Resepsi adalah proses ego memakai kekuatan anti cathexes untuk menekan segala sesuatu
(ide,insting,ingatan,pikiran) yang dapat menimbulkan kecemasan keluar dan kesadaran,resepsi
mendorong memori,konflik,ide,ddan persepsi yang berbahaya dan mengancam ego dan alam
kesadaran ke alam ketidaksadaran dan menempatkan penutup untuk mencegah hal hal yang
telah masuk kea lam ketidaksadaran muncul kembali. Dalam persepsi individu secara tidak
sadar menghalangi pikiran yang menyakitkan dari memori
Supresi adalah usaha sadar untuk melakukan hal yang sama dengan represi
Contoh : anak yang kurang berprestasi mungkin menekan ingatan ingatan yang mnyakitkan
tentang pengalaman mengalami kegagalan pada masa sekolah
Adalah tindakan defensive dengan cara mengganti impuls atau perasaan yang menimbulkan
kecemasan dengan impuls atau perasaan yang berlawanan/kebalikannya dalam kesadaran
c. Proyeksi (projection)
Melakukan atribusi kepada karakteristik orang lain di sekitar/luar diri. Hal ini dilakukan karena
super ego melarang,individu mengitribusikan pikiran,perasaan,motif yang tidak dapat diterima
dengan memproyeksikan terhadap orang lain, contohnya: siswa yang tidak menyukai gurunya
mengatakan bahwa “guru saya tidak menyuka saya,dia berfikir saya bodoh”
d. Rasionalisasi
Merupakan cara untuk memberi alasan alasan yang masuk akal sebagai usaha untuk
mempertahankan egonya sehingga seolah olah dapat dibenarkan. Cara ini membantu
mengurangi ledakan yang akan dirasakan dan juga member peluang kepada ego untuk
berlindung d balik alasan yang diberikan. Misalnya : orang tua memukul anak agar dibenarkan
memberi alasan bahwa itu untuk mendidik anaknya untuk dapat bertingkah laku baik
Mengarahkan energy dan objek utama ke objek pengganti ketika insting terhalangi, cara ini
dilakukan untuk menghadapi kecemasan dengan memindahkan pada objek yang lebih aman,
contohnya : kemarahan anak kepada orang tua dilampiaskan ke saudara yang lebih kecil atau
objek lain karena takut di balas oleh orang tua
Fiksasi adalah terhentinya perkembangan normal pada tahap perkembangan tertentu karena
perkembngan lanjutannya sangat sukar sehingga menimbulkan frustasi dan kecewa/kecemasan
untuk mandiri secara financial,membuat remaja atau orang dewasa hidup bersama orang tua
dan bergantung secara berlebihan kepada orang tuanya
Regresi adalah usaha untuk menghindari kegagalan atau ancaman terhadap ego. Individu
mundur kembali ke taraf perkembangan lebih rendah,contoh individu kembali kekanak kanakan
dengan bersikap manja karena takut menghadapapi tanggung jawab atau karna takut tidak
mendapatkan perhatian
g. Penyangkalan
Menolak kenyataan,menolak stimulus atau persepsi realistik yang tidak menyenangkan dengan
menghilangkan atau mengganti persepsi itu dengan fantasia tau halusinasi
h. Intoyeksi (introjction)
Ssuatu bentuk pertahanan diri yang dilakukan dengan mengambil alih nilai nilai dan standar
orang lain baik positif maupun negative, contohnya : anak yang mendapat penganiayaan
semasa kecilnya,mengambil cara orang tua mengatasi stress sehingga melestarikan siklus
kekerasan
i. Identifikasi
Merupakan cara mereduksi ktegangan dengan meniru atau mengidentfikasi diri dengan orang
yang dianggap berhasil memuaskan hasratnya disbanding dirinya. Contohnya : saya cinta sekali
kepada ayah,saya ingin sekali seperti dia. Pada orang dewasa identifkasi dapat dilakukan
dengan meniru tingkah laku bintang film atau orang dikagumi sebagai proses introyeksi untuk
meninggalkan harga diri dan menekan perasaan rendah diri,sehingga orang dewasa merasa
lebih rasional dengan menggunakan berbagai metode
2) Tujuan Konseling
Tujuan utama konseling dalam pola pikir psikoanalisis adalah membuat kesadaran (conscious)
hal hal yang tidak disadari (unconscious) konseli. Hal hal yang terdapat di level ketidaksadaran
di bawa ke level kesadaran. Ketika hal hal yang telah ditekan di alam ketididak sadaran
dimunculkan kembali,maka masalah tersebut terhadap dapat diatasi secara lebih rasional
dengan menggunakan berbagai metode
Dengan tujuan khsusu konseling menurut psikoanalisis adalah membentuk kembali struktur
kepribadian individu melalui pengungkapan hal hal yang tidak disadari. Untuk itu,klien akan
dibawa mundur kepada pengalaman masa kanak kanaknya yang kemudian pengalaman
tersebut akan dianalisis dan ditafsirkan sehingga terjadilah rekontruksi kepribadian pada diri
klien,dan untuk memperkuat ego (ego straight) klien dan menempatkannya dalam posisi yang
benar sehingga mampu memilih secara rasional. Ego streight bermakna kemampuan klien
mengintegrasikan id dan superego tanpa ada konflik dan usaha represi
3) Teknik Konseling
a. Asosiasi Bebas
Adalah teknik yang memberikan kebebasan pada klien untuk mengatakan apa saja
perasaan,dan renungan yang ada dalam pkirannnya tanpa memandang baik/buruknya,logis
atau tidak,sehingga semua pikiran klien diungkapkan tanpa ada yang disembunyikan. Melalui
teknik ini,klien diharapkan mampu melepaskan emosi yang berkaitan dengan pengalaman
traumatic di masa lalu yang terpendam (katarsis). Katarsis inilah yang mendorong klien
memperoleh pemahaman dan evaluasi diri yang lebih objektif. Tugas konselor disini adalah
memahami hal hal yang direpresi dan hanyut ke alam bawah sadar. Selanjutnya konsleor
akan menafsirkan hal tersebut dan mnyampaikannya kepada klien
b. Analisis Mimpi
Freud menilai mimpi sebagai jalan istimewa menuju ketidaksdaran karena melalui mimpi
hasrat,kebutuhan,dan ketakutan yang dipendam akan mudah diungkapkan pada saat klien
tidur,pertahanan egonya akan melemah sehingga perasaan yang ditekan akan muncul ke alam
sadar. Analisis mimpi memungkinkan konselor untuk mengetahui masalah masalah yang tidak
terselesaikan oleh klien
c. Analisis Resistensi
Resistensi dipandang oleh freud sebagai pertahanan klien terhadap kecemasan yang akan
meningkat jika klien menjadi sadar atas dorongan atas perasaan yang direpresinya. Hal ini
akan menghambat konselor dan klien memperoleh pemahaman dinamika ketidaksadaran
klien,jika terjadi resistensi,konselor harus membangkitkan perhatian klien dan menafsirkan
resistensi yang terlihat/paling terlihat untuk mengurangi kemungkinan klien menolak
penafsiran. Konselor harus dapat member pemahaman pada klien agar membuka tabir
tesistensinya
d. Analisis Transferensi
Tranferensi merupakan reaksi klien yang melhat konselor sebagai orang yang paling dekat
dan penting dalam hidupnya dimasa lalu. Sebagian besar konselor akan mengmbangkan
neurosis transfrensi yang dialami klien di lima tahun pertama kehidupannya. Untuk itu
konselor harus melakukanya secara netral,objektif,anonm dan pasif. Teknik ini mendorong
klien menghidupkan jembali masa lalunya sehingga memberi pemahaman pada klien
mengenai pangaruh masa lalunya terhadap kehidupannya saat ini
KEPUSTAKAAN
Jaenudin,Ujam dan Adang Hambali.2013.Psikologi Kepribadian Lanjutan(Studi Atas Teori
Tokoh Psikologi Kepribadian) Bandung : Pustaka Setia