Anda di halaman 1dari 7

PATOLOGI SOSIAL

PATOLOGI DAN REHABILITASI SOSIAL

Dosen Pengampu : RR. Dwi Astuti, M.Psi.,Psikolog

Disusun Oleh:

1. Auliya Devita Ayu Iman (201860064)


2. Dwi Setya Rahayu (201860065)
3. Azizah Citra Asri. S (201860066)
4. Puji saputera (201860070)
5. Ferma royani (201860072)
6. Ummilaila Shofa (201860075)
7. Luthfi Triartanti (201860089)

UNIVERSITAS MURIA KUDUS

FAKULTAS PSIKOLOGI

2020
A. Defisini Disorganisasi Sosial

Disorganisasi sosial kadang kala disebut sebagai disintegrasi sosial. Masyarakat


yang mengalami disorganisasi ditandai dengan perubahan-perubahan yang serba cepat
dan tidak stabil, tidak ada kesinambungan pengalaman dari satu kelompok dengan
kelompok yag lain, tidak ada intimitas organik dalam relasi sosial, kurang atau tidak
adanya persesuaian di antara para anggota masyarakat.

Disorganisasi sosial terjadi ketika sebuah elemen dari satu kesatuan atau organisasi tidak
melaksanakan fungsinya dalam sebuah organisasi. Disorganisasi sosial dapat menimbulkan
keretakan organisasi sosial yang berkelanjutan dan dapat menimbulkan masalah sosial.
Disorganisasi Sosial dapat terjadi karena adanya perubahan sosial yang terjadi.

W.I. Thomas dan Charles H. Cooley menganggap disorganisasi sosial itu


dimunculkan oleh adanya sifat yang dinamis dari relasi-relasi individual dengan institusi-
institusi masyarakat. Institusi-institusi tersebut berfungsi sebagai alat atau sarana untuk
memenuhi kebutuhan manusiawi masyarakat sekaligus sebagai alat kontrol terhadap
tingkah laku masyarakat. Apabila institusi tersebut tidak bisa menyediakan kebutuhan
masyarakat lagi, maka akan kehilangan kewibawaannya, dan tidak bisa lagi
menyelenggarakan fungsi kontrolnya. Kondisi atau proses seperti ini disebut dengan
formalisme dan selanjutnya disebut disorganisasi sosial yang memprodusir banyak
tingkah laku sosio-patologis.
Individu dan masyarakat itu merupakan dua aspek yang saling melengkapi dari
realitas sosial yang besar, yaitu kehidupan sosial. Maka disorganisasi sosial bisa timbul
pada masyarakat maupun dari individu. Disorganisasi sosial ini bisa berupa sebab dan
juga akibat. Disorganisasi sosial mengakibatkan runtuhnya fungsi pengontrol dari
lembaga sosial dan memberikan kemungkinan kepada individu untuk bertingkah laku
sendiri tanpa kendali, tanpa penggunaan sistem susila tertentu.

Pengertian Disorganisasi Menurut Para Ahli

Adapun pengertian disorganisasi menurut pendapat para ahli, sebagai berikut:

1. Idianto Muin, disorganisasi adalah kondisi yang menunjukkan ketidakserasian yang


cenderung mengarah pada kondisi yang menumbuhkan kekacauan atau perpecahan
pada bagian- bagian dari kesatuan dalam kehidupan masyarakat.
2. Soerjono Soekanto, disorganisasi adalah proses memudarnya atau menurunnya nilai-
nilai dan norma- norma dalam tatanan strutur masyarakat karena adanya perubahan di
dalam kehidupan.
3. Elliot & Merril, disorganisasi adalah proses peralihan dari pola perilaku ataupun
kebudayaan lama yang sudah ditinggalkan, sementara pola perilaku ataupun
kepercayaan yang baru belum terbentuk, yang kemudian mengakibatkan adanya
ketegangan pada interaksi antar kelompok.

Penyebab Disorganisasi

Terjadinya disorganisasi dalam masyarakat disebabkan oleh beberapa factor.


Disorganisasi dapat terjadi dikarenakan banyak faktor, yang tidak hanya faktor sosial
yang menyangkut hubungan sosial dalam masyarakat, melainkan didukung faktor
lainnya seperti faktor ekonomi serta faktor politik, yang akan dijelaskan sebagai
berikut:

- Faktor sosial budaya


Faktor sosial dalam makna budaya meliputi, contoh nyatanya yaitu adanya
ikatan primodialisme yang didasarkan pada kepentingan solidaritas etnis, ras,
golongan, kelas dan budaya tertentu.
Primodialisme yaitu perasaan ikatan yang sama dalam suatu kepentingan
kelompok, yang ingin mengunggulkan kelompok mereka secara berlebihan,Serta
memandang kelompok mereka paling unggul, sehingga dapat mengarahpada
perpecahan.
- Faktor politik
Faktor politik dalam hal ini dapat dilihat dari melemahnya hubungan yang
terjalin antara kelompok, yang awalnya rukun dan damai bisa saja berubah
menjadi konflik apabila disisipkan unsur politik di dalamnya.
Misalnya adanya pandangan politik yang berbeda cenderung berujung
pada konflik atau pertikaian, misal dalam pemilihan umum (pemilu) baik di
tingkat nasional maupun daerah, adanya perbedaan pilihan dalam pemilu
cenderung memunculkan kekacauan akibat konflik di masyarakat.
- Faktor ekonomi
Faktor ekonomi terlihat dari munculnya kesenjangan kelas serta status
sosial dalam aspek ekonomi, yang kemudian dapat menyebabkan perpecahan yang
mengarah pada disorganisasi, yang berupa ketidakharmonisan, terjadinya
kekecauan atau keadaan yang tercerai berai.

B. Kasus Disorganisasi sosial


Ratusan Mahasiswa Universitas Gunadarma Demo Kampusnya Sendiri, Tuntut
Perbaikan Sistem

DEPOK, KOMPAS.com - Ratusan mahasiswa Universitas Gunadarma


melancarkan aksi long march dalam rangka unjuk rasa, Senin (9/3/2020). Mereka
berjalan kaki dari Kampus E di Kelapa Dua, Cimanggis, selama kurang lebih satu jam
sebelum tiba di titik aksi Kampus D, Jalan Margonda Raya. Pantauan Kompas.com,
mahasiswa peserta demo rata-rata mengenakan jaket almamater dan menguasai nyaris
seluruh badan jalan. Akibatnya, Jalan Komjen Jasin atau Raya Kelapa Dua dan
Margonda Raya dilanda kemacetan lebih dari 200 meter selama aksi long march
berlangsung. Aksi unjuk rasa ini menuntut pihak Universitas Gunadarma agar
membenahi aneka sistem perkuliahan serta perbaikan fasilitas. Para mahasiswa
tampak membentangkan aneka spanduk protes, seperti "sistemku tak sebagus
gedungku", "ada yang berantakan tapi bukan kamarku, melainkan kampusku",
"jangan digulung karena kami sedang minta tulung". Usai mencapai Kampus D,
mereka telah disambut ratusan mahasiswa lain di halaman kampus. "Turun! Turun!
Turun!" mahasiswa di bawah mengajak aksi rekan-rekannya yang masih berdiam di
lantai atas.
Salah satu mahasiswa Universitas Gunadarma yang enggan namanya disebutkan
mengatakan, setidaknya ada tiga butir tuntutan yang dialamatkan kepada pihak
manajemen kampus dalam rangka pembenahan sistem kuliah serta perbaikan fasilitas.
"Paling krusial adalah kebijakan pembayaran kuliah pecah blangko. Awalnya
mahasiswa boleh mencicil dua kali, 50 persen di bulan pertama lalu 50 persen bulan
kedua. Makin ke sini jadi 70-30. Kalau cicilan tidak dibayar, tidak keluar nilai,
kemudian dianggap cuti," aku mahasiswa itu. Mahasiswa juga merasa jengah karena
sistem administrasi yang masih manual. Mahasiswa-mahasiswi Gunadarma di luar
Depok harus mengurus administrasi di Kampus D, Margonda. "Padahal kadang-
kadang, mahasiswa sudah jauh-jauh dari kampus di Kalimalang, di Margonda tutup
loketnya," ucap dia. Hingga berita ini disusun, aksi unjuk rasa masih berlangsung.
Belum satu pun pihak manajemen Universitas Gunadarma yang bisa dimintai
keterangan.
Demo adalah pernyataan protes yang
dikemukakan secara masal (KBBI)

Akibat:
Sebab :
- Beberapa mahasiswa mengalami kerugian
- Karena aneka sistem perkuliahan dapat karena dengan system perkuliahan yang
membebani mahasiswa. sering berubah-ubah berakibat mahasiswa
dianggap cuti kuliah
- Sistem administrasi masih manual, - Sistem administrasi yang masih manual,
sehingga menyultkan mahasiswa. akan berakibat pada tata waktu yang juga
- Fasilitas kurang perbaikan. terpengaruh
Kasus Demo
- Demo berlangsung mengakibatkan
Mahasiswa perkuliahan terganggu
Gunadarma

Pencegahan Solusi

- Pihak Universitas seharusnya tidak - Sistem perkuliahan dapat


mengubah system-sistem yang telah Pihak terkait : dikembangkan lagi dengan
berjalan membuat sistem administrasi
- Universitas sebaiknya lebih - Manajemen universitas online.
transparan terhadap mahasiswanya - Mahasiswa Gunadarma - Infrastruktur kampus hendaknya
- Melibatkan mahasiswa dalam - Orang tua mahasiswa
segera diperbaiki dan
membuat kebijakan
dikembangkan, guna menunjang
semangat belajar mahasiswa.
Kesimpulan

Disorganisasi sosial adalah perubahan-perubahan secara cepat yang terjadi dan tidak stabil
juga tidak adanya kesinambungan antar kelompok yang berperan. Disorganisasi sosial terjadi ketika
sebuah elemen dari satu kesatuan atau organisasi tidak melaksanakan fungsinya dalam sebuah
organisasi. Disorganisasi sosial dapat menimbulkan keretakan organisasi sosial yang berkelanjutan
dan dapat menimbulkan masalah sosial. Berdasarkan kasus diatas, pihak kampus tidak memikirkan
kemampuan mahasiswa secara finansial juga kebutuhannya sebagai mahasiswa, karena ada beberapa
sistem yang belum bisa menunjang perkembangan saat ini. Ada juga fasilitas kampus yang belum
memadai.
DAFTAR PUSTAKA

http://dosensosiologi.com/disorganisasi/

https://www.pengertianmenurutparaahli.net/pengertian-disorganisasi/

Kartono, Kartini.2003. Patologi Sosial jilid 1. Jakarta: Rajawali Pers

Anda mungkin juga menyukai