Anda di halaman 1dari 2

Mekanisme pertahnan ego adalah strategi psikologis yang dilakukan seseorang untuk melingdungi

egonya. Mekanisme ini muncul secara sadar maupun tidak sadar, ketika seseorang berusaha untuk
melindungi ego/diri/pikiran dari kecemasan yang antara lain dipicu karena adanya reaksi social yang
tidak menyenangkan.

Mekanisme ini seperti sebuat “tempat persembunyian” dari situasi yang tidak sanggup untuk
dihadapinya. Setiap individu pasri pernah menggunakan mekanisme pertahnan ego ini selama hidupnya.
Namun demikian, mekanisme tersebut dapat menjadi patologis apabila digunkan secara terus menerus.
Seseorang yang terlalu sering menggunkan mekanisme pertahanan ego ini, justru membuatnya
berperilaku maladatif yang pada gilirannya dapat mengganggu kesehatan fisik dan/atau mentalnya.

Dengan memahami apa itu mekanisme pertahanan ego, maka seseorang dapat menggunkannya secara
bijak dan terukur, sehingga dapat terhindar dari perilaku yang tidak bermanfaat.

Contoh mekanisme pertahanan ego

1. Represif : merupakan bentuk pertahanan ego dengan menyingkirkan pikiran-pikiran atau


ingatan-ingatan yang tidak diinginkan. Ia akan sengaja melupakan kenangan atau pikiran yang
tidak menyenangkan atau tidak sesuai dengan keinginannya.
 Rasa takut
 Rasa depresi
 Rasa frustasi
 Konflik batin
 Represi mimpi buruk
 Represi ketakutan kekurangan ekonomi

2. Rasionalisasi : pencarian suatu alasan yang dianggap masuk akal sebagai landasan berlangsungnya
perilaku tertentu.

Dalam kehidupan sehari-hari, tanpa kita sadari, kita sering melakukan rasionalisasi. Contohnya ketika
seorang ibu yang tidak dapat memberikan ASI eksklusif kepada anaknya karena sibuk bekerja. Sang ibu
menoleransi tindakannya sendiri untuk tidak memberikan ASI dengan alasan bekerja untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan anak-anaknya.

3. Pengalihan : Pengalihan atau displacement adalah sebuah bentuk pertahanan diri dalam menghadapi
anxientas dengan cara memindahkan objek yang mengancam menuju objek lebih aman . Sebagai
contoh, seorang mahasiswa yang mendapat teguran dari dosen karena tidak mengumpulkan tugas
sesuai waktu yang sudah ditentukan
4. Penyangkalan : Penyangkalan menjadi tindakan menolak untuk mengakui adanya stimulus yang
menjadi penyebab terjadinya rasa cemas.

Sebagai contoh, seorang anak yang divonis menderita kanker namun saat ia bertanya pada orang tua,
maka orang tuanya akan berkata jika ia hanya sedang mengalami sakit biasa yang bisa sembuh hanya
dengan minum obat. Orang tua akan berusaha untuk menyangkal kenyataan yang terjadi agar tidak
menyebabkan kecemasan sehingga ia akan berbohong untuk dirinya sendiri sebagai cara menghilangkan
rasa takut berlebihan.

5. Kompensasi : sebuah strategi dimana prilaku yang satu menutupi atau melindungi, kelemahan,
frustasi, nafsu, merasa lemah atau tidak mampu dalam satu area kehidupan lewat sesuatu yang
menyenangkan atau keahlian di area lain. Kompensasi bisa menutupi lewat kehidupan nyata maupun
imaginer ataupun personal maupun inferioritas fisik. Strategi kompensasi, bagaimanapun tidak
sepenuhnya merupakan inferioritas. Kompensasi yang positif bisa menolong seseorang untuk
mengakhiri suatu kesulitan. sebaliknya negatif kompensasi tidak, dimana kompensasi ini menghasilkan
paksaan pada perasaan inferioritas. ada dua macam kompensasi negatif:

Kompensasi berlebihan (overcompensation), ciri-cirinya adalah keinginan yang terlalu tinggi, yang
menghasilkan kerja keras berlebih, dominasi, self-esteem dan devaluasi diri.

Kompensasi berkurang (undercompensation), yang termasuk permintaan pertolongan, yang berdampak


kurangnya keberanian dan ketakutan untuk menjalani hidup.

6. Identifikasi : dimana seseorang mempertinggi harga dirinya dengan mempolakan dirinya serupa
dengan orang lain (biasanya seorang idola atau figur). Kemudian berusaha menyamakan
penampilan/dan dandan, cara bicara, maupun logatnya. Contoh : Seseorang yg ngefans berat dengan
penyanyi Rhoma Irama, lalu berdandan persis dengannya dan meniru gaya-gaya bicaranya.

Anda mungkin juga menyukai