dan lain sebagainya.
7

2. Bina Suasana/Dukungan Sosial


(Social Support)
Menurut Effendi dan Makhfudli (2009), bina suasana yaitu penciptaan situasi yang
kondusif untuk memberdayakan perilaku hidup bersih dan sehat.

Bina suasana menurut Depkes RI (2008) adalah upaya untuk menciptakan opini atau
lingkungan sosial yang mendorong individu atau anggota masyarakat untuk mau
melakukan perilaku yang diperkenalkan
8

LANJUTAN...
Pada pelaksanaannya terdapat tiga pendekatan dalam bina suasana, yaitu

(1) Pendekatan Individu,

(2) Pendekatan Kelompok, dan

(3) Pendekatan Masyarakat Umum,


9

3. Pemberdayaan Masyarakat (Empowerment)


Pemberdayaan adalah membantu individu untuk memperoleh daya untuk mengambil

keputusan dan menentukan tindakan yang akan dilakukan terkait dengan diri mereka termasuk

mengurangi hambatan pribadi dan sosial. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kemampuan dan

rasa percaya diri untuk menggunakan daya yang dimiliki antara lain dengan transfer daya dari

lingkunganya (Prijono, Pranarka, 1996).


10

LANJUTAN...
Menurut Depkes RI (2008), pemberdayaan masyarakat adalah proses pemberian informasi secara
terus menerus dan berkesinambungan mengikuti perkembangan sasaran serta proses membantu
sasaran, agar sasaran tersebut berubah dari tidak tahu menjadi tahu atau sadar (aspek knowledge)
dari tahu menjadi mau (aspek attitude) dan dari mau menjadi mampu melaksanakan perilaku yang
diperkenalkan (aspek practice).

Tujuan pemberdayaan masayarakat tersebut adalah menumbuhkan potensi masyarakat yang


artinya segala potensi masyarakat perlu dioptimalkan untuk mendukung program kesehatan
(Depkes RI, 2000).
11

LANJUTAN...
Tahap-tahap yang harus dilalui tersebut adalah meliputi:

1. Tahap penyadaran dan pembentukan perilaku menuju perilaku sadar dan peduli sehingga
merasa membutuhkan peningkatan kapasitas diri.

2. Tahap transformasi kemampuan berupa wawasan pengetahuan, kecakapan keterampilan agar


terbuka wawasan dan memberikan keterampilan dasar sehingga dapat mengambil peran di
dalam pembangunan.

3. Tahap peningkatan intelektual, kecakapan keterampilan sehingga terbentuklah inisiatif dan


kemampuan inovatif untuk mehantarkan pada kemandirian (Ambar, 2004).
12

LANJUTAN…
Keluaran atau hasil yang diharapkan dalam pemberdayaan adalah (Depkes RI, 2000):

1. Tumbuh kembangnya berbagai upaya kesehatan bersumber daya masyarakat serta meningkatnya
kemampuan dan kemandirian masyarakat di bidang kesehatan.

2. Adanya upaya kesehatan yang bersumber dari masyarakat seperti Posyandu, dll.

3. Masyarakat menjadi peserta dana sehat/ JPKM.

Indikator Kebersalinan Pemberdayaan Masyarakat (Depkes RI, 2017)

• INPUT : Jumlah SDM, dana, sarana

• PROSES : Jumlah & jenis kegiatan yang dilakukan

• PROSES : Jumlah masyarakat yang berperan aktif, jumlah rumah

yang sehat.
13

KESIMPULAN
Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan
pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam
kurun waktu tertentu. Strategi promosi kesehatan secara global ini terdiri dari
3 hal, yaitu advokasi, bina suasana/dukungan sosial (social support), dan
pemberdayaan masyarakat (empowerment).
TERIMA
14

KASIH
~KELOMPOK
1~

Anda mungkin juga menyukai