Anda di halaman 1dari 5

NAMA: DESI RATNA SARI

NIM: 200404500020

KELAS: B

IDENTIFIKASI 11 MEKANISME PERTAHANAN EGO FREUD

 Represi. Represi adalah salah satu proses aliran Freud yang paling penting
dan menjadi dasar dari banyak pertahanan ego lainnya dan menjadi sebab dari
gangguan neurotic. Ini adalah pertahanan di mana ancaman atau pikiran yang
menyakitkan akan dikeluarkan dari pikiran sadar. Freud menjelaskan represi
sebagai pembuangan paksa sesuatu dari alam pikiran sadar. Diasumsikan di
sini bahwa kebanyakan peristiwa yang menyakitkan selama umur 5 sampai 6
tahun dikubur dalam-dalam tetapi peristiwa itu justru memberikan pengaruh
pada perilaku di kemudian hari.
Contoh: Misalnya, seseorang mengalami pengalaman buruk dalam hubungan
asmara namun ia tidak ingin menerima kenyataan tersebut. Akhirnya, ia
menjadi sulit untuk menjalani hubungan baru di kemudian hari. Contoh lain
seorang pemuda melihat kematian temannya waktu kecelakaan dan karena
guncangan atau kesedihan luar biasa, pemuda tersebut merepresikan
ingatannya dan tampak seperti pemuda tersebut “lupa”.
 Denial (Penolakan/penyangkalan). Penolakan memainkan peran yang sama
dengan represi, tetapi penolakan biasanya muncul pada tingkat sebelum sadar
dan sadar. Penolakan terhadap realitas mungkin adalah mekanisme pembelaan
diri yang paling sederhana. Inilah cara untuk merubah apa yang dipikirkan,
dirasakan atau dipahami seseorang dalam situasi traumatis. Penolakan juga
termasuk bertahan dari kecemasan dengan "menutup mata" terhadap eksistensi
realitas yang mengancam.
Contoh:
Misal contoh kasusnya nih seorang anak muda sedang menyaksikan kekerasan
di depan matanya tetapi dia mengaku tidak terpengaruh oleh kejadian itu. Atau
sebagian lagi, seorang yang lanjut usia sudah sekarat dan hampir meninggal
tetapi menolak untuk berobat. Kemudian, ada lagi seseorang yang bersikeras
untuk bekerja sekalipun dia sedang sakit. Banyak juga orang dalam fase denial
membuat banyak kartu kredit padahal dia tidak sanggup untuk membayar
tagihannya.

 Reaction formation/ Pembentukan reaksi. Satu pertahanan terhadap


ancaman adalah dengan secara aktif mengekspresikan dorongan yang
sebaliknya. Dengan mengembangkan sikap dan perilaku yang sadar yang
secara diametris bertentangan dengan keinginan yang mengganggu, orang
akan menghindari diri mereka untuk menghadapi kecemasan yang akan
muncul jika mereka harus mengenali dimensi dimensi ini dalam diri mereka.
Orang mungkin bisa menyembunyikan kebencian dengan menggantinya
dengan cinta, menunjukan sikap baik meskipun situasinya memunculkan
reaksi yang negatif atau menyembunyikan kebencian dengan kebaikan.
Contoh: selama masa remaja, ketika orang ingin berpisah secara psikologis
dari orang tua mereka, seorang remaja mengungkapkan perasaan tidak suka
terhadap orang tua mereka untuk menghindari mengakui perasaan cinta atau
kasih sayang terhadap mereka.Ketika harga diri seorang pria terancam oleh
kemungkinan bahwa dia tidak cukup maskulin, maka kemungkinan dia akan
mengimbanginya dengan bertindak agresif dan macho. Contoh lain seorang ibu
yang tak menginginkan anak dalam kandungannya kemudian dalam
membesarkannya, ia memberi perhatian yang berlebihan.

 Proyeksi. Mekanisme pembohongan diri sendiri lainnya berhubungan dengan


memberikan kepada orang lain keinginan dan dorongan yang tidak bisa
diterima. Dorongan yang bergairah dan agresif atau dorongan lainnya
dipandang sebagai milik orang lain di sana dan bukan milik saya.
Contoh:
Contoh dari defense mechanism berbentuk proyeksi adalah kamu tidak
menyukai teman barumu, daripada kamu menerima fakta bahwa kamu tidak
menyukai orang tersebut, kamu memilih untuk memberi tahu dirimu sendiri
bahwa teman barumu membenci dirimu.
 Displacement. Satu cara untuk mengatasi kecemasan adalah dengan
melepaskan dorongan dengan memindahkannya dari obyek yang
memunculkan ancaman ke "target yang lebih aman." Termasuk dalam
sublimasi adalah pengarahan energi ke obyek atau orang lain ketika obyek
atau orang yang sesungguhnya tidak bisa dimasuki.
Contoh: orang yang merasa jengkel dengan bosnya pulang ke rumah dan
melampiaskan kemarahannya kepada anak-anaknya.
Contoh lain adalah ketika kamu memarahi adikmu karena kamu mengalami
hari buruk karena telah dimarahi oleh dosenmu karena tidak dapat menjawab
pertanyaan. Adikmu bukanlah sumber utama mengapa hari kamu bisa menjadi
buruk, tetapi memarahi adikmu tidaklah membuat situasi lebih tegang jika
kamu marah langsung terhadap dosenmu.
 Rasionalisasi. Beberapa orang membentuk "alasan bagus untuk menjelaskan
ego yang terluka. Rasionalisasi membantu memberikan pembenaran kepada
perilaku tertentu dan membantu meredakan luka karena kekecewaan. Ketika
orang tidak mendapatkan posisi yang mereka inginkan di tempat kerja mereka,
mereka memikirkan alasan logis mengapa mereka tidak berhasil dan mereka
kadang berusaha untuk meyakinkan diri mereka sendiri bahwa mereka
sebenarnya tidak menginginkan posisi itu.
Contoh: Misalnya, seseorang yang ditolak kencan akan mengatakan pada
orang-orang bahwa ia tidak tertarik dengan pasangan kencannya tersebut.
Rasionalisasi ini dilakukan untuk melindungi harga dirinya yang ditolak.
 Sublimasi. Dari perspektif aliran Freud, sublimasi yaitu mengarahkan energi
seksual atau energi agresif ke arah lain, kearah yang biasanya dapat diterima
dan bahkan dikagumi oleh masyarakat.
Contoh: dorongan hati yang agresif bisa diarahkan kekegiatan berolah raga
sehingga orang tersebut dapat mengekspresikan dorongan agresifnya dan
sebagal bonus dia bisa mendapatkan pujian karena itu semua. Atau biasa
dikatkan kamu memilih untuk berolahraga setelah mengalami hari dengan
penuh frustasi.
 Regresi. Regresi berarti kembali ke fase perkembangan sebelumnya ketika
tidak ada tuntutan yang lebih besar. Untuk menghadapi tekanan dari tantangan
tang sangat berat, orang mungkin akan menggunakan perilaku yang tidak tepat
atau ketidakdewasaan untuk mengatasi kecemasan.
Contoh : anak-anak yang takut di sekolah mereka akan menunjukan perilaku
kekanak-kanakan seperti menangis, manja, mengisap jempolnya, bersembunyi
atau merengek-rengek ke gurunya.
 Introjeksi. Mekanisme introjeksi adalah mengambil atau "menelan nilai-nilai
atau standar dari orang lain.
Contoh: di kamp konsentrasi beberapa tawanan mengalami kecemasan yang
amat besar sehingga mereka menerima apa yang diperintahkan pihak yang
menawan mereka dengan mengenali apa yang diinginkan pihak yang
mengancam mereka. Perlu diperhatikan di sini bahwa ada juga sisi positif dari
introjeksi seperti mau menerima nilai-nilai yang diajarkan orangtua atau nilai-
nilal yang disarankan oleh terapis (dengan asumsi mereka menerima dengan
memikirkannya terlebih dulu).
 Identifikasi. Meskipun identifikasi adalah bagian dari proses pertumbuhan di
mana anak mempelajari perilaku peran sesuai dengan gender mereka,
identifikasi juga bisa menjadi reaksi bertahan. Identifikasi dapat memperkuat
penghargaan diri dan melindungi seseorang dari perasaan gagal. Sehingga
orang yang pada dasarnya merasa inferior (tidak berarti) mungkin saja
mengidentifikasi (memandang) diri mereka sama dengan orang yang berhasil
sehingga mereka bisa diapandang sebagai orang yang memiliki arti
Contoh: Seorang anak laki-laki mengagumi BTS, sehingga bercita-cita ingin
menjadi idol grup seperti mereka suatu hari nanti. Masyarakat Indonesia
senang dengan gaya blusukan Presiden Jokowi, sehingga banyak politikus
yang meniru gaya blusukan tersebut
 Kompensasi. Kompensasi adalah menutupi kelemahan dengan
mengembangkan sifat lainnya yang positif untuk menutupi kekurangan.
Mekanisme ini bisa memunculkan kemampuan untuk melakukan penyesuaian
langsung dan bisa menjadi cara seseorang untuk berkata, "jangan melihat
kelemahan saya tapi lihat keberhasilan saya."
Contoh: seorang anak yang tidak pintar di bidang akademik, lebih
menonjolkan kelebihannya menjadi atlet basket.
Dari 11 Mekanisme pertahanan diri, salah satu yang sering saya gunakan
adalah proses Identifikasi karena saya merupakan orang yang sering
menjadikan orang lain sebuah motivasi baik dari segi penampilan dan juga
terkait keberhasilannya . sehingga saya jadikan itu sebagai kekuatan dalam diri
saya sehingga menimbulkan sebuah motto jika orang lain bisa mengapa saya
tidak?. Kurang lebih begitu terkait identifikasi dalam diri saya pribadi.

Anda mungkin juga menyukai