Anda di halaman 1dari 5

Mekanisme Pertahanan Diri

Mekanisme pertahanan diri (defense mechanism) merupakan cara-cara wajar maupun


ekstrem yang dilakukan ego untuk melindungi diri dan menghilangkan tekanan. Ego sebagai
inti kesatuan individu, maka bila terdapatan caman/gangguan terhadap ego merupakan
ancaman terhadap integrita seksistensi individu itu sendiri. Mekanisme ini secara
fungsionalmenghilangkan kecemasan, mengurangi persaan yang menyakitkan, jugauntuk
mempertahankan dorongan perasaan yang ingin dicapai sertakedirian seseorang. Meknisme
pertahanan, merupakan mekanisme yang normal pada seseorang, namun bila berlebihkan
akan mengakibatkan gangguan integritas individu. Mekanisme pertahanan diri, sebenarnya
merupakan mekanisme yang tidak realitis, tidak seperti reaksi yang berorientasi pada tugas,
akan tetapi mengandung banyak unsur penipuan diri sendiri dan distorsi terhadap realitas
yang di hadapi. Mekanisme ini sebagian besar bekerja secara tak disadari. Dalam bereaksi
atas tekanan ego munculnya impuls id memakaidua cara; (1). Membentengi impuls sehingga
tidak dapat muncul menjaditingkah laku sadar. (2). Membelokkan impuls itu sehingga
intensitasaslinya dapat dilemahkan atau diubah.Semua mekanisme pertahanan mempunyai
tiga persamaan ciri: a. Mekanisme pertahanan itu beroperasi pada tingkat tak sadar
sehinggaorang tidak tau apa yang terjadi.b. Mekanisme pertahanan selalu menolak, memalsu,
atau memutarbalikkankenyataan.c. Mekanisme pertahanan itu mengubah persepsi nyata
seseorang,sehingga kecemasan menjadi kurang mengancam. 20Freud mendiskripsikan tujuh
mekanisme pentahanan;identification, displacement, repression, fictation, regretion,
reactionformation, projection. Sementara Anna Freud menambah lebih dari 10dinamika
mekanisme pertahanan :a. Identifikasi (Identification)Cara mereduksi tegangan dengan
meniru (mengimitasi) ataumengidentifikasikan diri dengan orang yang dianggap lebih
berhasilmemuaskan hasratnya dibanding dirinya. Anak mula-mulamengidenfikasi orang
tuanya karena anak menganggap orang tuanyaommpotent (maha kuasa), kemudian juga
mengidentifikasi guru,olahragawan, penyanyi rock , dan lain-lainya. Apabila yang ditiru
itusesuatu yang positif, secara khusus ini disebut introyeksi. Introyeksi(introjection) adalah
proses pengembangan superego denganmengadopsi nilai-nilai orang tua.Mekanisme
pertahanan identifikasi umumnya dipakai untuktiga macam tujuan: 1) Identifikasi merupakan
cara orang dapat memperoleh kembalisesuatu (obyek) yang telah hilang. Anak yang merasa
ditolakorang tuanya cenderung membentuk identifikasi yang kuatdengan orang tuanya itu
dengan harapan dapat memperolehpenerimaan orang tuanya.2) Identifikasi dipakai untuk
mengatasi rasa takut. Anak mengidentifikasi larangan-larangan orang tuanya agar
terhindardari hukuman.3) Melalui identifikasi orang memperoleh informasi baru
denganmencocokkan khayalan mental dengan kenyataan. Berarti orangmenghemat waktu dan
energi dengan mengambil tingkah laku,sikap, dan gaya orang lain yang telah terbukti
berguna. Prosesidentifikasi sangat penting dalam dinamika dan perkembangankepribadian,
jika orang harus belajar mereduksi tegangan denganmencoba-coba sendiri, mungkin manusia
tidak pernah cukupberkembang untuk berfungsi sebagai makhluk yang independen. b.
Pemindahan (Displacement/Reactions Compromise)Proses mengganti obyek kateksis untuk
meredakanketegangan di atas, adalah kompromi antara tuntutan insting iddengan realitas ego,
sehingga disebut juga reaksi kompromi (reactioncopromice). Ada tiga macam reaksi
kompromi, yakni sublimasi,substitusi, dan kompensasi (sublimation, substitution,
compensation ). 1) Sublimasi adalah kompromi yang menghasilkan prestasi budayayang
lebih tinggi, diterima masyarakat sebagai kultural kreatif.2) Substitusi adalah pemindahan
atau kompromi di mana kepuasanyang diperoleh masih mirip dengan kepuasan aslinya.3)
Kompensasi adalah kompromi dengan mengganti insting yangharus dipuaskan.Kemampuan
untuk membentuk obyek pengganti ini adalahmekanisme yang paling kuat dalam
perkembangan kepribadian.Semua perhatian, minat, kegemaran, nilai-nilai, sikap, dan
cirikepribadian orang dewasa menjadi ada berkat pemindahan obyek ini.
Jika sekiranya energi psikis tidak dapat dipindahkan obyeknya dan tidak dapat dibagi-
bagi, maka tidak ada perkembangan kepribadian,dan orang hanya akan menjadi robot
(melakukan tindakan yang pastidan tetap karena didorong oleh insting). c. Represi
(Repression)Represi adalah proses ego memakai kekuatan anticathexesuntuk menekan segala
sesuatu (ide, insting, ingatan, fikiran) yangdapat menimbulkan kecemasan keluar dari
kesadaran.Pola represi dapat berkombinasi dengan displacement dalambentuk sublimasi,
substitusi, atau kompensasi dengan lambanglambangtertentu yang cocok. d. Fiksasi dan
Regresi (Fixation and Regression ) Fiksasi adalah terhentinya perkembangan normal pada
tahapperkembangan tertentu karena perkembangan lanjutannya sangatsukar sehingga
menimbulkan frustasi dan kecemasan yang terlalukuat. Orang mcmilih tetap berhenti (fiksasi)
pada tahapperkembangan tertentu dan menolak untuk bergerak maju, karenamerasa puas dan
aman di tahap itu; berkat impuls -impuls teganganpada tahap fiksasi itu dapat terus -menerus
diredakan.Frustrasi, kecemasan dan pengalaman traumatik yang sangatkuat pada tahap
perkembangan tertentu, dapat berakibat orangregresi; mundur ke tahap perkembangan yang
terdahulu, di mana diamerasa puas di sana.Perkembangan kepribadian yang normal berarti
terus bergerakmaju atau progresif. Munculnya dorongan yang menimbulkankecemasan akan
direspon dengan represi.24e. Pembentukan Reaksi (Reaction Formation )Tindakan defensif
dengan cara mengganti impuls atauperasaan ya ng menimbulkan kecemasan dengan impuls
perasaanlawan atau kebalikannya dalam kesadaran. Dimana individu bersikapberlawanan
dengan perilaku atau kepercayaannya.f. Projeksi (Projection )Kecemasan realistik biasanya
lebih mudah ditangani oleh egodibanding kecemasan neurotik atau kecemasan moral. Karena
itu apabila sumber kecemasan dapat ditemukan di dunia luar dan bukanpada impuls-impuls
primitif atau suara-hatinya sendiri, kecemasan itulebih mudah diredakan adalah mekanisme
mengubah kecemasanneurotik/moral menjadi kecemasan realistik, dengan caramelemparkan
impuls-impuls internal yang mengancam dipindahkanke obyek diluar, sehingga seolah-olah
ancaman itu terproyeksi danobjek eksternal kepada diri orang itu sendiri. 25g. Reaksi Agresi
(Agressive Reactions)Ego memanfaatkan dorongan agresif untuk menyerang obyekyang
menimbulkan frustasi. Menutupi kelemahan diri denganmenunjukkan kekuatan dorongan
agresinya, baik yang ditujukankepada obyek yang asli, obyek pengganti, maupun ditujukan
kepadadiri sendiri.Ego membentuk antikatexsis, dengan mempertentangkaninsting-insting
agar insting yang menjadi sumber tegangan frustrasidan kecemasan tetap berada di bawah
sadar. Ada lima macam reaksiagresi:1. Agresi primitif: misal: Siswa yang tidak lulus
merusaksekolahanya, atau remaja yang cintanya ditolak menyearang(menghina) penolaknya
itu.2. Scapegoating: misal: Membating piring karena marah kepadaisteri 3. Free-floating-
anger: mewrupakan tindakna dengan mengarahkansasaran marah yang tidak jelas.4. Suicide:
Rasa marah kepada diri sendiri sampai merusakdiri/bunuh diri.5. Turning around upon the
self: (Gabungan antara agresi +pemindahan) memindah obyek cinta atau agresi kepada
dirisendiri, biasanya menjadi perasaan macokistik , perasaan berdosa,atau depresi

Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/psychology/2207181-mekanisme-pertahanan-
diri/#ixzz1gTDK11jz

Keidakmampuan menyesuaikan diri


Orang yang tidak bisa menyesuaikan diri dengan baik disebut dengan istilah
maladjusted. orang yang maladjusted tidak selalu abnormal. Sebaliknya, orang yang
abnormal pasti maladjusted. Jadi istilah maladjusted dan abnormal sebenarnya
menyangkut pada derajad ketidakmampuan individu dalam melakukan penyesuaian diri
serta kualitas penyesuaian dirinya.
Misalnya, orang yang tidak bisa tidur karena sedang mengalami persoalan di tempat
kerja pada siang harinya, dia dikatakan mengalami malajusted dan belum bisa dikatakan
abnormal. Tetapi bila gangguan tidur ini masih berlanjut bahkan sampai masalahnya
terselesaikan, dia baru dikatakan abnormal. Contoh lainnya, individu yang menjadi
emosional, gampang marah meskipun situasi yang menyebabkan kemarahannya sepele,
masih dikategorikan sebagai maladjusted karena ada faktor lain yang memicu labilitas
emosinya, misalnya karena dia berhari-hari kurang tidur. Mudah marah menjadi
abnormal bila situasi yang menyebabkannya tidak jelas, apalagi bila kemarahan
tersebut diikuti dengan tindakan agresif dan desktruktif.
Defense Mechanism (Mekanisme Pertahanan Diri)

Sigmund Freud menyatakan mekanisme pertahanan diri adalah strategi yang dipakai
individu untuk bertahan melawan ekspresi impuls id serta menentang tekanan superego.
Menurutnya, Ego mereaksi bahaya munculnya impuls Id memakai dua cara:

1. Membentengi impuls sehingga tidak dapat muncul menjadi tingkah laku sadar.

2. Membelokkan impuls itu sehingga intensitas aslinya dapat dilemahkan atau

diubah.

Ada beberapa jenis mekanisme pertahanan diri yang diungkapkan Sigmund Freud dan
para pengikutnya:

a. Identifikasi (identification)
Cara mereduksi tegangan dengan meniru (mengimitasi) atau mengidentifikasikan diri
dengan orang yang dianggap lebih berhasil memuaskan hasratnya dibanding dirinya.
Identifikasi itu umumnya tidak disadari, dan tidak perlu total. Diri orang lain
diidentifikasi tetapi cukup hal-hal yang dianggap dapat membantu mencapai tujuan diri.
Terkadang sukar menentukan sifat mana yang membuat tokoh itu sukses sehingga orang
harus mencoba mengidentifikasi beberapa sifat sebelum menemukan mana yang
ternyata membantu meredakan ketegangan.
Mekanisme pertahanan identifikasi umumnya dipakai untuk tiga macam tujuan: (1) Cara
orang untuk memperoleh kembali sesuatu (obyek) yang telah hilang. Anak yang merasa
ditolak orangtuanya cenderung membentuk identifikasi yang kuat dengan orangtuanya
itu dengan harapan dapat memperoleh penerimaan orangtuanya; (2) Untuk mengatasi
rasa takut. Anak mengidentifikasi larangan-larangan orangtuanya agar terhindar dari
hukuman; (3) Memperoleh informasi baru dengan mencocokkan khayalan mental
dengan kenyataan. Berarti orang menghemat waktu dan enerji dengan mengambil
tingkah laku, sikap, dan gaya orang lain yang telah terbukti berguna.

Anda mungkin juga menyukai