2. Sublimasi (Sublimation)
Proses dengan apa kehendak-kehendak tidak sadar dan tidak dapat diterima,
disalurkan menjadi aktivitas yang memiliki nilai social yang tinggi. Dorongan atau
kehendak-kehendak yang tidak dapat dsalurkan menjadi aktivitas yang memiliki nilai
social.
Contoh: mengisap permen sebagai sublimasi kenikmatan menghisap ibu jari.
3. Proyeksi (Projection)
Proyeksi adalah mekanisme dengan apa seseorang melindungi dirinya dari kesadaran
akibat akan kebiasaan-kebiasaanya sendiri yang tidak baik, atau perasaan-perasaan
dengan menuduhkannya kepada orang lain. Menyalahkan orang lain mengenai
kesulitannya sendiri yang tidak baik. Atau dengan kata lain, proyeksi merupakan usaha
untuk menyalahkan orang lain mengenai kegagalannya, kesulitannya atau keinginan yang
tidak baik. Teknik ini mungkin dapat digunakan untuk mengurangi kecemasan karena
seseorang harus menerima kenyataan akan keburukan dirinya sendiri.
Contoh: seseorang yang mendapat nilai jelek mengatakan gurunya tidak bisa mengajar
dan menyampaikan materi dengan baik.
Contoh: Seorang anak yang dimarahi ibunya kemudian dia menendang kursi.
5. Rasionalisasi (Rasionalization)
Rasionalisasi merupakan upaya untuk membuktikan bahwa perilakunya itu masuk
akal (rasional) dan dianggap rasional adanya, dapat disetujui, dapat dibenarkan, dan dapat
diterima oleh dirinya sendiri dan masyarakat. Rasionalisasi sering dimaksud sebagai
usaha individu untuk mencari-cari alas an yang dapat diterima secara social untuk
membenarkan atau menyembunyikan perilakunya yang buruk. Rasionalisasi juga muncul
ketika individu menipu dirinya sendiri dengan berpura-pura menganggap yang buruk
adalah baik, atau yang baik adalah yang buruk.
Contoh: seorang anak yang iri hati terhadap adiknya, ia memperlihatkan sikap yang
sebaliknya, yaitu sangat menyayangi secara berlebihan.
DAFTAR PUSTAKA