Kecemasan dan mekanisme pertahanan diri menurut Sigmund Freud dalam buku C.
George Boeree yang berjudul Personality Theory (2006) adalah pemikiran yang berorientasi
untuk mempersiapkan diri dalam menanggapi hal buruk yang diperkirakan akan terjadi;
ketakukan merupakan reaksi pengingat dalam menanggapi ancaman bahaya yang mendekat
dan membentuk mekanisme pertahanan diri, mekanisme pertahanan diri dibangun di dalam
pikiran manusia untuk mengurangi adanya kecemasan. Adapun anxiety tersebut timbul dari
pikiran atau perasaan yang tidak dapat diterima.
2. Denial (Penyangkalan)
Bentuk defense mechanism yang paling umum adalah penyangkalan terhadap realita atau
fakta. Dengan cara ini seseorang memilih untuk menghindari situasi yang menyakitkan.
3. Represi (Penindasan)
Mekanisme pertahanan represi ini berpengaruh terhadap cara seseorang menjalin hubungan
dengan sesama. Mekanisme pertahanan dengan cara ini secara sadar menyimpan kenangan
yang akan mempengaruhi perilaku kedepannya. Contohnya seseorang yang pernah
mengalami perilaku abusive dari orang tua akan kesulitan dalam menjalin hubungan saat
dewasa.
4. Sublimasi
Sublimasi dianggap memiliki strategi positif. Orang yang menerapkan mekanisme ini
melampiaskan emosi atau perasaannya kepada objek atau aktivitas yang lebih aman (kearah
yang positif). Contohnya ketika seseorang merasa marah ia akan melampiaskan emosinya
dengan berolah raga atau aktivitas positif lainnya.
5. Proyeksi
Proyeksi adalah mekanisme pertahanan yang melibatkan orang lain. Apabila ada sesuatu hal
yang tidak dapat kita terima kita akan menjelaskan dan menceritakannya kepada orang lain.
Proyeksi bekerja dengan membiarkan ekspresi berjalan dan dapat mengurangi kecemasan.
6. Intelektualisasi
Intelektualisasi bekerja untuk mengurangi kecemasan dengan memikirkan peristiwa dengan
cara yang dingin. Mekanisme pertahanan ini memungkinkan kita untuk menghindari berpikir
tentang stres, aspek emosional dari situasi dan memilih untuk fokus pada komponen
intelektual.
7. Rasionalisasi
Rasionalisasi merupakan mekanisme pertahanan yang memilih melakukan perilaku yang
salah, walaupun dirinya sendiri tahu bahwa hal tersebut merupakan hal yang salah.
Contohnya ketika seseorang menyalahkan gurunya karena memperoleh nilai yang jelek,
daripada menyadari bahwa dirinya tidak belajar dengan bersungguh-sungguh.
8. Regresi
Defense Mechanisme ini paling mudah terlihat pada anak-anak. Ketika seseorang dihadapkan
pada peristiwa yang membuat stres, terkadang seseorang tersebut akan kembali ke perilaku
pada fase sebelumnya. Apabila pada anak-anak, dapat berupa mengompol atau menghisap
jempol.
9. Pembentukan Reaksi
Pembentukan reaksi dapat mengurangi kecemasan dengan mengambil perilaku yang
berlawanan.
Alasan orang melakukan hal ini, menurut Freud, mereka menggunakan mekanisme
pertahanan ini untuk menyembunyikan perasaan mereka yang sebenarnya dan
mengekspresikan dengan berperilaku sebaliknya.
10. Mekanisme Pertahanan yang lainnya
Penelitian lain terus menemukan bentuk mekanisme pertahanan diri untuk mengurangi
kecemasan. Berikut macamnya.
o Aim inhibition; menerima hasil lain dari tujuan asli. (menjadi pelatih basket daripada
menjadi atlet profesional)
o Compensation
o Dissociation
o Fantasy
o Humor
o Passive-aggression
o Undoing; menebus kesalahan yang dilakukan (merasa menyakiti hati seseorang, lalu
menawarkan diri untuk membantunya).
https://yoursay.suara.com/health/2021/09/19/203000/defense-mechanisms-bentuk-
pertahanan-diri-dari-anxiety-disorder