Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/psychology/2207181-mekanisme-pertahanan-
diri/#ixzz1gTDK11jz
Sigmund Freud menyatakan mekanisme pertahanan diri adalah strategi yang dipakai
individu untuk bertahan melawan ekspresi impuls id serta menentang tekanan superego.
Menurutnya, Ego mereaksi bahaya munculnya impuls Id memakai dua cara:
1. Membentengi impuls sehingga tidak dapat muncul menjadi tingkah laku sadar.
diubah.
Ada beberapa jenis mekanisme pertahanan diri yang diungkapkan Sigmund Freud dan
para pengikutnya:
a. Identifikasi (identification)
Cara mereduksi tegangan dengan meniru (mengimitasi) atau mengidentifikasikan diri
dengan orang yang dianggap lebih berhasil memuaskan hasratnya dibanding dirinya.
Identifikasi itu umumnya tidak disadari, dan tidak perlu total. Diri orang lain
diidentifikasi tetapi cukup hal-hal yang dianggap dapat membantu mencapai tujuan diri.
Terkadang sukar menentukan sifat mana yang membuat tokoh itu sukses sehingga orang
harus mencoba mengidentifikasi beberapa sifat sebelum menemukan mana yang
ternyata membantu meredakan ketegangan.
Mekanisme pertahanan identifikasi umumnya dipakai untuk tiga macam tujuan: (1) Cara
orang untuk memperoleh kembali sesuatu (obyek) yang telah hilang. Anak yang merasa
ditolak orangtuanya cenderung membentuk identifikasi yang kuat dengan orangtuanya
itu dengan harapan dapat memperoleh penerimaan orangtuanya; (2) Untuk mengatasi
rasa takut. Anak mengidentifikasi larangan-larangan orangtuanya agar terhindar dari
hukuman; (3) Memperoleh informasi baru dengan mencocokkan khayalan mental
dengan kenyataan. Berarti orang menghemat waktu dan enerji dengan mengambil
tingkah laku, sikap, dan gaya orang lain yang telah terbukti berguna.