Anda di halaman 1dari 3

Nama : Siti Nurholisza

Kelas/Instansi : S1 Ners XVII/RS EMC Sentul

JENIS-JENIS MEKANISME KOPING BERORIENTASI PADA EGO

1. Represi

Pengesamping secara tidak sadar tentang pikiran, impuls atau ingatan yang
menyakitkan atau bertentangan dari kesadaran seseorang merupakan pertahan ego
yang primer cenderung diperkuat oleh mekanisme lain atau mekanisme menekan
dorongan yang tidak dapat diterima secara sadar atau tidak disadari menekan
pikiran, perasaan, kemauan, kemampuan, dan dorongan pada dirinya akibat
adanya hal-hal yang menyakitkan atau konflik sebagai pertahanan ego secara
primer.

Contoh : Seorang mahasiswa dalam satu kelompok dengan teman yang pernah
memiliki masalah dengannya. Dia mengesampingkan pengalaman masa lalu dan
hanya memikirkan kejadian yang membahagiakan saja. Namun, hal tersebut akan
berpengaruh kepada perilakunya.

2. Proyeksi

Pengalihan impuls pada diri sendiri kepada orang lain terutama keinginan,
perasaan, emosional dan motivasi yang tidak dapat ditoleransi. Teknik ini dapat
mengurangi kecemasan karena seseorang harus menerima kenyataan akan
keburukan dirinya sendiri atau memindahkan pemikiran, dorongan, rangsangan
emosional atau motivasi kepada orang lain maupun objek lain.

Contoh : Seorang mahasiswa mengatakan dia mengerjakan tugas kelompok


sendirian dan berbalik menuduh bahwa teman kelompoknya tidak ada yang
perduli dengan tugas bersama.

3. Denial

Menyatakan tidak setuju terhadap realitas dengan mengingkari realitas


tersebut. Jika seseorang menyangkal kenyataan, maka akan menganggap tidak ada
atau menolak pengalaman yang tidak menyenangkan sedangkan mereka sadar
penuh atas hal tersebut dengan maksud melindungi diri atau menghindari diri.
Contoh : Seseorang yang tidak diterima dalam Universitas Negeri yang diminati
dan mencoba menghindari pembicaraan atau atau topik mengenai perkuliahan.

4. Regresi

Respon yang umum bagi sesorang jika berada dalam situasi frustasi. Dapat
juga terjadi pada seseorang yang sedang menghadapi tekanan, terutama pada
perilaku yang khas di usia yang lebih muda.

Contoh : Seseorang sedang memiliki masalah yang banyak sampai frustasi, maka
dia akan memperlihatkan beberapa respon seperti anak kecil. Contohnya, seperti
menghisap jari atau mengompol.

5. Rasionalisasi

Memberikan alasan yang masuk akal agar diterima oleh orang lain sebagai
pengganti untuk menutupi peran perilaku dan motivasi yang tidak dapat diterima
orang lain untuk menyesuaikan diri.

Contoh : Seorang anak yang tidak diterima di SMA Negeri yang diminati ketika
ditanya temannya dia justru menyalahkan orang tuanya karena tidak
mendaftarkannya ke tempat les atau bimbingan belajar karena nilai yang
didapatkan tidak mencukupi.

6. Sublimasi

Mengganti suatu tujaun untuk suatu tujuan tertentu yang tidak dapat
diterima oleh orang lain.

Contoh : Seseorang yang senang berkelahi ketika ada masalah dan


menyalurkannya menjadi atlet bela diri.

7. Displacemnet

Pengalihan emosi pada objek lain atau orang lain yang lebih ringan
resikonya atau lebih sedikit mengancam dirinya.

Contoh : Seorang remaja yang memiliki masalah dengan orang tuanya, saat di
sekolah dia melampiaskannya kepada teman-temannya.

8. Disosiasi

Pemisahan suatu kelompok proses mental atau perilaku kesadaran atau


identitasnya dengan cara memutuskan atau mengubah beban emosi dalam dirinya.
Contoh : Seorang istri yang ditinggal mati oleh suaminya, kemudian menghibur
dirinya dengan mengatakan ‘’sudah takdirnya’’.

9. Identifikasi

Proses seseorang untuk menjadi yang paling dikagumi dengan menirukan


pikiran-pikiran, perilaku dan selera orang lain.

Contoh : Seseorang mengidolakan selebgram, makan akan berusaha meniru segala


sesuatu yang dipakai agar bisa menjadi seperti selebgram yang di ikutinya.

10. Intelektualisasi

Pengguna logika dan alasan yang berlebihan untuk menghindari


pengalaman yang mengganggu perasaannya.

Contoh : Seseorang yang baru saja kehilangan dompet dan dihipnotis. Langsung
berfikir bahwa kejadian tersebut karena guna-guna dari teman yang
membencinya.

11. Isolasi

Pemisahan unsur emosional dari suatu pikrisn ysng mengganggu dapat


bersifat semntara atau berjangka lama.

Contoh : Remaja yang gemar menonton fil fantasy akan berani untuk mengambil
tantangan baru.

12. Rekasi formasi

Pengembangan sikap dan pola perilaku yang disadari yang bertengan


dengan apa yang sebenarnya dirasakan atau dilakukan.

Contoh : Seorang yang membenci temannya tetapi memperlakukan atau bersikap


lemah lembut kepada temannya.

Anda mungkin juga menyukai