Anda di halaman 1dari 5

TUGAS 2

“Pendekatan Dalam Konseling”


 Menguasai konsep dasar model konseling psikoanalisis klasik (lanjutan)
- Psikoanalisis klasik (KOPSAK) lanjutan

1) Perkembangan Kepribadian Salah Sual

Menurut teori KOPSAK,pribadi menyimpang berasal/bermasalah adalah jika terdapat


dinamika yang tidak efektif antara id,ego,dan super ego. Dimungkinkan ego selalu mengikuti
dorongan. Dorongannya dan mengabaikan tuntutan moral atau ego selalu mempertahankan
kata hatinya,menyalurkan keinginan atau kebutuhan atau kebutuhan dan juga proses belajar
yang tidak benar pada masa kanak kanak,dan orang yang terlalu banyak menggunakan
mekanisme pertahanan diri dalam kehidupannya trgolong memliki kepribadan abnormal (salah
sual) pada lubuk hati orang tersebut sebetulnya apa yang dilakukannyaa tidak sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya

a. Resepsi (reprssion) dan supresi (suppression)

Resepsi adalah proses ego memakai kekuatan anti cathexes untuk menekan segala sesuatu
(ide,insting,ingatan,pikiran) yang dapat menimbulkan kecemasan keluar dan kesadaran,resepsi
mendorong memori,konflik,ide,ddan persepsi yang berbahaya dan mengancam ego dan alam
kesadaran ke alam ketidaksadaran dan menempatkan penutup untuk mencegah hal hal yang
telah masuk kea lam ketidaksadaran muncul kembali. Dalam persepsi individu secara tidak
sadar menghalangi pikiran yang menyakitkan dari memori

Supresi adalah usaha sadar untuk melakukan hal yang sama dengan represi

Contoh : anak yang kurang berprestasi mungkin menekan ingatan ingatan yang mnyakitkan
tentang pengalaman mengalami kegagalan pada masa sekolah

- Resepsi memiliki dinamika dengan pemindahan (displacement), seperti


1. Represi dan penempatan yang salah ,contoh : seorng anak yang takut mengekspresikan
kemarahannya kepada orang tua nya menjadi memberontak kepada guru
2. Represi dan gejala atau simtom hysteria,contohnya : seorang pilot menjadi buta
walaupun scara fisiologis matanya sehat,sesudah pesawat nya jatuh dan kopilot juga
teman baikknya meninggal dunia
3. Represi dan gangguan psiko-fisiologis, contoh nyaa : wanita yang mengalami migrain
setiap kali menekan rasa marah,memilih menuruti orang lain alih alih mengikuti
kemauannya sendiri agar tidak perlu timbul rasa marah yang harus ditekan
4. Represi dan fobia, contohnya: pria yang takut dengan barang yng terbuat dari karet,
karena waktu masa kecil ia pernah dihukum berat ayahnya,karena meletuskan balon
karet hadiah adiknya. Karet ini menjadi pemicu ingatan kejadian dimana hukuman itu
terjadi dan harapan masa kecil agar adiknya mati
5. Represi dan nomadism, contohnya : oranh yang selalu berpindah pindah tempat atau
berubah ubah minatnya sebagai usaha melarikan diri dari suasana frustasi

b. Pembentukan Reaksi (reaction formation)

Adalah tindakan defensive dengan cara mengganti impuls atau perasaan yang menimbulkan
kecemasan dengan impuls atau perasaan yang berlawanan/kebalikannya dalam kesadaran

c. Proyeksi (projection)

Melakukan atribusi kepada karakteristik orang lain di sekitar/luar diri. Hal ini dilakukan karena
super ego melarang,individu mengitribusikan pikiran,perasaan,motif yang tidak dapat diterima
dengan memproyeksikan terhadap orang lain, contohnya: siswa yang tidak menyukai gurunya
mengatakan bahwa “guru saya tidak menyuka saya,dia berfikir saya bodoh”

d. Rasionalisasi

Merupakan cara untuk memberi alasan alasan yang masuk akal sebagai usaha untuk
mempertahankan egonya sehingga seolah olah dapat dibenarkan. Cara ini membantu
mengurangi ledakan yang akan dirasakan dan juga member peluang kepada ego untuk
berlindung d balik alasan yang diberikan. Misalnya : orang tua memukul anak agar dibenarkan
memberi alasan bahwa itu untuk mendidik anaknya untuk dapat bertingkah laku baik

e. Penempatan yang keliru (displacement)

Mengarahkan energy dan objek utama ke objek pengganti ketika insting terhalangi, cara ini
dilakukan untuk menghadapi kecemasan dengan memindahkan pada objek yang lebih aman,
contohnya : kemarahan anak kepada orang tua dilampiaskan ke saudara yang lebih kecil atau
objek lain karena takut di balas oleh orang tua

f. Fixasi dan regresi

Fiksasi adalah terhentinya perkembangan normal pada tahap perkembangan tertentu karena
perkembngan lanjutannya sangat sukar sehingga menimbulkan frustasi dan kecewa/kecemasan
untuk mandiri secara financial,membuat remaja atau orang dewasa hidup bersama orang tua
dan bergantung secara berlebihan kepada orang tuanya
Regresi adalah usaha untuk menghindari kegagalan atau ancaman terhadap ego. Individu
mundur kembali ke taraf perkembangan lebih rendah,contoh individu kembali kekanak kanakan
dengan bersikap manja karena takut menghadapapi tanggung jawab atau karna takut tidak
mendapatkan perhatian

g. Penyangkalan

Menolak kenyataan,menolak stimulus atau persepsi realistik yang tidak menyenangkan dengan
menghilangkan atau mengganti persepsi itu dengan fantasia tau halusinasi

h. Intoyeksi (introjction)

Ssuatu bentuk pertahanan diri yang dilakukan dengan mengambil alih nilai nilai dan standar
orang lain baik positif maupun negative, contohnya : anak yang mendapat penganiayaan
semasa kecilnya,mengambil cara orang tua mengatasi stress sehingga melestarikan siklus
kekerasan

i. Identifikasi

Merupakan cara mereduksi ktegangan dengan meniru atau mengidentfikasi diri dengan orang
yang dianggap berhasil memuaskan hasratnya disbanding dirinya. Contohnya : saya cinta sekali
kepada ayah,saya ingin sekali seperti dia. Pada orang dewasa identifkasi dapat dilakukan
dengan meniru tingkah laku bintang film atau orang dikagumi sebagai proses introyeksi untuk
meninggalkan harga diri dan menekan perasaan rendah diri,sehingga orang dewasa merasa
lebih rasional dengan menggunakan berbagai metode

2) Tujuan Konseling

Tujuan utama konseling dalam pola pikir psikoanalisis adalah membuat kesadaran (conscious)
hal hal yang tidak disadari (unconscious) konseli. Hal hal yang terdapat di level ketidaksadaran
di bawa ke level kesadaran. Ketika hal hal yang telah ditekan di alam ketididak sadaran
dimunculkan kembali,maka masalah tersebut terhadap dapat diatasi secara lebih rasional
dengan menggunakan berbagai metode

Dengan tujuan khsusu konseling menurut psikoanalisis adalah membentuk kembali struktur
kepribadian individu melalui pengungkapan hal hal yang tidak disadari. Untuk itu,klien akan
dibawa mundur kepada pengalaman masa kanak kanaknya yang kemudian pengalaman
tersebut akan dianalisis dan ditafsirkan sehingga terjadilah rekontruksi kepribadian pada diri
klien,dan untuk memperkuat ego (ego straight) klien dan menempatkannya dalam posisi yang
benar sehingga mampu memilih secara rasional. Ego streight bermakna kemampuan klien
mengintegrasikan id dan superego tanpa ada konflik dan usaha represi

3) Teknik Konseling
a. Asosiasi Bebas

Adalah teknik yang memberikan kebebasan pada klien untuk mengatakan apa saja
perasaan,dan renungan yang ada dalam pkirannnya tanpa memandang baik/buruknya,logis
atau tidak,sehingga semua pikiran klien diungkapkan tanpa ada yang disembunyikan. Melalui
teknik ini,klien diharapkan mampu melepaskan emosi yang berkaitan dengan pengalaman
traumatic di masa lalu yang terpendam (katarsis). Katarsis inilah yang mendorong klien
memperoleh pemahaman dan evaluasi diri yang lebih objektif. Tugas konselor disini adalah
memahami hal hal yang direpresi dan hanyut ke alam bawah sadar. Selanjutnya konsleor
akan menafsirkan hal tersebut dan mnyampaikannya kepada klien

b. Analisis Mimpi

Freud menilai mimpi sebagai jalan istimewa menuju ketidaksdaran karena melalui mimpi
hasrat,kebutuhan,dan ketakutan yang dipendam akan mudah diungkapkan pada saat klien
tidur,pertahanan egonya akan melemah sehingga perasaan yang ditekan akan muncul ke alam
sadar. Analisis mimpi memungkinkan konselor untuk mengetahui masalah masalah yang tidak
terselesaikan oleh klien

c. Analisis Resistensi

Resistensi dipandang oleh freud sebagai pertahanan klien terhadap kecemasan yang akan
meningkat jika klien menjadi sadar atas dorongan atas perasaan yang direpresinya. Hal ini
akan menghambat konselor dan klien memperoleh pemahaman dinamika ketidaksadaran
klien,jika terjadi resistensi,konselor harus membangkitkan perhatian klien dan menafsirkan
resistensi yang terlihat/paling terlihat untuk mengurangi kemungkinan klien menolak
penafsiran. Konselor harus dapat member pemahaman pada klien agar membuka tabir
tesistensinya

d. Analisis Transferensi

Tranferensi merupakan reaksi klien yang melhat konselor sebagai orang yang paling dekat
dan penting dalam hidupnya dimasa lalu. Sebagian besar konselor akan mengmbangkan
neurosis transfrensi yang dialami klien di lima tahun pertama kehidupannya. Untuk itu
konselor harus melakukanya secara netral,objektif,anonm dan pasif. Teknik ini mendorong
klien menghidupkan jembali masa lalunya sehingga memberi pemahaman pada klien
mengenai pangaruh masa lalunya terhadap kehidupannya saat ini
KEPUSTAKAAN
Jaenudin,Ujam dan Adang Hambali.2013.Psikologi Kepribadian Lanjutan(Studi Atas Teori
Tokoh Psikologi Kepribadian) Bandung : Pustaka Setia

Lubis,Namoralumongga.2011.Memahami Dasar Dasar Konseling Dalam Teori Praktik.Jakarta :


Kencana

Wahyuni,Eka dan Gantina Komalasari.2011.Teori Dan Teknik Konseling.Jakarta : Indeks

Anda mungkin juga menyukai