Anda di halaman 1dari 4

Nama : Silvia Rahmawati

NIM : E.0105.19.040

Prodi : D3 Keperawatan

MEKANISME PERTAHANAN EGO

A. Mekanisme pertahanan ego


Mekanisme pertahanan ego adalah strategi psikologis yang dilakukan untuk mempertahankan
citra diri. Istilah ini dicetuskan oleh Sigmund Freud seorang psikoanalisis dari Austria.
Menurutnya, tiap orang pasti memiliki mekanisme pertahanan egonya tersendiri yang
dipengaruhi dari pengalamannya ketika bertumbuh dewasa.
B. Jenis – jenis mekanisme pertahanan ego
1) Denial ( penyangkalan )
Denial (penyangkalan) mungkin menjadi mekanisme pertahanan ego yang paling sering
dilakukan oleh manusia. Ketika kita melakukan perbuatan buruk dan ketahuan, kita bakal
berusaha menyangkal perbuatan tersebut.
Penyangkalan ini berfungsi untuk melindungi ego pribadi kita dari hal-hal yang gak bisa
kita atasi. Ketika melakukan penyangkalan kita berusaha terhindar dari rasa sakit,
penolakan, hingga kecemasan berlanjut yang mungkin akan kita dapatkan apabila berkata
jujur.
Contoh, seorang anak yang divonis menderita kanker namun saat ia bertanya pada orang
tua, maka orang tuanya akan berkata jika ia hanya sedang mengalami sakit biasa yang
bisa sembuh hanya dengan minum obat
2) Displacement (pemindahan)
Displacement berusaha memindahkan perasaan negatif yang mengancam kepada hal-hal
yang kurang mengancam. Alih-alih mengungkapkan kemarahan kepada objek yang
bersangkutan, kita malah menyerang hal lain yang terasa kurang mengancam
Contoh, seorang mahasiswa yang mendapat teguran dari dosen karena tidak
mengumpulkan tugas sesuai waktu yang sudah ditentukan. Hal ini akan membuat
mahasiswa mencoba mengalihkan perhatian untuk melampiaskan amarahnya dan emosi
dalam psikologi baik dengan bermain atau melakukan sesuatu hal yang disenangi.
3) Repression (represi)
Repression (represi) juga merupakan mekanisme pertahanan ego yang tanpa disadari
sering dimiliki seseorang. Ketika seseorang mengalami pengalaman menyakitkan, tanpa
sadar ia berusaha untuk menyembunyikan kenyataan tersebut. Padahal, memori tersebut
selalu berada dalam ingatannya.
Contoh : seseorang mengalami pengalaman buruk dalam hubungan asmara namun ia
tidak ingin menerima kenyataan tersebut. Akhirnya, ia menjadi sulit untuk menjalani
hubungan baru di kemudian hari.
4) Sublimation (sublimasi)
Menurut Freud, Sublimasi adalah bentuk mekanisme pertahanan ego yang menunjukkan
proses kedewasaan. Ia mengubah hal buruk yang ia miliki menjadi hal yang lebih
bermanfaat dan dapat diterima orang lain.
Contoh : seseorang sadar bahwa ia memiliki emosi tinggi. Oleh karena itu ia
melampiaskan emosinya tersebut dengan berlatih bela diri.
5) Projection (proyeksi)
juga tanpa sadar sering dilakukan seseorang sebagai mekanisme pertahanan egonya.
Strategi ini berusaha melibatkan perasaan atau pemikiran kita sendiri terhadap perasaan
atau pemikiran orang lain.
Contoh : ketika kita membenci seseorang, kita akan melakukan proyeksi bahwa orang
tersebut juga membenci kita. Proyeksi ini bekerja dengan mengekspresikan keinginan
atau dorongan hati kita, namun dengan cara yang tidak dikenali oleh ego untuk
mengurangi kecemasan.
6) Rationalization (rasionalisasi)
Adalah mekanisme pertahanan dengan menjelaskan perilaku atau perasaan yang tidak
dapat diterima secara rasional untuk menghindari alasan sebenarnya untuk perilaku
tersebut.
Contoh : seseorang yang ditolak kencan akan mengatakan pada orang-orang bahwa ia
tidak tertarik dengan pasangan kencannya tersebut. Rasionalisasi ini dilakukan untuk
melindungi harga dirinya yang ditolak
7) Intellectualization (intelektualisasi)
Intellectualization (intelektualisasi) adalah mekanisme pertahanan yang berusaha
menghindari kecemasan dengan melakukan cara-cara yang lebih intelektual. Mekanisme
ini memungkinkan kita untuk terhindar dari stres akan situasi dan lebih berfokus kepada
penyelesaian secara intelek.
Contoh : seseorang yang didiagnosis menderita suatu penyakit akan berusaha mencari
berbagai informasi terkait penyakitnya dan cara-cara menyembuhkannya. Hal ini
dilakukan untuk terhindar dari perasaan cemas dan stres akibat penyakitnya
8) Regresi
Regresi adalah mekanisme pertahanan yang muncul ketika individu menunjukkan
karakteristik dari level perkembangan sebelumnya (Halonen dan Santrock, 1996).
Regresi yang paling sering terjadi adalah “infantilisme” atau kembali ke pola perilaku
masa Kanak-kanak (Prihanto, 1993).
Contoh : seorang anak merasa cemas kasih sayang orang tuanya direbut oleh adiknya
yang baru lahir ,menjadi sering ngompol ketika dia masih bayi.
9) Reaksi formasi
Adalah mekansme pertahanan yang muncul ketika individu mengekspresikan impuls
yang tidak dapat diterima dengan menunjukkan atau mengekspresikan yang sebaliknya
( Halonen dan Santrock,1996; Pervin dan John,1997).
Contoh : perasaan benci terhadap seseorang diganti dengan cinta kepada orang
tersebut.Untuk membedakan cinta sesungguhnya dengan yang palsu, Hall dan Lindzey
menjelaskan bahwa yang palsu akan menunjukkan sifat yang berlebih-lebihan atau
dilakukan secara demonstratif ( Prihanto,1993)
10) Introyeksi
Suatu jenis identifikasi yang kuat dimana seseorang mengambil dan melebur nilai-nilai
dan kualitas seseorang atau kelompok kedalam struktur egonya sendiri,berupa hati nurani.
Contoh : rasa benci atau kecewa terhadap kematian orang yang dicintai dialihkan dengan
menyalahkan diri sendiri.
11) Isolasi
Mekanisme pertahanan ini bekerja dengan cara mengisolasi kejadian-kejadian dalam
ingatan atau mengisolasi emosi dari isi memori Atau impuls. Dalam isolasi, impuls,
pikiran, atau aksi tidak memungkiri Kenyataan, tapi memungkiri emosi yang
menyertainya (Pervin dan John, 1997).
Contoh : individu tetap tenang sementara membicarakan kejadian yang paling
menegangkan. Kata-kata “saya betul-betul tidak Peduli” merupakan ciri dari individu
yang melakukan isolasi. Dengan mekanisme pertahanan ini, individu mampu untuk
melepas dirinya dari Segala perasaannya (Bellak dan Abrams, 1997).
12) Disosiasi
Pemisahan dari setiap proses mental atau perilaku dari kesadaran atau identitasnya.
Contoh : seorang laki laki yang mmbawa ke emergensi karena mengamuk ternyata tidak
mampu menjelaskan kembali kejadian tersebut ( ia lupa sama sekali)
13) Undoing
Undoing berhubungan dengan reaksi formasi. Proses yang terjadi dalam reaksi formasi
adalah tindakan yang dilakukan Mengkontradiksi kenyataan sesungguhnya sedangkan
dalam undoing, ada satu langkah lagi yang dilakukan. Ketika sesuatu yang positif
dilakukan (secara nyata atau tidak) merupakan lawan dari sesuatu yang (secara nyata
atau dalam imajinasi) telah dilakukan sebelumnya (Bellak dan Abrams, 1997).
Contoh : suami yang selingkuh dan kemudian memberikan banyak hadiah untuk istrinya
agar tidak diketahui.
14) Supresi
Suatu proses yang digolongkan sebagai mekanisme pertahanan tetapi sebetulnya
merupakan analog represi yang disadari;pengesamoingan yang disengaja tentang sesuatu
dari kesadaran seseorang ;kadang-kadang dapat mengarah pada represi yang berikutnya.
Contoh : seorang jejaka menyadari bahwa pada saat bekerja ia terus memikirkan
kencannya sehingga menganggu pekerjaannya. Ia memutuskan untuk menghapus pikiran
tersebut sampai ia meninggalkan kantor.
15) Kompensasi
Kompensasi adalah upaya mengatasi suatu kekurangan dalam suatu bidang.Dengan cara
mengupayakan kelebihannya di bidang lain.
Contoh : seorang anak yang tidak pintar di bidang akademik, lebih menonjolkan
kelebihannya menjadi atlet basket.
16) Pemisahan ( spilliting)
Sikap mengelompokan orang dianggap semuanya dianggap baik atau semuanya
dianggap buruk : kegagalan untuk memadukan nilai-nilai positif dan negative didalam
diri seseorang.
Contoh : seorang teman mengatakan kepada anda suatu hari bahwa anda adalah orang
paling hebat ,kemudian pada hari berikutnya betapa ia membenci anda.
17) Identifikasi
Proses dimana seseorang mencoba menjadi orang yang dia kagumi dengan
mengambil/menirukan pikiran-pikiran ,perilaku dan selera orang tersebut.
Contoh : safee Sali berusia 20 tahun mengubah model rambutnya meniru guru bahasa
inggris yang ia kagumi.
18) Substitusi
Adalah pemindahan atau kompromi dimana kepuasan yang diperoleh masih mirip
dengan kepuasan yang diperoleh masih mirip kepuasan aslinya.
Contoh : remaja yang cemas untuk menyalurkan dorongan seksnya ,mengganti dengan
membaca buku cabul dan atau masturbasi.

Anda mungkin juga menyukai