Anda di halaman 1dari 5

TEKNIK TEKNIK MEKANISME PERTAHANAN DIRI

1. Teknik-teknik Penarikan Diri:

(dikutip dari buku Semiun, Yustius, 2006. Kesehatan Mental 1. Yogyakarta : Kanisius)

Cara untuk melakukan penyesuaian diri sosial adalah meninggalkan, melarikan diri, menjauhi
apa saja yang menimbuklkan tekanan atau tegangan. Tetapi menarik diri hanya menghindari diri
dari masalah yang dihadapi. Tidak mengontrol masalah atau tidak berusaha melakukan
perubahan perubahan yang dilakukan adalah reaktif dan tidak proaktif serta tidak memajukan
sikap-sikap positif dan perasaan perasaan adekuat tentang diri sendiri.

a. Represi: mekanisme pertahanan dengan mana ingatan-ingatan yang mengancan disimpan


dalam ketidaksadaran
Contoh dari resepsi adalah saat seseorang bermimpi jika seseorang yang berarti dalam
hidupnya meninggal, maka ini bisa menyebabkan rasa cemas dalam diri orang tersebut.
Agar rasa cemas tersebut bisa ditekan, maka ia akan menutupinya dengan selalu berpikir
positif dan beranggapan jika hal buruk yang ia pikirkan tidak akan menjadi kenyataan.
b. Supresi: mekanisme pertahanan yang dilakukan dengan usaha sadar untuk menghentikan
atau menjauhi pikiran tentang suatu ancaman. Contohnya : saat menuju ke tempat
pertandingan atau sebelum pertandingan dimulai ada beberapa atlet yang sering dilihat
sedang mendengarkan musik atau berbincang-bincang dengan rekan setimnya tentang
bahasan diluar pertandingan tersebut. Hal ini dimaksudkan untuk mengalihkan
perhatiannya untuk sementara waktu guna mengatasi ketegangan yang dihadapi.
c. Isolasi (disasosiasi); memutuskan individu dari situasi yang menimbulkan stres.
Contohnya corona yang sedang melanda seluruh dunia, membuat masyarakat untuk menjauhi
keramaian atau berusaha untuk diam di rumah agar tidak tertular Corona.
d. Penolakan (negativisme): sikap melawan anjuran-anjuran atau perintah-perintah dari
orang lain. sangat umum pada anak-anak dan pada orang-orang yang menderita gangguan
mental tertentu. Sebagai contoh, seorang anak yang divonis menderita kanker namun saat ia
bertanya pada orang tua, maka orang tuanya akan berkata jika ia hanya sedang mengalami sakit
biasa yang bisa sembuh hanya dengan minum obat. Orang tua akan berusaha untuk menyangkal
kenyataan yang terjadi agar tidak menyebabkan kecemasan sehingga ia akan berbohong untuk
dirinya sendiri sebagai cara menghilangkan rasa takut berlebihan.
e. Menarik perhatian; tingkah laku yang dipakai seseorang sebagai cara untuk membuat orang-
orang lain melihat atau memperhatikannya. Misalnya dengan memakai pakaian yang mencolok
saat di tempat yang ramai.
f. Regresi: mekanisme pertahanan dengan cirinya adalah mundur ke tahap perkembangan lebih
awal
Contohnya, Seorang anak yang baru saja mengetahui jika adiknya baru saja dilahirkan, maka ia
akan memperlihatkan beberapa respon seperti menghisap tangannya atau mengompol meski hal
tersebut sebenarnya sudah tidak pernah lagi dilakukan
g. Fiksasi; tetap berada pada suatu tahap perkembangan psikoseksual dan dengan demikian
meperlihatkan tingkah laku abnormal menurut usia seseorang
Seperti contohnya mendapat komplain dari atasan, pekerjaan tidak diterima, mendapat
penghinaan karena pekerjaan yang tiak berkualitas dan sebagainya. Hal tersebut nantinya akan
membuat remaja tersebut terfikasi yang akhirnya membuat ia tidak lagi mau bekerja baik untuk
sementara maupun selamanya.
h. Insulasi: cara melindungi diri terhadap rasa sakit dan kekecewaan dengan cara tidak memberi
banyak perhatian kepada diri sendiri. Contohnya ,saat kita sedang putus cinta, merasa sedih
karena ditinggal oleh orang yang tersayang. Kita menjadi galau memikirkannya sampai tidak
mau makan.
i. Fantasi: suatu mekanisme pertahanan diri dimana individu melarikan diri dari kegagalan-
kegagalan atau kesulitan-kesulitan hidup sehari-hari dengan menciptakan kepuasan-kepuasan
khayalan.
Contohnya : individu akan sering melamun tentang banyak hal dan terkadang akan menemukan
lamunan yang dikreasikan jauh lebih menarik dibandingkan dengan kenytaan yang sedang
terjadi. Seperti seorang anak yang kurang pandai lalu berkhayal kalau dirinya menjadi bintang
pelajar.Namun, jika fantasi memang dilakukan dalam batasan yang normal dan berada dibawah
pengendalian kesadaran baik, maka fantasi bisa berbuah sehat untuk mengatasi stres yang
cukup membantu.
j. Disosiasi: mekanisme pertahanan dengan mana sekelompok proses mental (ingatan-ingatan,
ide-ide dan sebagainya) terpisah secara fungsional dari kehidupan mental yang normal dan
berfungsi secara keseluruhan dan berjalan secara bebas dan otomatis. Beban emosi dalam
suaatu keadaan yang menyakitkan diputus atau diubah
Contoh : rasa sedih karena kematian seorang kekasih dikurangi dengan mengatakan
“sudah nasibnya” atau “sekarang ia sudah tidak menderita lagi”.
k. Koversi (histeria motorik): suatu mekanisme pertahanan dimana individu mengubah konflik
psikologis menjadi simtom-simtom fisik.
Contoh : saat stress menjadi mudah marah, teriak-teriak, atau berolahraga.

2. Teknik-teknik Kapitulatif

(dikutip dari buku Semiun, Yustius, 2006. Kesehatan Mental 1. Yogyakarta : Kanisius)

Kapitulasi (menyerah) adalah cara kedua menyesuaikan diri. Ia menangani tekanan dan
memperoleh rasa aman dengan cara menyetujui dan menyesuaikan diri dengan keinginan-
keinginan dari agen yang mengancam atau berkuasa. Dalam situasi tertentu orang dapat
menyerah karena tidak ada cara lain untuk bertindak secara tepat.

a. Kompensasi:suatu mekanisme pertahanan dimana individu berusaha keras membesar-


besarkan sifat yang baik atau diinginkan untuk mereduksikan persaan rendah diri
(infeoritas) yang disebabkan oleh sifat yang tidak baik atau tidak diinginkan
Contoh : anak yang tidak pandai di sekolah, menjadi anak jagoan atau
ditakuti oleh teman-temannya.
b. Sublimasi:suatu mekanisme perthanan diri yang dilakukan secara tak sadar dengan mana
individu mengubah libido atau insting seks ke dalam bentuk yang dapat diterima masyarakat
Contohnya, seseorang yang senang berkelahi kemudian beralih menjadi atlet bela diri.
b. Identifikasi: proses menginkorporasikan kepribadian atau tingkah laku orang lain. suatu
proses imitasi dimana seorang anak memperoleh tingkah laku yang sama dengan tingkah
laku dari orang lain yang diimitasikan itu.
Contoh : seorang anak yang bersolek atau berdandan seperti ibunya, atau
malah bersolek seperti bintang iklan.
d. Intelektualisasi: suatu mekanisme pertahanan dimana individu menganalisis suatu masalah
dalam katakata atau istilah-istilah ilmiah dengan demikian ia merasa puas karena ia
mengaburkan perasaan-perasaan dan emosi-emosi dengan kata-kata atau istilah-istilah itu
e. Rasionalisasi: suatu mekanisme pertahanan dimana individu membenarkan tingkah lakunya
dengan mengemukakan alasan-alasan yang masuk akal dan dapat diterima oleh orang-orang
lain dengan mengabaikan alasan-alasan sebenarnya
Sebagai contoh, Seorang murid yang datang telat ke sekolah dan saat ditanya oleh guru maka
ia akan berkata jika terjebak kemacetan. Namun, hal yang sebenarnya terjadi adalah ia telat
bangun tidur dan memakai alasan kemacetan tersebut sebagai sebuah bentuk agar bisa
diterima akal atau rasional.
f. Proyeksi: suatu mekanisme pertahanan yang digunakan seseorang dengan cara memindahkan
pada orang lain sifat-sifatnya sendiri yang tidak diinginkannya atau tidak disenanginya
Sebagai contoh, seorang pria yang menyukai seorang wanita, namun ketika pria tersebut
ditanya oleh sahabatnya, maka pria itu akan berkata jika perempuan tersebut yang menyukai
dirinya dan berusaha untuk mendapatkan dirinya dimana ia sedang berusaha untuk
memproyeksikan rasa cemas yang sedang dihadapi.
g. Introyeksi: suatu mekanisme pertahanan dimana individu memasukkan kualitas-kulitas
eksternal ke dalam dirinya sendiri
Contoh : seorang anak yang membenci seseorang tapi “memasukkan” ke dirinya
sendiri, hingga jika ia kesal ke orang tersebut ia akan memukuli dirinya sendiri.
h. Transferensi: suatu mekanisme pertahanan dimana individu mengalihakan perasaan-
perasaannya yang negatif atau positif terhadap seseorang kepada orang lain karena ia
mengidentifikasikan keduanya
i. Pembentukan reaksi: suatu mekniasme pertahanan dimana seseorang merepresikan suatu
impuls dan menggunakan suatu bentuk tingkah laku yang berlawanan dengan impuls tersebut.
Biasanya tingkah laku itu dipamerkan secara berlebihan. Misalnya seorang ibu yang sangat
benci kepada anaknya tetapi kebencian itu direpresikan dan sebaliknya ia menunjukkan
bahwa ia sangat mencintai anaknya dan hal itu diperlihatkan dengan cara anak itu diantar ke
sekolah dan dikawal seorang bodyguard
j. Pemindahan (displacement); suatu bentuk mekanisme pertahanan yang memindahkan impuls
terhadap objek-objek yang tidak mengancam atau tidak dapat diterima kepada objek-objek
yang lebih dapat diterima datau lebih aman
Sebagai contoh, seorang mahasiswa yang mendapat teguran dari dosen karena tidak
mengumpulkan tugas sesuai waktu yang sudah ditentukan. Hal ini akan membuat mahasiswa
mencoba mengalihkan perhatian untuk melampiaskan amarahnya dan emosi dalam
psikologi baik dengan bermain atau melakukan sesuatu hal yang disenangi.
k. Restitusi/pertobatan; suatu mekanisme pertahanan dengan mana individu melakukan suatu
upacara (ritual) yang bertujuan untuk menghilangkan akibat dari apa yang dilakukan
sebelumnya. Contohnya adalah seseorang menjadi pelaku kejahatan , bertaubat dengan
sungguh-sungguh kepada tuhan,dan berjani tidak akan melakukannya lagi.
l. Memerankan (acting out): suatu mekanisme pertahanan dengan mana individu tidak
merepresikan atau tidak mengekang impuls-impuls yang dilarang oleh masyarakat tetapi ia
menggunakan impuls-impuls tersebut dengan sengaja supaya kecemasannya direduksikan.
Contohnya : seorang atlet basket biasanya akan berpura – pura melindungi bola (pivot) saat ada
lawan yang menjaga dengan posisi yang salah padahal dia hendak mencederai lawan dengan
pivot dalam kondisi siku keluar, hal ini sangat berbahaya bagi lawan.
m. Simpatisme: suatu mekanisme pertahanan dengan mana individu mengungkapkan
kemalangan yang dideritanya dengan tujuan supaya orang-orang lain mengaguminya atau
menghormatinya.
Sebagai contoh, seorang wanita yang menangis terlalu berlebihan sebagai bentuk ciri ciri
depresi berat pada sahabatnya tentang masalah perselingkuhan yang dilakukan oleh
kekasihnya dengan harapan agar sahabatnya bisa bersimpati kemudian menegur kekasih
individu tersebut.

Anda mungkin juga menyukai